Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cotton Buds 3
Aku masuk rumah sakit. Gara-gara cotton buds. Tepatnya, gara-gara cotton buds merk lokal-Borneo Cotton Buds-tertinggal di kedua lubang telingaku.
"Keluhan?" tanya petugas loket pendaftaran.
"Cotton buds tertinggal di telinga," jawabku pelan sambil menyentuh daun telinga kanan.
Kutunggu tatapannya, tetapi ia sama sekali tidak mengangkat muka. Ia hanya menatap layar monitor, lalu tangannya bergerak lincah di atas keyboard.
Aku kecewa. Kutambahkan, “Di kedua telinga.”
Ia mengangkat muka. Tersenyum.
Ia pikir aku mengada-ada.
"Tunggu di Poliklinik THT, ya.…" katanya.
Begitu praktis, bahkan aku tidak harus membawa sendiri berkas rekam medisku ke poliklinik rujukan. Kutunggu panggilan sambil melamun di pojok ruang tunggu. Banyak yang kupikirkan, termasuk niat mencari pengacara untuk menuntut perusahaan pembuat cotton buds merk lokal yang menyumbati kedua lubang telingaku; sekaligus menuntut Departemen Kesehatan karena memberi nomor registrasi atas produk itu. Aku juga berniat menyurati YLKI agar menuntut pemerintah mengharuskan semua produk cotton buds disertai label "bukan untuk telinga" bila memang membahayakan konsumen.
Setengah jam, kudengar namaku dipanggil.
Di atas meja, map berkas rekam medisku terbuka. Walaupun tidak pernah mendapat kesempatan membacanya, aku hafal isinya. Tidak banyak, sekali operasi bisul, dua kali mengganti perban, dan sekali melepas jahitan. Sebentar lagi akan ada tambahan, “Liang telinga kiri + kanan tersumbat cotton buds.” Aku bersyukur pelayanan rumah sakit belum online, sehingga wanita yang sedang mempelajari rekam medisku tidak mengetahui kisah dua cotton buds sebelumnya.
“Sakit apa?"
Kuperhatikan spesialis THT yang duduk di belakang mejanya. Bukan produk lokal.
"Telinga kemasukan cottons buds," jawabku.
Ia tidak kaget.
"Coba saya lihat."
Sambil berdiri, tangannya merogoh kantong jas putihnya dengan sebuah gerakan anggun. Saat berdiri di sampingku, tangan itu sudah memegang senter kecil.
"Telinga yang mana?"
"Yang ini dulu," jawabku sambil menyentuh telinga kanan.
"Memangnya semua telinga kena?"
Dokter yang pintar. Kalau saja rumah sakit ini menganggap telinga kemasukan cotton buds itu memalukan, aku akan mendatangi dua rumah sakit. Satu rumah sakit untuk satu telinga. Tetapi apa yang kulihat sekarang, telinga kemasukan satu cotton buds itu biasa-biasa saja, aku merubah rencana.
"Ya," jawabku.
"Ada-ada saja."
Hanya itu tanggapan yang kuterima.
"Sudah lama?" tanyanya sambil menyenteri lubang telingaku.
"Dua minggu," jawabku.
Dua minggu lalu, aku sedang menikmati putaran kapas di liang telinga ketika kupingku terasa sakit. Kutarik cotton buds-nya. Pantas saja menyakitkan, kapasnya sudah hilang. Rumah sakit bisa menunggu, selama aku tidak berenang, tidak akan ada dengingan atau kepala pusing.
"Sebentar ya," katanya sambil meninggalkan aku.
Ia membuka lemari dekat jendela. Aku berharap melihat alat seperti penyedot debu, tetapi ia mengeluarkan benda yang lebih mirip corong minyak. Benda itu ia pegang dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang sesuatu yang lebih mirip tang. Meniru pedagang minyak eceran yang mau mengisi minyak mobil, ia meletakkan corong ke telingaku. Lewat corong itu ia masukan ujung tang yang ternyata bisa menyedot kapas dari lubang telingaku.
