Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Temen SMA
Waktu SMA, aku punya teman dekat. Aku yang semula selalu jarum (jaga rumah) diajaknya bepergian dengan motor gedenya yang bewarna perak. Hampir setiap hari, aku pergi bersamanya mengelilingi kota Solo. Hampir setiap hari pula aku diajaknya ngebut di jalan yang seharusnya bukan untuk ngebut. Ya, urusan ngebut, dia memang jagonya. Ngga jarang ia mengalami kecelakaan. Untung saat pergi denganku, aku ngga pernah diajaknya untuk kecelakaan, wuakakaa. Justru saat berkendara sendiri, aku malah sering ngalami kecelakaan. Yang terparah masih meninggalkan bekas luka hingga sekarang. Yang terkonyol adalah saat aku menabrak gerbang gor bola basket Bhinneka yang ada di Solo. Saat itu aku akan menjemput temanku yang kini kadang terlihat main di IBL (Indonesian Basketball League). Gara-gara satu cewek yang sedang jalan, aku ngga melihat gerbang yang kokoh berdiri di depanku, "Bang ...!!!!" Bunyinya keras. Aku pun terpelanting. Begitu juga motorku. Tubuhku ngga ada yang terkoyak, tapi harga diriku yang terkoyak. Beruntung, saat itu hanya ada satu orang yang menyaksikkan kejadian tersebut. Malu ... malu ...!
Kembali ke temanku tadi. Ia memang teman yang setia. Bahkan saat ia punya pacar pun. Ia sering kali mengajakku dan teman-teman lain bepergian dengan mobil pacarnya. Kami ngga hanya putar-putar di dalam kota. Luar kota pun sering kami jajaki.
Urusan cewek, ia juga jagonya, belasan cewek pernah ia pacari. Ia pandai nggombal. Meski gitu, tak jarang pula ia ditolak. Namun, ia ngga akan patah semangat meski ditolak. Justru penolakan itu malah menantangnya. Menantangnya untuk terus mengejar si penolak. Ngga jarang si penolak pun akhirnya termakan rayuan gombalnya.
Yang kuingat dia juga tukang boker. Hampir setiap dia pergi denganku ia kebelet pengin boker. Pernah suatu saat kami sedang jalan-jalan dengan motor gedenya sambil siulin cewek-cewek di jalan, tiba-tiba ia kebelet. Ya jadilah Hotel Novotel di Solo tempat labuhannya. Itu pertama kalinya aku masuk Novotel -- masuk dengan alasan yang konyol, mengantar sohib yang boker. Bingung mau apa, duduk di lobby pun canggung, sekalian aja aku "duduk" di toilet di sebelahnya. Kami pun berbincang di sana.
Banyak kenangan saat SMA yang menyenagkan, teman-teman yang ada pun aku rasa tiada duanya. Di atas hanya secuil kesan dan ingatanku akannya. Masih banyak teman lain yang ada .... saja! Lain kali kuceritakan.
- lanskip's blog
- 5305 reads
Kepalang Basah
Gara-gara satu cewek yang sedang jalan, aku ngga melihat gerbang yang kokoh berdiri di depanku, "Bang ...!!!!" Bunyinya keras. Aku pun terpelanting. Begitu juga motorku. Tubuhku ngga ada yang terkoyak, tapi harga diriku yang terkoyak. Beruntung, saat itu hanya ada satu orang yang menyaksikkan kejadian tersebut. Malu ... malu ...!
Lanskip, kenapa anda tidak hampiri gadis itu lalu memberitahu dia kenapa anda menerjang pintu gerbang? Bila dia tahu anda menabrak gerbang karena terpesona kepadanya, maka saya yakin dia akan menghibur anda dengan menerima tawaran anda untuk mengantarnya. Bila dia tahu bahwa pintu gerbang tidak MAMPU mencegah anda mendekatinya, maka dia juga yakin sia sia menolak tawaran anda. Saya menyebut jurus demikian, “KEPALANG BASAH!”
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Iya juga ya, toh sudah terlanjur
toilet hotel bintang empat
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Blog Toilet
pikiran kita sama
Bung Rusdy ko kita punya pikiran yang sama yah, tapi wilayah cakupanku lebih sempit lagi. Waktu ak ngasih komentar kayak gitu, ak kepikiran buat bikin blog yang isinya referensi toilet di Solo. hehehe..
Isinya tentu saja seputar toilet umum yang nyaman di Solo, tapi sepertinya agak repot deh. Masak ak musthi nyobain setiap toilet yang ada di Solo sih huehehehe
maklum seperti kata orang "klo lom nyoba sendiri rasanya lom afdhol" jadi klo mau bikin referensi seperti itu berarti musthi nyoba satu2. Kayak acara makan punyanya pak Bondan itu lho, kan makanannya dicoba satu2
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa