Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Yehowah, Sebuah Kesalahpengertian
Seorang guru mengatakan sesuatu yang membuat saya yang masih duduk di kelas enam sekolah dasar membaca Alkitab sampai selesai. Suatu hari, mungkin karena melihat kami tidak mengerti apa yang ia ajarkan, atau mungkin ia sedang malas mengajar -- saya tidak tahu alasannya. Ia mengganti pelajaran matematika dengan pelajaran agama suku setengah-setengah. Ia membicarakan segala macam kesaktian dan kehebatan manusia, lalu tahu-tahu membicarakan Alkitab dengan berkata: "Dalam Alkitab ada nama Allah yang benar, kalau kalian bisa mendapatkan nama itu, tinggal mengucapkannya dan kalian bisa melakukan apapun." Lalu melanjutkan dengan cerita pencuri yang mampu memadamkan lampu dari jauh serta membuat tertidur penghuni rumah hanya dengan mengucapkan nama Allah yang benar.
Seorang penginjil juga pernah datang ke kampung, seorang yang berasal dari keluarga bukan kristen. Sejak kecil penginjil ini diam-diam membaca Alkitab lalu melihat Tuhan secara langsung setelah membaca Alkitab tersebut sampai selesai. Jika jaman sekarang pada bagian akhir KKR pembicara "menantang" pendengar maju ke depan atau mengangkat tangan, maka penginjil ini memakai cara lain. Ia mengangkat Alkitab lalu menantang kami untuk membaca Alkitab sampai selesai. Berkata, "Siapapun yang bisa membaca Alkitab sampai selesai, ia akan melihat Tuhan!" -- Tentu saja saya mendapat tambahan semangat untuk membaca Alkitab dari Kejadian sampai Kamus.
Sampai kitab Wahyu, tidak ada nama Allah yang bisa menjadi mantera. Ketika sampai pada bagian kamus, saya menemukan definisi ini, "TUHAN, salinan dari nama Allah Israel yaitu Yahweh."
Akhirnya saya menemukan nama Allah, tetapi ternyata tidak bisa digunakan sebagai mantera. Sampai bagian kamus selesai, sama sekali tidak melihat Tuhan muncul dalam bentuk cahaya menyilaukan.
***
Pengalaman ini membuat saya tetap ingat khotbah seorang pendeta tentang nama-nama Allah. Ia berbicara tentang Yahweh. Berkata kalau sebenarnya nama Allah bangsa Israel adalah YHWH. Tetapi nama ini terlalu kudus untuk diucapkan, dan tidak memiliki huruf hidup. Jadinya tidak seorangpun bisa mengucapkannya.
Jadi, untuk mengucapkan nama ini, orang Yahudi mengangakan mulut lalu berusaha mengucapkan kata YHWH. Karena tidak ada huruf hidup, tidak ada suara yang keluar, selain sebuah hembusan nafas tertahan.
"Inilah nama Allah," katanya, mengangakan mulut dengan mata mendelik -- menunjukkan cara mengucapkan nama Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, "begitu kudus sehingga tidak bisa diucapkan."
Beberapa buku tentang bahasa Ibrani yang saya baca mengatakan sampai sekarang pelafalan yang benar tentang kata YHWH ini masih menjadi bahan berdebatan. Apakah Yehovah, Jehovah, Jahweh atau Yahweh. Walaupun demikian, tidak satupun buku yang mengatakan nama YHWH diucapkan dengan mengangakan mulut lalu menghembuskan nafas.
***
Abjad dalam bahasa Ibrani pada awalnya tidak memiliki huruf hidup, sehingga harus ditambahkan sendiri oleh pembaca. Tidak sulit bagi orang yang terbiasa dengan bahasa ini, karena sebenarnya huruf hidup hanya memodifikasi akar kata. Seperti jika kita melihat kalimat "kpd slh st dr mrk" secara otomatis kita membacanya sebagai "kepada salah satu dari mereka"
Ketika bahasa Ibrani tidak lagi menjadi bahasa sehari-hari, para sarjana Yahudi takut suatu saat tidak ada lagi orang yang bisa membaca kitab suci. Mereka akhirnya menciptakan tanda-tanda khusus untuk huruf hidup maupun tanda-tanda aksen serta tanda-tanda lain. Tanda-tanda ini diciptakan sekitar abad kelima sampai ketujuh. Lalu disempurnakan sekitar abad kesembilan sampai kesepuluh sebelum masehi oleh sekelompok orang yang tinggal di sekitar kota Tiberias, kelompok yang terkenal dengan nama orang-orang Masorit.
