Kamu mengajari aku bagaimana mencintai; kamu mengajari aku bagaimana menjalani hidup ini; kamu mengajari aku bagaimana tertawa; kamu mengajari aku bagaimana menangis, tetapi ketika kamu pergi, kamu lupa mengajari aku bagaimana melupakan kamu.
Ketika seseorang kandas cinta pertamanya ia kehilangan segala sesuatu yang pernah dimilikinya. Tubuhnya yang dulu kuat berhujan-hujan berpanas-panas, sekarang lemah lunglai tak bertenaga bagai vampir yang pantang kena sinar matahari. Selera makannya yang dulu bisa menikmati makanan apa saja, sekarang baru melihat nasi liwet yang pernah menjadi kegemarannya perutnya sudah terasa mual ingin muntah. Pekerjaan yang dulu ia kerjakan dengan penuh gairah dan hati ringan, sekarang untuk berangkat ke kantor saja terasa bukan main beratnya. Anak-anak Sekolah Minggu yang dulu menerbitkan kesukaan hatinya, sekarang jangankan menatap wajah anak-anak itu, melihat bangku Sekolah Minggu saja kepalanya sudah terserang migrain seperti melihat gergaji mesin berputar dengan kecepatan penuh di dekat keningnya. Segala sesuatu mengingatkannya kepadanya. Sedangkan mengingat diri kekasihnya membuat ia sedih, frustasi dan tak tahu lagi untuk apa ia hidup. Segala rencana indah untuk menikahinya dan kemudian mengecap hidup bahagia sampai akhir hayat menguap bagai embun terpanggang sinar matahari pagi. Menghilang tak berbekas, kecuali hati yang hancur dan perasaan dicampakkan bagai kain lap yang tak ada harganya.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
Kisah Dessy Ratnasari dalam Tenda Biru sekarang terjadi dalam hidupnya.
Tanpa undangan, diriku kau lupakan.
Tanpa utusan, diriku kau tinggalkan.
Tanpa bicara, kau buat ku kecewa.
Tanpa berdosa, kau buat ku merana.
Ku tak percaya dirimu tega
nodai cinta, khianati cinta.
Cinta memang bisa membutakan seseorang, tetapi pada saat yang sama ia juga bisa membukakan mata mereka yang terlibat di dalamnya. Ia mencintainya karena kekasihnya menunjukkan hal-hal terbaik dari dirinya yang sebelumnya ia tak pernah sadar memilikinya.
“She brings out the best in me. And she understands every single thing I try to do. I believes that just by being with her I shall bring out the best I ever could live. Cinta telah membuat aku tahu betapa berharganya hidupku ini; membuat aku tahu hidup ini indah; membuat aku bisa melihat ujung kehidupan diriku di dunia ini. Tetapi sekarang tanpa dirinya aku kembali buta tak tahu bagaimana harus melangkah,” mungkin begitulah yang dikeluhkannya.
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
Dan kita ramai-ramai mendendangkan lagu First Love-nya Nikka Costa,
Ev’ry one can see, there’s a change in me.
They all say I’m not the same, kid I used to be,
don’t go out and play, I just dream all day.
They don’t know what’s wrong with me,
and I’m too shy to say, it’s my first love.
Ketika ia meminta nasihat kepada teman-temannya, apa yang didapatnya? Mereka menertawakannya. “Kamu ini laki-laki, jangan cengeng. Lupakan dia, cari yang lain. Memangnya di dunia ini hanya dia yang pantas untuk dijadikan calon pengantin kamu? Hidup jangan berhenti karena patah hati. Rubah arah fokus hidupmu ke pekerjaan, kumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan nanti tanpa kamu cari yang jatuh cinta kepada kamu antri panjang di depan pintu.” Tidak seperti perempuan, laki-laki susah untuk curhat kepada teman. E, pertama kali curhat malah ditertawakan. Kalau tidak marah, pasti ia mundur menyembunyikan diri di bawah selimut kesepian.
Mari duduk sejenak di sini sebelum Anda melompat dari jembatan penyeberangan atau tidur di jalur bus way. Siapa tahu catatan saya di bawah ini masih ada gunanya sehingga Anda tertarik untuk melakukan bunuh diri dengan cara yang jauh lebih bergengsi dan bisa masuk tivi sehingga bisa dibanggakan orang seluruh negeri. Misalnya, melompat dari pucuk Empire State BuildingNew York atau ikut pesawat penjelajah ke Mars yang tidak akan kembali ke bumi.
