Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
KELUARGA PENDETA
Kalau keluarga-nya anak partisa dijuluki dengan “keluarga guru”, maka keluarga saya dapat dijuluki “keluarga pendeta”.
Papa dan mama : pendeta
Anak no.2 : pendeta
Anak no.3 dan suaminya : pendeta
Anak no.4 dan suaminya dan mertuanya : pendeta
Anak no.5 terakhir (saya), suami : calon pendeta (tahun ini pengangkatan), serta kakek dan nenek suami : pendeta
Kami ada dalam denominasi yang berbeda-beda.
Ketika saya dilahirkan papa dan mama sudah menjadi pendeta. Ketika masih kanak-kanak saya sudah merasakan betapa tidak enaknya jadi anak pendeta. Begini salah, begitu salah. Sudah hati-hati supaya tidak berbuat kesalahan, eee….masih salah juga. Hal ini sangat berpengaruh secara psikologis. Saya menjadi orang yang takut salah (Yenti, thanks untuk tiga tulisannya yang membahas tentang rasa takut).
Papa mama memang tidak menuntut banyak pada kami. Mereka mendidik kami dengan penuh kasih. Tapi kami anak-anak tahu kalau kami berbuat salah yang kena akibatnya adalah papa mama. Dan kami tidak ingin menambahi beban mereka.
Karena itulah sejak kecil saya sudah bertekad tidak mau menjadi pendeta (termasuk di dalamnya bersuamikan pendeta, karena kan nanti tetap jadi bu pendeta).Kalau anda baca blognya Dede Wijaya “apa yang seharusnya dilakukan dan tidak seharusnya dilakukan oleh pendeta” itulah tuntutan manusia. Itupun saya yakin masih bisa ditambahi list-nya.
Saya teringat sekali, kalau kami berkumpul bersama-sama, papa selalu berkata bahwa yang ia harapkan dari anak-anaknya adalah mereka mau menjadi hamba Tuhan, karena beliau tahu ini adalah tugas mulia. Tetapi papa tidak pernah memaksa, karena menjadi hamba Tuhan adalah sebuah panggilan. Ketika kita tahu ini panggilan Tuhan maka kita akan sanggup menghadapi tantangannya, berapapun harga yang harus dibayar. Beliau memberikan teladan kepada kami anak-anaknya. Padahal saya tahu tidak mudah menjadi pendeta. Boleh dikatakan tugas ini berat. Saya melihat dan mengalaminya.
Tetapi…siapa yang dapat lari dari panggilan Tuhan? Meskipun sejak kecil saya tidak mau menjadi pendeta, toh akhirnya saya bersujud di hadapan Tuhan dan memenuhi panggilan Tuhan. Saya memang saat ini belum menjabat sebagai pendeta karena Tuhan masih mempercayakan suatu pekerjaan yang harus saya selesaikan. Tetapi saya tahu bahwa saya dan suami saya sedang dipersiapkan untuk panggilan mulia ini.
Sekarang saya bersyukur dan tidak pernah menyesal menjadi anak pendeta. Saya bangga menjadi bagian dari keluarga pendeta, saya bangga karena tuan yang kami layani itu adalah Tuhan Allah yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi.
GOD IS LOVE
- Kristi's blog
- 9522 reads
BAGAIMANA DENGAN PENDETA BRENGSEK ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Bung JF, ini jawaban
Bung JF, ini jawaban menurut saya (tidak membuat pusing kok)
1. tidak harus
2. tidak
3. Biasanya demikian
4. Tidak pantas.
5. Menurut saya: saya belajar banyak dari kehidupan papa. Ketika beliau memutuskan untuk menjadi pendeta, pada masa itu kehidupan seorang pendeta sebagian besar adalah minus. Kalau sekarang pendeta dianggap profesi yang menjanjikan, ya bagus lah. Siapa tahu banyak yang mau jadi pendeta. Yang penting adalah motivasi yang benar. Apapun yang kita kerjakan, di bidang apapun, kalau kita komitmen dan berjuang dengan motivasi yang benar, pasti berhasil.
