Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Apakah Kamu Meramalkan Kegagalan?
Pernahkah kamu mengalami kegagalan dalam hidupmu ?
Pernahkah kamu mengalami masa-masa sulit dalam perjalanan nasibmu?
Ramalan adalah suatu situasi/kejadian di masa yang akan datang tetapi kamu sudah mengetahuinya disaat ini.
Apa yang terjadi saat ini dalam hidupmu bisa jadi adalah hasil ramalan kamu di tahun-tahun sebelumnya.
Kamu telah meramalkan bahwa hari ini, bulan ini, tahun ini kamu akan mengalami kegagalan ini, mengalami masalah ini, menderita penyakit ini.
Kenapa ini bisa terjadi ?
Ya, karena kamu sendiri yang meramalkannya.
Ketika kamu tidak berhasil melakukan suatu hal maka kamu terbiasa akan berpikir bahwa kamu telah gagal melakukannya. Selanjutnya mungkin kamu akan mencoba sekali lagi untuk melakukan hal yang sama dan kamu gagal lagi.
"Cukup" mungkin hanya kata itu saja yang terucap dari mulutmu dan kamu mulai menganggap bahwa kamu pasti tidak bisa melakukan hal tersebut di masa mendatang.
Sebagai contoh saja, coba ingat kapan terakhir kamu membina hubungan serius dengan lawan jenis ? kapan terakhir kamu pacaran ?
Bukan hal yang janggal kalo dalam suatu hubungan lawan jenis akan terjadi permasalahan yang mengakibatkan putus hubungan, bahkan ada yg sudah sampai tahap pertunangan tapi tetap aja "putus" hubungan.
Disadari atau tidak, kejadian tersebut telah meminta space dalam memori otakmu untuk disimpan disana sebagai "kenangan terindah", walaupun pada kenyataanya itu adalah kejadian paling menyakitkan dalam hidupmu.
Memang, suatu kejadian atau peristiwa yang disertai dengan luapan emosinal yang paling dalam BIASANYA akan terekam kuat di benak pikiran manusia dan payahnya walau sudah sekian tahun berusaha memendamnya bahkan ada yang berusaha membunuhnya tapi tetap saja hal itu tidak benar2 bersih tuntas karena suatu saat monster kecil itu bisa saja menonjok kembali dari kepala. Dasar !!
Perasaan yang menyakitkan membuat kamu sekali lagi berkata "CUKUP" sejalan dengan ungkapan itu terdapat juga perasaan bahwa kamu takut gagal lagi untuk melakukan hal yang mirip dengan itu dan mengalami perasaan yang menyakitkan kembali.
Nah, disitulah ramalan itu DIMULAI.
Disadari atau tidak, kejadian tersebut telah seakan-akan membawa semua aset yang ada dihidup kita untuk menjauhi hal-hal yang berhubungan dengan memori akan peristiwa tersebut. Kita takut mencoba, kita takut bertanya, bahkan kita takut untuk memikirkannya. Karena takut mencoba, maka kamu semakin tak terlatih melakukannya bahkan kamu menjadi semakin bingung untuk memulainya kembali dan pada akhirnya sudah jelas yang terjadi adalah kegagalan total.
Coba ingat, pernahkah suatu saat ketika kamu beranjak akan tidur di malam hari dan tiba-tiba sepercik ingatan akan kegagalan itu muncul kembali dalam pikiran kamu ? Pernahkah itu ?
Selanjutnya pasti sudah dapat ditebak apa yang bakal kamu lakukan ?
Ya, kamu akan menutupi wajahmu dengan selimut dan terus berusaha memejamkan mata berharap ingatanmu segera hilang dan berganti menjadi mimpi. Atau bahkan kamu akan langsung lari ke kamar mandi, cuci muka dan langsung ambil remote tv untuk mengalihkan perhatian kamu? hmm...
Boleh diakui atau tidak, dibalik semua rentetan sebab akibat itu ada satu hal yang sebenarnya menjadi dasar kenapa kamu telah meramalkan kegelapan dalam hidupmu, yaitu karena kamu malas mencoba.
Ketika kegagalan terjadi, kamu berasumsi bahwa kamu tidak akan bisa melakukannya lagi. Mungkin kamu punya segudang alasan ini itu yang intinya menjadi alasan bahwa kamu PASTI akan gagal lagi. Tapi apakah benar demikian ?
Ingatlah akan ungkapan bahwa "Sejarah mungkin tidak akan terulang lagi".
Jika kamu pernah gagal untuk suatu masalah, itu bukan berarti kamu akan gagal lagi untuk masalaah yang sama di masa depan, kecuali memang kamu yang meramalkan sendiri bahwa kamu akan gagal.
Akankah ramalanmu akan menjadi kenyataan ?
- Sastro's blog
- 5151 reads
Seperti itulah ...
Kekuatiran sama halnya dengan iman...
meyakini sesuatu yang mungkin akan atau pasti akan terjadi ...
sayangnya kekuatiran lebih cepat tumbuh subur .... melebihi besarnya biji sesawi.
Maka jadilah seturut iman mu ...