Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sekilas dari Keabadian (36)
Kesaksian Ian McCormack
Oleh: John Adisubrata
DOA PERTOBATAN
‘Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Sela’ (Mazmur 24:9-10)
Jikalau Anda mempunyai keinginan untuk mengenal Kristus dan mau menjadikan Dia Tuhan, Raja dan Juruselamat di dalam kehidupan Anda, Anda harus Lahir Baru terlebih dahulu. (1) Keputusan itu adalah suatu tindakan bebas yang harus timbul dari kesadaran hati kita sendiri, dan harus keluar dari lubuk hati kita yang terdalam, di mana kita mengundang Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalamnya.
Melalui kuasa Roh Kudus, sesuai dengan janji Tuhan yang tidak pernah berubah sampai selama-lamanya, Alkitab menjamin, bahwa “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih” (Kolose 1:13).
Apabila Anda bersedia melakukannya, diri dan pribadi Anda PASTI akan diubahkan oleh-Nya, seperti yang sudah terjadi di dalam kehidupan Pastor Ian McCormack, dan juga melalui kesaksian-kesaksian sejati banyak pengikut-pengikut Kristus yang lain.
Kita tidak perlu ‘harus’ mengalami peristiwa mengerikan yang mirip seperti peristiwa yang sudah dilalui oleh Ian di pulau Mauritius pada malam bersejarah tersebut, untuk akhirnya memutuskan diri kita menjadi pengikut-pengikut Kristus.
Karena tidak setiap orang menerima kesempatan yang kedua seperti dia. Banyak orang mengeraskan hati mereka, menolak tawaran-tawaran keselamatan hidup yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka, dan ternyata … sesudahnya, mereka tidak pernah menerima kesempatan itu lagi.
Kasus Ian sangat berbeda! Selain ia memang sudah dipilih oleh Tuhan untuk mengabarkan Injil-Nya ke seluruh dunia, Ian juga menerima kesempatan yang baru oleh karena kesetiaan ibunya yang tidak pernah mau menyerah untuk berdoa bagi keselamatan hidupnya. (2)
Apakah Anda yakin ada anggota-anggota keluarga Anda, sahabat-sahabat Anda, atau orang-orang lain yang bersedia melakukan hal yang sama seperti ibu Ian bagi Anda? Jika tidak, Pastor Ian McCormack menganjurkan kepada Anda untuk memutuskannya sekarang juga.
Ingatlah akan anjuran ibu Ian kepadanya sepanjang masa pertumbuhannya: “Ian, apapun yang terjadi di dalam hidup ini, bagaimanapun sulitnya keadaan yang harus engkau hadapi, bahkan sejauh apapun jarak hidupmu dari pada Tuhan pada saat itu, jika engkau berdoa dari lubuk hatimu yang terdalam, Tuhan AKAN selalu mendengar doamu, menjawab dan menolong engkau.”
Nasihat itu memang beralasan sekali, patut diterima dan dipraktekkan oleh semua orang. Karena doa yang mempunyai khasiat besar, harus keluar dari lubuk hati manusia yang paling dalam. Hanya doa yang berasal dari dalam hati saja yang mempunyai makna sejati di hadapan hadirat Tuhan. (3)
Pastor Ian McCormack mengajak Anda untuk memanjatkan doa bersama-sama dengannya. Ucapkanlah kalimat-kalimat di dalam doa pertobatan di bawah ini dengan tulus, … dari lubuk hati Anda yang paling dalam:
Bapa di sorga,
Aku percaya, Anak-Mu Yesus sudah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosaku. Aku percaya, Ia sudah bangkit kembali, naik ke sorga, dan duduk di sebelah kanan-Mu.
Bapa, aku mengakui dosa-dosaku dan berjanji akan meninggalkan semua itu. Ampunilah aku, seperti aku juga mengampuni orang-orang yang bersalah kepadaku.
Bersihkanlah diriku, agar aku menjadi putih seperti salju. Kuduskanlah aku dengan kuasa darah-Nya.
Terima kasih, karena Engkau sudah mengaruniakan Roh-Mu yang kudus kepadaku. Dengan iman aku sudah menerimanya.
Aku berjanji, mulai saat ini aku hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Dan aku akan selalu mengikuti langkah-langkah-Mu.
Bapa, aku berikan seluruh hidupku kepada-Mu. Engkaulah Tuhan dan Penebus hidupku.
Semua ini kupanjatkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku sampai selama-lamanya.
Amin!
Jika Anda mengucapkan doa tersebut dari dalam lubuk hati Anda, maka Anda baru saja ‘Lahir Baru’. Karena sekarang Kristus sudah bersemayan di dalam hati dan kehidupan Anda. Percayalah, Anda akan segera merasakan perbedaan yang akan terjadi di dalam kehidupan Anda! Seperti Ian, Anda akan melihat segala-galanya dengan terang sinar pandangan mata yang baru, pandangan mata-Nya, pandangan mata sorgawi!
