Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
education
Komunikasi Nir-kekerasan
Lihatlah gambar ini. Berapa banyak kata yang terpampang pada gambar itu? Kalau Anda hanya melihat satu kata pada setiap gambar, maka Anda perlu melihat dengan lebih teliti. Kalau Anda masih penasaran, simak terus tulisan ini untuk tahu apa saja kata dalam gambar itu.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5584 reads
Menyemai Perdamaian Batin [2]
Partisipan dan Fasilitator kelas "Strengthening Peace Education Training Skills" berfoto bersama
Ada aktivitas yang membuat partisipan tergelak-gelak. Aktivitas itu adalah permainan menebak jenis kartu yang tertempel di dahinya. Sebelumnya, fasilitator mengajak partisipan berdiri membentuk lingkaran. Setelah itu dia membagikan satu buah kartu secara acak kepada partisipan. Partisipan harus segera menempelkan kartu itu di dahinya menghadap keluar. Mereka tidak boleh melihat kartu yang ada di dahinya.
Begitu aba-aba mulai diberikan, para partisipan harus bersikap sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Tentu saja hanya dengan menebak. Kartu yang lebih rendah harus menghormati kartu yang lebih tinggi. Kartu yang lebih tinggi boleh menyuruh kartu yang lebih rendah. Saya segera bisa menebak kartu yang ada di dahi saya. Setiap orang membungkuk dan memberi hormat kepada saya.
"Kartu saya tinggi nih," tebak saya. Untuk memastikannya, saya coba menyuruh seseorang. Eh, dia mau. Jelas sudah, kartu saya termasuk tinggi, atau mungkin yang tertinggi. Saat bertemu dengan kartu lain jenis Queen dan King, mereka mengajak saya datang ke pesta kerajaan.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5147 reads
Menyemai Perdamaian Batin
Ada kisah nyata tentang biarawati di Filipina yang disandera oleh tentara MILF yang beraliran Islam. Kesehariannya, suster ini memimpin retret. Di Filipina ada kebiasaan untuk melakukan retret setidaknya setahun sekali. Dalam retret ini biasanya sang suster membimbing peserta untuk menulusuri kepahitan-kepahitan yang tersimpan di bawah alam sadar, lalu berdamai dengannya.
Suatu hari suster ini ditangkap oleh tentara MILF. Selama dalam penyekapan, suster ini dilayani oleh seorang perempuan muslim. Beberapa hari kemudian, suster ini dilepaskan dan kembali ke susteran.
Suatu kali terjadi pertempuran antara tentara pemerintah Filipina dan tentara MILF. Banyak orang dari kalangan MILF yang tertangkap. Suster mendangar kabar bahwa perempuan muslim yang melayaninya selama disandera juga ikut tertangkap dan ditahan di markas militer. Suster memutuskan untuk mengunjungi perempuan ini. Usai perkunjungan sang Suster bertekad untuk mengeluarkan perempuan ini dari tahanan. Maka dia melakukan upaya pelepasan. Ternyata hal itu tidak mudah. Dia harus meyakinkan banyak pihak mulai dari level terendah sampai tertinggi.
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 5165 reads
Menyerap Metode Partisipatif dalam Pelatihan "Peace Education"
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 4827 reads
Pelatihan "Peace Education" [2]
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- Read more
- 4483 reads