Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sebuah perjalanan yang tidak populer
Hari ini aku 'mengikuti' perjalanan Yesus ke Galilea melalui Samaria. Sebuah perjalanan yang tidak populer bagi orang Yahudi karena orang-orang Samaria dianggapnya najis dan penuh dosa karena itu mereka lebih memilih menyeberangi sungai Yordan daripada harus melalui Samaria.
Yesus bukannya tidak tahu itu. Dia tahu bahwa orang-orang Samaria dalam banyak hal menyimpang dari kehendak Allah, akan tetapi Yesus tahu pasti bahwa orang-orang Samariapun menjadi bagian dalam masterplan Bapa-Nya.
Segera setelah Yesus melihat perempuan Samaria itu, Yesus tahu bahwa perempuan itu membutuhkan pertolonganNya.
Perempuan itu memilih pergi ke sumur Yakub yang jauh jaraknya ketimbang ke sumur lainnya yang dekat yang biasanya didatangani perempuan-perempuan lainnya untuk mengambil air.
Pernahkah kita bertanya-tanya kalau ada seorang di sekitar kita yang berlaku sama seperti perempuan itu ? Ataukah mata dan telinga kita terlalu tertutup untuk mendengar dan melihat sekitar kita?
Ataukah kita mendengar dan melihat juga, akan tetapi seperti orang-orang Yahudi itu, kita memilih 'menyeberangi Yordan', melewati jalan lain. Kita memilih untuk menjauhkan diri dari mereka.
Akhir-akhir ini seringkali kita membaca berita di berbagai media orang-orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena beban kehidupan yang terasa berat.
Seorang warga Temanggung yang memilih melalukan aksi 'harakiri' dengan sabit karena terlilit hutang. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Di Solo, seorang gadis bisu tuli berniat bunuh diri dari atas tiang baliho setinggi 30 meter, dan itu sudah percobaan bunuh dirinya yang keenam. Beruntung pula dia masih bisa diselamatkan. Karena beban ekonomi yang berat, seorang ibu di Deli Serdang memilih untuk bunuh diri bersama kedua anaknya, dan masih ada banyak lagi kisah sedih lainnya yang setiap hari menghiasi wajah berbagai media di tanah air.
Aku membayangkan seandainya ada mata Yesus yang segera tahu bahwa mereka membutuhkan pertolongan, ada hati Yesus yang tergerak karena belas kasihan, ada tangan Yesus yang terjulur untuk menolong.
Perempuan Samaria itu mendapat pertolongan pada waktunya.
Adakah orang bisa melihat Kristus melalui kita, merasakan kasih Kristus melalui kita?
Adakah orang yang berteriak "hei, mari ... lihat ...... mungkinkah Dia, Kristus?
Semoga.
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:40)
- Christina Ang's blog
- 4929 reads
wajah kekristenan
Kalau ingin menunjukkan wajah kekristenan yang sebenarnya, yang seharusnya, (bukan yang kelam seperti dongengnya anakpatirsa) maka inilah saatnya, sekaranglah waktunya!
Bukan dengan KKR ribuan audiens, bukan dengan pujian gegap gempita di gereja bersistem pendingin udara yang nyaman, bukan dengan seminar di hotel-hotel, bukan dengan debat teologis di forum2 nyata atau maya...
Tapi dengan satu tindakan kecil yang nyata bagi orang yang membutuhkan. Tindakan yang tidak populer, dan tidak akan membuat kita jadi populer. Saat ini di sekitar kita, saudara2 kita berjatuhan bebas tanpa jaring pengaman, negara kita menuju kehancuran...
mari kita tunjukkan wajah Kristus yang sesungguhnya...
@daniel, mungkin sama dengan ini
Dear Daniel,
Saya pernah dengar atau baca kalimat seperti berikut:
"Think Globally, Act Locally"
Mungkin mirip dengan yg Anda maksud.
Yohanes Parapat
Sola Gratia
Sola Gratia
Indonesia Bergerak...
BIG GBU!