Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kopdar: Sebuah Catatan Kecil
Tidak ada rencana menghabiskannya akhir pekan panjang selain menonton The Pretender. Itupun season satunya habis di Jumat sore. Saat menerima pesan Joli yang menanyakan apakah Sabtu malam bisa ikut kopdar dengan Sandman, tanpa membuat banyak alasan saya langsung menjawab: Sangat bisa.
Tetapi hujan deras yang mengguyur Solo baru berhenti setelah jam enam. Saya pun mengirimkan SMS ke Joli, bertanya apakah Sandman masih di Rumah Turi. Sebuah pertanyaan yang tidak perlu saya tunggu jawabannya.
Ia menelpon saat saya sampai di Paragon.
Setelah beberapa menit putar-putar di sekitar bangunan tinggi yang sebentar lagi menjadi landmark kota Solo, saya mengirimkan SMS: Butuh ancang-ancang arah. Saya di simpang empat yang ada tulisan Paragon-nya.
Tidak perlu menunggu lama, Joli langsung menelpon. Beberapa menit kemudian ia sudah menyambut di depan Rumah Turi. Saya lihat Tante Paku sedang duduk manis.
"Sandman mana?"
"Sedang Mandi," jawab Tante Paku.
Sandman sudah bergabung ketika Joli menelpon beberapa orang. Sayang tidak ada yang bisa bergabung. Juga ada rencana berangkat ke Klaten, kopdar di sana bersama Pak Wawan.
Tetapi itu pun baru bisa besok siang.
Joli bertanya, kita kemana? Akhirnya sepakat makan nasi kucing di Gober.
Saya pikir nasi kucing-nya adalah gerobak makan dan tikar di emperen toko. Ini bukan nasi kucing, tetapi nasi anjing. Penjual nasi kucing hanya menghibur pembeli dengan radio transistor mini, penjual nasi anjing menghibur pelanggan dengan layar tancap LCD proyektor.
Ada keluarga yang saya kenal. Ada anak kecil yang duduk di samping ibunya.
"Halo Jason," saya menarik lembut pipi anak itu, "kangen sama Om Daniel?" .
"Sangat kangen," jawabnya.
Saya yakin ia tidak sedang belajar berbasa-basi.
Kami memilih meja tidak jauh dari tembok layar tancap.
Bila blogger kopdar, pasti tidak jauh dari gosip tentang blogger yang tidak hadir. Kali inipun ada banyak cerita, termasuk cerita peran Roh Kudus di Facebook. Lalu entah siapa yang memulai, insiden ulang tahun yang menimpa purnomo kembali mencuat. Saya harus menjelaskan bahwa itu adalah murni kecelakaan. Waktu itu ada yang ingin memperbaiki fasilitas selamat ulang tahun, mereka membutuhkan akun aktif untuk percobaan. Mereka minta ijin memakai akun saya. Saya tolak, tetapi berubah pikiran, saya ingin membuktikan pentingnya ulang tahun di SABDA Space.
"Mau tambah kopi lagi?"
Joli pasti melihat gelas yang saya miringkan untuk melihat apakah isinya masih ada. Ia baru kali ini melihat saya menghabiskan kopi. Seringkali saya lupa gelas itu sudah kosong sehingga terpaksa mendongak. Berharap satu atau dua tetes terakhir jatuh ke mulut yang menganga.
"Saya juga mau pesan lagi," lanjutnya.
"Ya," jawab saya.
Joli menelpon Iik, kami mendapat kesempatan berbicara dengannya. Sepertinya Sandman dan Tante Paku berhasil menyakinkannya untuk menerima apa yang sudah ditulis Admin, menjadi Pimpro Kopdarnas Juni nanti.
Malam berlalu tanpa terasa, saya kaget menyadari jam sudah menunjukkan hampir pukul dua belas.
***
Sebuah SMS menghiasa layar ponsel: Kopdar ke Rowo Jombor kumpul jam 12 di Rumah Turi. Saya menoleh ke dinding, jam 10.00. Pesan ini masuk dua jam lalu, saat saya masih tidur.
Saya sedang minum kopi dekat Benteng Vastenburg ketika sebuah SMS masuk. Joli mau menjemput ke rumah sekarang. Belum sempat saya balas--memberitahu tidak sedang berada dirumah karena melihat Sekaten--Joli menelpon.
