Kopdar

Semua bermula dari sebuah siang yang melelahkan di Magelang. Pulang ke rumah, taruh semua barang-barang, langsung menghempaskan diri di atas kasur.

That's it..

Entah sudah berapa lama ketiduran, sampai tiba-tiba bunyi getar hape menginterupsi mimpi indah di siang bolong...

sambil meresponi pesan-pesan singkat dari oma, bie mulai mengumpulkan nyawa ala mbah surip... dan dipesan singkat yang entah ke berapa lagi-lagi oma menjawab pertanyaan bie dengan ajakan. hpfuuuhh... nyaris saja bie mengurungkan niat bie menghadiri pemberkatan si om danie. ndak ada alasan juga klo ndak dateng, wong TKP tinggal ngesot nyampe dari kandang bie.

Sekitar dua tahun yang lalu, dimana untuk pertama kalinya bertemu dengan mas bule, kemarin petang ada kesempatan lagi untuk bisa berkopidarat ria dengannya. Sedikit cerita tentang mas bule, dulu ia adalah penghuni saudara kandung SS yaitu in-christnet, namun karena bujuk rayu, akhirnya bisa terdampar di SS ini. Kisah yang masih diingat oleh mas bule adalah ketika bermain di kotak ijo melihat nama Viesnu di situ, yang dalam bahasa Belanda nya berarti (silakan Viesnu yang menjawab :p). Singkat cerita, mas bule ada kesempatan juga berkunjung ke keluarga istrinya yang ada di Indonesia, jadi lah kopdar pertama dengan mas bule yang waktu itu juga berlangsung di Solo Grand Mall. Kala itu mas bule ditemenin sang istri.

"Ternyata deg-deg-an juga ya?"

Seperti  waktu kecil main petak umpet, sembunyi, kepingin tidak  ditemukan, sekaligus kepingin ditemukan juga. Mengintip-intip, mengendap-endap.. hmm serunya deg-deg-an.

Out bound bersama anak di sini...benar - benar mengasyikkan. ( BTW Out bound tulisannya benar ga ya ? he...he...he...). Tempat les anak mengadakan out bound ke daerah Mojokerto. Ternyata tempat itu benar - benar mengasyikkan. Sebagai bocoran tempat itu bernama PPLH Seloliman. Bukan promosi tempat.

     TUHAN itu Maha Pengasih dan Penyayang, berkat-Nya berlimpah-limpah diberikan kepada manusia, namun semua berkat dari-Nya itu harus disatupadukan dengan ikhtiar manusia baru dapat dipetik hasilnya. Kita harus bekerjasama dengan ikhtiar manusia baru menghasilkan usaha walau semua itu Kekuasaan Tuhan yang menjadi penentu terakhir.

Tidak ada rencana menghabiskannya akhir pekan panjang selain menonton The Pretender. Itupun season satunya habis di Jumat sore. Saat menerima pesan Joli yang menanyakan apakah Sabtu malam bisa ikut kopdar dengan Sandman, tanpa membuat banyak alasan saya langsung menjawab: Sangat bisa.

Kopdar kali ini adalah pertemuan yang paling panas dalam sejarah kopi darat para blogger di Sabdaspace yang aku ikuti.

     DATANGLAH dikau ke Solo, kami akan menemanimu, begitu kira-kira yang bisa kami katakan bila ada Blogger SS yang berkunjung ke Solo. Tentu saja semuanya harus lewat koordinator kami yaitu Joli, yang selalu siap menyambutnya dengan segala kelonggarannya.

Di tengah kesibukan dan riuh rendah acara, diam-diam seseorang menyusun daftar award untuk KOPDAR SS. Tak ada yang tahu kapan itu dicatat, dan tak seorang pun tahu bagaimana standar penilaiannya... Inilah perkataan rahasia dari bambu gila yang tak jadi gila:

Salah satu sessi dalam Kopdarnas di Tawangmangu adalah belajar menulis cepat yang difasilitasi oleh Purnawan. Dalam acara tersebut, peserta diajak untuk mempraktikan teknik menulis bebas. Hanya dalam waktu 3 (tiga) menit, peserta diwajibkan menulis dengan tema "Wedang Ronde."

Berikut hasil tulisan yang dibuat oleh peserta:

Wedang ronde yang kunikmati malam ini terasa istimewa. Bukan dari segi isinya, karena sebenarnya wedang ronde yang knikmati ini tidak selengkap wedang ronde yang semestinya. Tidak ada emping, roti maupun susu cair yang menambah rasa legit, tetapi kebersamaan dengan blogger SS di Tawangmangu membuatku tak sempat protes akan ketidakkomplitan isi wedang ronde yang kunikmati kali ini. (Noni)

Waktu sudah menunjukkan jam 6 sore, tapi belum ada telpon masuk dan kehadiran 'teman-teman' blogger aktif Semarang di Citraland Mall Semarang. Yang sudah datang malahan blogger 'pengamat' dengan istrinya. Kami pun cengengesan bersama. Tidak sabar, kemudian kutelepon mereka semua.

