Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
They Call Me Freedom
Sahabat,
Bulan Januari aku bermimpi. Melihat sebuah gunung mengepulkan asapnya. Asapnya berwarna hitam mencuat dari mulutnya sampai menyentuh langit. Kamu tahu 'kan bahwa aku yang menciptakan istilah "light black" alias hitam muda. Bukan. Hitam muda bukan abu-abu. Hitam muda adalah hitam muda. Hitam, tetapi tidak pekat, tetapi hitam, bukan abu-abu. Itulah yang aku lihat keluar dari kawah gunung itu. Hitam muda asapnya. Tetapi sangat aneh, semakin menyentuh langit, asap itu perlahan berwarna semakin pekat. Hitam gelap.
Bukan. Ini bukan kejadian meletusnya Gunung St Helens, seperti yang sering diceritakan orang tua kita, di saat mereka melihat asap itu tepat di atas mobil mereka, walaupun mereka sedang berada dua ratus kilometer lebih dari St Helens. Bukan. Ini juga bukan kejadian meletusnya Gunung Krakatau, seperti yang pernah kita baca di buku harian sang oma, yang akhirnya sering kita bahas setiap kali kita bertemu.
Karena aku ada di sana. Menyaksikan gunung itu. Dan aku berteriak, di mana aku, di mana aku. Tidak ada satu pun yang menjawab seruanku. Karena semua yang aku lihat berlarian tak ubahnya seperti kijang dan rubah berlari turun dari hutan. Dan yang paling menyesakkan saat itu, sahabat, engkau tidak ada di sana. Di mana engkau?
Sahabat,
Bulan lalu aku bermimpi lagi.
'Ku lihat matahari terang sekali. Lebih terang dari semua yang pernah aku lihat. Ingatkah engku saat kita mendaki ke puncak gunung Fuji, di mana matahari menyapa kita dengan bulatannya yang besar? Aku tahu engkau pasti ingat. Karena aku mendengar gumamanmu saat itu,"aku tidak akan melupakan momen ini." Kita pernah melihat matahari dari atas sebuah gedung tinggi di jalan Sudirman. Warnanya yang tangerine membuat kita tersenyum. Bahkan kita pernah melihat mentari pagi dari puncak gunung Bromo. Cahayanya entah kenapa menghangatkan badan kita yang saat itu menggigil bersamaan dengan gigi yang menggeletuk.
Tetapi matahari ini, sahabatku, seperti mataharinya matahari. Terang. Panas. Dan besar sekali. Lebih besar dari semua mentari yang pernah kita alami. Aku tidak tahu bagaimana menggambarkannya lebih lagi kepadamu.
Sahabat, apakah apakah artinya mimpiku ini? Ataukah aku hanya tukang bermimpi? Ataukah seperti kata si pemimpin besar itu, mimpi adalah karena banyaknya kesibukan di siang hari? Aku tidak mau mencari artinya. Aku tidak tahu, apakah karena aku takut. Ataukah karena aku pikir, aku hanya tidak peduli.
Sahabat,
Minggu lalu aku bermimpi. Lagi-lagi aku bermimpi.
'Ku lihat sembilan pesawat melintasi angkasa. Mendaki langit, lalu menukik ke bawah. Aku pikir ini hanya mimpi biasa. Karena pesawat-pesawat tersebut terlihat kuno. Seperti yang sering diajarkan kepada kita, setiap kali kita melihat pesawat kita harus melihat ekornya. Itulah yang aku tatap saat itu. Aku melihat ekor mereka dengan jelas. Ada gambarnya. Ada warnanya. Namun ketika aku terbangun, aku lupa soal ekor-ekor tersebut. Aku lupa warna dan simbol di ekor-ekor tersebut. Bukankah itu yang pernah diberitahukan mereka kepada kita, catatlah apa yang engkau lihat begitu engkau bangun. Aku tidak mencatat. Selain karena aku tersadar bahwa aku berkeringat ketika terjaga, aku saat itu merasa haus sekali sampai aku harus melangkah ke arah dapur.
Bukan. Bukan itu yang membuat aku berkeringat, sahabatku.
