Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cerita Seputar Kopdar Bagian 2
Melanjutkan bagian kedua dari tiga blog tentang acara kopdar bersama mas bule, kali ini acara inti kopdar yang diceritakan beserta bumbu-bumbunya. Bagian pertama blognya bisa dilihat di sini. Monggo, selamat membaca.
Dua Jam Menunggu Kopdar di Rumah Turi
Perut kenyang, Cik Joli pun sudah memastikan waktu kedatangan mas bule ke SGM adalah sekitar pukul 3 sore. Dengan demikian, kami pun memutuskan untuk kembali ke Rumah Turi. Aku naik sepeda motor, sementara Clara naik mobil bersama Joli. Sampai di Rumah Turi, Joli pun berpamitan untuk mengurus beberapa kepentingan di kantor. Pesan Joli, langsung masuk aja, gak usah sungkan, mbak dan mas pegawai rumah turi akan menemani dan melayani dengan ramah. Nah, berduaan sama Ibu Guru suara merdu pun dimulai. Hehe, bagian ini ada yang disensor ya (khususnya untuk Viesnu, sensor ini sesuai kesepakatan para tersangka . )
Setelah mencari tempat duduk yang strategis, siupil (laptop) pun aku keluarkan sekadar ingin menyusun rencana acara dan membuka Situs SABDA Space. Obrolan dengan Clara pun dumulai. Dari cerita seputar kekristenan sampai psikologi, berbagi cerita soal pengalaman Clara, pengalamanku, yah bergantian pokoknya. Bisa nambah 10 paragraph lagi ini blog kalau semua diceritakan detail . Nah, sampai akhirnya terjadi kesepakatan janji bahwa Clara akan memberikan sesuatu, dimana beberapa hari setelah itu dia menepatinya. Nah, sesuatu itu adalah X (sensor). Baru beberapa hari kemudian, Clara menepati untuk memberikan XXXX (sensor) tersebut. Tak berapa lama, minuman disajikan oleh pelayan di Rumah Turi. Wah, seperti dirumah sendiri neh, Rumah Turi memang t-o-p b-g-t deh . Mmm .. obrolan pun dilanjutkan seputar SABDA Space. Dari ngomongin beberapa blogger di SS, cerita-cerita kejadian di pasar Klewer, sampai melihat statistik SABDA Space yang dari bulan ke bulan semakin meningkat pesat.
Kopdar di Solo Grand Mall
Pukul 15.35 Mas Bule menelepon. Dia mengatakan posisinya sudah dekat dengan Solo Grand Mall. Saya dan Clara pun bergegas untuk menyudahi obrolan yang jika dilanjutkan akan lebih banyak sensornya . (Sorry Viesnu .. ). Duh, lupa bawa helm untuk si pembonceng, terpaksa minjem helm dari pos satpam. Sip .. dapat helem agak butut, tapi buatku masih kasihan helmnya daripada Claranya, dah butut masih dipakai lagi .
Sesampainya di Grand Mall, kami berdua langsung saja menuju ke lantai atas. Melihat-lihat kursi dan meja di sekitar foodcourt, ternyata mas bule belum datang. Ah, cari tempat duduk dulu, tumben kali ini tidak terlalu ramai. Baru saja duduk, Jeng Clara minta ijin untuk cari toilet. Mmm .. sudah yang keberapa kali ya dia ke toilet sejak datang ke Solo? Hehe. Duh, menunggu 5 - 10 menit mas bule belum muncul juga neh. Jrug .. Srut .. minuman es teh disodorkan Clara di atas meja. Wah, dari toilet kok bawa minuman es teh ya? O-o .. ,ternyata lama ke toilet tadi itu mampir sekalian pesan es teh to
Selang beberapa waktu, ada telepon masuk dari mas bule, bahwa dia sudah sampai di Solo Grand Mall, dan sudah ada di lantai atas juga, hanya masih bingung food court mana tempat pertemuannya. "Anu .. ini di daerah tengah, depan Salon xxx (iklan , disensor :P)". Sambil aku tingak-tinguk mencari sosok mas bule yang kutahu hanya dari wajahnya di SS. "Saya yang bawa laptop, cari saja" kataku dengan yakin. Telepon ditutup, tapi mas bule tak kunjung kulihat. Ternyata baru kusadar, yang main laptop sekarang sudah banyak. Hehe, jadi membayangkan mas bule tanya satu-satu yang main laptop di food court tersebut .