GOD IS LOVE
GOD IS LOVE
Be cool...
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
tidak semua pendeta makmur
mungkin kita harus melihat pendeta-pendeta yang melayani
di desa-desa
di gunung
di lembah lembah
di pesisir
yang penghasilannya 1 bulan 30 hari
yang hidup karena kemurahan Tuhan
yang menerima perpuluhannya dan persembahan hasil tani seadanya
yang terpenting motivasi menjadi pendeta harus benar
peace
Wah pyokonna kemana aza lo
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
ga perlu login kan?
Dear Kristi, salam kenal
Dear Kristi, salam kenal ya.
Waktu saya masih kecil sekitar 9 th, bpk pendeta didesaku menyarankan agar kalau besar aku mau jadi pendeta. Akupun mengiyakan, setelah semakin besar dan pergi kekota Jakarta saya terpesona kehidupan kota.
Begitu lulus SMA saya ogah jadi pendeta yang berarti hidup didesa naik sepeda goes" sedangkan saya kepengin juga naik mobil bagus seperti saudaraku yang di Jakarta he . . he . . matre ya?
Dear JF,
Menurutku pendeta yang brengsek" tetap saja hamba Tuhan.
Sekali hamba Tuhan ya tetap hamba Tuhan memangnya bisa naik pangkat atau turun pangkat, hanya ada hamba yang setia dan hamba yang tidak setia.
Cuma kriteria brengsek ini bagaimana dulu?
1.Apa mata duitan, sok kuasa, mau menang sendiri, merasa yang ter ..segala2nya, 2.Atau kotbahnya sangat keras/pedas sehingga menyinggung perasaan, terlalu disiplin, berani menegur orang yang berbuat salah?
Kalau yang pertama sih saya juga tidak senang, andaikata bisa dipecat ya mendingan dipecat saja. Nah yang kedua ini sebenarnya bagus2 saja, tapi biasanya tidak disukai jemaat.
Lha wong jemaatnya sendiri kepengin dengar kotbah yang menyejukkan, yang manis2, yang serba membenarkan, jadi tidak rugi kalau mau menyumbangkan dana, masak ke gereja kok di omel2 in enak saja".
Jadi mas JF yang mana sih yang kamu maksud brengsek itu?
Mbak Kristi sebelum jadi pendeta, tolonglah dengarkan dulu keluhan para calon jemaat.
Salam Manis"
Selamat ya ibu Esti
Salam kenal juga ibu Esti, Sebenarnya saya ingin memberikan salam juga di blognya ibu, e..malah keduluan. Selamat ya ibu, kemarin ultah perkawinan yang ke-33. Semoga Tuhan terus memberikan kekuatan dan kesehatan kepada ibu senantiasa.
Saya beberapa hari yang lalu juga ultah perkawinan, tapi baru yang ke-5. Jadi masih harus belajar banyak dari ibu Esti.
Dulu waktu papa menjadi pendeta, tidak pernah kebayang jadi seperti sekarang ini. Ketika kami pindah di kota ini, ini dulu kota yang sepi dan terpencil. Tapi kemudian ketika kota kami semakin maju, diberkati, kami juga ikut diberkati.
Tapi...kadang anehnya, kalau sipendeta miskin...dituding tidak beriman, kalau kaya...dituding duniawi. Naik sepeda onthel salah, naik mobil mercy salah...gimana ya?
O..ya, tentang keluhan jemaat. Itu nasehat yang bagus, tapi cukup saya aja yang mendengarnya, jangan anak-anak saya.
GOD IS LOVE
GOD IS LOVE
Ibu Kristi kok Gak Bilang-bilang
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Melayani Tuhan
Syalom Kristi,
Setiap kali mengetahui atau menjumpai seseorang Pendeta, dengan asumsi bahwa orang tersebut tentunya punya motivasi yang tulus untuk melayani Tuhan, maka bertambahlah hormat saya kepada orang tersebut.
Menjadi Pendeta berarti mengambil langkah yang lebih "resmi lagi" dalam melayani Tuhan, sebab kita tahu bahwa tanpa menjadi Pendeta pun, setiap orang yg percaya kepaya Yesus Kristus Tuhan adalah juga Pelayan Tuhan / Hamba Tuhan.