Pesawat-pesawat itu tidak membuatku takut. Karena begitu mereka menukik, dari arah barat dan timur terlihat dua pesawat lain yang jauh lebih bagus bentuknya dan jauh lebih besar ukurannya, memakan semua pesawat kuno tersebut. Betul. Memakan. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan kepadamu. Tetapi pesawat-pesawat tersebut hilang begitu ujung mulut mereka bersentuhan dengan kedua pesawat yang baru saja datang. Aku hanya bisa mengatakan bahwa mereka dimakan habis.
Bukan. Bukan itu yang membuat aku berkeringat, sahabatku.
Ketika kedua pesawat itu muncul, terdengar suara sirene keras sekali. Memekakkan telingaku. Sampai aku harus menutup keduanya dengan telapak tanganku. Dan ini kesekian kali aku melihat orang-orang berhamburan, berlari tidak tentu arah.
Aku melihat engkau menangis. Tetapi engkau tidak di situ. Entah bagaimana, tapi aku bisa melihat engkau menangis. Engkau tidak bersamaku di tempat itu. Dan sepertinya semua orang di situ bisa mendengar apa yang aku dengar. Bukan suara. Bukan sirene. Karena itu terus menerus menyaringkan bunyinya. Namun hanyalah bisikan kecil. Bisikan di hatiku, yang mengatakan "Inilah saatnya." Tidak ada yang tahu darimana bisikan itu datang. Namun aku melihat semua mendengarnya. Sedetik setelah bisikan itu melewati dadaku, aku melihat mereka berlari sambil menangis. Sudah lama aku tidak melihat orang-orang berlarian sambil menangis. Terakhir kali aku melihatnya, mungkin saat aku melihat diriku sewaktu kecil berlari memasuki rumah sambil menangis karena kaki terantuk batu.
Sahabat,
Semalam aku bermimpi. Aku bermimpi lagi dan lagi.
Engkau melantunkan lagu kesayanganmu. Dan semuanya melantunkannya. Termasuk diriku.
When I get older, I will be stronger,
They’ll call me freedom, just like a wavin' flag,
And then it goes back, and then it goes back,
And then it goes back
Born to a throne, stronger than Rome
but Violent prone, poor people zone,
But it’s my home, all I have known,
Where I got grown, streets we would roam.
But out of the darkness, I came the farthest,
Among the hardest survival.
Learn from these streets, it can be bleak,
Except no defeat, surrender retreat,
Betul. Nyanyian yang menggetarkan hati. Menyematkan para pejuang dan menyemangatkan para pahlawan. Tetapi ketika menyanyikannya, air mata mereka menitik keluar. Ini bukan nyanyian kemenangan. Ini bukan sorak-sorai. Ini ratapan. Gigi geligi dan tulang belulang terasa ngilu mendengarnya.
So we struggling, fighting to eat and
We wondering when we’ll be free,
So we patiently wait, for that fateful day,
It’s not far away, so for now we say
So many wars, settling scores,
Bringing us promises, leaving us poor,
I heard them say, love is the way,
Love is the answer, that’s what they say,
But look how they treat us, Make us believers,
We fight their battles, then they deceive us,
Try to control us, they couldn’t hold us,
Cause we just move forward like Buffalo Soldiers.
Sahabatku,
Apa kabarmu di sana? Ketika engkau membaca ini, aku harap engkau baik-baik saja. Engkau tahu, kita berdua tidak percaya mimpi. Kita berdua tidak percaya arti mimpi. Aku tahu, kita berdua selalu mengajar orang untuk tidak mengingat mimpi. Aku tahu kita berdua selalu melarang orang untuk tidur sambil mendengar radio atau menonton televisi, karena keduanya akan bisa memicu timbulnya mimpi. Namun kita berdua tahu, bahwa diam-diam kita berdua menyimpan semua mimpi.
Apa yang aku tulis ini, bukan untuk menyuruh engkau mengartikannya. Aku tahu engkau tidak akan melakukannya. Karena dibandingkan dirimu, aku lebih pandai mengartikan apa pun. Bahkan yang tidak bisa diartikan dan yang tidak perlu diartikan. Jangan tersenyum! Terlambat, engkau sudah tersenyum.
