Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tuhan = Agama??
Tidak bisa tidur lagi malam ini ....
Tidak terasa pagi menjelang bersamaan dengan datangnya pertanyaan "nyeleneh" yang entah berasal dari mana.
"Bisakah manusia hidup tanpa agama?"
Nah lho, teman-teman pasti setuju kalau pertanyaan ini nyeleneh bin aneh sampai bisa membuat tertawa terkekeh-kekeh. He.. he.. :D
Awalnya saya cuekin saja pertanyaan nyeleneh itu, tapi berhubung nggak ngantuk-ngantuk juga iseng-iseng saya tulis blog yang hasilnya pasti nyeleneh juga ini. Berhubung tidak ada akses internet, saya mulai penelusuran lewat encarta.
Encarta (2007) secara ringkas menyatakan bahwa agama adalah " a sacred engagement with what is taken to be a spiritual reality" (keterlibatan (atau ikatan?) sakral dengan sesuatu yang diyakini sebagai suatu realitas spiritual). Waduh, bahasanya kok agak susah dimengerti ya? Karena masih bingung, akhirnya saya buka encarta dictionaries, dan saya temukan beberapa definisi:
1. beliefs and worship: people's beliefs and opinions concerning the existence, nature, and worship of a deity or deities, and divine involvement in the universe and human life
2. system: an institutionalized or personal system of beliefs and practices relating to the divine
3. personal beliefs or values: a set of strongly-held beliefs, values, and attitudes that somebody lives by
4. obsession: an object, practice, cause, or activity that somebody is completely devoted to or obsessed by
Dari 4 definisi itu, saya coba-coba menyimpulkan bahwa agama adalah suatu kata benda abstrak yang mewakili sistem keyakinan akan kekuatan di luar diri dan nilai-nilai yang dianut secara teguh lewat praktik-praktik tertentu. Kalau saya keliru mohon dikoreksi.
Berangkat dari definisi ini, muncul satu pertanyaan lagi. Kalau agama itu adalah sistem nilai yang dianut manusia, lalu siapa yang membuat sistem itu? Bukankah sistem nilai itu sama dengan budaya? Lalu, bukankah budaya itu diciptakan oleh manusia? Jadi, benarkah agama berasal dari Tuhan, atau jangan-jangan manusialah yang menciptakan agama? Pasalnya, kalau agama memang berasal dari Tuhan dan semua manusia adalah ciptaan Tuhan, lalu mengapa agama justru mengkotak-kotakkan manusia (paling tidak nampak dari kecenderungan yang saya amati). Singkatnya apakah Tuhan = agama? Ataukah agama = budaya?
Emile Durkheim, seorang sosiolog asal Prancis, mengatakan bahwa yang disebut sakral adalah nilai yang diberikan masyarakat tertentu pada suatu tempat atau objek. Tempat atau objek ini, kemudian, mampu membentuk dan menimbulkan perasaan religius pada pengikutnya. Religiusitas ini kemudian berperan sebagai suatu fungsi sosial. Saya jadi ingat sekilas cerpen karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Circumcission yang saya baca beberapa tahun lalu saat masih nyantrik. Cerpen itu berkisah tentang pencarian seorang bocah laki-laki akan apa yang disebut sebagai agama. Ia diberi tahu bahwa ia akan menjadi muslim sejati ketika telah disunat. Anehnya, bahkan ketika telah disunat pun ia masih belum merasa sebagai seorang muslim sejati. Di akhir cerita ibunya (atau guru agamanya ya? Maaf saya lupa-lupa ingat) mengatakan bahwa mungkin ia akan merasakan menjadi muslim sejati bila telah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Intinya, sampai akhir cerita si anak belum menemukan "rasa" religius itu lewat berbagai ritual yang dijalaninya. Bukankah semua ini menunjukkan kalau agama (menurut definisi dari encarta) adalah bagian dari Budaya?
Menariknya, selain pandangan yang melihat agama sebagai sesuatu yang kolektif (budaya), ada juga yang memandang agama sebagai suatu pengalaman individual. Wiliam James, seorang filsuf dan psikolog asal Amerika, berhipotesa bahwa ada suatu "subconscious dimension of the self that could help account for the source of apparently supernatural visions, voices, and revelations". Nah lho, saya jadi tambah bingung. Semoga teman-teman yang lebih mumpuni tidak jadi ikutan bingung supaya bisa membantu menjawab pertanyaan saya.
Mungkin, penjelasan yang agak mudah saya terima adalah penjelasan dari Rudolf Otto, seorang teolog asal Jerman. Menurutnya, inti dari religiusitas adalah pengalaman "numina" (dari bahasa Latin berarti "kekuatan spiritual"). Pengalaman tersebut ditandai dengan perasaan kagum pada realitas lain yang misterius yang secara dramatis berpotongan dengan keberadaan kita yang terbatas dan rapuh. Kalau boleh saya bahasakan ulang, kekaguman atas kekuatan yang jauh melampaui kemampuan kita yang serba terbatas dan lemah.