Dari jauh aku mengamati ada sosok dari belakang yang bertanya ke orang-prang yang main laptop. Nah, itu pasti mas bule. Tinggal tunggu dia berbalik ke arahku, lalu kulambaikan tangan. Finally, ketemu juga sama mas bule. Tak kusangka bayanganku tentang mas bule ternyata salah besar. Kukira orang Belanda alias bule Belanda itu pasti tinggi besar menjulang ke angkasa. Tapi kali ini tingginya hampir sama dengan aku. Mm .. ukuran kecil untuk seorang bule.
Setelah bersalaman denganku dan Clara, mas bule pun duduk sebentar. Dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata, aku pun mengusulkan supaya pake bahasa linggis saja, tentunya akan lebih lancar bicaranya. Hehe, ya cuma sama Clara saja lancarnya, kalo pake bahasa linggis sama diriku ya .. yes you know that I dont know lah alias my english is not so good . Dari situ aku langsung nyalakan video perekam via siupil, walo setting soundnya belum sempet. Lima menit ngobrol, mas bule pamitan untuk mengajak istrinya bergabung. Rupanya, dia bersama istri lagi nebeng di foodcourt sebelah sebrang.
Sementara mas bule pergi menjemput sang istri, aku sama Clara sempat bengong dan heran membicarakan penampilan mas bule yang tak disangka tak dinyana . Lima menit berselang mas bule kembali bersama istri. Berkenalan sebentar, obrolan pun dimulai seputar pelayanan, kuliah, situs, sabdaspace dst .. Sementara diriku mencoba mengambil beberapa menit video kopdar di SGM ini. Asyik bercerita sana sini, sms dari Joli (sms po telepon ya? Lupa aku) masuk memberi informasi, bahwa dia sudah ada di SGM. Beberapa saat kemudian Joli pun muncul dari kejauhan. Nah, lengkap sudah peserta kopdar di SGM ini. Ngobrol, browsing dan ngrekam video via laptop sampai batere di laptop menipis. Di tengah obrolan yang asyik, Joli pun memutuskan untuk kopdar segera dilanjutkan ke Rumah Turi, karena Joli akan ada acara "jagong" yang harus dihadiri.
Kopdar di Rumah Turi
Perjalanan kembali ke rumah Turi cukup singkat, karena memang jaraknya tidak terlalu jauh. Diriku yang naik motor sendiri dengan cukup cepat sudah sampai di rumah turi, sedangkan yang lainnya satu mobil dengan Joli. Acara dimulai dari teras Rumah Turi. Setelah sedikit bersantai sejenak, diriku mulai ngrepotin pegawai Rumah Turi, karena harus olor-olor kabel untuk charge siupil (laptop). . Biasanya ngecharge siupil kulakukan diruang utama, tetapi karena ruang utama sudah ditata rapi kursi dan mejanya untuk acara ulang tahun, jadi ya terpaksa, olor-olor kabel .
Sementara menunggu batere siupil penuh, acara pertama setelah menikmati minuman gula asem adalah keliling seputar rumah turi. Dari halaman teras yang dipenuhi tanaman sayuran kangkung dan bunga turi, sampai bagian belakang ruang utama dimana di situ ada sistem pengairan yang unik yang mengairi tanaman sere, dimana tanaman ini bisa juga mengusir nyamuk dengan baunya. Pengairan yang unik? Ya betul, jika ingin tahu keunikannya, silakan mampir ke Rumah Turi atau jika kopdar Solo ada lagi, monggo-monggo silakan ikut :). Acara mengenal Rumah Turi dilanjutkan melihat kamar-kamar yang biasa disewa tamu. Wah, asyik, bersih, rapi, kelihatan asri dan nyaman. Jadi pengen menginap . Selesai melihat-lihat, kami pun kembali ke teras Rumah Turi. Oh ya, lupa, kita juga berjalan melewati mbak-mbak receptionis yang ramah-ramah dan cantik-cantik lho (Hehe, sorry Vies, mingin-mingini kowe ).
Di teras rumah turi, acara lanjutan dimulai. Kali ini Ari thok yang menggarap acaranya. Ari thok memulainya dengan mengajak peserta kopdar untuk ngeblog bareng dalam satu blog dengan tema "narsis". Nah, blog nantinya akan diposting dengan user name narsis juga. Hanya syaratnya, tidak perlu menyebutkan siapa yang nulis, biarlah para pedagang dan pembeli di pasar klewer yang akan menebaknya. Tawaran pertama langsung diberikan kepada Jeng Clara yang dari tadi asyik jeprat-jepret melalui handphonenya. Sambil menunggu giliran ngeblog, Ari thok mengeluarkan sedikit oleh-oleh CD Audio Bible yang masih sisa dirumahnya. Ada audio Jawa, Sunda, Indonesia sehari-hari, dan beberapa cd situs alkitab versi offline.