Sahabatku,
Kita sudah lama menyadari bahwa banyak dari kita yang telah dikelabuhi untuk berjalan ke arah yang berbeda. Mereka selalu berpikir bahwa beginilah tanda-tanda dan artinya ketika itu akan terjadi. Padahal mereka sengaja dijauhkan, supaya mereka tidak melihat ke arah yang lain. Bukankah Tuhan adalah Sang Ilusionis sejati? Untuk hal begini saja Dia sudah dan sering melakukannya sambil menutup mata.
Sahabatku,
Ketika itu terjadi, aku tahu aku tidak akan bersamamu. Tetapi ketika itu terjadi, ingatlah bahwa aku tidak melupakanmu. Sama seperti engkau yang selalu mengingatku. Ingatlah bahwa semuanya hanya permulaan saja, dari sesuatu yang baik akan datang dengan segera.
Sahabatku,
Sebenarnya semua ini hanya mimpi.
Mimpi buruk.
Tak lama lagi kita akan terjaga.
Tidak akan lagi kita mendengar orang menyerukan maran dan 'atha, melainkan dari barat orang akan menyerukan "Gott mit uns!"
---
picture: LieL (link is edited per Liel's request. My apologies.)
song: Waving Flag by Canadian Young Artists
- PlainBread's blog
- Login to post comments
- 4506 reads
Yg ini lucu: Apa yang aku
Yg ini lucu:
Apa yang aku tulis ini, bukan untuk menyuruh engkau mengartikannya. Aku tahu engkau tidak akan melakukannya. Karena dibandingkan dirimu, aku lebih pandai mengartikan apa pun. Bahkan yang tidak bisa diartikan dan yang tidak perlu diartikan. Jangan tersenyum! Terlambat, engkau sudah tersenyum.
Gw lemot masi nebak2 aja maksudnya apa, mang artinya apa se plain? Hehehe
Mm baca ulang lagi ah hehehe
@Dreamz Artinya si Liel tersenyum
Gak ada artinya lah. Cuma gue aja yang sok pd, merasa kalo si "sahabat" baca itu paragraf, dia bakal langsung tersenyum. Dan gue sok tau, yakin bahwa itu bakal kejadian. Makanya gue tulis kaya gitu :)
Gambar si LieL yang di atas OK juga ya?
Air matanya maksud gue, bukan tampangnya :D
One man's rebel is another man's freedom fighter
@Air mata
Ada temen gua yg bilang airmatanya kaya iler jatoh hahaha
plain, ga koq
gw kale yg malah sok pede hihihi... gw jg tersenyum waktu baca tuh paragraph coz yg lo tulis itu yang gw jg rasain waktu baca tulisan lo (gw rada binun artiin tulisan lo di blog ini karna gw lemot) walupun gw tau sahabat lo itu bkn gw hihihi... so si "sahabat" sapa se, si liel ya? huehehe.. liel mana ya *nyari2 liel* hehehe...
niwei gw masi blun nangkep n masi penasaran, maksudnya gmana sih arti tulisannya plain (maksudnya keseluruhan tulisan na)... gw suka tulisan lo tapi ga ngerti maksudnya hehehe.. biasalah gw suka lemot ntuk artiin ssuattu... kasi tau dunk plain apa artinya hehehe...
gw gugling apa arti lagu yg lo tulis (waving flag), ada yg blg lagu itu ntuk describe org2 yg di ghetto, ada hubungannya ga sih ma arti tulisan lo?
niwei gw suka gambarnya, bagus banget, nyentuh banget ya gambarnya..
mm..jadi rada teringat jg ma lagunya mad world, yg salah satunya dinyanyiin gary jules:
All around me are familiar faces
Worn out places, worn out faces
Bright and early for their daily races
Going nowhere, going nowhere
Their tears are filling up their glasses
No expression, no expression
Hide my head I want to drown my sorrow
No tomorrow, no tomorrow
And I find it kinda funny
I find it kinda sad
The dreams in which I'm dying
Are the best I've ever had
.................
ini jg gw suka lagunya, walu tetep masi ga terlalu ngerti artinya apa..
e gw nyambung ga se hihihi...