Step-1. Nikmatilah kesengsaraan
Anda sedih sekali sehingga ingin menangis? Menangislah. Tetapi aku laki-laki, apa juga harus menangis? Di sinilah perempuan lebih kuat dalam mengatasi sakitnya patah hati karena ia boleh dan bisa menangis sehingga tekanan batinnya berkurang. Karena Tuhan memberi air mata juga kepada lelaki, berarti tidak haram lelaki menangis. Tetapi jangan menangis di perempatan jalan atau di atas sotoh rumah. Menangislah di tempat tersembunyi.
Anda marah sekali sehingga ingin memaki? Memakilah! Pergi ke tengah sawah atau tepi laut dan makilah apa dan siapa yang Anda anggap menjadi sebab kesengsaraan ini. Silakan mengganti nama mereka dengan nama penghuni kebon binatang karena tidak ada yang mendengar apa yang Anda teriakkan. Tetapi ingatlah, ada Bapa di sorga melihat ke bawah. Karena itu jangan melanggar hukum-Nya yang ke-3, “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan” (Keluaran 20:7). Anda masih membutuhkan-Nya. Karena itu jangan membuat Dia marah.
Masih belum reda amarah Anda? Write down an unposted angry letter. Tulis sepucuk surat kepada mantan Anda dan tumpahkan semua kejengkelan Anda. Tetapi surat ini jangan dikirimkan kepadanya. Simpan saja di safety box pribadi.
Larutkanlah diri dalam lagu-lagu sedih, lagu-lagu patah hati, lagu-lagu yang bercerita tentang orang yang dicampakkan, lagu tentang orang yang dikhianati. Nikmatilah kesedihan Anda. Jangan malu bersenandung, “Blue, blue, my love is blue. Blue is my world, now I’m without you.”
Step-2. Percayailah rancangan Tuhan.
Jangan kelamaan berada dalam step-1. Kelamaan memanjakan diri dengan kesedihan bisa membuat kita tenggelam dan susah untuk muncul kembali ke permukaan. Jangan lebih dari 2 minggu. Lho, atas dasar apa saya mematok waktu 2 minggu? Cuti panjang kantor itu paling panjang 2 minggu. Mengambil cuti lebih dari durasi ini bisa kena pecat. Lagipula apa kita mau memasang wajah menyebalkan kelamaan? Apa kita tidak dijitak teman-teman bila selalu marah tanpa alasan?
Karena itu rubah komposisi lagu-lagu yang kita putar. Lagu-lagu sedih masih boleh didengar, tetapi selingi dengan lagu-lagu rohani yang mengingatkan kita Tuhan itu masih ada; Tuhan masih menjaga kita dengan setia; Tuhan ingin kita tegak kembali.
Kembalikan keyakinan Anda bahwa ada campur tangan Tuhan dalam kepahitan yang kita alami seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Keyakinan ini mutlak diperlukan. Jika tidak berhasil berarti Anda dalam keadaan gawat darurat karena putus cinta telah membuat Anda putus iman juga. Anda tidak lagi dikhianati oleh kekasih Anda, tetapi Anda juga merasa Tuhan telah mempergunakan kemahakuasaan-Nya untuk mempermainkan nasib Anda. Jika demikian, berhentilah membaca artikel ini dan bergegaslah menemui pendeta Anda.
Jika Anda telah yakin kembali Tuhan punya rancangan damai sejahtera dalam kepahitan ini, langkah-langkah berikutnya terasa ringan.
Step-3. Teliti kembali apa yang telah terjadi.
Tentang sakitnya putus cinta? Tidak. Tulislah kisah cinta pertama Anda ini dari awal bukan hanya buntutnya saja. Tulislah (jangan hanya membayangkan) segala sesuatu yang positif yang ada dalam dirinya sehingga membuat Anda mencintainya. Ingatlah, rancangan Tuhan bukan rancangan yang mencelakakan. Paling tidak pasti Tuhan ingin kita belajar sesuatu dari pengalaman ini. Cinta pertama bisa jadi merupakan pembelajaran buat kita.
Mungkin mantan kita telah merubah kita yang dulu minder menjadi orang yang percaya diri dengan menunjukkan inner beauty yang selama ini tersembunyi. Mungkin mantan kita telah menuntun kita makin mengenal Tuhan Yesus dan lebih mengasihi-Nya melalui tindakan nyata. Mungkin mantan kita telah mendorong kita yang dulu lebih memilih jadi follower untuk berani tampil sebagai leader. Mungkin mantan kita telah membuat kita menjadi peka terhadap penderitaan sesama. Keep in your mind, rancangan Tuhan adalah rancangan untuk memberi kita hari depan yang penuh harapan.
