Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
SANG VOKALIS DARI TIMUR
30 Maret 2015 pagi aku kirim friend request ke seorang pesbuker – perempuan muda, wajah lumayan, lahir di sebuah kota kecil di sebelah timur kotaku. Tanpa menunggu konfirmasi aku kirim message kepadanya.
Pur: Lia, kita pernah bertemu di gerejaku waktu kamu menghadiri acara pembekalan masuk Teologi. Waktu kamu cerita tentang friksi di gerejamu sehingga jemaat terbagi dalam 2 kubu aku berkomentar "daripada bentrok lebih baik gerejamu dibagi dua".
Sekarang sudah semester berapa di Teol?
Lia: Sudah semester 4.
Wah sepertinya saya ingat ada yang bilang 'gerejamu dibagi dua saja', namun masih ragu.
Maaf, ada clue yang bisa membuat saya lebih mengenalkah?
Pur: Clue lain? Wong tuo tur elik. Kalo omong ceblang ceblung. Jangan cari potoku di pesbuk, aku sembunyikan karena sering jadi buron gereja-gereja.
Hari Minggu aku omong2 sama penatuaku yang ikut dalam kepengurusan Klasis, terus melenceng ke mereka yang masuk ke Teol. Aku tanya apa mereka dapat beasiswa dari Klasis & Sinode. Kalau dapat itu hanya untuk kuliah saja, apa juga untuk asrama dan kebutuhan harian? Bagaimana peran serta gerejanya?
Lalu aku ingat kamu, "sang vokalis dari timur" dan aku tanya apa kebutuhan dananya untuk kuliah dan kos sudah aman. Ini aku tulis apa adanya lo. Jangan merasa direndahkan apalagi ditinggikan. Penatua itu bilang "kayaknya butuh bantuan karena dia vokalis."
Ha ha ha, di gereja risiko vokalis itu masuk black list. Kalau aku sudah masuk ke black hole. So, apa benar begitu?
Lia: Ha ha ha, ya kira-kira begitulah. Makanya saya minta ke Klasis.
Haduh, saya tak tahu apakah yang saya ingat ini benar atau tidak. He he he clue-nya unik sekali.
Pur: Ya wis gapapa. Yang penting, kalau kamu butuh bantuan dana, kabari aku. Gak janji bisa menyediakan, tetapi bisa aku carikan di antara teman-teman lepas dari lembaga gereja atau yayasan.
Lia: Maaf om, masalah dana saya memang agak kebingungan 2 semester belakangan.
Pertama karena penghasilan di keluarga sendiri sedang goyang sementara kebutuhan semakin besar baik unt saya ataupun adik, saking goncangnya kondisi ekonomi saat ini sampai-sampai beberapa bulan rumah akhirnya tidak kirim uang saku juga.
Kedua, karena gereja asal tidak mendukung dan membantu sama sekali bahkan menganggap mahasiswa teologi yang seperti saya ini bukan lagi tanggungan gereja.
Ketiga, karena Sinode sendiri sedang menekan biaya yang keluar untuk beasiswa mahasiswanya.
Bila memang ada pihak-pihak yang entah darimana asalnya ternyata dapat membantu saya tentu itu anugrah yang luar biasa yang saya terima.
Pur: Biasanya dari rumah kamu dikirim uang saku berapa? Sudah berapa bulan tidak terima uang saku?
Lia: 500 ribu om. Semester lalu 3 bulan dapat uangnya dari jadi notulis sidang Sinode. Semester ini bulan ini dikirim karena harus servis motor setelah dipakai jatuh he he he. Bulan lalunya tidak dikirim. Februarinya dikasi mama pas berangkat dari rumah ke jogja 300 rb. Ya pokoknya ndak nentu dech om..
Pur: Infokan ke aku no rek kamu.
Lia: Maaf sebelumnya om, saya sangat berterimakasih karena bisa dibantu, namun saya juga sangat berharap bila memungkinkan mengetahui sumber dana yang akan diberikan kepada saya. Bila ada persyaratan yang harus dipenuhi, selagi saya dapat melakukan dan mengusahakan akan saya usahakan. Makasih banyak om.
Pur: Sumber dana dari pribadi2 yang care terhadap pendidikan, lepas dari lembaga gereja ataupun yayasan. Kelompok ini dalam artikel2ku aku sebut "konspirasi-diaken-bayangan", mereka yang berkiprah tanpa mau menunjukkan wajahnya, melintasi batas denominasi, agama dan etnis. Aku saja yang dijadikan bumper.
Syaratnya, itu dihitung hutang dan kelak kamu membayarnya kepada orang lain yang membutuhkan.
Tidak ada dokumen yang harus ditandatangani. Kamu tidak terikat, pihak kami juga tidak. Ada uang aku kirim tidak ada uang ya wassalam 'gitu.
Dokumen yang aku minta dari kamu paling trankrip IPK semester terakhir, bisa difoto terus dikirim lewat inbox. Ini untuk bukti kamu masih kuliah, tidak peduli ipk kamu berapa.
Alamat kostmu di Jogja dan no hape mu. Ini aku perlukan kalau kamu mendadak butuh bantuan emergency sehingga aku bisa minta tolong teman yang tinggal di Jogja. Juga nama ortu kamu dan alamatnya di kota asalmu.
- - - - - - -
Sore hari aku transfer sejumlah uang ke rekening Lia.
Setelah itu aku menerima trankrip IPK semester 3. IPK-nya 3.63.
Uang dari dompetku sendiri. Tetapi sejak Agustus 2015 dana itu aku ambil dari kas Cluster Beasiswa dan kas Cluster Teol. Sang vokalis telah go-public.
* gambar diambil dgn google sekedar ilustrasi.
- Purnomo's blog
- Login to post comments
- 3085 reads
@purnomo : kirain itu fotonya om
Jadi pengen ikutan transfer
wkwkwkwk
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-