"Saya langsung kesana," kata saya.
Pengalaman waktu kopdar dengan erick dan clara_anita kembali terulang. Menganyuh sepeda dari Benteng Vastenburg ke Paragon, mengikuti arah yang diberikan polisi dekat gerbang masuk kraton waktu itu. Ambil jalan ini, belok kiri, lurus terus sampai mentok.
"Yang lain belum datang, ya?" tanya saja begitu sampai di Rumah Turi.
"Tante Paku nanti langsung dijemput," jawab Sandman yang menduduki kursi yang saya duduki kemarin.
Joli menyerahkan segelas air putih dingin. Saya tidak hanya kehausan, kopi panas yang tadi langsung saya teguk habis membuat tenggorokan terasa tidak enak.
Kami pun langsung berangkat. Mencari rumah Tante Paku bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi akhirnya sampai juga di rumah berpintu gerbang kayu itu.
Melihat komputer yang sedang menampilkan halaman utama SABDA Space, Joli berkata pada Sandman, "Mumpung ada kamu di sini, ajarin Tante Paku buat link dulu."
Sandman pun beraksi.
Blog Terima Kasih-nya Ken menjadi bahan percobaan. Blog itu mendapat komentar baru yang isinya hanya tulisan Belajar link. Tulisan "link" itu mengarah blog Pelacur Dan Sopir Truk-nya Tante Paku.
Blog Benia Herawati menjadi korban kedua, saya tidak tahu ide siapa. Mengapa bukan blog yang lain? Saya hanya mendengar Benia suka mawar, mungkin gambar mawar indah itu yang membuat blognya mendapat komentar Baca ini. Kata "ini" itu mengarah ke blog INSIDEN DI TAMAN EDEN.
Hasil pelajaran link itu tetap ada saat kami berangkat menjemput Pak Wawan. Saya juga berpikir, pasti ada core user yang akan menghapusnya.
Dalam perjalanan ke Rawa Jombor (Pak Pur sudah bergabung dengan kami), saya membuka SABDA Space. Ada komentar baru, Ken membalas komentar Belajar link-nya Tante Paku. Ia mengucapkan terima kasih atas link-nya dan bertanya apakah Tante Paku menganggapnya seperti orang Farisi atau apa. Ken pasti mengira kata "belajar" itu berarti Tante Paku menyuruhnya belajar dari suami hidung belang yang memukul istrinya karena ketahuan melacur.
Pak Wawan berkata, "Kalau belajar membuat link, jangan di blognya orang dong tetapi di blog sendiri."
Joli dan Sandman malah menjelaskan mereka sudah mencoba mengajari Tante Paku di blognya Pak Wawan, tetapi blog Hati-hati Penipuan via Obrolan Facebook-nya tidak bisa dikomentari.
Rowo Jombor, akhirnya kami sampai. Kalau saja tidak ada live musik kelas RT, pasti kopdar sambil makan ikan dan udang ini lebih hidup. Tetapi tetap saja banyak cerita yang saya dengar, termasuk keadaan beberapa blogger yang sudah lama tidak muncul di SABDA Space.
Mengantuk kekenyangan, itulah yang saya rasakan saat meninggalkan Rowo Jombor. Kami tidak langsung pulang, ada janji bertemu Ari_thok di Klaten, tepatnya di Matahari. Saya terkesan dengan perhatian Pak Wawan begitu melihat saya berada tepat di bawah kipas angin. Ia pasti mengingat kejadian di Rowo Jombor saat saya makan sampai berkeringat. Waktu itu Sandman mengira saya kepanasan karena terbiasa di ruang ber-AC. Pak Wawan hanya tertawa begitu mengetahui saya tidak tahan AC, bahkan baru sembuh dari sakit karena berada di kantor Gloria yang full AC.
"Inilah pertama kalinya saya singgah di Klaten," kata saya begitu duduk. Pak Wawan menanggapinya dengan menjelaskan peran penting Klaten bila suatu saat Solo dan Jogja bergabung menjadi sebuah kota besar.
Kami berpisah dengan Pak Wawan di Gereja yang ada patung ayam jagonya di puncak menara. Lalu berpisah dengan Tante Paku di rumah yang ternyata sulit kami cari karena pemiliknya salah mengira posisi kami saat memberi ancang-ancang.