“Tetapi mengapa ia memutuskan cintanya kepadaku?” pertanyaan ini tetap saja mengikuti kita. Banyak kemungkinan yang bisa Anda tulis di selembar kertas. Mulailah dari diri Anda. Bisa saja setelah makin mengenal, ia menemukan perbedaan-perbedaan yang tidak bisa terjembatani. Perbedaan ini bukan berarti yang satu jelek sedangkan yang lain bagus. Bisa jadi perbedaan itu seperti rel kereta api yang terletak sejajar ke satu arah tetapi tidak pernah bisa bertemu. Misalnya, Anda gemar menjadi suporter tim sepakbola sehingga sering bepergian sementara ia orang “rumahan”. Dua-duanya tidak ada yang salah, tetapi tidak bisa dikompromikan.
Step-4. Bangkit kembali.
Jangan menjadi perempuan yang setia menunggu lelaki mantannya walaupun telah ditinggalkan tanpa alasan. Jangan menjadi lelaki yang terus mencintai seorang perempuan walaupun tahu tak bisa bersamanya karena ia telah menikah. Memangnya mau menunggu jandanya seperti kata sebuah lagu?
Sebaliknya jangan jadi the hunter. Semua orang dipacari, hanya untuk menunjukkan kepada mantan “hilang satu tumbuh seribu”. Jangan menempatkan mantan sebagai musuh. Jika masih sering bertemu karena kuliah di satu kampus atau berjemaat di gereja yang sama, perlakukanlah ia sebagai teman. Memang ia pernah menyakitkan hati kita. Tetapi ia juga pernah membuat kita bahagia untuk masa yang jauh lebih lama.
Telitilah kembali love list Anda, mungkin perlu direvisi. Jika saya tampan hanya bagi yang matanya rabun, kuliah tidak selesai, gaji UMR, apa reasonable bila menulis dalam love list saya: cantik, S2, anak orang kaya? Walau ada petuah ‘gantungkanlah cita-citamu setinggi langit’ saya lebih suka menggantungkan cita-cita saya setinggi langit-langit rumah daripada nanti saya tergoda untuk menggantung diri.
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
Sebentar. Katon Bagaskara sedang meratap dalam stereo set saya,
Pulang ke kotamu,
ada setangkup haru dalam rindu.
Masih seperti dulu,
tiap sudut menyapaku bersahabat.
Penuh selaksa makna,
terhanyut aku akan nostalgia,
saat kita sering luangkan waktu,
nikmati bersama suasana Yogya.
Di persimpangan langkahku terhenti,
ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera,
orang duduk bersila,
musisi jalanan mulai beraksi,
seiring laraku kehilanganmu,
merintih sendiri,
ditelan deru kotamu.
Walau kini kau tlah tiada tak kembali,
namun kotamu hadirkan senyummu abadi.
Izinkanlah aku untuk slalu pulang lagi.
Saya jadi ingat jalan yang membujur dari Tugu sampai Alun-alun Utara Yogyakarta yang ramai dengan penjual makanan pada tengah malam. Tetapi saya tidak pernah lagi berselera duduk makan lesehan di situ. Tidak, saya tidak membencinya. Tetapi saya tidak bisa melupakan dialah yang mendorong saya jadi seorang penulis. My first love was gone but not forgotten.
(selesai bagian ke-7)
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
Normal
0
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
Serial Cinta Pertama,
bagian ke-1: Cinta pertama jangan membuat bodoh.
bagian ke-2: Cinta pertama terganjal mitos.
bagian ke-3: Cinta pertama beralas harta.
bagian ke-4: Cinta pertama retak direntang jarak.
bagian ke-5: Cinta pertama belum tentu cinta sejati.
bagian ke-6: Cinta pertama di bawah ketiak orangtua.
bagian ke-7: Cinta pertama – gone but not forgotten.
bagian ke-8: Cinta pertama dalam sebuah kotak.
cool bro, keep going!!!!!!
gbu
having a place to go is home; having some one to love is family. having both is a blessing
Mas Purnomo
I got it.
Saya selalu berdoa untuknya, semoga dia dikuatkan dan bahagia.
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who? If Not Now, When? * yuk, jangan asal ngeblog * ____________________________ * yuk, jangan asal comment *
Pak Pur
*Bulan merah jambu luruh di kotamu....
Kuayun sendiri langkah-langkah sepi ...
