Sekali Lagi...

Gelap, buta, tapi aku terpaksa terus berjalan... terus dan terus... berkeliling... meski tiada tujuan dan arah!!!

Pemberontakanku kepada Tuhan, nafsuku,hasratku yang terlalu besar untuk diriku sendiri, telah membawaku jauh masuk ke dalam kegelapan ini. Aku terpuruk, tanpa pernah tahu jalan keluarnya lagi.

Hatiku, jiwaku, ingatanku melayang,menggodaku, menghancurkan hatiku, membawaku kembali kepada kenangan tentang segala kebaikanNya padaku selama aku hidup.

Aku dipilihNya! Dari sekian juta orang yang terlahir, jari TUHAN menunjukku untuk membawa pembebasan pada umatNya yang dikasihiNya. Aku dilahirkan dalam mujizat dan tumbuh dalam kasih karunia yang amat sangat besar.

Tak hanya memilihku, TUHAN memperlengkapiku dengan kekuatan yang maha dahsyat lebih dari saudaraku maupun orang-orang sekelilingku. BersamaNya aku menghancurkan musuhku,bersamaNya aku kuat, hidup, menegakkan diri diatas semua musuhku. Aku mentertawakan semua tantangan, mengangkat jariku, dan menghancurkan semua pertahanan lawan. Ingatan tentang semua itu menyiksaku dari malam ke malam, dari waktu ke waktu,.... ah,... TUHAN!!! Masihkah ada kesempatan bagiku??

Aku masih mengingat permulaan kejatuhanku. Dimulai waktu aku tak mampu menahan nafsu. Kesombonganku telah menutup mataku dari peringatan-peringatan TUHAN. Perempuan itu membujukku dari waktu ke waktu, dan aku tenggelam dalam cinta semu yang penuh nafsu. Aku... Aku mengingkari pernyataan TUHAN dan mengorbankan-Nya. Aku tertipu pernyataan cinta semu dan mengorbankan kehormatanNYA dan pilihanNYA atasku!

Kesalahan-kesalahanku memburuku, menuduhku setiap waktu. Dosaku kepada TUHANku membayangi langkah dan setiap nafasku. Aku terpenjara, terluka oleh kesalahan yang kulakukan sendiri. Terkalahkan, terbelenggu aku oleh musuhku!! Kesakitan raga yang mendera masih sanggup kutahan! Tapi kesakitan di jiwa akibat pemberontakan yang kulakukan kepada TUHAN lebih menyakitkan dibanding semua luka yang kuderita. Dan sekarang, TUHAN meninggalkanku. Ah...!!!

Gelap, buta, tapi aku terpaksa terus berjalan... terus dan terus... berkeliling... meski tiada tujuan dan arah!!! Musuhku mencemooh, merendahkan, tak henti menghina TUHANku,
tapi aku tak mampu membelaNYA. Kekuatanku menghilang bersamaan dengan perginya hadiratNya di hidupku!!

Hingga!! Kesadaran akan PRIBADI yang sanggup menolongku, membangunkanku di penghujung asa-ku. Terucaplah satu doa,... Ya Tuhan, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Tuhan, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin"(Hakim-Hakim 16:28). Sekali ini saja Tuhan... sekali ini saja...dan "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini"(Hakim-hakim 16:30) . Adopted from Samson Story (Judges 13-16)

***

Berjalan dalam gelap, buta, berkeliling tanpa arah, tanpa tujuan! Itu harga mahal yang harus untuk sebuah kehormatan yang terjual di tangan musuh!! Oh..! Terlampau mahal harga sebuah anugerah!!

Salah satu pahlawan besar! Namun terkalahkan!

Salah satu nazir Tuhan terhebat yang pernah ada! Namun terbutakan!

Salah satu orang terpilih dari berjuta orang Israel! Namun ... kehilangan arah!

Merenungkan kisah ini. Menyadarkanku! Kehidupan dalam Tuhan adalah rangkaian tantangan, pengujian hati, yang tak akan pernah berhenti diberikan setiap waktu!