***
Hari sudah malam ketika saya, Sandman dan Joli mengobrol di rumah Turi, menunggu jam keberangkatan Sandman.
Ada banyak yang kami bicarakan, termasuk masalah kategori.
Saya setuju ada masalah dengan kategori di SABDA Space.
Joli bercerita, banyak usulan yang masuk tentang masalah kategori ini. Admin juga sudah meminta usulan dua puluh kategori apa-apa saja yang cocok untuk SABDA Space.
Masalah kategori bukan hal yang mudah.
Ada enam ribu lebih blog di SABDA Space, ada dua ribu lebih item kategori. Banyaknya item terjadi karena kategori yang terbuka, siapapun boleh menentukan kategori sendiri. Memperbaiki atau menentukan kategori baru untuk enam ribu blog bukan hal mudah, tetapi mempersempit ribuan kategori ini bukanlah hal yang tidak masuk akal.
Saya pikir teknologi sistem kategori di Drupal cukup sederhana. Ada dua tabel penting yang mengatur pengkategorian. Bila ada pengguna menulis sebuah blog dan memberi kategori "cerpen", satu baris dalam tabel pertama ditambahkan, mengatakan blog nomor sekian kategorinya nomor sekian. Lalu ada tabel kedua yang barisnya ditambahkan, mengatakan kategori sekian namanya cerpen. Tabel kedua ini yang isinya sekarang berjumlah ribuan baris, ada cerpen rohani, cerpen kristen, cerita pendek, bahkan cerita. Bagaimana membuat empat jenis itu menjadi satu kategori? Perlu ada mapping yang dibuat secara manual, mapping yang mengatakan "cerpen", "cerita rohani", "cerpen kristen" dan "cerita pendek" itu sebagai "cerpen" saja.
Hasilnya tidaklah sempurna. Ini hanya untuk merapikan kategori dalam arti mengurangi "kebanyakan" kategori. Ini tidak menjamin kategori menjadi benar. Bila pemilik blog memang salah mengkategorikan blognya, hasilnya tetap salah. Tetapi dengan cara ini tidak akan ada lagi ribuan kategori seperti pengorbanan atau poengorbanan, film atau film darwin awards.
Lalu apa langkah selanjutnya? Perlu beberapa programmer, tetapi itu hanya sebuah pemikiran, hanya pemikiran yang terlintas saja. Terlalu menggampangkan bila saya mengatakan itu semudah membalikkan telapak tangan.
Sepulang mengantar Sandman, saat kembali ke Rumah Turi, saya rasa inilah pertama kalinya saya berbicara dengan joli. Saya ingat pertama kali mengenal Joli, waktu itu ada kopdar dengan Oma. Saya bahkan tidak akan bisa menemukan tempat itu lagi, saya hanya ingat waktu itu kami sedang makan di sebuah tempat, ketika seorang ibu datang dan memperkenalkan diri sebagai Joli.
Dari Rumah Turi saya kembali mengayuh sepeda ke arah Terminal Tirtonadi, sampai di rumah jam setengah sepuluh. Begitu membuka SABDA Space saya lihat Benia membalas Tante Paku: aku dah baca, gambaran taman eden yang simple:) enak buat dibaca, maksih ya Tante dah share...God bless...
Tante Paku hanya diam, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
***
- anakpatirsa's blog
- Login to post comments
- 6450 reads
@AP Kamu Lupa..
Ada satu hal yang terlewatkan sepertinya, bagaimana muka Joli yang polos mengetahui makna Eng Ing Eng yang sudah bergeser, bukankah kita tertawa bersama ketika kita tahu "Ken Dedes Nyusruk" dan Eng Ing Eng?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
eng ing eng.. ngeres?
Hal makna eng ing eng, itu apa sebenarnya? Setahu-ku jaman dahulu kala kata eng-ing-eng dipopulerkan Benyamin S dalam iklan kijang atau truk (lupa) yang pasti artinya berhubungan dengan transpotasi.. maka Joli sering tulis di status eng-ing-eng bila mau perjalanan jauh..
Ternyata kata Sandman, eng-ing-eng punya arti ngeres, .. Mbuh, kok bisa gitu dari mana.. Padahal Bintangseven di kotak ijo juga suka eng-ing-eng, nah lohh..
