Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Siapa Yang Online?
Anda perhatikan penampilan Sabdaspace hari ini? Tadi pagi saya belum melihatnya, mungkin karena saya tidak memperhatikannya, namun sore ini ketika login lagi, saya menemukannya.
Tags In Keywors, tulisannya menjadi lebih kecil dan lebih teratur. Lalu ada sebuah menu baru: Siapa Yang Online. Melalui Window ini anda dapat melihat, ada berapa pengguna dan siapa saja pengguna yang online. Disamping itu, anda juga dapat melihat, berapa jumlah tamuyang online.
Ketika memperhatikan jumlah tamu-tamu yang online, saya benar-benar kaget. Sebab jumlah itu diluar dugaan saya. Dan hal itu benar-benar membuat saya gentar. Gentar, karena menemukan kenyataan begitu banyak orang yang selama ini diam-diam memperhatikan tulisan kita. Itu berarti kita, para penulis di blog ini harus super hati-hati dengan tulisan-tulisannya di masa yang akan datang. Semoga Tuhan membantu kita.
Acungan jempol dan ucapan terima kasih patut kita haturkan kepada teman-teman di sabdaspace yang telah bekerja keras untuk kenyamanan kita semua. Terima kasih Mr. Mark, Ibu Yulia, mas Daniel, mas Indonesia-saram, waskita, waskami, anakpartisa, Administrator, saya tidak kenal semuanya, namun, salam dan terima kasih untuk semua teman-teman di sabdaspace. Upahmu besar di surga, saudara saudari semua.
Dan untuk semua tamu, yang selam ini tidak saya ketahui, mohon maaf, kalau selama ini saya kurang menghargai kehadiran anda. Semoga semua tulisan-tulisan di blog ini bermanfaat untuk kita semua.
Karena di surga, anak-anaklah yang terbesar
Salam
hai hai
NB. Di samping itu saya juga baru menyadari window jelajah arsip dan coba menggunakannya. Its OK. Ini menu baru juga? Atau selama ini sudah ada? Sebelumnya saya pikir itu hanya kalender biasa.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 4459 reads
wah, bagus itu...
Benar-Benar Gentar, Bukan Sedikit Gentar
Josua Bin Nun, saya benar-benar gentar, bukan sedikit gentar! Selama ini, saya mendokumentasikan tulisan saya, baik berupa artikel maupun komentar. Semua artikel, sebelum saya upload, telah saya baca berulang-ulang dan diskusikan dengan beberapa orang teman. Setelah di upload, saya masih membacanya berkali kali lagi dan melakukan perbaikan bila diperlukan.
Untuk setiap komentar yang saya tulis, saya juga membuat arsip.
Misal, waktu mengomentari tulisan anda, maka saya mengcopy tulisan anda ke word, merenungkannya, lalu menulis komentarnya, merenungkan komentarnya, lalu meng-uploadnya.
Siapa yang boleh membaca tulisan-tulisan saya? Semua orang yang mau membacanya, laki-laki maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Anda pernah mengomentari tulisan saya terlalu vulgar, dan tidak cocok untuk anak SD dan SMP. Namun untuk topik itu, saya sudah sering berdiskusi dengan anak-anak lelaki umur 12 tahunan.
Saya sering bilang sama para orang tua, "Anakmu tahu apa yang kamu tahu, bahkan mereka banyak tahu hal yang kamu tidak tahu."
Mengenai orang Kristen baru, saya tidak kuatir sama sekali. Karena merekapun punya mata dan telinga jadi dapat melihat dan mendengar kehidupan nyata orang-orang Kristen sehari-hari.
Yang membuat saya benar-benar gentar adalah, saya takut, yang saya tulis bukanlah kebenaran, yang membuat saya benar-benar gentar adalah bila para pembaca tidak memahami makna tulisan saya.
Saya selalu menghormati orang-orang yang mengeritik tulisan saya. Walaupun terkadang, kata-kata yang digunakan menggedor emosi saya, namun saya tetap menghormatinya. Saya akan membaca tulisan saya tersebut berkali-kali untuk memastikan, bahwa tulisan tersebut tidak melanggar ajaran Alkitab, tidak melanggar hukum dan tidak melanggar norma dalam masyarakat. Bila menemukan bahwa tulisan tersebut tidak salah, maka saya tetap memikirkan, kenapa orang memahaminya demikian? Bila saya tidak memaksudkannya demikian, namun orang lain menangkapnya demikian, maka itu berarti ada masalah dengan teknik penulisan saya. Saya akan memperbaikinya semaksimal mungkin.
Nah, Josua, saya bukan sedikit gentar, tetapi benar-benar gentar.
Karena di surga, anak-anaklah yang terbesar
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai hai begituuu!!!
Wah, istilah baru ya vulgar? Setelah baca artikel Sifatku, mudah-mudahan ganti deh kalau dibilang ga cocok dengan anak SMP atau SD. SD sih mana ada yang buka blog dewekan di sabdaspace sebagian besarnya lhoooooo!!! Mereka asyk chat atau buka situs yang aneh-aneh aja. Tapi adikku kubukain blog, Gabby adik Raissa.
Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.
Salam manis, Raissa
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
payah lo hai :p
"Ketika memperhatikan jumlah tamu-tamu yang online, saya benar-benar kaget. Sebab jumlah itu diluar dugaan saya."
kok malah kebalikan ama gue yah? gue malah "kecewa" karena dikit banget yang baca blog ini hehehe ...
"Gentar, karena menemukan kenyataan begitu banyak orang yang selama ini diam-diam memperhatikan tulisan kita."
gentar? kecewa gue, masa gitu aja gentar hai?
Ok Lang Bo Ta
Ok Lang Bo Ta, itu bahasa hokian, artinya, orang galak nyalinya kecil. Lu baca dong tulisan gua yang judulnya GERTAK SAMBAL.
Sory deh, musti kecewain elu den. He he he, lu tahu, gua nggak takut digebukin orang, tetapi gua paling takut digebuk sama Tuhan. Sekali gua menyesatkan, maka Tuhan bilang, sebuah batu penggilingan diiket ke leher gua dan dilelepin ke air, masih jauh lebih bagus dari gebukan Tuhan.
Mari kita kembali pada hasil survey di Australia beberapa tahun yang lalu. Bayangin, bila setiap orang yang puas dengan tulisan-tulisan di sabdaspace, dalam 1 tahun, mengajak 2 orang untuk ikut membaca tulisan-tulisan di sin, sementra mereka sendiri tetap membacanya.
gimana gua nggak gemetaran?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kesulitan Teknis Login
Apa saya saja atau ada orang lain yang mengalami kesulitan login? Saya mencoba login berulang kali tetapi tidak berhasil.
Masalahnya, setiap kali saya ingin berkomentar, harus mengisi formulir yang panjang ini
Mungkin masalah browser
Salah si Biskuit
Betul, betul! Tak ada pesan, tak ada peringatan, setiap kali login, tidak ada efeknya.
Setelah remah-remah biskuit disapu (alias 'cookies' deleted), langsung tokcer!
Menulis Dengan Hati-Hati
Saudara hai hai menulis:
"...karena menemukan kenyataan begitu banyak orang yang selama ini diam-diam memperhatikan tulisan kita"
Betul, betul... karena dari itu marilah kita semua menulis dengan hati-hati, karena kita memberi kesaksian kepada publik tentang Tuhan kita, bahkan melalui tulisan-tulisan kita
"kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat" 1 Petrus 3:15
kalo saya pingin