Selain itu hati Anda akan selalu dipenuhi oleh kasih-Nya yang membakar kerinduan untuk melihat anggota-anggota keluarga Anda juga mengalami kelahiran baru.
Siapa tahu, kali ini adalah tugas Anda untuk menjadi pendoa syafaat bagi pertobatan mereka, seperti tugas yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada ibu Ian bagi keselamatan Ian McCormack dan seluruh keluarganya?
Terpujilah nama Tuhan, karena besar kasih-Nya, dan juga … karena kesabaran-Nya yang luar biasa! Haleluya!
Amin!
John Adisubrata
Januari 2008
- John Adisubrata's blog
- 6064 reads
Ikut bernafas legaa..
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Kilas Balik
Dear Puput,
Terima kasih atas dorongan dan penghargaan Anda. Saya merasa ikut berbahagia sekali, jika semua jerih payah yang saya kerjakan sedikitnya sudah mejadi berkat bagi keluarga besar Anda. Tuhan memang sungguh baik sekali! Sekali lagi terima kasih.
Pertanyaan Anda yang pertama: Saya memang sudah pernah berbincang-bincang dengan Ps Ian mengenai hal itu. Karena kejadian yang ia alami bukan sesuatu hal yang menarik perhatian media (sekuler) pada masa itu, lagipula ia bukan seorang celebrity, pengalamannya tersebut tidak di-cover oleh surat-surat kabar nasional pulau Mauritius. Semuanya hanya diketahui dan dicatat di dalam arsip rumah sakit Victoria di kota Quatre Bomes saja.
Yang kedua: Kira-kira akhir dasawarsa ke-90 Ps Ian ditemani oleh sekelompok reporter dan camera men dari sebuah acara TV Hilversum di Holland, pernah bersama-sama mengunjungi pulau Mauritius untuk menelusuri peristiwa yang dialaminya sebagai sebuah acara yang kemudian ditayangkan di negeri Belanda. Saya melihat sebagian dari foto-foto yang diambil ketika mereka mengunjungi rumah sakit Victoria. Tapi saya kurang tahu, karena tidak pernah mempertanyakannya, ... apakah setelah hampir 20 tahun berlalu, ia masih bisa menemui para dokter dan petugas-petugas yang lain, yang ikut terlibat di dalam kegentingan perawatannya di malam yang mengerikan tersebut?
Semoga jawaban yang saya berikan cukup memuaskan Anda. Tuhan memberkati selalu.
Syalom,
John Adisubrata
Selamat ya.... Pak John
WAW.... Pak John memang hebat, bisa menetapi janji untuk menyelesaikan kes-ber ini. terima kasih ya atas kes-ber ini. aku merasa di berkati oleh kes-ber ini. sekali lagi terima kasih ya.... Semoga banyak yang baca tulisan Pak John.
amin
Siapa Yang Hebat?
Hi Mas Dedy,
Lama juga engga pernah denger dari Anda, baik melalui artikel-artikel maupun komentar-komentar di SABDA Space. Oleh karena itu, saya merasa honoured sekali menerima komentar Anda ini. Thank you, brother!
Mengenai perkataan 'memang hebat', saya ingin meluruskan sedikit. Meskipun saya merasa sangat berterima kasih atas penghargaan Anda tersebut, tapi saya engga hebat, lho Ded. Saya tidak pernah merasa seperti itu.
Saya mempunyai banyak sekali kekurangan-kekurangan, masih sering jatuh-bangun di dalam perjalanan hidup di dalam iman ini. Orang yang hebat engga seperti itu. Sebab memang engga ada orang yang bisa disebut, atau menyebut diri sendiri, hebat.
Tapi biarlah saya terima itu sebagai suatu gurauan saja, seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya jika ada yang 'ngeledekin saya. Saya acuhin saja! He He He!
To God be the glory!
Syalom,
John Adisubrata
Tak habis-habis Kasih karunia-Mu Yesus
thank u
Silahkan
Hi Yazmeen,
Salam kenal juga! Thanks atas tanggapan Anda.
Jawaban saya, ... silahkan, jika Anda merasa artikel bersambung ini bisa menjadi berkat bagi keluarga atau teman-teman Anda.
Semoga bagi mereka yang masih belum mengenal Kristus, kesaksian ini bisa berguna dan menyebabkan mereka mau memikirkan makna dan tujuan hidup mereka di dunia. Selain itu ... biarlah juga bisa menguatkan iman-iman mereka yang sudah menjadi pengikut-pengikut-Nya.
Sekali lagi terima kasih atas perhatian Anda. God bless you always!
Syalom,
John Adisubrata
Jadi Buku
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Akhirnya tamat juga
blogito ergo sum