Mmm .. akhirnya semua cd jatuh ke tangan mas bule dan istrinya, yah, aku lihat mereka yang paling antusias dan sangat akan membantu untuk pelayanan mereka di negeri Belanda. Eh iya, ada blogger lama yang hadir juga lho, namanya Sastro, tapi orangnya sengaja gak mau tampil dan terlalu diekspos, jadi cukup kusebutkan saja keberadaannya yang cukup membantu meramaikan acara disamping tugas sampingannya membantu mengambil foto. Di tengah-tengah acara, tak lupa juga kusebutkan bahwa mas bule beberapa kali pamit menyendiri hanya untuk sekadar menghisap "dji sam soe" , seperti yang biasa dilakukannya di kotak ijo SS.
Jemput Noni
Ditengah acara yang sedang berlangsung, aku pun harus pamit sebentar karena ada tamu dari Wonosobo yang sudah sampai di tempat jemputan. Sama seperti kopdar saat ultah SABDA Space yang kedua, Jeng Noni menunggu didepan Solo Grand Mall, tepat ditengah-tengah rel kereta api. Namun demikian, agak berbeda dengan waktu jemput dulu, kali ini dia sendirian, tidak bersama Trifosa (smoga gak salah sebut). Yah, kalo dulu aku boncengin Trifosa, tapi kali ini lebih sedikit berat rasanya (keluh motorku :p). Noni yang sesungguhnya baru kelihatan di kopdar kali ini (ketok asline ;p), soalnya waktu kopdar sebelumnya, dia tidak punya waktu banyak untuk menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Untuk komentar Noni saat kubonceng bisa dilihat di blog bagian pertama, dia sangat menikmatinya .
Kembali ke Rumah Turi
Saat kembali ke rumah turi, ternyata acara sudah berpindah ke lantai atas (atap) ruang utama Rumah Turi. Ini dikarenakan ada acara ulang tahun keponakan Joli bahkan acaranya pun sudah dimulai. Dengan bersegera kami berdua masuk lewat ruang utama yang dipakai acara ulang tahun (hehe, cuek aja, pokok langsung naik ke atas). Menaiki tangga, terdengar gelak tawa di lantai atas. Wah, lagi pada asyik ngobrol. Suasana di lantai atas juga lumayan sejuk serta pemandangan yang enak di pandang mata. Begitu sampai, si noni langsung menunjukkan antusias dan semangatnya. Dia ambil tempat duduk di dekat Clara. Ehm..ehm .. situasi ini belum janggal bagi peserta yang lain. Namun, itulah awal terjadinya sesuatu yang baru akan disadari blogger lain, yang puncaknya terjadi di Langen Bogan dan terminal.
Acara pun dilanjutkan kembali dengan meminta Noni menulis blog juga, melanjutkan blog narsis yang sudah ditulis sebelumnya oleh peserta kopdar. Nah, kini giliran mas bule yang membuka tasnya, membawa oleh-oleh dari Belanda. Dengan bungkus warna putih berbatik biru, semua oleh-oleh dibungkus rapi. Aku yang sudah menantikan kincir angin harus berganti bungkusan, mengingat yang kubuka sebelumnya ternyata berisi sepatu . Mas bule juga mengeluarkan makanan kecil berupa permen coklat, mmm .. yummy ... uenak tenan ...
Acara berlanjut dengan melengkapi blog narsis berupa foto bersama dengan wajah terganteng / tercantik dan foto dengan pose wajah terjelek. Ya, maklumlah, lagi belajar narsis. Ada blogger yang keliatannya sama saja baik pose cakep maupun pose jelek. Duh, gak bakat jadi model kalender, gak fotogenit eh fotogenik :p. Siupil pun tak lupa merekam beberapa kejadian di atap rumah turi tersebut untuk melengkapi hasil laporan pandangan mata acara kopdar kali ini. Oh ya, kopdar kali ini tidak ada acara live video seperti acara ultah SS (kopdar) kemaren. Yah, selain putus-putus gambarnya, bandwidth rumah turi jadi lebih cepat habis .