"Sudah," katanya, "ini."
Aku hanya menatap kapas yang sudah tidak lagi berwarna putih itu.
"Yang sebelah memang benar ada?"
"Ya," jawabku sambil memiringkan kepala sedikit. Isyarat baginya untuk segera memasukkan corong itu lagi.
"Kok, bisa?" katanya sambil menyenteri liang telinga kiriku.
Tentu saja bisa. Aku sudah berhati-hati mengorek telinga kanan, jangan sampai mendorong kapas satunya lebih dalam lagi. Sayang aku tidak berhati-hati dengan telinga kiri.
"Yang ini kapan?" tanyanya.
Pintar. Ia tahu tidak mungkin dua lubang telinga bisa tersumbat di hari yang sama. Aku sudah merasakan cotton buds di telinga kiri. Aku sudah merasakan cotton buds menyumbati telinga kanan. Keduanya tidak terlalu mengganggu selama tidak kena air. Tetapi bila ada yang mengatakan orang bisa menjadi gila kalau kedua lubang telinganya tersumbat, aku percaya. Jadi, begitu kedua lubang telinga tersumbat cotton buds, aku langsung ke rumah sakit detik itu juga
"Baru tadi pagi."
Tidak terlalu lama, kurasakan sesuatu ditarik dari lubang telingaku.
"Ini," katanya sambil menunjukkan kapas yang masih berwarna putih.
Akupun pulang dengan kepala yang terasa jauh lebih ringan. Aku tidak jadi mencari pengacara, juga tidak jadi mengirim email ke lembaga perlindungan konsumen.
- anakpatirsa's blog
- Login to post comments
- 5654 reads
Pertamax
Pertamaxxxxx...!!
Mau tertawa membaca tulisan ini, tapi kok sepertinya tertawa diatas penderitaan orang.. jadi tersenyum aja deh.. :)
Lovepeace..uenak..
dapat payung AP
biasanya kalo di cucian mobil motor kalo cuci 5 x gratis 1, kalo AP kemasukan cotton bud lagi yang ke 4, nanti dapat payung..
mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..
Happy birthday AP, kangen loh...
Kayaknya dulu juga pernah kejadian cotton bud ini juga menyumbat di telinga AP? Hobi korek-korek kuping emang hobi yg nikmat, sambil liyer-liyer merem-merem.
Tapi kalo sampai kapas tertinggal berulang-ulang dan hingga 2minggu, wah jan.
Itu nama nya NGGILANI
Jadi ingat pertama kali bertegur sapa dengan AP di kotak Ijo ketika AP ulang tahun, dan itu menjadi cikal bakal kita kopdar SS pertama kalinya di tahun 2008.
Catatan chatting kotak Ijo masih tersimpan dengan rapi di sini
Indahnya komunitas sabdaspace :)
Sayang nya sekarang daftar siapa yang berulang tahun dah nggak muncul di SS, jadi nggak bisa nodong2 traktiran.
SS makin lama makin pelit fasilitas :(
Nah.. Meski telat 2 hari, tak terlalu basi kan, untuk ucapkan Happy Birthday AP......
Kapan main ke solo? Kita kan kopdar lagi untuk mu, dan jangan kesasar lagi bila bersepeda ke rumah turi :)
Nebeng....
Nebeng ucapan ultahnya ci jol ahhh....
Heppi B'Day kawanku sekampunghalaman (Kalimantan) & seperantauan (Jawa).....
(...shema'an qoli, adonai...)
Keledai saja tidak jatuh ke
Keledai saja tidak jatuh ke lobang dua kali. Tapi hikmahnya, dengan dua kali insiden cotton bud ini, setidaknya telah menghibur banyak orang dengan kisah konyolnya.
