Doa yang Terjawab, Berkat yang Dibuang-buang

Tuhan sering sekali memenuhi permohonan yang kita sampaikan dalam doa, tetapi ketika Tuhan memberikan apa yang kita minta, kita malah membuang atau menyia-nyiakan jawaban doa itu.

Sore ini saya kembali mengikuti persekutuan doa di sebuah komunitas kumpulan setelah hampir 3 tahun kegiatan tersebut terhenti karena aturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait wabah Covid-19. Selama masa itu, tidak ada pertemuan secara daring, sehingga persekutuan sore ini terasa seperti kebangkitan kembali rutinitas bulanan yang sempat mati.

Dalam setiap doa yang dipanjatkan selalu terungkap rasa syukur atas penyertaan Tuhan bagi para anggota komunitas dan keluarga mereka saat terpapar Covid. Risiko kematian yang mengancam saat terinfeksi virus tersebut begitu menakutkan, dan orang-orang bersandar pada Tuhan. Setiap doa menyiratkan kesadaran bahwa setiap hari yang Tuhan tambahkan bagi hidup manusia adalah berkat. 

Namun, apakah yang dilakukan oleh manusia di dalam hari-hari mereka? Adakah setiap orang yang menggunakan hari-hari itu untuk kebaikan bagi sesamanya dan untuk memuliakan Tuhan? Sering sekali kesempatan hidup yang Tuhan berikan malah digunakan untuk menambahkan dosa-dosa baru. Atau, hari-hari yang disyukuri sebagai berkat dan jawaban doa itu kemudian disia-siakan -  dibiarkan berlalu begitu saja.