Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Matahari kecilku
Dinda, dia matahari kecilku yang membuatku selalu ingin pulang. Biasanya aku mudik sebulan sekali, hanya satu hari satu malam aku bisa bersama dengan matahari kecilku.
Biasanya kalau aku sampai di rumah, aku panggil namanya..."Dindaaaa, sayang..... " dia akan segera berlari menjemputku dan meminta gendong. semakin hari dia bertambah berat, tapi tetap saja minta gendong padahal aku kepayahan saat menggendongnya. Saat berada di gendonganku, dia mendekatkan wajah gemasnya ke wajahku dan mencubit pipiku sambil berkata.."Aku sayaaang bulek evi, kok bulek evi nggak pulang-pulang sih? aku kangen e". Aku membalasnya dengan cium dan peluk hangat, karena aku speechless, kalo dah ketemu matahari kecilku. Paling-paling aku cuma bertanya wah... Nda kamu sudah kecil apa masih besar? (sekarang omonganya sering terbalik-balik karena aku yang merusak bahasanya )
Malam itu dia ingin tidur denganku, aku suka sekali cerita, Dinda juga senang bercerita makanya kami kalo malam tidak langsung tidur tapi malah ngobrol bahkan bertengkar karena kami saling berebut untuk bercerita. Meski usia Dinda masih 4 tahun dia juga banyak bahan buat cerita. Lain sekali dengan teman kantorku, mereka akan tutup telinga dan mual-mual kalau aku sudah menawarkan diri untuk bercerita. Mereka memang tidak seperti Dinda yang selalu antusias kalau aku bercerita ;p walaupun akhirnya kami nanti malah cakar-cakaran.
Dinda membawa sebuah buku dongen ke kamarku dan minta aku membacanya, maklum dia masih belum bisa baca sendiri Dia memilih cerita seorang pangeran dengan petualanganya dan berakhir dengan menikahi seorang putri yang cantik dan baik hati. Akhir cerita dia bertanya, "Kok bulek evi nggak punya pacar sih?" Dengan sombong aku memperlihatkan foto cowo yang bukan siapa-siapa ku kepadanya, sedikit berbohong dan penuh percaya diri aku berkata kepadanya, "Lha ini nda, cakep kan? Ini calon om kamu nda" dengan mata yang polos dia menatapku dan berkata "kalau, om-nya ga suka bulek evi pie?" Lalu aku menyahut "Kenapa?" Dengan mengelus pipiku dia berkata "kan..kan kakinya bulek evi sudah kecil, nanti kalo om-nya ga suka karena kakinya bulek evi kan sakit, pie?". Aku cuma diam, lalu aku memeluknya dengan hati yang sedikit remuk he...he..he... Perkataanya menghempaskan mimpi indahku. Aku jadi tahu ternyata selama ini dia selalu tidak suka jika ada teman laki-laki mendekatiku, itu semua karena Dinda tidak ingin melihat aku sedih, dia takut aku di tolak....(keponakan yang protektif)
Aku sangat menyayanginya, aku bersyukur pada Tuhan memiliki matahari kecilku yang begitu mengasihiku. Yang kupelajari dari anak kecil adalah tentang ketulusan dan penerimaan apa adanya, terhadap orang lain. Aku juga ingin menerima, menyambut dan mengasihi orang lain seperti anak kecil itu, tanpa syarat dan dengan tulus hati. Yah...untuk semua ini aku masih belajar...
- riyanti's blog
- 5341 reads
Jodoh tidak kemana...
BIG GBU!
Bleh Boy's Ngomentar Ah ..
Lain sekali dengan teman kantorku, mereka akan tutup telinga dan mual-mual kalau aku sudah menawarkan diri untuk bercerita.
Yah Epi .. sebagai anggota keluarga, keluarga kita sebenarnya mau mendengarkan cerita kamu ... . Hehehe .. nada kamu dieditlah, masak kamu cerita ke kita sama seperti kamu cerita ke Dinda .. Ya kita kayak lagi sekolah minggu donk ..
Ah .. tapi kamu ngangenin kok dengan cerita-ceritamu, tinggal perlu diatur kapan cerita kapan nulis blog ... kayak menu makanan dikantor, variatiflah. Kutunggu cerita kamu yang lain ya bleh, Nasib Bagong, Warna-Warni Bis Ekonomi, Aku benci Tatapan itu .. .
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Seleksi
Percaya, meski tak ku mengerti.....
Thanks semua buat supportnya, meski kesannya blogku selama ini selalu menggambarkan tentang keadanku yang mungkin membuat orang merasa kasihan... sebenarnya bukan maksudku menulis dengan opini seperti itu.. Aku menulis ttg pengalaman dan perjuangan terhadap perasaanku, sebenarnya untuk menyembuhkan aku sendiri dan mencoba mengkomunikasikan apa yang aku rasakan dengan orang lain karena dengan bicara langsung aku agak kesulitan
Aku tak pernah menyesal dengan keadaanku, meski kadang aku komplain juga Aku tidak akan menyerah dalam keadaan apapun, bahkan untuk pasangan hidup. Aku tidak ngotot memaksa Tuhan memenuhi keinginanku dan aku harus memlikinya... tapi aku percaya jika Tuhan mau aku memiliki aku pasti punya. Tak peduli seberapa berat tantangan yang akan ku hadapi, aku tidak akan menyerah.
Yang aku tahu, apapun yang aku alami meski tak ku mengerti, dan seolah aku hanya sendiri, Aku percaya bahwa Dia tetap memeliharaku, entah dalam pemeliharaan yang berkerut atau tidak Dia tetap tersenyum dengan penuh kesabaran juga kasih yang melimpah menaungi hidupku.
Xaris, Ari, jos n smua deh...... di komunitas ini aku merasakan pengaruh yang ga sedikit buat hidupku, aku merasa kehangatan dari kalian semua yang meski ga ketemu tapi kita bisa saling berbagi dan menguatkan satu sama lain. Oh ya sebenernya aku malu juga seh mungkin di antara bloger yang ada, aku oon sendiri karena tulisanku ga berbobot dan ga ada istilah kerennya, ga bisa bahasa asing lagi . Makanya aku sering ga pede nulis di sini. Tanda baca dan ejaan aja sering salah wek..kek..kek...
Hush...
hangat.. hangat