Tanda-tanda ini ditempatkan di bawah atau di dalam huruf mati yang menjadi akar kata. Semua kata mendapat tambahan tanda untuk huruf hidup, termasuk kata untuk nama YHWH. Tanda-tanda inilah yang membuat beberapa orang menyebutkan nama Allah Israel sebagai Yehowah.
Dalam Kamus Alkitab yang terdapat di CD-SABDA, Yehowah didefinisikan sebagai:
Suatu kebiasaan salah membaca yang dilakukan orang-orang Kristen dan timbul sekitar tahun 1100 untuk membaca nama Yahwe. Hal itu diakibatkan oleh naskah Kitab Suci sendiri yang dilakukan para Masorit. Nama Yahwe yang tidak diberi tanda huruf terbuka itu dibubuhi tanda-tanda vokal Adonia (Tuhan). —> Orang Masorit tidak berani mengucapkan nama Yahwe.
Hampir setiap buku tentang bahasa Ibrani yang saya baca mengatakan bahwa salah satu contoh kesalahan dalam penerjemahan Alkitab adalah pemakaian kata Yehowah untuk mengganti kata YHWH. Bagi orang Yahudi, nama YHWH terlalu kudus untuk diucapkan, sehingga walaupun tahu cara mengucapkannya, mereka tidak pernah mengucapkan nama ini. Terutama mengingat perintah "Jangan menyebut nama Tuhan Allah-Mu dengan sembarangan."
Bila menemukan nama YHWH, mereka mengucapkannya sebagai "Adonay" (artinya Tuhan/Lord). Sama sekali tidak pernah mengucapkan kata YHWH secara langsung. Jadi ketika ada penambahan tanda-tanda untuk huruf hidup, mereka memperlakukan kata ini secara khusus.
Para ahli ini memang mengetahui cara pengucapan sebenarnya dari kata YHWH. Tetapi mereka juga tahu kata itu terlalu kudus untuk diucapkan, sehingga tetap mengucapkan kata YHWH ini sebagai Adonay. Supaya generasi seterusnya tetap mengucapkannya dengan cara ini, mereka menambahkan hurup hidup yang ada dalam kata Adonay (a, o dan a) ke dalam kata YHWH, sehingga menjadi Yahowah. Berhubung aturan bahasa Ibrani mengharuskan huruf a dibelakang (dibawah) Y pertama setiap kata berubah menjadi e, maka tulisannya menjadi Yehowah (bukan Yahowah).
Jadi, di setiap kata YHWH dalam gulungan Kitab Suci, mereka beri tanda huruf hidup milik Adonai (a yang menjadi e, o dan a) sehingga menjadi Yehowah, dan harus tetap dibaca Adonay. Ratusan tahun kemudian, beberapa penerjemah sepertinya tidak tahu atau mengabaikan aturan ini, mereka menyalin (mentransliterasi) nama Allah YHWH menjadi Yehowah atau Yehovah. Orang lain yang juga tidak tahu aturan ini akhirnya mengatakan bahwa nama Allah dalam bahasa Ibrani adalah Yehowah.
Banyak yang mengatakan bahwa Yahweh merupakan pengucapan nama YHWH yang benar. Tetapi seperti yang dikatakan di atas, ini masih menjadi bahan perdebatan. Satu hal yang pasti, nama YHWH tidak pernah diucapkan sehingga sampai sekarang tidak ada yang tahu huruf hidup apa sebenarnya yang ada 'diantara' (sebenarnya dibawah) nama YHWH. Biasanya dalam kebanyakan buku tentang bahasa Ibrani, selalu ada penjelasan: "Pengucapan yang benar mungkin Yahweh, tetapi masih diperdebatkan."
Jadi tidak ada Allah yang bernama Yehova atau Yehowah. Yang ada adalah nama YHWH yang diberi huruf hidup milik Adonai supaya setiap menemukan kata Yehowah orang akan membacanya sebagai Adonai.
- anakpatirsa's blog
- 4778 reads
gitu aja kok repot... :)
BIG GBU!
