Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Susah buanget ya !
Tadi malam saya karaokean sama teman2 gereja, dirumah salah satu pasangan yang anak bungsunya baru saja di baptis percik. Sebenarnya saya sudah pulang kerumah habis KPS (kebaktian pengucapan syukur) dengan makan siang dirumah mereka. Baru saja siap2 mandi sore, rupanya teman 2 masih pengin ketemuan lagi, jadi mereka telpon ajak2 makan malam lagi, sambil menyanyikan lagu2 nostalgia sekuler. Pulang kerumah sudah larut malam.
Sebenarnya saya pasangan yang tertua dari mereka yang muda2, tapi herannya saya gak bisa jadi contoh yang baik untuk mengajak mereka mengisi hidup mereka lebih saleh sedikit, sampai malamnya saya berdoa minta ampun pada Tuhan kenapa saya tidak memuliakan Tuhan secara lebih baik, setiap minggu saya ke gereja jam 6.00 pagi. Jadi bagaimanapun rasa kantuk menyerang saya tetap berusaha bangun jam 5 pagi agar tidak sampai telat ibadah.
Senang sekali di blog ini ketemu orang pintar dan bijak yang suka memberi masukan. Setiap hari saya pelayanan, ngajar agama. Senang juga lho masih diberi kesempatan untuk menyampaikan kebaikan Tuhan pada murid2 ku. Mudah sekali menyampaikan kebaikan, dan kebesaran Tuhan didepan murid2, karena mereka seolah-olah mendengar dan perhatian, mungkin karena faktor nilai juga mempengaruhi. Apalagi memberi nasehat kalo mereka menyimpang, biasanya mereka menuruti.
Tapi kenapa ya kalo didalam keluarga terlebih lagi diantara teman2 seiman aku seperti kelu, tidak mampu menegor. Apakah ada yang bisa memberi jawaban?
- esti's blog
- 4585 reads
Discount 50% nih "
laris manis ... laris manis ...
maybe emang ga ada yg bisa jawab kali es ... nih gue bantuin 'jualan' deh ...
yang laris yang laris ... yang manis yang manis ... yang laris belum tentu manis ... yang manis belum tentu laris ... mari mari semua ... icip icip dulu ... baru tentukan mana laris mana manis :)
Halo pedagang baru....
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
Eh rupanya gak jaim2 banget
biar di dengar keluarga atau teman
BIG GBU!
pinjam pengki"
pintar & bijak "ngga ada disini"
he . . he . . billyjoe sori
Pedagang Baru Nekat
Esti, di sekolah murid murid kamu menghormati kamu, itu sebabnya mudah bagi mereka untuk mempercayai apa yang kamu katakan dan mematuhinya. Di sekolah kamu brani memberi nasehat, karena kamu yakin dengan status kamu yang guru. Kalau ada yang mempertanyakan wibawa kamu, he he he ... coba aja dech kalau berani.
Sedangkan dalam pergaulan apalagi di dalam keluarga besar, kamu nggak berani ngajar apalagi ngasih nasehat karena kamu tidak punya rasa percaya diri. Di kalangan orang Hokian ada sebuah kalimat, "Gua tahu berapa helai bulu di pantat elu!"adalah cara seseorang untuk merendahkan orang lain, untuk menyatakan, bahwa dia mengetahui semua rahasia, kekayaan dan kemampuan orang tersebut.
Mungkin itu yang terjadi padamu, kamu nggak ngomong karena takut dibilang munafik. Kamu takut ngomong karena takut pendengarnya tersinggung dan kamu kehilangan fasilitas. Gimana kalau kamu undang mereka untuk ke pasar klewer? sabdaspace? Kamu nggak perlu ngomong, biar mereka cari sendiri dagangan yang mereka mau.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak