Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Semua baik…
But what was God doing while Katrina laid waste to their city? Surely he heard the prayers of those elderly men and women who fled the rising waters for the safety of their attics, only to be slowly drowned there. These were people of faith. These were good men and women who had prayed throughout their lives. Do you have the courage to admit the obvious? These poor people died talking to an imaginary friend.
Demikianlah Sam Harris mengajukan kritiknya kepada orang percaya dalam bukunya; In Letter to a Christian Nation. Lebih menohok lagi ketika Tuhan hanya merupakan imaginary friend baginya.
Namun sering realita mengenai bencana alam ataupun hal-hal yang mendatangkan dukacita terjadi, seolah-olah Tuhan tidak bersama dengan orang percaya yang berseru kepada-Nya.
Dalam perjanjian lama, air bah, Sodom dan Gomorah sampai dengan tulah-tulah yang ditimpakan kepada bangsa Mesir, adalah berasal dari Tuhan. Bencana-bencana alam tersebut terjadi karena kebebalan dan dosa yang sudah membumbung sampai ke langit, sehingga menimbulkan sakit hati Tuhan (Kej 6:6).
Lalu bagaimana dengan tsunami di Aceh, badai Katrina di New Orleans, dsb, apakah itu juga berasal dari Tuhan?
Sebagaimana yang kita tahu burung pipit jatuh saja Tuhan memperdulikannya (Mat 10:29), lalu bencana yang melenyapkan ratusan bahkan ribuan jiwa?
Apakah Tuhan tidak memperdulikannya?
Apakah itu hanya gejala alam seperti yang disampaikan sains?
Kalaupun itu gejala alam, apakah Tuhan tidak bisa untuk mengintervensi? Atau setidak-tidaknya memberitahukan orang-orang percaya seperti DIA memberitahu Abraham mengenai Sodom dan Gomorah, agar keluarga Lot bisa terselamatkan? (Kej 18)
Mengapa seolah-olah Tuhan tidak perduli terhadap keselamatan hidup orang banyak? Apakah tsunami, badai Katrina atau bencana alam lainnya adalah hukuman atas dosa-dosa penduduk setempat?
Bukankah Tuhan sendiri yang berkata, bahwa pertobatan orang berdosa itu yang diinginkan-NYA dibandingkan kematian orang berdosa?
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat kita ajukan.
Semalam saya menonton acara Solusi di SCTV, yang mengisahkan seorang suami yang berjuang untuk tetap hidup dari penyakit yang dideritanya, harapan utama dalam hidupnya untuk memiliki keluarga sudah diberikan Tuhan, karena itu dia ingin tetap hidup dan bergumul dengan penyakitnya.
Bahkan pria tersebut harus berpisah untuk tidak menyulitkan istri dan anaknya, ia beralasan pergi ke kampung halamannya untuk pengobatan, dan akhirnya istrinya mendapatkan kabar dukacita bahwa suaminya telah meninggal dikampung halaman. Namun pria tersebut tidak meninggal sia-sia, walaupun keinginannya untuk sembuh tidak terjadi atau mujijat kesembuhan tidak terjadi, beliau meninggalkan suatu lagu pujian yang menurut saya sangat memberkati, judulnya semua baik….semua baik apa yang KAU perbuat didalam hidupku…
Saya begitu terharu mendengar kisah nyata tersebut, saya bayangkan dalam sakit penyakitnya ia masih sempat menciptakan lagu yang berkata semua baik, ditengah harapan untuk sembuh yang semakin memudar dia tetap memuji TUHAN, dan kebaikan TUHAN.
Kalau saja lagu semua baik itu diciptakan dalam keadaan, yang menurut pengelihatan manusia itu baik, ada kesejahteraan dalam keluarga, kesehatan dan hal-hal yang umum dipandang baik, tentu lagu itu menjadi lagu pujian yang biasa saja buat saya, namun disaat pergumulan untuk berjuang hidup karena cinta seorang ayah dan suami, buat saya luar biasa.
Saya belajar dari kisah mas Budi tersebut, yang walaupun keadaan sakitnya masih memuji TUHAN itu baik, kemudian saya mengerti baik atau buruknya yang terjadi dalam hidup orang percaya, tsunami atau badai Katrina yang melanda orang-orang percaya.
TUHAN YESUS TETAP BAIK
Kebaikannya tidak terbatas dari keadaan-keadaan baik yang dihadiahkan kepada hidup kita, TUHAN sudah mati diatas kayu salib dan bangkit, itu adalah segalanya bagi kita manusia
Buat saya Tuhan tidak bisa tidak baik, walaupun saya sering berseru kepada Tuhan dalam kesesakan hidup ini.