Sebagian Pendeta yang saya ketahui adalah orang-orang yang hidupnya berkecukupan bahkan bisa disebut kaya dalam hal materi. Sebagian yang lainnya hidup secara sederhana bahkan berkekurangan secara materi. Pendeta yang kaya dalam materi seyogyanya suka memberi dan Pendeta yang sedang dlm kondisi berkekurangan seyogyanya tetap dapat mengucap syukur dlm kondisi apapun. Saya mengenal dengan baik beberapa Pendeta yang kaya secara materi dan suka memberi dalam kehidupannya.
Prinsipnya adalah bahwa mereka yang memenuhi panggilan sebagai Pendeta tidak mendasari keputusannya untuk menjadi Pendeta karena untuk menjadi kaya secara materi tapi sungguh-sungguh untuk melayani Tuhan dan karena mengasihi Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita.
Sola Gratia
Sola Gratia
Kristi: letter to a new pastor
Halo Kristi,
Gimana dengan proses persiapan jadi full-timer-nya? Sudah lama saya ingin sharing beberapa tulisan yang saya baca tentang hidup sebagai full-time minister tapi saya harus cari dulu tulisan2 itu. Saya sempat lupa, tapi beberapa waktu yang lalu ngga sengaja baca artikel berjudul Letter to a New Pastor (pendeta, bukan pastur) dan jadi diingetin pernah mau sharing tulisan dari beberapa orang full-timer sama kamu. Artikelnya cukup menarik menurut saya, beberapa point bahkan bisa ditujukan kepada siapa saja.
Salah satu topik yang saya sukai waktu penulisnya bilang, "Any time you tell someone you have authority, it lessens it." Mungkin karena saya bersentuhan dengan komunitas dimana otoritas full-time ministers seperti perlu dikonfirmasikan dan dikonfirmasikan dan dikonfirmasikan =D And what do you think about this statement, "Ask a preacher a yes-or-no question and you get an essay in return," hahaha!
Ada dua tulisan yang selalu saya ingat tentang full-time ministers. Satu dari Ev. Jeffrey Siauw berjudul "Lukas 9:18-27" dan Ev. Ronald Oroh berjudul "Lebih Dari Kristus". Sedikit cuplikannya begini.
JS: Dalam percakapan dengan beberapa orang yang sedang bergumul untuk menjadi hamba Tuhan, saya sering mendengar bahwa masalah yang memberatkan mereka adalah "menjadi hamba Tuhan berarti tidak menjadi kaya dalam materi." Ada dua hal yang sangat mengganjal bagi saya. Pertama, mengapa perlu bergumul berat untuk hal itu. -- Dan kedua mengapa pergumulan ini sepertinya khas pergumulan 'menjadi hamba Tuhan'?
RO: Tanpa sadar (atau banyak juga yang melakukannya dengan sadar), banyak hamba Tuhan hidup dan pelayanannya melebihi Kristus. -- Sepertinya seorang Hamba Tuhan yang ingin sekali menggenapkan kehendak Allah yang begitu banyak dan begitu besar.
Untuk lengkapnya kamu bisa baca langsung yah. Tulisan Ev. Jeffrey Siauw sudah diturunkan, tapi dia tidak keberatan sharing kalau kita minta =)
Terus terang saya juga tergelitik melihat kata "panggilan" yang meminjam istilah pak Purnawan yang seringkali seperti disakralkan. Saya jadi acungkan jempol pada John Ortberg yang menulis di God's Call Waiting begini, "But I never got marching orders (calls). Partly, I think, it may have been because God knows that I will grow much more as a person if I have to figure things out and exercise judgment and make a decision and accept responsibility than if I just got a postcard and followed directions. Another reason may be that I don't think God separates people into "pastor" groups that have to get calls and "non-pastor" groups that are call-free."
Sudah berapa banyak orang yang saya temui tengah bergumul dengan arti "panggilan" lantaran mereka menganggap kata tersebut hanya untuk full-time ministers. Saya setuju dengan John Ortberg, tidak ada anak2 Tuhan yang call-free!