Pilihan, kehebatan, kepahlawanan meski diberikan dengan cuma-cuma oleh Tuhan berdasarkan anugerah kasih karunianya, namun semua akan menjadi sia-sia tanpa penundukan diri radikal kepada Tuhan setiap waktu!

Kepahlawanan tanpa takut akan Tuhan hanya menjadi sebuah cerita indah...

Kehebatan tanpa ketaatan pada FirmanNya hanya menjadi kenangan masa lalu....

Menjadi manusia terpilih, tanpa hidup dalam kekudusan Tuhan hanya menjadi monumen indah namun membeku dan bisu...

Karena segala sesuatu sia-sia... begitu kata Pengkotbah!

Wahhhhhh .... !!!!

Apakah aku;

mampu melalui ujian ketaatan pada FirmanNya?

mampu melalui ujian kesungguhan pada FirmanNya?

mampu melalui ujian kesetiaan pada FirmanNya?

mampu melalui ujian kemurnian hati?

mampu melalui ujian kesombongan?

mampu melalui ujian hasrat dan hawa nafsu?

mampu melalui ujian api RohNya di dalamku?

Ahhhh.........!!! Entah berapa banyak lagi pengujian-Nya??

Tanpa ketaatan dan kesungguhan yang murni, aku akan terpuruk dalam kegelapan yang sama dengan Simson! Hebat, kuat, luar biasa, ternama, ... tetapi tertawan, buta, dipermalukan, dan hanya berjalan berkeliling tanpa visiNYA!!

Jika satu orang, ‘aku’tidak memulainya terlebih dahulu! Tidak sungguh-sungguh sadar dan bangkit, bagaimana dengan GerejaNya? Bagaimana dengan tubuhNya? Bagaimana dengan orang-orang lain di luar sana? Bagaimana dengan misi penyelamatan jiwa-jiwa? Bagaimana dengan Injil yang harus diberitakan? Bagaimana dengan terang yang harus menyala? Bagaimana dengan garam yang harus memberikan ‘rasa’ pada tawarnya kasih dunia? Bagaimana kami harus mempertanggungjawabkan pekerjaan kami nanti saat KAU datang?

Tanpa kemurnian dan kesungguhan, aku justru akan menjadi penyesat bagi generasi mendatang dengan mengabarkan Injil Kristus yang tidak sepenuhnya dan murahan;

Kehidupan Kristen yang kompromi pada dosa

Memperoleh berkat tanpa salib

Mengikut Yesus Kristus tanpa penyangkalan diri dan pendisiplinan daging

Pemberitaan Injil keselamatan tanpa penganiayaan dan pemisahan dari dunia

Kekudusan yang ternoda hasrat tersembunyi manusia

Kemunafikan di balik topeng indah pelayanan rohani

Kebaktian-Kebaktian Rohani megah tanpa pemberitaan pertobatan dan bayar harga

Membangun Gereja besar dan hebat, namun tanpa TERANG KEHIDUPAN yang memberikan dampak bagi dunia!!

Ahh....!! Pertobatan dan kembali kepada kasih mula-mula harus dimulai dari ’aku’ sendiri! Harus segera diawali! Bukan besok atau nanti, tetapi SEKARANG!!!

Kesungguhan, kepatuhan, ketaatan,ke-radikal-an tak hanya dilakukan di awal langkah perjalanan...

Curahkanlah lagi ya Tuhan sekarang!!

ApiMU!

SemangatMU!

KekuatanMu!

Penuhkan aku! Biarlah aku dan sekelilingku... HIDUP kembali! Sepenuhnya! Seutuhnya!! BagiMU!!

Sebelum semuanya menjadi terlambat! Karena aku tak mau tersadarkan nanti di penghujung hidupku dan mengucapkan doa yang sama...Ya Tuhan, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Tuhan...

Karena, aku bukan Simson! Dan aku tak mau API-MU membakar hidupku, hanya... SEKALI lagi SAJA...

***

Catatan di perjalanan 30 Agust-5 Sept '08