Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tidak Percaya Mujizat, lalu apa lagi?
Tidak Percaya Mujizat, lalu apa lagi?
Tidak percaya mujizat, lalu apa lagi? Hanya mau berparadoks saja yaitu tidak percaya namun percaya? Paradoks yang aneh.
Saya menulis ini setelah artikel saya (“Percaya mujizat, kemudian lalu apa lagi?”) untuk “perbandingan” terhadap artikel Hai-hai yaitu “Aku tidak percaya mujizat II” yang mana artikel ini tampaknya mau ber-paradoks terus namun tidak ada ESENSI yang penting di dalamnya .
Problem yang saya lihat pada artikel Hai-hai yang hingga ditulis sampai pada bagian ke dua (dan yang ketiga adalah rencana dia bila orang-orang masih belum sepakat juga dengannya J) secara garis besar adalah :
-
pada penerjemahan kurang tepat dari definisi mujizat yang diambilnya dari kamus dan
-
hal PENCIPTAAN Allah dari hari pertama hingga ke enam yang dianggap sebagai MUJIZAT lalu tidak ada intervensi lagi! Akibat problem ini, dia tidak sepakat dengan definisi orang-orang.
-
cara pemahamannya yang tidak selaras dengan apa yang di Alkitab terhadap suatu mujizat. (menurut saya dia berusaha membuat mujizat bisa dijelaskan/dipahami demi kepuasan intelektual, namun masih tetap jauh dari memuaskan. J )
- pada penerjemahan kurang tepat dari definisi mujizat yang diambilnya dari kamus dan
Baik definisi yang dikutipnya maupun anggapannya soal penciptaan sebagai mujizat itu, selain tidak konsisten juga kurang tepat bila dibandingkan dengan pola yang ada di Alkitab mengenai mujizat; tanda; keajaiban dan PENCIPTAAN itu sendiri.
Bahkan terjemahannya dari definisi mujizat dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia di artikelnya yang pertama pun tidak sesuai dengan kamus ataupun thesaurus yang ada.
Sbb: MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui. Miracle is a wonderful happening that is beyond the known laws of nature. Di mana kata “beyond” diterjemahkannya menjadi “menyimpang”!
Benar bahwa Allah BERKUASA untuk lakukan apa saja, namun Dia tidak sedang melanggar hukum alam, melainkan Dia melakukan dengan MELAMPAUI hukum alam untuk beberapa saat sehingga bisa diartikan Dia MENG-INTERVENSI apa yang sudah ada diciptakan (termasuk hukum alam yang ada).
- hal PENCIPTAAN Allah dari hari pertama hingga ke enam yang dianggap sebagai MUJIZAT lalu tidak ada intervensi lagi!
Soal Intervensi Allah dalam bentuk mujizat pun, saya rasa tidak semua orang Kristen dari generasi ke generasi sepakat...kan beda-beda pemahaman jadi beda definisi juga akibatnya. Bahkan ada pemimpin Kristen yang mengatakan bahwa mujizat hanyalah suatu bumbu cerita yang menarik orang lain! Namun kita akan lihat nanti apa itu mujizat tanpa saya harus buat definisi kaku! Yang penting selaras dengan pola di FT.
Allah hanya “BERHENTI” dari PENCIPTAAN AWAL namun tetap BEKERJA (bukan lagi menciptakan seperti awalnya) dan sekaligus menopang segala sesuatu dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Lihat...Ibr.1:3 , 2:4 ; Yoh.5:8-17 (terutama ayat 17) ; Kis.2:17-22.
Allah tidak sedang mengubah ketetapanNya dalam hukum alam supaya berubah secara permanen, tetapi meng-intervensinya untuk sesaat dengan melakukan mujizat, tanda atau keajaiban yang MELAMPAUI hukum alam yang dikenal. Dan apa yang dilakukanNya itu, oleh karena MELAMPAUI hukum alam yang dikenal, maka tidak dapat dijelaskan secara ilmiah alasan cara kerjanya. Namun dalam hal keajaiban mujizat itupun Dia menggunakan “bahan-bahan; hukum-hukum ; mahluk hidup” yang ada di alam ini, BUKAN menggunakan apa YANG BARU selain dari PENCIPTAAN AWAL. (Penciptaan adalah penciptaan, mujizat adalah mujizat...jadi pointnya adalah apa maksud mujizat itu bila Tuhan sudah MENCIPTAKAN SEMUANYA dan dikatakan sungguh amat baik, BUKAN sekedar mengatakan Dia BERHENTI.)