"Heh... sam, sampeyan dah sampai mana?" tanyaku

Jumpa darat kali ini diadakan di hari yang sedikit berbeda dari biasanya. Kalo biasanya kopdar diadakan di hari dimana esoknya adalah hari libur, kali ini meski esok hari harus cari duit, kopdar pun tetap digelar. Hehe, apa ini yang namanya ketagihan? Ah gak juga, bertemu rekan ataupun sahabat adalah hal yang sangat menyenangkan. Ya, hari Senin yang penat dan melelahkan ini justru ada ajakan untuk kopdar bareng, mengingat ada salah satu blogger dari luar kota yang  sedang ada di kota Solo. Blogger yang khas dengan oleh-oleh teh Tumbi (atau Tambi) ini sedang ada "urusan" selama beberapa hari di Solo tepatnya di Hotel Lor-In.

MAKAN BARENG BLOGER SABDASPACE
Dipublikasi Artikel blog by erick

MAKAN BARENG BLOGER SABDASPACE 6 DESEMBER, MAL TAMAN ANGREK, JAKARTA  

Kendaraan yang dikemudikan Pak Paulus itu terus meluncur selancar percakapan kami tentang berburu bule dan kelirumologi yang melingkupi ritual satu sura di kebudayaan Jawa hingga tiba di sebuah bangunan gereja mungil nan cantik; GKI Sorogenen (semoga saya tidak salah sebut).  Dua orang pria yang ramah dan bersahabat sudah menungg

Meskipun mendung meliputi langit, pagi itu tetaplah pagi yang indah. Sebuah pagi di hari libur yang harus dinikmati untuk melakukan hal-hal yang sulit dilakukan pada hari kerja seperti belajar memasak, dan merapikan kamar yang keadaanya sudah porak poranda. Di tengah keasyikanku 'memindahkan gunung-gunung' pakaian yang perlu diseterika, telepon genggamku bergetar.

31 Desember 2008, setelah bengong dan hampir mules karena 1 jam di depan Citra 21, akhirnya ketemu juga dengan Erick. 

He he he... Erick langsung menyodorkan satu batang besar coklat.. waaahhh.. so sweet... Waaaahhhhh.... ini pertama kalinya bertemu dengan salah satu pedagang pasar Klewer.

Tanpa basa basi langsung dia mengajak ke Foodcourt karena “udah luaaaapeerrrr banget” katanya.  Bla bla bla... cerita kesana kemari... sambil makan. Ha ha ha... akhirnya aku jadi sedikit tahu teman-teman yang lain pada gimana? Tetapi karena ada keperluan Erik harus cepat-cepat cabut, tapi dia janji mau ikutan acara tutup tahun di gereja kami.

He he he... pengalaman pertama Erick dibonceng motor di kota Semarang oleh temanku, naik tanjakan yang lumayan membuat sport jantung. Akhirnya, malam itu dari jam 8 sampai jam 2 pagi kita habiskan di gereja. Ya makan, ya dengerin kotbah, ya ketawa ketiwi... sampe akhirnya Erick ngantukkkkkkkkkk berat n pamit pulang, he he he.. berakhirlah pertemuan kami.

Akhirnya selesai juga nulis bagian ketiga (akhir), meski agak basi, semoga belum jadi bubur deh :). Cerita bagian pertama bisa di baca di sini, bagian kedua bisa dibaca di sini. 

Melanjutkan bagian kedua dari tiga blog tentang acara kopdar bersama mas bule, kali ini acara inti kopdar yang diceritakan beserta bumbu-bumbunya. Bagian pertama blognya bisa dilihat di sini. Monggo, selamat membaca.

Dua Jam Menunggu Kopdar di Rumah Turi
Perut kenyang, Cik Joli pun sudah memastikan waktu kedatangan mas bule ke SGM adalah sekitar pukul 3 sore. Dengan demikian, kami pun memutuskan untuk kembali ke Rumah Turi. Aku naik sepeda motor, sementara Clara naik mobil bersama Joli. Sampai di Rumah Turi, Joli pun berpamitan untuk mengurus beberapa kepentingan di kantor. Pesan Joli, langsung masuk aja, gak usah sungkan, mbak dan mas pegawai rumah turi akan menemani dan melayani dengan ramah. Nah, berduaan sama Ibu Guru suara merdu pun dimulai. Hehe, bagian ini ada yang disensor ya (khususnya untuk Viesnu, sensor ini sesuai kesepakatan para tersangka . )
 

ah.. akhirnya longgar juga..  untuk nulis