Menikmati angin menabuh daun-daun ...
Mencari gambaranmu di waktu lalu...
Pak Pur Blog yang sangat bagus, saya suka sekali, Pak Pur sungguh bisa mensajikan sebuah tulisan ringan namun mempunyai makna yang sangat dalam. Kalau Pak Pur lagi iseng-iseng jalan ke Gramedia coba "mlaku-mlaku" ketempat novel asing, terus cari buku dengan judul "GONE BUT NOT FORGOTTEN" sampulnya kalau tidak salah gambar kucing hitam. Saya Kira Pak Pur akan kaget dengan isinya.
Ngomong-Ngomong soal malioboro jadi ingat mantan pacar saya yang anak yogya, Pak Pur sepertinya kita mempunyai kenangan yang sama dengan malioboro, ingat jaman dulu menyusuri jalan sepanjang Malioboro, lesehannya, becaknya, andongnya. Bener mas, setiap mendengarkan lagu katon bagaskara berjudul Jogyakarta, secara langsung memori di otak saya mengupload kenangan akan dirinya. Ah, Yogya kota yang indah yang menyimpan kenangan yang manis, semanis senyumnya dan seindah wajahnya. "... *Terhanyut aku dalam nostalgia.."
Terima kasih sudah membuat sebuah tulisan yang mengundang senyum simpul ketika saya menuliskan koment ini, cangkokan anda sungguh bagus. Saya suka sekali. Saya Tunggu tulisannya yang lain pak pur.
*Mengingatmu, mengenangmu ...
Menggapai paras wajahmu, sendiri...
*adalah kutipan dari lirik lagunya beberapa lagu kla project.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@purnomo: kalau saya...
Kalau saya mah dari dulu juga sadar koh, jika cinta pertama saya tak kan mungkin pernah diwujudkan. Lha yang saya sukai itu bu guru saya saat SMA dulu. Paling cuma sampai sebatas corat-coret di buku-buku saya, sekedar curi-curi pandang di kelas, dan rasa jengkel saat melihat suaminya (arrgghhhh...!! ), hehe.
Tapi itu cuma masa lalu saja, dari sudut pandang seorang bocah ingusan yang baru pertama kali merasakan cinta.....
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@Purnomo: manis, asam, asin
Pak Pur, kalau buat saya, yogya itu bak permen n**o n**o. Koleksi rasanya komplet, dari yang terkecut sampai yang termanis. Memang bukan cinta pertama, tetapi proses menambatkan hati di pelabuhan terakhir pun tak kurang nggubet-nya.
Nice blog
Eha
eha
Thank you bro! Isaac
Thank you bro!
Isaac
Cuti Patah Hati
"...tas dasar apa saya mematok waktu 2 minggu? Cuti panjang kantor itu paling panjang 2 minggu. Mengambil cuti lebih dari durasi ini bisa kena pecat..."
Wah, kasihan amat yah kalau yang ndak dikasih cuti, berarti putus hari ini, besok langsung masuk 'kantor' seperti biasa :)
Rusdy, kalau tak boleh cuti
terpaksa nangisnya di kantor.
Kalau teman-teman kantor kasihan bisa saja mereka patungan mengumpulkan uang untuk entertaint kita. Atau, mereka iklankan diri kita ke seluruh perkantoran, "perhatian, di sini ada lowongan".
@purnomo: jogjakarta
Ah... memang, first love.... gone but not forgotten...
saat baca lirik lagu jogjakarta di atas, rasanya jadi inget setiap sudut kota jogja yang pernah kudatangi, tentunya bersama dengannya (sebelum 2 bulan ini). ha ha ha.... jadi geli sendiri.... tapi juga masih menyayat hati.... . bahkan 2 bulan terakhir ini, aku tidak berani untuk menginjakkan kaki di kota itu. masih terasa sesak di dadaku. tapi bulan juni mendatang, mau tidak mau aku harus ke jogja, ada acara kantor di kota itu, dan harus ikut. Can I go there?!?!?! I don't know... . hopefully I can...
thanks a lot buat advice-nya di atas. keren.... I'll try it lah....
"I can do all things through Christ who strengthen me"
"I can do all things through Christ who strengthen me"
@Priska .. pindah ke Jogja..
Dear Priska..
Kenapa nggak pindah ke Jogja aja.. buat "ex Priska" club.. he.. he..
"Jogja.. tunggu, aku akan datang untuk menakluk-kan-mu... " itulah kata yang mesti terucap.. Priska sayang..