Senyum untuk Billy

Aku punya teman ...

Billy,
Dia aku bilang cinta monyetku yang pertama ...
Saat itu kami masih ingusan kelas satu esde ....
Tapi kami sudah memproklamasikan diri sebagai sepasang kekasih.

Tanpa kata putus kami berpisah ....
Harus ikut jejak langkah orang tua ....
Dia tetap di kota Metropolitan,
Aku ke sebuah desa kecil.

16 tahun kemudian kami bertemu lagi.
Dalam keadaan dan suasana yang berbeda.
Aku bertambah lebar tetapi dia bertambah panjang.
Aku dalam keadaan bugar, dia dalam keadaan gusar.

Tapi memori kami tidak berubah.
Kami tetap mengingat saat-saat ingusan dulu.
Dan masih malu-malu saat harus bertegur sapa.
Hatiku sudah dimiliki oleh hati yang lain.
Tapi kamu masih boleh memiliki senyumku.

Kini dia sudah di Surga.
tetap memiliki senyumku ....

Billy,
sampaikan pada Bapaku di surga,
terima kasih telah menaruhmu dalam putaran waktu
kehidupanku ......