Sudah dicari arti eng-ing-eng di mbah google juga nggak ketemu, piye jal?
Eng Ing Eng
<p>Weh, aku yo bingung, eng ing eng yang kemarin beberapa kali kudengar dari Sandman maksudnya apa ya? Setahuku eng ing eng itu kalo lakon (pemeran utama) nya yang biasanya seorang pahlawan muncul.</p><p>*yuk comment jangan hanya ngeblog*</p> <hr /><p>*yuk ngeblog jangan hanya comment*</p><p align="right"><a href="http://www.arithok.web.id/"><img height="22px" width="100px" src="http://www.arithok.web.id/sites/default/files/bluemarine_logo.png" alt="" /></a></p>
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Tante?
Tante Paku hanya diam, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Jelas diam dong AP karena pada saat bersamaan, ada bunyi dari HPnya yang menandakan sebuah SMS baru masuk...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
jadi inget...
wedew... nice....
baca cerita kopdar yang diceritain AP... tiba-tiba aku jadi teringat beberapa waktu yang lalu.... saat pertama ketemu dengan AP (kalo nggak salah, pas ada kpdar dengan oma itu juga ya....). ketemu di sebuah gereja, lalu dilanjut minum ronde yang tidak jauh dari situ. saat ari thok berkata: nggak nyangka to kalo AP tu yang ini.... (dalam hati sebenarnya berkata: iya sih.... rasanya beda kepribadian dengan tulisan-tulisan yang ada di pasar klewer.... ). dan baru kali ini aku berani mengungkapkanya secara jujur.... hehehe....
"I can do all things through Christ who strengthen me"
"I can do all things through Christ who strengthen me"
@Priska cc AP ..
Aku ketika bertemu langsung, tanpa sungkan kukatakan tentang AP yang ada dalam imaginasiku, semoga dia tidak tersinggung aku katakan AP itu dalam imaginasiku dekil, hitam, dengan background orang dari hutan. he he he he
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
AP ganti AP.
Melihat komputer yang sedang menampilkan halaman utama SABDA Space, Joli berkata pada Sandman, "Mumpung ada kamu di sini, ajarin Tante Paku buat link dulu."
Saya merasa menjadi blogger SS yang paling beruntung saat ini, diajarin jurus link oleh 3 pendekar kenamaan yang tak diragukan lagi ilmunya. Maka, dalam hitungan menit, saya sudah bisa mempraktekkannya dengan sempurna. Karena saya memang malas belajar dari teorinya, lebih suka praktek langsung dan nyatanya lebih cepat. Memang sudah menjadi keinginan saya, bila ada blogger main ke rumahku, aku mesti minta diajarin yang belum aku tahu, tanpa ragu dan malu, bukankah harus begitu?
Pak Wawan berkata, "Kalau belajar membuat link, jangan di blognya orang dong tetapi di blog sendiri."
Joli dan Sandman malah menjelaskan mereka sudah mencoba mengajari Tante Paku di blognya Pak Wawan, tetapi blog Hati-hati Penipuan via Obrolan Facebook-nya tidak bisa dikomentari.
Memang saya asal saja mencari blog untuk sarana mempraktekkan itu, setelah kolom komentar di blognya pak Wawan tidak ada, mungkin kena bad coment ya he he he....Tapi saya yakin yang punya blog utk jadi sasaran belajar link tidak marah. Dengan KEN saya sama-sama anggota IW yang suka Let me go home Home, jadi pasti si KEN nggak bakalan membombardir dengan pertanyaannya tersebut, karena memang tak terpikirkan sama sekali komentar saya itu nyambung dengan isi blognya. Sementara dengan Benia, ah Benia mah orang lembut hati, pasti cuma terima kasih sebagai balasannya ha ha ha ha......Dan itu memang benar kan?
Saya cuma berharap, ini BUKAN KOPDAR TERAKHIR dengan Anak Patirsa, karena menurut kabar KPK, Anak Patirsa akan pindah pelayanannya di nun jauh sono. Dan saya berharap, ini bukan BLOG TERAKHIR Anak Patirsa selama di Solo. Eh siapa tahu, setelah pelayanannya di sana mapan, Anak Patirsa tetap memposting tulisannya, menurut kabar ATIK, Anak Patirsa akan ganti nama menjadi ANTI PATIRSA.....Waow, kita tunggu saja gaya barunya ha ha ha ha......