Dari sini, (maaf kalau mungkin saya terlalu berani mengintepretasi, dan mohon diluruskan kalau saya keliru), saya melihat sebuah titik terang. Mungkin, pada dasarnya semua manusia memiliki rasa kagum , atau lebih tepatnya takjub, akan kekuatan-kekuatan adikodrati. Namun, ketakjuban yang sama ini kemudian diejawantahkan dengan cara yang berbeda-beda sesuai konteks budayanya.
Untuk sementara, hipotesis saya: agama adalah cara manusia berkomunikasi dengan Tuhan yang didasari ketakjuban akan kekuatan yang melampaui eksistensinya.
Tapi, belum apa-apa hipotesis ini saya gugurkan sendiri dengan sebuah pertanyaan, "Lalu, mengapa Tuhan Yesus menyatakan kalau Ia-lah satu-satunya jalan kebenaran? Dan kalau tidak salah agama lain pun menyebut kalau doktrinnyalah yang merupakan kebenaran tunggal?"
#%&%#^@ SAYA BINGUNG #$#^$#
.... dan sampai benar-benar pagi, pertanyaan nyeleneh itu tidak terjawab. Saya yakin 100% saya tidak dapat bertahan hidup tanpa Tuhan, tapi mampukah kita bertahan hidup tanpa agama?
Mungkin teman-teman punya jawabannya.
(Tambah satu pertanyaan lagi: kira-kira saya perlu mengaku dosa tidak ya karena menulis blog aneh bin nyeleneh ini?)
Referensi:
Paden, William E. "Religion." Microsoft® Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2006.
- clara_anita's blog
- 9070 reads
Saya bingung
to clara
dede wijaya
Pak Dede : Atheis juga agama ya?
Pak dede, saya coba browse ke wikipedia dan menemukan satu fakta yang menarik.
Di situ dikatakan bawa atheis menempati urutan ketiga agama besar dunia. lengkapnya sebagai berikut:
Agama-Agama Utama Dunia
Begitupun ada kontradiksi disitu. Keterangan di belakangnya ditulis atheis (... tidak beragama). Jadi bingung lagi
Agama vs Spiritual
Just as i am,
kurnia
Just as i am,
kurnia
SIMPLE AJA : JANGAN BERAGAMA
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
kurang nyambung
apakah Tuhan?
bole komentar dikit.. agama
Jawabnya? Bisa!
- Be Sharp and Be Wise -
Sigit N.S
- Be Sharp and Be Wise -
manusia bisa hidup tanpa agama, tapi..
Syaloom,
"Bisakah manusia hidup tanpa agama?" Menurut saya juga BISA, saya setuju dengan teman-teman bahwa karena Tuhan Yesus kita bisa hidup dan Dia tidak membawa agama atau kata-kata AGAMA. Banyak istilah AGAMA menjadi momok, bahkan dijadikan alat provokasi. Saya mau katakan apapun defenisi agama tersebut pasti banyak versinya dan semua itu adalah benar menurut DUNIA, karena itu adalah istilah dalam dunia ini (saya yakin di sorga tidak ada kata-kata AGAMA). Terlepas dari yang mana yang benar secara DOKTRINnya, lihatlah di Indonesia ini sudah ada dua AGAMA KRISTEN yaitu KRISTEN PROTESTAN dan KRISTEN KATOLIK. Jadi agama itu adalah urusan duniawi, mungkin bisa saya pakai istilah bahwa agama merupakan ORGANISASI/WADAH kepercayaan itu sendiri. Dia ada pengurusnya, biasa saja kalau Gereja HKPB, Tiberias, Bethel atau bethani kalau kemajuannya pesat dan jemaatnya luar biasa banyak di seluruh Indonesia, mereka akan menjadi AGAMA HKBP, AGAMA TIBERIAS, AGAMA BETHANI, AGAMA BETHEL (maaf, ini hanya perumpamaan).