------------
Communicating good news in good ways
"Keledai saja tidak jatuh ke
"Keledai saja tidak jatuh ke lobang dua kali." Maksud pernyataan ini apa, Pak? :)
TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)
Uuuups....rupanya ada dua
Uuuups....rupanya ada dua kata yang ketinggalan.
"Keledai saja tidak jatuh ke lobang YANG SAMA dua kali.
Thanks
------------
Communicating good news in good ways
Padahal maksud saya bukan
Padahal maksud saya bukan masalah kata "YANG SAMA" nya lho pak. Tapi maksud saya adalah, "Apa maksud analogi ini dalam kasus Anak Patirsa?" :D
@AP: no offense ya :p
TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)
Apa ya maksudnya? Nggak bisa
Apa ya maksudnya? Nggak bisa nebak nih
------------
Communicating good news in good ways
Happy birthday
Ultahmu membuatku pingin komentar lagi di SabdaSpace :)
Jangan2 u pasang blog cuman karena pengen diselamati ultah ya?
It sounds just like you :p
TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)
Happy Birthday AP
Wah, lama ga membaca tulisanmu, mantan teman serumahku :)
Tapi ga biasa memanggil kamu dengan julukan AP, tapi ga apa lah..
Happy Birthday AP... Telat dikit ga apa ya..
http://alkitab.sabda.org
Kalau cotton buds punya mulut
Kalau cotton buds punya mulut ... pasti mereka udah ngakak lihat kamu
ya ampun koq ya bisa mpe 2 telinga kemasukan cotton buds semua ... turut prihatin ... hehe
God's will be done
Kalau kenal Ap
Tilestian, Kalau kamu kenal dekat dengan AP, kamu gak akan kaget dan heran kenapa 2 telinganya bisa kemasukan cotton bud semua, dan bukan untuk pertama kalinya tragedi ini terjadi ;p
Aku masih ingat tragedi pertamanya hahaha ;p
Btw, hp bide ya Yupp :)
Lagi?
Lagi Yup? *geleng-geleng kepala* :P met ultah yah ...
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Lucu Tenan
Hua...hahaha...hahahaa...hahaha..., lucu tenan. Tapi dulu aku juga pernah tapi kemasukan air waktu renang, dan itu sangat mengganggu. Terus aku bawa ke RS, disedot juga pake kompresor..., jadi ces pleng..., wah sekrang jadi hati2 pake coton bud..,
Kayaknya ga akan ngaruh deh
Kayaknya ga akan ngaruh deh kata "sekarang jadi hati2..."
ga ada kata2 itu dalam kamus AP. wkwkwkwk ^^v
TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)
@all: Trims
@Viesnu:
Tertawalah selagi tertawa itu tidak harus bayar.
@joli.
Terima kasih, selamat ulang tahun juga, (masih belum lewat sebulan, jadi belum terlambat).
@Pak Pur + helloworld:
Maksudnya begini: "Kapas cotton buds tidak masuk ke lobang yang sama dua kali," Ya, tentu saja, cotton buds yang lama pasti sudah hilang. Jadi tidak mungkin masuk lagi.
Ha... ha..., helloworld, tidak ada yang tersinggung.
Terima kasih atas ucapan selamatnya. Kalau masalah diselamatin, sebenarnya sengaja tidak posting di tanggal sebenarnya karena nanti pasti langsung dituduh sengaja untuk itu. Jadi ditunggu satu dua hari dulu. Supaya tidak terlalu kentara.
@beleey:
Biiiiill...... trims.
Rumah belakang sudah dipugar ya.
@tilestia:
Tidak ada yang mustahil.
@love:
Mbak evie......
Trims ucapan ultahnya. Jd ingat siapa yang menulis alamat di profil userku: Dunia.
@Ari:
Terima kasih ucapan ulang tahunnya.
@josimut:
Kalau kemasukan air, saya sudah sering. Cara menghilangkannya mudah. Masukan air ke telinga sebelah, lalu balik posisi telinga cepat-cepat.