Sebelumnya anda menulis:
Anakpartisa, Zhuangzi dan Karl May
Zhuangzi hidup sekitar abad ke 4 Sebelum Masehi di Tiongkok. Berikut ini adalah salah satu kisah di dalam bukunya. Saya, selain tidak pernah sekolah mandarin, juga tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa mandarin sama sekali. Namun daripada membaca terjemahan orang lain, saya memilih untuk membaca tulisan kitab-kitab Tiongkok kuno dalam bahasa mandarin dengan bantuan kamus. Bahkan, sejak 3 tahun yang lalu saya menyusun kamus sendiri yang memudahkan saya untuk membaca tulisan-tulisan Tiongkok kuno. Saya punya banyak teman yang mampu berbahasa mandarin dengan baik, bahkan yang sarjana sastra mandarin, namun mereka tidak mampu membaca kitab-kitab kuno tersebut dalam bahasa aslinya, bahkan menghadapi kesulitan besar untuk membacanya dengan bantuan kamus sekalipun. Anda pikir saya jenius? Tidak! Kalau saya jenius, saya pasti dengan mudah menguasai bahasa mandarin.
Sepuluh tahun yang lalu, mustahil bagi saya untuk membaca kitab-kitab Tiongkok kuno dalam bahasa mandarin. Bahkan, saya baru menemukan caranya 3 tahun yang lalu dengan memanfaatkan teknologi komputer, internet dan para penulis kamus. Saya bukan sarjana Theologia dan tidak bisa bahasa Ibrani, Yunani maupun latin. Namun, ketika saya menyatakan membaca Alkitab bahasa Yunani, maka itulah yang terjadi. Berikut ini adalah salah satu kisah dalam kitab Zhuangzi.
Suatu hari Zhuangzi dan temannya Huizi melancong ke air terjun Hao. Kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut:
Zhuangzi :
Lihat, ikan-ikan kecil berenang kemana mereka suka, itulah yang membuat ikan bahagia.
Huizi :
Kamu bukan ikan, darimana kamu tahu apa yang membuat ikan bahagia?
Zhuangzi:
Kamu bukan aku, darimana kamu tahu bahwa aku tidak tahu apa yang membuat ikan bahagia?
Huizi :
Aku bukan kamu, makanya aku tidak tahu apa yang kamu tahu, oleh karena kamu bukan ikan, maka kamu pasti tidak tahu apa yang membuat ikan bahagia!
Zhuangzi :
Tunggu dulu, mari kembali ke awal. Kamu bertanya, “kamu bukan ikan, darimana kamu tahu apa yang membuat ikan bahagia?” Sesungguhnya, pada saat menanyakan pertanyaan itu, kamu tahu bahwa aku tahu apa yang membuat ikan bahagia, makanya kamu bertanya, “kamu bukan ikan, darimana kamu tahu apa yang membuat ikan bahagia?” Ha ha ha, asal tahu saja kawan, aku tahu karena aku berdiri di samping si Hao (maksudnya air terjun HaoaoHao).
Narnia, anda menulis:
Sebaiknya tulis saja sebenarnya anda tidak banyak tahu tentang hal itu, anda hanya membaca dan menulis lagi dari apa yang anda baca. itu lebih fair. Tidak mungkin anda menguasai semua yang anda tulis. Tidak mungkin anda menjadi programmer yang mengetahui banyak tentang bahasa asli yang dipakai untuk menulis Alkitab ribuan tahun yang lalu.
Narnia, anda bukan anak partisa, bagaimana anda pasti, bahwa “tidak mungkin dia menguasai semua yang dia tulis?”
Saya juga penggemar tulisan-tulisan Karl May. Kalau tidak salah, waktu muda dia dipenjara selama 7 tahun, di dalam penjara itulah dia banyak belajar. Ketika keluar dari penjara, dia mulai menulis. Apa maksud anda dia adalah seorang penipu?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
sepakat
sepakat dng hai-hai.. (cuma terus terang saya cape kalo hai-hai komen hrs muter2 dulu) narnia bukan anakpatirsa. memang cukup mengagetkan membaca komentar narnia yg tiba2 menuduh penipu dll. apa mungkin itu karena narnia muak dng para pendeta yg suka menyitir ungkapan bhs ibrani atau yunani (mgkn jg latin) bahkan terkesan terlalu memuja kedua bahasa tsb seolah penyitiran tsb adl cara agar khotbahnya tampak ilmiah atau lebih suci (dan jemaat yg tdk tahu tepat tidaknya referensi itu pun menerima begitu saja). hampir mirip dng kelompok lain yg suka menghapal ucapan bahasa arab karena sptnya itu bisa membuatnya entah lbh keren, lebih beriman, lebih valid krn itu adl bahasa yg dipakai para org suci menurut keyakinannya. kalo alasannya spt itu, mgkn saya agak maklum, tapi saya bisa bilang narnia agak salah alamat utk menganggap anakpatirsa suka sok2an spt itu....
