Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tuhan Punya Waktu
Tuhan punya waktuNya sendiri,
seperti retakan di cangkang telur
ditorehNya bila anak elang tlah siap keluar
dan bersama bayu ia menari
Tuhan punya waktuNya sendiri,
seperti fajar yang selalu berseri
saat emas jingganya meretas
malam tergelap pun ngeri
Tuhan punya waktuNya sendiri
Tiap kali doamu belum lagi terjawab
dan diri serasa sebentar lagi terjerembab
Ia hanya minta sebuah kesabaran menanti
Tuhan punya waktuNya sendiri
Waktu yang paling tepat
Sebab kasihNya begitu lekat
Maka Ia pun mengerti
Masa diri mampu berdiri
Masa diri telah siap
dan karena Tuhan punya waktuNya sendiri
Maka aku mau menunggu penuh harap
- clara_anita's blog
- Login to post comments
- 4703 reads
Remebered me a song...
He makes all things beautiful, in His time
Lord to u my life i bring
Be to u a lovely things
In His Time...
Ini salah satu lagu kesayangan min.
I'll wait to see His Time.
Lagu yang indah Min, memberi
Lagu yang indah Min,
memberi penghiburan dan pengharapan ^_^
GBU
Tepat pada waktunya ...
Halo mba Clanit,
Makasih ya buat puisinya,
Menguatkan dan menghibur ...
Tuhan punya waktuNya sendiri
Tiap kali doamu belum lagi terjawab
dan diri serasa sebentar lagi terjerembab
Ia hanya minta sebuah kesabaran menanti
Tuhan punya waktuNya sendiri
Waktu yang paling tepat
Sebab kasihNya begitu lekat
Maka Ia pun mengerti
Masa diri mampu berdiri
Masa diri telah siap
dan karena Tuhan punya waktuNya sendiri
Maka aku mau menunggu penuh harap
Tuhan mengerti segalanya,
dan Ia mengatur segalanya tepat pada waktunya,
Sekalipun itu di luar pikiran kita,
Gbu
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...
@3mi: komentar teman...
Dear Ely,
Selain saya unggah di Sabdaspace, puisi yang sama juga saya unggah di Facebook saya. Ada seorang teman yang memberikan komentar yang amat menarik dan mencerahkan tentang puisi ini, dan menurut saya layak dibaca oleh lebih banyak orang, termasuk Ely.
Sebagai informasi, beliau adalah supervisor saya ketika saya harus melakukan "imbalan kerja" di perpustakaan universitas sebagai balasan atas beasiswa yang saya terima. Saya banyak belajar dari bapak yang rendah hati ini. Nah Ely, ini komentar beliau
"perasaan paradigmanya kok sangat berat ke future ya bouw . . . . seolah jadi anak2Nya adalah mahluk futuristik, yang sedang 'menunggu' mujizat pada 'waktu'nya! memang Tuhan punya waktu, tapi Dia juga sang alfa dan omega, awal dan akhir malah, tidak sekedar past, present dan future . . . . artinya? marilah kita syukuri sekarang juga berkatnya yang ... telah kita terima . . seperti saya juga mensyukuri kenal ibu anita yang pintar cantik lincah nian ini he3 . . . pertemuan kita yang romantis dan dramatis itu juga goresan Tuhan masa lalu. Maka yang sekarang sedang menunggu jodohnya, juga harus mensyukuri pacaran2nya yang lalu hi3 . . eh aku nggak ngomongin sapa2 lho ;) terimakasih pendekatan 'waktu' ini bouw, karena sesungguhnya manusia itu lemah, daging itu pada waktunya akan membusuk . . . ditunggu pendekatan berikutnya ibu anita . . . gbu!"
Wah, membaca komentar beliau harus membuat saya berpikir lagi. Rasanya lebih berat dibanding ketika saya harus mengurutkan buku menurut katalog dan klasifikasi buatan Mas Dewey sewaktu imbalan kerja dulu :P
GBU
@mba clanit, thx
Thank's lagi ...
Pencerahan yang mencerahkan ... :)
Berbicara tentang waktu, sebaiknya memang melihat dari segala masa ... kemarin, hari ini dan besok ...
Harus selalu disyukuri dan siap untuk disyukuri apapun itu .... :)
Gbu ...
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...
@clara, Jangan Menunggu
nona,
jangan menunggu
lakukan mau
sebab Tuhan punya waktu-Nya sendiri
nona,
berdoa
lakukan mau
sebab Tuhan punya waktu-Nya sendiri
menunggu
sama dengan membual
mauku kubunuh tuk mau-Nya
karena mau-Nya mustahil bunga bila mauku rekah
diam
jumawa
waktu-Mu tak ada
waktu-Mu karena waktuku sirna
waktuku kusirna untuk waktu-Mu
nona,
waktumu adalah waktumu
waktu-Nya adalah waktu-Nya
maumu adalah maumu
mau-Nya adalah mau-Nya
kunyah waktumu
nikmati maumu
dekap
kejar
raih
maumu
waktumu
waktu-Nya
mau-Nya
Itu bukan urusanmu
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai
Terima kasih Om,
Saya mengerti pesannya, semoga saya tidak salah tafsir..
^_^
GBU
@clara
bila salah tafsir nanti kita puisian lagi
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai: tafsir bebas
Lagipula bukankah Om sudah mengajarkan cara tafsir bebas tempo hari? Jadi ada banyak peluang jawaban benar asal para pendengar bisa tertawa bukan?
GBU
@Clara, Saya Yakin
Nona, saya yakin dech kamu memahaminya dengan baik. tapi kalau nggak ya minimal kita bisa tertawa. Ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
minmerry: its time
pengkotbah 3:11a
"He has made everything beautiful in its time."
jadi selain HIS time,
manusia juga kudu aktif... hehe...
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com