Dari penjelasan diatas saya mau langsung mengajak untuk membahas pertanyaan Jesesfreaks tentang Apakah itu KEBENARAN ? (saya mau menanggapi bukan defenisi tentang kebenaran tapi hubungan kebenaran tersebut dengan agama tadi bro.., saya ingin fokus dulu terhadap tema diatas ) Dari nama-nama agama yang disebutkan clara adan 22 agama utama dunia, itu didunia di Indonesia ada 2 agama kristen, seperti yang saya katakan tadi. Nah mana agama yang benar menurut kita semua. Pasti kita membela agamanya masing-masing. Saya Protestan (bisa saja saya katakan protestan yang benar), tapi kalau umat katolik, pasti mereka mengatakan mereka benar,. Nah terus bagaimana ini siapa yang benar?? Ada pernyataan mengelitik dari sesoerang sastrawan terkenal kita dan dia juga seorang ulama, dia pernah mengatakan Kebenaran ada beberapa:
1. Kebenaran menurut 1 orang
2. Kebenaran menurut lebih dari 1 orang (2, 3, 4, dst)
3. Kebenaran menurut banyak orang (takterhingga)
Menurut dia yang paling benar itu adalah yang ke-3 kebenaran oleh banyak orang (yang paling banyak). Karena dia di Indonesia berarti yang paling benar adalah agama Islam (dia mayoritas), tapi kalau dunia, dari data clara berarti agama kristen. Kemudian kita kembalikan lagi ke kristen Indonesia mana yang benar? Protestan atau Katolik?... (saya tidak mau menghakimi) Tapi saya mau jawab, bahwa yang benar adalah HAKIM AGUNG Dialah Tuhan Yesus Kristus.. (pasti belum puas terhadap jawabanya kan... karena yang benar Protestan atau Katolik.. he.3x).
Semua agama yang menyembah dan berorientasi kepada Tuhan Yesus Kristus adalah benar.
Jadi manusia sangat bisa hidup tanpa Agama karena manusia hidup berkat Tuhan kita Yesus Kristus.. Amin Tuhan memberkati
manusia bisa hidup tanpa agama, tapi..
Syaloom,
"Bisakah manusia hidup tanpa agama?" Menurut saya juga BISA, saya setuju dengan teman-teman bahwa karena Tuhan Yesus kita bisa hidup dan Dia tidak membawa agama atau kata-kata AGAMA. Banyak istilah AGAMA menjadi momok, bahkan dijadikan alat provokasi. Saya mau katakan apapun defenisi agama tersebut pasti banyak versinya dan semua itu adalah benar menurut DUNIA, karena itu adalah istilah dalam dunia ini (saya yakin di sorga tidak ada kata-kata AGAMA). Terlepas dari yang mana yang benar secara DOKTRINnya, lihatlah di Indonesia ini sudah ada dua AGAMA KRISTEN yaitu KRISTEN PROTESTAN dan KRISTEN KATOLIK. Jadi agama itu adalah urusan duniawi, mungkin bisa saya pakai istilah bahwa agama merupakan ORGANISASI/WADAH kepercayaan itu sendiri. Dia ada pengurusnya, biasa saja kalau Gereja HKPB, Tiberias, Bethel atau bethani kalau kemajuannya pesat dan jemaatnya luar biasa banyak di seluruh Indonesia, mereka akan menjadi AGAMA HKBP, AGAMA TIBERIAS, AGAMA BETHANI, AGAMA BETHEL (maaf, ini hanya perumpamaan).
Dari penjelasan diatas saya mau langsung mengajak untuk membahas pertanyaan Jesesfreaks tentang Apakah itu KEBENARAN ? (saya mau menanggapi bukan defenisi tentang kebenaran tapi hubungan kebenaran tersebut dengan agama tadi bro.., saya ingin fokus dulu terhadap tema diatas ) Dari nama-nama agama yang disebutkan clara adan 22 agama utama dunia, itu didunia di Indonesia ada 2 agama kristen, seperti yang saya katakan tadi. Nah mana agama yang benar menurut kita semua. Pasti kita membela agamanya masing-masing. Saya Protestan (bisa saja saya katakan protestan yang benar), tapi kalau umat katolik, pasti mereka mengatakan mereka benar,. Nah terus bagaimana ini siapa yang benar?? Ada pernyataan mengelitik dari sesoerang sastrawan terkenal kita dan dia juga seorang ulama, dia pernah mengatakan Kebenaran ada beberapa:
1. Kebenaran menurut 1 orang
2. Kebenaran menurut lebih dari 1 orang (2, 3, 4, dst)
3. Kebenaran menurut banyak orang (takterhingga)
Menurut dia yang paling benar itu adalah yang ke-3 kebenaran oleh banyak orang (yang paling banyak). Karena dia di Indonesia berarti yang paling benar adalah agama Islam (dia mayoritas), tapi kalau dunia, dari data clara berarti agama kristen. Kemudian kita kembalikan lagi ke kristen Indonesia mana yang benar? Protestan atau Katolik?... (saya tidak mau menghakimi) Tapi saya mau jawab, bahwa yang benar adalah HAKIM AGUNG Dialah Tuhan Yesus Kristus.. (pasti belum puas terhadap jawabanya kan... karena yang benar Protestan atau Katolik.. he.3x).
Semua agama yang menyembah dan berorientasi kepada Tuhan Yesus Kristus adalah benar.
Jadi manusia sangat bisa hidup tanpa Agama karena manusia hidup berkat Tuhan kita Yesus Kristus.. Amin Tuhan memberkati
All teman-teman sabda : Sepertinya saya sudah dapat jawabnya
Agama merupakan produk kebudayaan?
Ketika masih kuliah dulu, dosen falsafah saya, Profesor Sutan Takdir Alisyahbana, mengajarkan bahwa agama merupakan produk kebudayaan. Ketika manusia belum berbudaya, manusia menyembah sesuatu yang kongkrit seperti batu besar, pohon besar, gunung dan matahari. Setelah budaya manusia itu maju (dan dikatakan beradab), maka yang mereka sembah adalah sesuatu substansi yang abstrak. Mungkinkah ini dinamakan agama? Jika jawabannya ya, maka agama sebetulnya ciptaan manusia.
Akan tetapi, kenyataan di atas tidak berarti bahwa kita tidak percaya akan adanya Allah, suatu substansi mahakuasa yang menciptakan bukan hanya manusia tetapi juga jagat raya. Dia menciptakan mulai dari partikel quark dalam atom (yang merupakan unsur terkecil yang dapat dilihat manusia dengan mikroskop elektron) hingga milky way di alam jagat raya yang luasnya bisa ribuan tahun cahaya. Hasil ciptaan ini sungguh luar biasa dan dengan hipotesis bahwa segala sesuatu harus ada yang menciptakannya, maka dengan segala kerendahan hati, kita harus mengakui bahwa Allah itu sungguh ada.
andryhartandryhart@andryhart: layar terkembang ya....
St. Takdir yang mengarang Layar Terkembangkah? Wah novel yang sangat indah. Terutama pada bagian endingnya :)
Iya betul... agama adalah produk budaya; tapi kerinduan akan Pencipta alias spiritualitas sudah ada jauh sebelumnya :)
Thanks GBU
Agama = Tuhan ??
Menurut saya agama tidak sama dengan Tuhan, agama bisa mencari Tuhan, agama bisa tidak mencari Tuhan bahkan agama bisa tidak berhubungan sama sekali dengan Tuhan
Bisakah orang hidup tanpa agama? jawabannya bisa
Bisakah orang hidup tanpa Tuhan ? jawabannya tidak bisa
GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
eleuh... eleuhh... pasar klewer pada aneh..
buat clara... klo anda merasa bingung karena masalah seperti itu.. sekarang anda pikirkan saja... kita pasti tahu suatu saat pasti mati... ya kan?? atheisme pun juga tau klo dia suatu saat bisa mati...nah yg orang bikin bimbang kan kmna kita setelah mati??? itu yg dipikirkan semua umat yg beragama yg ada di seluruh dunia... atheispun begitu......trus alam raya ini siapa yg bikin klo bukan adanya "DZAT" yg maha agung.. ya kan???yang tak lain adalah TUHAN...tapi saya sarankan anda renungi dulu sebelum memilih suatu kepercayaan... mana yg benar2 memberi keselamatan dan bisa di nalar secara akal sehat dan logika dan mana kepercayaan yg memutar balikkan fakta yg gak jelas dan banyak yg kontroversial... ok...
ashaduallah ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadarosulullah
Iseng Sama Orang Aneh
ashaduallah ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadarosulullah
..trus alam raya ini siapa yg bikin klo bukan adanya "DZAT" yg maha agung.. ya kan???yang tak lain adalah TUHAN..
mana yg benar2 memberi keselamatan dan bisa di nalar secara akal sehat dan logika dan mana kepercayaan yg memutar balikkan fakta yg gak jelas dan banyak yg kontroversial... ok...
Mosok?
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@kabayan: Anda mencoba memancing kontroversi?
@Kabayan, saya tahu kemana saya nanti
mumpung anak-anak... bolehlah polos-polosan sedikit..
aku nggak kuatir kemana saya pergi nanti.. saya tahu kemana hidup saya setelah mati, karena tertulis dalam Firman Tuhan.. tapi karena ini di kantor.. n yang di hp aplikasinya lagi error.. nggak tahu gimana cari direktorinya atau ayat Alkitabnya, nanti kalau dah pulang kantor aku tulis..
Aku yakin kalau aku percaya Tuhan Yesus aku pasti masuk surga karena Yesus bilang gini, "Akulah (Yesus) Jalan Kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, jika tidak melalui Aku (Yesus)." adakah "pribadi" lain yang mengatakannya selain Yesus? Aku mencoba meneliti berbagai macam kitab dan nonton dvd dan vcd dan aku nggak menemukan orang lain yang mengatakannya.
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-