Selanjutnya, bagi Hai-hai, HUKUM ALAM yang dimaksud adalah hukum dari KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH akan alam semesta, bukan hukum alam berdasarkan definisi para ilmuwan. Problemnya, hukum alam oleh KETETAPAN macam apa itu sehingga manusia tidak tahu atau tidak perlu tahu hukum itu? Bayangkan bila “ketetapan Allah” di planet lain (atau galaksi lain) bisa terjadi di bumi dengan berlawanan dengan hukum alam dikenal di sini, bukankah itu juga TETAP INTERVENSI Allah juga? Wah, jadinya muter-muter jugalah. J
Atau bayangkan rupanya di bumi ini ADA Ketetapan Allah soal alam semesta yang tidak kita ketahui namun telah terjadi dalam bentuk mujizat, bukankah akhirnya semua orang bisa melakukan mujizat itu secara sembarangan, entah pakai nama Yesus atau tidak, yang penting ada Ketetapan Allah soal hukum alam yang TIDAK SAMA dengan definisi para ilmuwan? Oh bukan begitu, hanya Tuhan yang mampu menurut kehendakNya. Lah, jadinya INTERVENSI juga dong terhadap apa yang normal...he he he.
Hai-hai menulis bahwa mujizat adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang diketahui. Kok bisa? Padahal hukum alam yang dimaksudnya berbeda dengan hukum alam dari definisi ilmuwan. Kenapa bisa di definisi kutipan Hai-hai malah ditulis hukum alam yang DIKETAHUI? Diketahui SIAPA? TUHAN atau manusia? Muter-muter makin gak jelas.
Kalau saya, lebih senang menyebut hukum yang dikenal manusia itu DILAMPAUI oleh Allah, jadi berarti bila ada mujizat itu tidak bisa DIJELASKAN secara ILMIAH atau teknis alasan maupun cara kerja seutuhnya, paling kita hanya tahu/kenal “bahan-bahannya” saja dan secuil kecil cara kerja (itupun kalau BISA dan ada tertulis!) maka itu memang hasil pekerjaan Allah langsung atau melalui manusia. Yah, ujung-ujungnya itu INTERVENSI jugalah. Biarpun Allah menggunakan apa yang ada di alam ini dan memerlukan waktu pun untuk mengadakan MUJIZAT; tanda; keajaiban, tetaplah itu INTERVENSI dari Allah yang membuat hal itu terjadi. Dan itupun, karena MELAMPAUI hukum alam yang dikenal (manusia), maka TIDAK DAPAT dijelaskan secara ilmiah selain tahu/kenal “bahan-bahannya”.
“Saya percaya mujizat dalam arti: MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui. Saya tidak percaya mujizat dalam arti: MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah. Apabila anda melihat atau mengalami mujizat, maka percayalah bahwa itu adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui, bukan kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah.” --- kutipan dari artikel Hai-hai “Aku tidak percaya mujizat II” ini jelas tampak ketidakkonsistenannya. Definisi diambil dari sebuah kamus, namun Hai-hai menjelaskan dengan cara pikirnya sendiri. Buat apa mengatakan hukum alam yang diketahui itu bila manusia TIDAK TAHU ketetapan Allah soal ini? Kenapa tidak ditulis saja di kamus itu “hukum alam yang diketahui Allah”?. Muter-muter juga jadinya....:D
Allah mengintervensi kejadian yang ada dengan mujizat; tanda ; keajaiban karena Dia adalah Allah yang tidak dibatasi hukum alam yang dikenal. Dia tidak melanggar; menyimpang; atau “curang” terhadap hukum alam yang dikenal, melainkan semata-mata Dia berdaulat dan memerintah, titik. Dia melakukannya dengan MELAMPAUI hukum-hukum yang ada di ciptaanNya dengan mengintervensi secara ilahi.
Kebanyakan di Alkitab tidak ditulis lengkap detil peristiwa mujizat yang terjadi, karena bukan itu point pentingnya tetapi MAKSUD dibalik itu itu yang PENTING. Ilmu pengetahuan berusaha menyelidiki, namun tetap tidak memiliki OTORITAS untuk mengatakan bahwa kejadian mujizat itu adalah hal fenomena alam atau apapun yang membuat mujizat tampak biasa. Karena dari awal hingga akhir sebuah kejadian mujizat itu semuanya di luar kemampuan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan.