Mungkin bagi orang-orang dunia, orang-orang percaya memiliki teman imajinasi ; Tuhan, buat mereka mungkin itu dalah imajinasi, namun buat saya pribadi, sesaatpun tanpa DIA, saya terhilang dan buta
Mungkin kita tidak punya jawaban-jawaban mengapa bencana merenggut korban jiwa, tapi jawaban yang bisa kita tahu pasti adalah ;
Yes 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Yes 49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. (ITB)
"Can a mother forget the baby at her breast
and have no compassion on the child she has borne?
Though she may forget,
I will not forget you!
See, I have engraved you on the palms of my hands;
your walls are ever before me. (NIV)
Semoga memberkati
- tonypaulo's blog
- Login to post comments
- 4827 reads
@tony tidak mau belajar...
Belajarlah dari kesalahan bung...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@sandman, relevansinya kira-kira apa yah?
Belajarlah dari kesalahan bung...
bukankah semua manusia memang harus belajar dari kesalahan, baik kesalahan diri sendiri ataupun dari kesalahan orang lain?
namun belum saya temukan relevansinya dengan apa yang saya sampaikan itu apa yah?
bisa saya dibantu?
apa ini sekedar hal-hal personal sajakah?
GBU
@Tony Paulo, memiliki kesalahan.
Belajarlah dari kesalahan bung...
bukankah semua manusia memang harus belajar dari kesalahan, baik kesalahan diri sendiri ataupun dari kesalahan orang lain?
namun belum saya temukan relevansinya dengan apa yang saya sampaikan itu apa yah?
bisa saya dibantu?
apa ini sekedar hal-hal personal sajakah?
Daripada tidak tahu relevansinya, anggap saja kesalahan personal bung Tony Paulo ha ha ha ha.....
Semua baik..... judul blog anda ini, kita memang selalu diharuskan pada posisi memeriksa diri sendiri untuk melihat apakah memiliki kesalahan dalam beberapa area sehingga dapat mengoreksi diri kita sendiri dan melenyapkan banyak kesalahan, walau kecil?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@tante paku, dengan senang hati....
Belajarlah dari kesalahan bung...
bukankah semua manusia memang harus belajar dari kesalahan, baik kesalahan diri sendiri ataupun dari kesalahan orang lain?
namun belum saya temukan relevansinya dengan apa yang saya sampaikan itu apa yah?
bisa saya dibantu?
apa ini sekedar hal-hal personal sajakah?
Daripada tidak tahu relevansinya, anggap saja kesalahan personal bung Tony Paulo ha ha ha ha.....
Semua baik..... judul blog anda ini, kita memang selalu diharuskan pada posisi memeriksa diri sendiri untuk melihat apakah memiliki kesalahan dalam beberapa area sehingga dapat mengoreksi diri kita sendiri dan melenyapkan banyak kesalahan, walau kecil?
setiap saat say bergumul dengan diri sendiri, untuk mencari kesalahan saya sendiri, dalam hal-hal kecil dikeseharian saya, kemudian saya minta TUHAN untuk melembutkan diri saya untuk mengakui kesalahan itu dihadapan-NYA dan meminta DIA memberi kekuatan dan kesanggupan bagi saya untuk belajar dari kesalahan saya.
dengan demikian saya bertumbuh dalam pengenalan yang lebih baik akan TUHAN
nah jika dengan tulus seseorang ingin mengkoreksi kesalahan orang lain, yang harus ia lakukan adalah menerangkan sejelas-jelasnya dimana kesalahan orang tersebut dan membantu memberikan solusi
jika hanya dikatakan "belajarlah dari kesalahan bung"
sebagai orang yang mau terus dikoreksi, bukankah wajar dan pada tempatnya saya bertanya, dimana relevansinya dengan blogs ini, atau ini sekedar hal-hal yang bersifat personal sajakah?
atau jika mau mengkoreksi saya, silahkan dengan jelas menerangkan kesalahan apa yang perlu saya koreksi? apakah dari argumen saya ada subtansi yang salah? atau sikap hati yang salah? dsb
dengan senang hati saya terima koreksi tersebut
demikian tanggapan saya Tantepaku
:)
Salam Sejahtera
Tonypaulo BENCANA
Tonypaulol :
Sebagaimana yang kita tahu burung pipit jatuh saja Tuhan memperdulikannya (Mat 10:29), lalu bencana yang melenyapkan ratusan bahkan ribuan jiwa?
Apakah Tuhan tidak memperdulikannya?
Apakah itu hanya gejala alam seperti yang disampaikan sains?
Alvarez :
Menurut saya, Tuhan punya sudut pandang lain yang mungkin berbeda dengan manusia. Yang namanya bencana alam maupun penderitaan lainnya tetaplah merupakan penderitaan bagi yang mengalaminya, akan tetapi saya pernah membaca bahwa penderitaan kita di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan upah yang akan kita peroleh kemudian ketika kita sudah mati, baik upah penderitaan Neraka yang jauh lebih sengsara maupun Sorga bagi yang memang terpilih dan sifatnya kekal.