Satu lagi yang menarik, bila KOPDAR ada pak Purnawan Kristanto, pasti bagi-bagi buku karyanya. Mereka mendapatkan plus ada tanda tangannya, ini memang saya harapkan dengan provokasi lewat telpon malam sebelumnya, karena tanda tangan itu akan menjadi saksi sejarah sebuah cerita. Untuk saya, karena saya memang lagi punya penyakit malas membaca buku, jangan pikirkan saya pak. Saya sudah senang bila melihat mereka senang, itu saja.
Siapa takut KOPDAR?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
TantePaku dan AP dangdut-an
AP: Rowo Jombor, akhirnya kami sampai. Kalau saja tidak ada live musik kelas RT..
Di Rowo Jombor, ada warung apung, bisa mancing, tapi nggak ada yang minat mancing di tambak, akhirnya kami hanya ngobrol banter-banteran karena live musik nya dangdut-an banter banget.
Jadi ingat Hai-hai, pernah phone Joli ketika Minmerry dan Vantillian married, sehingga Joli bisa nikmati merdunya suara Min nyanyi live. Maka Joli balas kebaikan Hai-hai dengan menelponnya, untuk mendengarkan suara Tante Paku dangdutan live.. Joli telpon sambil lihat-in mimik Anak Partisa, bayangin AP nyanyi satu di tambah satu versi dangdut.. ha..ha..ha..
Satu ditambah satu sama dengan dua
Dua ditambah dua sama dengan empat
Empat ditambah empat sama dengan delapan
Delapan ditambah delapan sama dengan enam belas
Ari_thok, prewedding
Oh iya lupa, sebelum ke Rowo Jombor, sempat telpon Ari_thok yang posisi sedang di Jogja, untuk dapat menyusul ke Rowo Jombor yang hanya setenagh jam dr Jogja. "ok, diusahakan bisa bergabung." Sms jawabannya. Namun setelah di kasih tahu kemungkinan rowo jombor tempat yang indah untuk photo prewedding, wah.. jadi semangat 45 he..he.. kapan sih Ri..??
Tapi sayang Rowo Jombor bukan tempat yang cocok untuk Ari, jadilah kami ketemuan lagi di matahari :)
Masih Berkompetisi
Hahaha, "wis wayahe" Jol :) antrian juga sudah lewat .. ini masih bersaing dengan nona Priksa, karena eh karena siapa yang lebih dulu masih akan ditentukan sampai akhir kompetisi.
*yuk comment tapi jangan nyampah*
*yuk ngeblog tapi jangan nyampah*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@AP, joli itu...
Joli menelpon Iik, kami mendapat kesempatan berbicara dengannya. Sepertinya Sandman dan Tante Paku berhasil menyakinkannya untuk menerima apa yang sudah ditulis Admin, menjadi Pimpro Kopdarnas Juni nanti.
Joli itu... yang pertama kali nyambung-nyambungin telepon kesana kemari. Aku jadi kenal banyak blogger di SS gara2 Joli. he he he...
dan sekarang tambah satu lagi, Joli ituuuuuuuuuuuuuuuuuuuu... ahli MEMAKSA!!! itu kesimpulanku sekarang. ha ha ha...
Sandman dan Tante paku bicara panjang lebar... meyakinkan aku begini begitu... 'mbuh' udah lupa semua ucapan mereka. intinya satu, mau ga mau... suka ga suka,.... yang namanya IIK harus mau dan bisa!!
huuuuuuuufffffffffffffff entahlah...
passion for Christ, compassion for the lost
Iik, Sejak ...
Iik : Joli ituuuuuuuuuuuuuuuuuuuu... ahli MEMAKSA!!! itu kesimpulanku sekarang. ha ha ha...
Ha..ha..ha...
"Anda kita tunjuk sebagai Sekretaris Panitia Pengiriman Kontingen Pesparawi Provinsi Jawa Tengah!" kata seorang dari Departemen Agama beberapa bulan lalu.. klik disini
Nah Sejak itulah kita tahu siapa kandidat PIMPRO KopdarNAS Sabdaspace..