- cara pemahamannya yang tidak selaras dengan apa yang di Alkitab terhadap suatu mujizat
Kutipan artikel Hai-hai: “Bagaimana memahami mujizat itu?” ....“Mungkinkah suatu ketika nanti para ilmuwan menemukan cara untuk berjalan di atas air? MUNGKIN! Hukum alamnya sudah diciptakan dalam enam hari penciptaan, manusia hanya perlu menemukan kebenarannya. Apakah bila menemukan kebenarannya maka manusia bisa berjalan di atas air? BISA! Yesus adalah manusia 100% ketika berjalan di atas air. Petrus adalah manusia 100% ketika berjalan di atas air. Itu berarti manusia yang lain pun bisa berjalan di atas air.”=== Di sini problem muter-muter; ketidak kosistenan; kebingungan Hai-hai makin jelas saja. Dia mengatakan “MUNGKIN” buat para ilmuwan lalu sampai pada kata “BISA” bahkan buat manusia lain di kutipan atas. Kebenaran apa yang mau ditemukan di sana supaya manusia bisa berjalan di atas air? Kebenaran secara ilmiah atau yang lainnya? Tampaknya kutipan ini cenderung ke arah yang lain selain dari iman kepada Yesus. Hai-hai memulai titik awal pemahaman yang keliru dan hasilnya kesimpulan yang keliru. Kalau memahami mujizat saja keliru dan tidak pada tempatnya, maka itu bisa mengacaukan gambaran mengenai Yesus!
Kutipan : “Kenapa setelah kejadian itu Petrus tidak pernah berjalan di atas air lagi? Alkitab tidak mencatatnya, kita tidak tahu apakah Petrus pernah mencoba untuk berjalan di atas air lagi atau tidak sejak kejadian itu. Namun kita tahu tahu bahwa Petrus pernah berjalan di atas air. Dia berjalan dalam reflek, itu sebabnya ketika sadar dia menjadi takut dan tenggelam, itu berarti dia tidak tahu caranya berjalan di atas air.” === Inilah kelanjutan hasil pemahaman keliru dari TITIK AWAL yang salah tadi dalam memahami mujizat. Yaitu bahwa apa yang terjadi pada waktu Petrus berjalan di atas air adalah reflek manusia lalu tersadar keadaan sekelilingnya. Dapatkah seseorang menjadi refleks dalam hal yang mustahil begitu? BAHKAN Dedy C. yang pernah memperagakan ini saja tidak main refleks-refleksan!
Lalu bagaimana mau memahami mujizat yang lainnya selama pelayanan Yesus dan murid-muridNya setelah itu dengan benar?
(The proof of the pudding is in the eating)
- ground's blog
- Login to post comments
- 5306 reads
@ground : hai hai & definisinya
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@JF; definisi kamus yang otoritatif...
Memang Hai-hai mengambil definisi kamus dan membuatnya OTORITATIF dalam hal dia memahami dan mengerti mujizat berdasarkan Kej.2:2-3 dst...!
(The proof of the pudding is in the eating)
Ground:D kamu buat judul
Ground:D kamu buat judul "TIDAK PERCAYA MUJIZAT, LALU APA LAGI?"
lalu kamu mo mbuat apa lagi ground?haha..:D:D:D....
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@Godarmy; he he he....
he he he...maaf deh memang isinya gak nyambung sama judul, kan biar PARADOKS....:). Kamu saja bingung dengan judul dan isi sama saya juga aneh lihat judul artikel hai-hai dengan isi.
Memang isinya dituju buat komen ke artikel Hai-hai. Dan sampe sekarang saya gak ikut komen ke sana, karena rasanya ANEH dan FUNNY lah. Jadi saya menahan diri sajalah.
Point artikel saya ni adalah kalo kita keliru dalam titik awal untuk memahami maka hasilnya pun keliru. Namun kekeliruan dalam titik awal pun pasti ada PENYEBABNYA.
Hai-hai sudah berusaha menjelaskan di artikelnya namun tampak muter-muter, jadi tunggu saja ARTIKELnya yang berikut. :)
Tadi saya mau tulis artikel soal mujizat lagi, sudah siap launching, tapi kubatalkan saja karena gak sreg aja. Jadi saya sekarang ganti fokus saja, sambil ngikutin artikel hai-hai...:)
(The proof of the pudding is in the eating)
wah ground gua tidur kemarin ga sempat bales..
Ground haha..:D, ok deh jujur gua cuma ngomong gini....
tindakanmu dengan tidak melawan ko hai-hai di blognya adalah pilihan orang pintar:)
jika menurut kamu pandanganmu itu benar ya tulislah jangan ragu-ragu dong:D:D:D
dengan membuat blog sendiri untuk melawan atau memperingatkan pendapat ko hai-hai adalah tindakan bijaksana,ini yg gua seneng dari kamu:)
begitu juga dengan hai-hai:), dia mempertahankan pendapatnya sendiri adalah bijak:)
daripada cuma ikutan adu debat membabi buta gak ketemu akhirnya(beda pendapat), mending bikin sendiri aja:D
kenapa saya ngomong gitu? karena apa yang kalian tulis ini menyangkut kebenaran mana yg akan diambil oleh pembaca(salah satunya gua),
antara kamu dengan hai-hai gitu lho:D, sebenarnya apa yg kalian perjuangkan disini bukanlah perang antar pendapat kalian sendiri
tetapi menyangkut banyak jiwa:D (arti kasarnya begini perang antara setan dengan Tuhan..juga bisa jadi kedua pendapat itu salah, atau keduanya bener atau salah satunya bener)
,siapa yg setuju dengan ko hai-hai ya biarlah mengikuti pendapatnya,siapa yg setuju dengan kamu ya biarlah ikut
pendapat kamu:),gua yakin roh kudus akan memberikan jalan keluar bagi para pembaca untuk mengetahui suatu kebenaran:),karena gua yakin Tuhan gak akan menyesatkan domba-dombaNya.