Jemput Nona Riyanti yang Terhormat
Pukul 18.00 Saatnya jemput Nona Riyanti yang terhormat. Nona Riyanti di setiap sabtu memang ada jadwal khusus untuk mengajar PA anak-anak di PA Betania. Kali ini aku harus ijin sebentar dari kopdar yang masih berlangsung di atap eh ruang atas Rumah Turi. Saya pamit untuk menjemput blogger yang benci tatapan orang . Sms dari Nona Riyanti sekaligus meminta diantar ke toko Tunas Mekar, salah satu toko buku rohani di Solo. Setelah sampai di tempat PA, aku dan Riyanti langsung menuju ke Tunas Mekar. Wek e e e, kesan pertama dari toko ini memang welcome. Terus terang aku juga baru pertama kali mampir di toko ini, walo sering melewatinya.
Baru mau masuk ke toko, penjual di depan toko sudah senyum ramah menyambut kami. Nona Riyanti lah yang aku dorong untuk berbicara, ya, karena dia yang butuh. Penjaga toko yang ramah ini menanyakan dengan ramah, kebutuhan apa yang dicari. Mm, nona Riyanti ternyata mencari alat-alat perlengkapan sekolah minggu. "Lurus, belok kanan, lurus lagi." Nah begitulah aba-aba yang diterima. Langkah kaki kami pun dengan segera menuju ke tempat yang disebut. Sepanjang langkah kaki, kanan kiri para penjaga counter memberikan senyum yang ramah. Benar-benar neh, strategi pelayanannya mantap.
Setelah menemani mencari barang dan bertemu dengan pencatat nota pembayaran, aku putuskan akan meninggalkan nona Riyanti dalam kurun waktu 10 menit. Hehe, tumben neh, kebelet pipis kok ya pas di toko rohani. Ah, peduli amat, dah gak tahan ya tanya aja sama mas disitu. "Mas, toilet di mana ya?" Hehe, Nona Riyanti hanya tersenyum manis. "Oh dibelakang kasir mas." "Oke, terima kasih ya mas." Dengan segera aku mencari kasirnya ada dimana. Ah, ketemu juga, setelah tingak-tinguk di depan kasir, salah satu Bapak bertanya, "Mau cari apa mas?" Kujawab hal yang sama lah, "Mm .. toiletnya mana ya Pak?" Sama saja, jawaban yang kudengar adalah "Itu mas, dibelakang kasir". "Oh ya Pak, terima kasih".
Aku masih tingak-tinguk karena kulihat belakang kasir itu lemari, mana toiletnya. Akhirnya Bapak tadi memberi saran. "Masuk aja mas, masuk aja. Nah, lemari yang itu dorong ke kanan pelan-pelan. Toiletnya disitu." Oalah ... jebule ada pintu rahasia to. Bilang kek!! O .. ada tulisannya, khusus karyawan. Hehe, kali ini tulisan itu tidak berlaku, harusnya diganti, khusus Ari_thok boleh. Setelah mengikuti panggilan alam, aku pun kembali menemui nona Riyanti yang sedang bertranssaksi. Selesai mendapatkan nota pembayaran, langkah selanjutnya adalah menuju ke kasir. Duh, hati ini rasanya dari tadi sudah gak enak, karena acara kopdar kok ditinggal lama sih. Takut juga nanti diomeli sama mas Daniel, biasanya dia sering komplain kalo-kalo ada yang tidak beres .
Sudah selesai membayar, e .. Bapak yang tadi memberi tahu cara masuk ke toilet malah makin ramah (alias cerewet :P). Mbak nya gereja mana ya? Pelayanan apa? Murid sekolah minggu nya berapa? Asli mana to mbak? bla .. bla .. bla .. Hehe. Sudah terburu-buru, malah ada yang nanggap, ugh ... Lima menit melayani obrolan basa-basi sang Bapak, kami pun bisa pergi dengan sedikit buru-buru kembali ke Rumah Turi.
Bersambung ...
Bagian ketiga akan bercerita seputar langen bogan, kedok clara dan noni serta kejadian di terminal dan waktu pulang. Tunggu ya ....
- Ari_Thok's blog
- 8116 reads
aku iri..
aduch, knp gambaran kejadiannya seperti sangat menyenangkan sekali ya..? Oma Jolie Time kmrn kopdar k Jakarta ya..? Ko Nobie gK d ajak..? Apa karna Nobie masih kecil..??? Hiks, jahat sekali !!!!!
maaf.. bie kurang pintar
Memang Menyenangkan
Nobietea, memang menyenangkan jika ikut kopdar, kayak bertemu teman lama (teman 1000 tahun), sepertinya sudah saling kenal dan akrab .. Jadi, tinggal bikin acara, nyampur deh jadi satu. Kali lain ikut donk ..