Saya juga pernah membaca bahwa salah satu Rasul bahkan berkata kalau boleh memilih lebih baik mati dan bersama dengan Tuhan daripada terus hidup. Intinya hidup kita saat ini hanyalah sementara, jadi Tonypaulo, mulalilah berpikir akan kehidupan kamu nantinya kalau sudah mati bagaimana. Setidaknya kamu masih punya harapan kalau memang ada yang harus diperbaiki karena banyak orang yang mungkin sudah tidak mungkin lagi selamat!
Tonypaulo :
Saya begitu terharu mendengar kisah nyata tersebut, saya bayangkan dalam sakit penyakitnya ia masih sempat menciptakan lagu yang berkata semua baik, ditengah harapan untuk sembuh yang semakin memudar dia tetap memuji TUHAN, dan kebaikan TUHAN.
Alvarez :
Bayangkan kalau orang tersebut bertemu dengan Mujizat dan dijanjikan bahwa pasti sembuh karena Tuhan sudah BERJANJI dan akan BERTANGGUNG JAWAB untuk janji Mujizat, saya yakin diakhir hidupnya orang tersebut akan memaki Tuhan karena sudah berbohong padanya.
GBU
@Alvarez, saya sepakat
Alvarez :
Menurut saya, Tuhan punya sudut pandang lain yang mungkin berbeda dengan manusia. Yang namanya bencana alam maupun penderitaan lainnya tetaplah merupakan penderitaan bagi yang mengalaminya, akan tetapi saya pernah membaca bahwa penderitaan kita di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan upah yang akan kita peroleh kemudian ketika kita sudah mati, baik upah penderitaan Neraka yang jauh lebih sengsara maupun Sorga bagi yang memang terpilih dan sifatnya kekal.
Saya juga pernah membaca bahwa salah satu Rasul bahkan berkata kalau boleh memilih lebih baik mati dan bersama dengan Tuhan daripada terus hidup. Intinya hidup kita saat ini hanyalah sementara, jadi Tonypaulo, mulalilah berpikir akan kehidupan kamu nantinya kalau sudah mati bagaimana. Setidaknya kamu masih punya harapan kalau memang ada yang harus diperbaiki karena banyak orang yang mungkin sudah tidak mungkin lagi selamat!
Saya sepakat TUHAN mempunyai sudut pandang lain yang bukan saja berbeda namun, masih harus kita eksplorasi, apa yang baik didalam bencana yang terparahpun.
namun sangat manusiawi jika bertanya dimana TUHAN ketika kejadian buruk terjadi dalam hidup manusia, sebagai manusia yang BERIMAN, justru terkadang IMAN tumbuh dan teruji disaat keadaan sulit ataupun musibah, istri Ayub memilih untuk menyarankan Ayub memaki Tuhan dan matilah kepada Ayub, sementara Ayub masih bertahan pada keyakinannya bahwa TUHAN itu baik, walaupun sempat beragumentasi membela diri karena kesalahan sahabat-sahabatnya dalam meresponi apa yang terjadi pada Ayub
Alvarez :
Bayangkan kalau orang tersebut bertemu dengan Mujizat dan dijanjikan bahwa pasti sembuh karena Tuhan sudah BERJANJI dan akan BERTANGGUNG JAWAB untuk janji Mujizat, saya yakin diakhir hidupnya orang tersebut akan memaki Tuhan karena sudah berbohong padanya.
Mujijat? maksdunya @Mujijat?
saya tidak ingin bicara tentang personal, semua orang suatu saat akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing, bukan perbuatan orang lain
GBU
@Tonypaulol AKADEMIS, Ular ganti Roti
Alvarez :
Bayangkan kalau orang tersebut bertemu dengan Mujizat dan dijanjikan bahwa pasti sembuh karena Tuhan sudah BERJANJI dan akan BERTANGGUNG JAWAB untuk janji Mujizat, saya yakin diakhir hidupnya orang tersebut akan memaki Tuhan karena sudah berbohong padanya.
Tonypaulo :
Mujijat? maksdunya @Mujijat?
saya tidak ingin bicara tentang personal, semua orang suatu saat akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing, bukan perbuatan orang lain
Alvarez :
Ya iyalah, masak kita mempertanggungjawabkan perbuatan orang lain?
Lagian dengan menyebut personal bukan berarti kita menghakimi dia kan?
Untung saja Ayub nggak ketemu sama @mujizat, soalnya mujizat juga mengutip ayat-ayat Alkitab lho
Oh ya, Mujizat berpendapat bahwa Bapa tidak mungkin memberi ular ganti roti kepada anak-anaknya, bagaimana menurut kamu Paulo berkaitan dengan bencana alam dan semua penderitaan di dunia ini, terutama mengenai janji-janji Bapa kepada anak-anakNya?
GBU
NB: Ini adalah contoh ulangan pertanyaan yang belum dijawab!