tapi kalo alasannya karena 'tdk mungkin' seseorg mengetahui begitu 'banyak' hal, saya heran, kenapa tidak? apakah anda tidak pernah bertemu org cerdas? atau anda mengira org yg berkomunitas dlm blog kristen itu tidak ada yg cerdas? atau minimal apakah anda tdk pernah ketemu seorg diletan? saya rasa komentar narnia yg menyerang penulisnya dan bukan tulisannya (terutama di bagian pertama) sudah didasari prasangka, mungkin juga iri (sama halnya komen saya ini didasari prasangka dan sdkt jengkel).. bagaimana kalo maksud anakpatirsa dng 'ketakutan' kl org tahu bgmn dirinya dlm dunia nyata adl berhubungan dng penampilannya yg tdk meyakinkan, misalnya?
apa mungkin anda yg kurang cermat atau anakpatirsa yg kebetulan kali ini nulisnya agak kedodoran, menurut saya tdk mustahil seseorg bisa mempelajari apa saja, melakukan riset ttg apa saja, tdk peduli pekerjaan sehari2nya apa.. apalagi sekadar utk membuat sebuah tulisan sependek itu. (btw, apa sih kerjaan anakpatirsa?)
Untuk Narnia
gabung aj yuk
Saya ingin memberikan pujian untuk Narnia, sebagai seorang anggota yang belum diverivikasikan dan Anda telah memperhatikan dengan sangat seksama tulisan "anak patirsa". Saya bahkan berpikir jika Anda pastilah penggemar berat tulisan anakpatirsa ketika saya membaca komentar Anda :)
Tapi saya kurang setuju dengan komentar Anda yang berbunyi "Tidak mungkin anda menjadi programmer yang mengetahui banyak tentang bahasa asli yang dipakai untuk menulis Alkitab ribuan tahun yang lalu." Apakah seorang programmer tidak bisa mempelajari hal lain yang menarik baginya? Apakah seorang yang belajar theologia tidak bisa mempelajari bahasa Inggris dengan baik?
Saya memiliki seorang teman yang semasa kuliah mengambil jurusan sastra jawa, sekarang bekerja menjadi seorang marketing dan bulan depan dipromosikan menjadi seorang supervisor. Walau begitu dia memiliki ketertarikan yang luar biasa terhadap dinosaurus. Dia bisa bercerita dari A-Z tentang t-rex dan kawan-kawannya seolah dia adalah seorang profesor yang pernah mengadakan penelitian khusus tentang hal ini. Ketika saya menanyakan padanya darimana dia tahu begitu banyak tentang hal ini, dia hanya berkata bahwa dia mendapatkan semua dari film yang ditontonnya dan buku yang dibacanya.
Tahun 2007 tidak seperti tahun 1907, dimana semua orang bisa mendapatkan informasi dengan sangat mudah. Bisakah Anda bayangkan cepatnya arus informasi saat ini, tehnologi telah berkembang pesat yang memungkinkan orang mendapatkan informasi yang diinginkan hanya dengan menekan sebuah tombol. Buku, internet, koran, majalah, berbagai media yang memudahkan kita mendapatkan informasi bagi mereka yang mau mencari.
Anda mengatakan bahwa "Sebaiknya tulis saja sebenarnya anda tidak banyak tahu tentang hal itu, anda hanya membaca dan menulis lagi dari apa yang anda baca. itu lebih fair." Menurut saya akan lebih fair lagi jika Anda menjadi anggota sabdaspace dan tidak hanya menjadi seorang pengomentar yang keanggotaannya belum diverifikasikan. Jika Anda tidak menyukai tulisan ini, Anda bisa menulis sebuah blog lain yang menyanggah keabsahan tulisan anakpatirsa. Sabdaspace memiliki tempat yang cukup luas menampung tulisan Anda. Siapa tahu malah menambah pengetahuan kami para pembaca setia sabdaspace.
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
tidak ada yang salah...
BIG GBU!
Anakpatirsa yang misterius