Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tak Seindah dari Kejauhan
Menurut saya pemandangan terindah yang pernah saya lihat adalah Danau Toba. Saya termasuk orang yang beruntung karena cukup banyak tempat yang pernah saya kunjungi. Propinsi yang pernah saya kunjungi selain Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Batam, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan terakhir Papua.
Selain Danau Toba, ada 2 tempat yang menurut saya sangat berkesan yaitu Sulawesi Utara dengan Taman Laut Bunaken dan Papua dengan susunan batu Fakfak dan hutan bakau di pesisir teluk Bintuni.
Kita tentu sangat bersukacita dan larut dengan keindahan alam ketika menikmati suatu pemandangan yang indah. Tetapi kita sering lupa bahwa pemandangan itu indah karena dilihat dari kejauhan, bila dilihat dari dekat, maka sirnalah keindahan yang bisa dilihat dari kejauhan tadi. Selagi melihat keindahan pemandangan dari kejauhan, nikmatilah keindahan, karena bila kita sampai dan mendekat maka tidak akan seindah dari kejauhan.
Tidak hanya melihat pemandangan, melihat manusiapun demikian, dari “kejauhan” terlihat sempurna, begitu “dekat” maka kita akan kecewa. Karena itukah banyak pasangan suami isteri yang tidak harmonis lagi setelah menikah? Teman yang tidak terlalu dekat rasanya sempurna dan tidak ada cacad sama sekali, begitu kenal lebih dekat, kelihatanlah boroknya.
Lantas apa yang bisa kita perbuat?
Terima lah siapapun itu, entah isteri atau suami, entah teman dan sahabat, tidak ada yang sempurna, saat dari “kejauhan” dia tampak sempurna, nikmatilah masa-masa indah dan bersukacitalah, namun setelah semakin dekat dan kelihatan boroknya, jangan lah kecewa. Karena engkau pun demikian juga di mata mereka!
I Timotius 5:24 Dosa beberapa orang menyolok, seakan-akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian.
__________________
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
2 user menyukai ini
- Debu tanah's blog
- 6266 reads
sabdaspace.org |
Bagi saya Toba tidak seindah Semarang
Menurut saya pemandangan terindah yang pernah saya lihat adalah Danau Toba.
Deta, kala saya duduk di tebing Tanjakan Gombel dan melihat kota Semarang yang terletak di bawahnya pada malam hari, bagi saya Toba tidak bisa menandinginya. Danau Toba kalau malam hari gelap, seram.
Keindahan itu muncul bukan dari hasil penglihatan saja tetapi juga dipengaruhi oleh perasaan - hubungan batin yang bersangkutan dengan tempat itu. Begitu juga - menurut saya - keindahan orang yang selama ini mendampingi kita seumur hidup. Kita bisa tidak lagi melihat "keindahan" itu bila sudah tua di mana keindahan pisik sudah jadi sejarah sementara kenangan kita pada cinta mula-mula juga ikut pupus terhapus.
Ikatan batin ini perlu selalu disegarkan. Ketahuan konyol saya bila di sini saya bercerita sering saya menantikan acara penutup sebuah tivi swasta yang menayangkan panorama beberapa daerah di Indonesia. Dibantu dengan lagu pengiring yang mendayu kenangan saya ikut melayang ke tempat-tempat itu, yang pernah saya kunjungi dan berkenalan dengan banyak orang dalam mencari nafkah. Tentunya termasuk Danau Toba dan Parapat-nya.
Salam.
Semarang di waktu malam
Purnomo:
Deta, kala saya duduk di tebing Tanjakan Gombel dan melihat kota Semarang yang terletak di bawahnya pada malam hari, bagi saya Toba tidak bisa menandinginya. Danau Toba kalau malam hari gelap, seram.
Keindahan itu muncul bukan dari hasil penglihatan saja tetapi juga dipengaruhi oleh perasaan - hubungan batin yang bersangkutan dengan tempat itu.
Deta:
Bisa jadi ada unsur seperti itu pak Purnomo, tapi itu tidak obyektif namanya (menurut saya).
Coba lihat kota Semarang dari Tanjakan Gombel waktu tidak ada terang bulan/bintang sama sekali dan mati listrik ?? Huehehe..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@smile
Bro....biar tetap indah...tidak usah menikah aja bro.......wkwkwkwkwkwkwk....( just kidding ).....
Isteri sebelum dekat ( masih pacar )....memang kelihatan indah.....Tapi setelah menjadi istri.....( masya Allah....) ternyata lebih indah.
Di pandangan saya mungkin sebaliknya..........karena keindahan istri 100% bisa dinikmati...bukan hanya dilihat....tapi bisa diraba dan dirasakan....daripada ketika masih pacaran.
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.........
GBU......nice blog....
GBU
@ Hiskia, yang repot
Saya jawab ya, walau ditujukan ke Smile.
Yang repot kalo sudah menikmati keindahan isteri 100%, sekian tahun kemudian, merasa tidak "seindah" dulu lagi, iya gak? Nyatanya banyak yang selingkuh tuh? Jangan sampe deh yaa....
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@Deta
Halah.....sorry banget @Deta.....saya salah alamat....kok bisa - bisanya saya tujukan ke @smile...sorry.........( Mungkin habis baca blognya smile..jadinya ketulis @smile )
ha...ha...ha.....
GBU
GBU
Setuju purnomo...
Saya suka pemandangan malam di kota semarang tidak hanya di lihat dari gombel ( walaupun mungkin bagi sebagian kalangan ini spot terbaik ) tapi dari tempat tinggi lainnya seperti lahan parkir lantai 7 plaza matahari. Keindahan yang suka bukan sekedar kerlap-kerlip lampu kota di malam hari, tapi warna merah menyala yang bertebaran di seluruh kota semarang yang berbentuk salib. Entah apakah ada kota lain seperti Semarang? saya tak tahu, karena di semarang ini saya pertama kali melihat pemandan seperti itu.
Pemandangan yang begitu indah sekaligus mengharukan.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.