Ground:D...contohnya begini, saat kamu akan melakukan dosa, pasti akan timbul "Tidak damai sejahterah dalam hatimu" bener gak:D...dan tiba-tiba firman itu muncul dalam hatimu untuk memperingatkan
kamu ya kan? sama aja dengan aku saat aku membaca buku dan timbul seperti sesuatu yg gak bener dalam tulisan itu, pasti timbul nggak damai sejahterah:D
gitu lo ground hahaha..:D ngerti maksudku kan?
.....Nulis terus ya ground,selama kamu merasa bener ya lakukan:)
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@godarmy; ok saya paham maksudmu...
Thanks banyak untuk saran-saranmu, godarmy.... :)
Saya paham maksudmu itu. :)
(The proof of the pudding is in the eating)
MUKJIZAT SHESHATZ
Namun, Iblis dan manusia MUSTAHIL mampu melakukan mujizat-mujizat seperti yang tercatat di dalam Alkitab, dengan cara dan situasi seperti yang tercatat di dalam Alkitab. Kenapa demikian? Karena MUJIZAT yang tercatat di dalam Alkitab adalah CIPTAAN Allah di dalam 6 hari penciptaan. Dan setelah itu Allah BERHENTI.
NGERTI?? qqqq...
udah ah mending gak usah ngarepin Mukjizat mending ngarepin kebenaran ditegakkan.
(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)
@phrack; ngarepin?
he he he berarap mujizat lebih sukar daripada ngarepin kebenaran ditegakkan (kecuali kalo menghidupi kebenaran, nah ini baru susah)...:)
Memang manusia gak bisa bikin mujizat, kecuali pake trik dan teknologi, tapi itu sih bukan mujizat lagi namanya....:)
Iblis? hmm...bisa tapi terbatas dan mengandung kepalsuan. Kenapa bisa? Bisa karena dia mahluk roh yang tidak dibatasi alam fisikal kita ini. Terbatas? Ya, karena dia juga adalah mahluk ciptaan.
Phrack,...PENCIPTAAN AWAL adalah penciptaan, BUKAN mujizat, wah...ikut-ikut trend aja kamu ni....he he he :)
Allah berhenti? Ya iyalah, berhenti mencipta seperti awal itu. Tapi mujizat bukan penciptaan awal.
Pasrah dan nyerah?...mana ada itu polanya di alkitab..he he he :). Pasrah yang macam mana sih?
(The proof of the pudding is in the eating)
@Ground
Dear Ground,
Menurut Saya sih kemampuan otak manusia ada batasnya (terbatas). Hanya Kuasa Tuhan yang tidak terbatas dan tidak dibatasi oleh waktu.
Sewaktu Yesus berjalan diatas air Ia menggunakan kuasa Ilahinya untuk melakukan hal tersebut ,dan Petrus juga merasakan Kuasa Ilahi pula dari Yesus makanya Petrus juga bisa berjalan. Begitu pula sewaktu Dia memberi makan 5000 orang, membangkitkan Lazarus, meredahkan angin dan mukzizat2 lainnya Hal ini hanya dengan intervensi Tuhan Baru bisa terjadi.. Dan sampai kapanpun manusia tidak bakal bisa melakukan Mukjizat 2 tersebut melalui penemuan2 New Science
Huanan
ground yuhuuu..:D
Ground kamu kemana aja gak pernah nongol:D...ke israel ya hahaha..:Dkalo lu pulang bawain, kalung bintang daud ya:D:D:D.
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@huanan dan @ godarmy;
@huanan
benar sekali. Yang lagi jadi problem di SS ini adalah masalah 'definisi', tetapi bagaimanapun juga cara pandang kita terhadap Tuhan dan mujizatNya akan mempengaruhi kita dalam menyikapi mujizat. Contoh: di SS ini ada yang berpikiran sedemikian rupa dalam masalah mujizat sehingga sampailah ia pada kesimpulan bahwa mujizat pada akhirnya bisa dijelaskan dengan ilmiah.
Huanan, memang teologi soal ini mempengaruhi tingkah laku kita dan bagaimana kita mau meng"cope" apa yang terjadi di hidup kita.
@ Godarmy;
lagi istirahat dululah, masa nongol terus, kan bisa cape. Ada waktu istirahat lho setelah ikut komen...he he he.
(The proof of the pudding is in the eating)