@Dreamz: Official FIFA World Cup 2010 Song
Wah gue juga demen tuh mad world. Pa lagi yang remixnya DJ Tiesto, bini gue paling demen, soalnya sering diputerin kalo kita lagi clubbing. Yang versi originalnya juga demen, tapi lagunya sedih banget, terlalu emo menurut gue :D
Kalo lagu yang liriknya ada di blog gue, itu sebenarnya original lagunya sedih (or slow), gue pernah denger 1-2 kali di radio taun lalu, tapi gak sampe nyari2 lagunya. Begitu si LieL kasih note di FB lirik lagu itu, gue keinget lagi. Malah gak nyangka lagu slow gitu bisa berubah themenya jadi celebration song, katanya malah jadi official FIFA WORLD CUP 2010 song. Lagu originalnya bisa elu klik di link yang gue kasih di blog, kalo celebration versionnya bisa elu liat di sini.
Soal arti, gak perlu dibingungin :) Nikmatin aja. It's all open to any interpretation.
One man's rebel is another man's freedom fighter
PB suka..?
Saya suka California dreamingnya dari Tiesto, enak di dengerin di pagi hari.. semangat !!
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Sandman Ampun, DJ
Hampir semua lagu2 DJ Tiesto, DJ Sammy , DJ Jurgen (beberapa) , DJ Alice, gue suka.
Iya kalo pagi2 tuh emang enak dengerin lagu trance biar semangat. Kalo lagi macet atau lagi gaduh enaknya malah denger lagu2 slow.
One man's rebel is another man's freedom fighter
PlainBread: Anda tidur nyenyak
Yang jelasnya 'sahabat' anda itu bukan IDnya sahabat di SS ya? Yang IDnya sahabat di SS tidak pernah mengenal anda. Mimpi itu orang bilang baik......tandanya kita tidur nyenyak.......
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
@Sahabat Sahabat saya
Sahabat saya bisa siapa saja kok, anda juga sahabat saya :)
Blog saya apalagi kalo cuma cerita, jangan ditanggapi dengan sangat serius, apalagi mesti menafsirkannya seperti menafsirkan kitab suci yang mesti pake ilmu hermeneutika or ilmu konteks-konteksan. Santai saja, sambil minum kopi hangat dan sambil tersenyum kalo perlu.
Iya, mimpi itu tandanya kita tidur nyenyak, .... kalo mimpinya baik hehehe.
Kalo mimpi buruk, saya biasanya gak nyenyak :D
One man's rebel is another man's freedom fighter
Bread, Thanks
Untuk promosinya. ^^
cantik
kak LieL fotonya cantik :-)
Sebenernya aku gak ngerti apa maksud tulisan ini apa, hehe... sorry oon.
tapi pas baca bagian akhir aku inget temen aku, yg mank telah berjalan ke arah yg berbeda, jd pingin nulis tentang tmn aku itu jg di blog aku, hehe...
btw aku sahabat si roti tawar jg gk ya, hahaha ? aku tebak, mungkin si Pebe ngomong dlm hatinya sapa elo, hehehe...
I love Jesus
@Minmerry and Lentin Thanks
Min, sama2 thank you juga.
Lentin, emangnya sapa elu? Ha ha ha. Bcanda :)
Elu sahabat kok.
Gue liat beberapa yang komen di sini menanyakan arti. Gue bingung, apa tulisan gue kurang jelas untuk diikuti, atau emang cewek or manusia punya kecendrungan untuk menggali arti dibalik hal2 yang mereka temui. Arti dibalik arti. Misteri dibalik misteri. Eng ing eng.
One man's rebel is another man's freedom fighter
plain, cewe? arti dibalik arti? :p
dipikir2 ada benarnya jg koq. Walu ga smua cewe kyak gitu, cewe dah terbiasa ntuk menilai bukan dari apa yang kelihatan dari luarnya aja. Misalnya kyak cewe suka lain diomongin n lain juga dipikirin n lain jg yang dirasain. Jadinya sblun ngasih judgment yg bener kita harus recall kejadian2an dulu dari memory kita, kalo dulu dalam kondisi tertentu, ngomongnya begini, n kenyataannya begitu, untuk tau sebenarnya maksud cewe itu apaan, coz kalo salah arti'in bisa jadi masalah juga huehehe....
so plain, artinya apa dunk ? huehehe ..*masi aja nanya*
sahabat lintas batas
sahabat lintas batas
kesadaran penuh..." hanya " sekedar sahabat....
nice