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@Nobitea... masih kecil?
Halo Nobie..
emang Nobie juga tinggal di Jakarta?
emang Nobie masih kecil?
walah kalau Nobie masih kecil emang nggak diajak, takut nanti di Mall TA malah kelamaan menunggu (krn saling tunggu menunggu) ... nanti Nobie nangis lagi...
Tapi walau saling tunggu menunggu.. setiap kali kopdar SS memang asik kok.. dimanapun diadakan pasti seru.. kapan-kapan lagi ya Nobie.. pasti diundang.. ke solo aja.. mas Ari Thok.. siap menjemput anda.. kl di Jakarta.. mah.. repot.. dan macet.. panas.. sumpek..
lebih tepatnya beranjak dewasa ^^
Dear Oma Jolie Time (. . . maaf y lagi-lagi Nobie panggilny Oma Jolie, abis udah kbiasaan sih)
Nobie emang mencari nafkah di Jakarta, sebenerny se Nobie bukanny masih kecil tapi sedang beranjak dewasa Walah, ternyata ada acara tunggu menunggu y? Nobie gk suka menunggu, pfuiih...untung az (seperti Indonesia yg slalu beruntung ) Nobie gk ikutan KopDarnya ^ ^
KopDar di Solo..? Wuuuiiih, jauh euy tp Nobie penasaran am tempat yang diceritain am Oom Alithok. Ko kyana sejuk bgt
maaf.. bie kurang pintar
Senang baca cerita ini
Hi Ari,
Aku senang baca cerita ini...kasihan kami cepat pulang dari Kopdar ya, tapi kalau si kecil nakal/rewel ya....nggak ada pilihan. Lain kali aku sendiri ke kopdar...
GBU
Mas Bule
Sayang Jika Dilewatkan
Iya Mas Bule, sayang sekali jika ikut kopdar tidak sampai selesai, banyak moment yang dilewatkan, padahal jika bisa ikut sampai malam, duh, pasti tambah ramai deh. Oke mas Bule, kita tunggu kehadiran mas bule kembali di kopdar berikutnya
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Wah.. ari narsis
wah ari.. narsis amat tuh fotonya....
hehehehe
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
Nyoba Pose
Eh Raissa, itu bukan narsis, lagi nyoba-nyoba pose yang pas
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
nanya
mas Ari, nanya bole yaaa...
yang kopdar berapa orang sich...?
dari luar kota banyak juga ga...?
hehe...
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
Total Ada 12
Kalau ditotal ada 12 , beberapa belum diceritakan di bagian kedua. Tunggu bagian ke 3
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Filter tanaman
Ari said:
Dari halaman teras yang dipenuhi tanaman sayuran kangkung dan bunga turi, sampai bagian belakang ruang utama dimana di situ ada sistem pengairan yang unik yang mengairi tanaman sere, dimana tanaman ini bisa juga mengusir nyamuk dengan baunya. Pengairan yang unik?
Menurut cerita mbak Yuli-nya Rumah Turi, itu bukan sistem pengairan yang unik Ri, tetapi semua air bekas dari mandi dan dll (grey water) di filter kembali melalui filter tanaman, akar-akar tanaman sere dan tanaman air lainnya yang ada di kolam di bawah stage itulah yang berfungsi sbagai menyaring air yang kemudian dialirkan lagi ke atas yang seperti hujan buatan itu lho untuk menyirami tanaman kembali..
Nah air hujan buatan itu di jam-jam tertentu bisa memunculkan pelangi.. itu yang kami lihat (ama daniel, riyanti, kristin) pada waktu survey kopdar pertama.. wah.. asik.. seandainya bisa sering melihat pelangi.. akan sering ingat perjanjian kasih Tuhan..
Kata Ari : Noni yang sesungguhnya baru kelihatan di kopdar kali ini (ketok asline ;p),
Asline Noni kayak opo tho Ri.. ???
Noni yang Sebenarnya?
Nah, itu masalahnya, bagiku unik, soale aku gak tahu cara buate Ntar kalo ada kopdar lagi, pengen juga liat pelanginya. Aslinya Noni? Hehe, belum kesebut banyak di bagian 2 ini kan? Tunggu bagian ke 3 akan terbuka lebar luas dan tinggi hahaha. Buat Noni, ini bukan ngegosiip lho ..
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@ari_thok...jangan nggosip lho!!!