Sekian dulu Kristi, selamat mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup kamu =)
the called one,
-xaris-
Menjawab sebisanya
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
curhat anaknya PDT..
(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)
"Pergumulan jadi Pendeta"
Dear phrack dan Kristi,
Memang tidak mudah pergumulan untuk menjadi pendeta:
- Kalau kaya, dibilang nggak rohani, korupsi uang pembangunan gereja dll
- Kalau miskin, ada juga yg bilang, bagaimana jemaatnya akan diberkati Tuhan, wong pendetanya aja miskin.
Ada rekan saya pendeta bilang begini, "kaya salah, miskin juga salah, saya pilih kaya aja ah".
Komentar phrack diatas semakin cocok dengan pandangan "Tuhan musuhan dengan orang kaya". Tulisan selengkapnya, silahkan baca disini.
Saya juga sering dengar kalimat "jangan kawin/menikah dengan pendeta, nanti hidupnya melarat/miskin".
Tapi, realistis saja, siapa yg tidak mau kaya (tanpa pake korupsi, merampok, curang dll lho).
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
Pendeta
Papa pulang ke rumah Bapa di surga
Senin tanggal 17 November 2008 jam 16:40, papa pulang ke rumah Bapa di surga.
Sangat mendadak, dan rasanya kehilangan banget. Kemarin kita masih ngobrol, jajan bareng, dibikinin kopi.
Tapi Tuhan punya rencana yang terbaik, dipanggilnya papa pulang dengan indah.
Selamat jalan papa, terimakasih atas teladan iman, harap, dan kasih yang papa berikan dan khotbah visual yang papa ajarkan pada kami.
Kami akan teruskan semangat dan perjuangan papa.
I love you and I miss you ....
GOD IS LOVE
GOD IS LOVE
Turut Berbelasungkawa
Halo mbak Kristi, lama tak bersuo, aku mengucapkan ikut berbelasungkawa. Seperti yang mbak Kristi ungkapkan, tetaplah semangat dan berjuang.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@ Kristi, Ikutan Sedih
Nona, Kristi, Ikutan sedih karena papa kamu sudah pulang ke rumah Bapa.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@kristi : Turut berduka
Dear Kristi,
gw dan keluarga turut berduka.
kiranya TUHAN menghiburkan dan menguatkan kristi & keluarga.
INGAT JANJIMU : MENERUSKAN...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Turut berbebela sungkawa ya
Turut berbebela sungkawa ya Mbak,
Saya hanya bisa memberikan nukilan ini...
Semoga diberi kekuatan
I Tesalonika:
4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
GBU
anita
kiranya Tuhan menghibur
Ibu Kristi
Kiranya Tuhan menghibur,
Saya berpikir bahwa Ibu Kristi pastilah banyak berkat karena melihat teladan Ayah (pendeta) yang sungguh2.
Saya pernah bertemu pdt waktu saya belajar di Tiongkok, dia orang indonesia, punya anak tiga sangat repot tapi semangat pi nya luar biasa.
Sayapun jadi mengenal Tuhan Yesus sewaktu di Tingkok ketika dia memeritakannya pada saya.
Jadi sama seperti tidak semua pendeta benar, maka tidak semua pendeta brengsek.
Sekali lagi kiranya Tuhan menghibur dan selamat
doa dan harapan ayah dari Ibu Kristi akhirnya dijawab Tuhan
Alkitab sering membuatku banyak bertanya dan sering tidak mendapatkan jawaban yang pas
Alkitab sering membuatku banyak bertanya dan sering tidak mendapatkan jawaban yang pas
Undangan
1. Ikut berduka cita atas berpulangnya papa tercinta ke Surga.
2. Selamat ultah di Sabda Space, Tuhan semakin memberkati Kristi.
@Kristi: tak tunggu
Kristi kok gak nulis lagi? Mestinya skarang dah jadi bu pendeta y? Ceritain to pengalaman2nya. Tak tunggu.
Eha
eha