Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sama-sama Tidak Cukup untuk Minta Api
Pertempuran akhir-akhir ini di Pasar Klewer membuat langkahku terhenti ketika melihat buku berjudul "Allah dalam Alkitab dan Alqur'an -- Sesembahan yang sama atau berbeda?" Aku yang sebenarnya sudah siap keluar dari Gramedia akhirnya membolak-balik buku ini, buku yang ditulis oleh seorang yang merasa perdebatan antara dua agama merupakan sesuatu yang tidak perlu. Beberapa orang dari kedua pihak yang suka berdebat ini sama-sama memuji buku ini.
Aku tidak bisa menahan senyum ketika membaca argumentasi penulis tentang ayat Yohanes 1:1. Dalam TB-LAI ayat ini tertulis:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Seminggu kemudian, aku kembali ke Gramedia, aku tidak punya uang untuk membeli bukunya. Tetapi aku ingin menulis blog tentang salah satu bagian dari buku ini; sehingga perlu mengutip beberapa bagian. Di Gramedia ada larangan mencatat isi buku, tetapi tidak ada larangan menghafal bagian yang kuperlukan. Begitu selesai menghafal, aku menyesal karena bisa saja menggunakan hp-ku untuk merekam -- Sudah terlambat.
Dalam analisanya terhadap ayat ini, penulis mulai dengan alinea ini: "Ada beberapa ayat Alkitab dipakai untuk membenarkan dogma trinitas. Yakni untuk menyatakan Yesus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia." Lalu penulis buku yang mendapat kata pengantar dari seorang tokoh Kristen ini menuliskan ayat ini dalam bahasa Yunani
Pada mulanya adalah Firman | en arke en o logos |
Firman itu bersama-sama dengan Allah | kai o logos en pros ton theos |
dan Firman itu adalah Allah. | kai theos en o logos |
Lalu ia memberi penjelasan tentang bahasa Yunaninya:
Ada perbedaan makna yang sangat fatal, jika kita telah meneliti makna yang sebenarnya dari aspek tata bahasa. Perhatikan bahwa dalam ayat tersebut di atas, kata theos ada yang dilekati kata sandang ton, sementara ada yang berdiri sendiri. Secara tata bahasa, dilekati kata sandang berarti kata theos mengacu kepada satu hal yang pasti. Sama seperti kata the dalam bahasa Inggris.
Sementara, kata theos yang tidak memperoleh kata sandang cenderung dipandang sebagai kata sifat. Jadi ton theos (dengan kata sandang) artinya "sang Allah", sedangkan theos (tanpa kata sandang) artinya "sifat ilahi". Sama seperti si hitam tidak sama dengan hitam, demikian juga ton theos tidak sama dengan theos. Yang pertama kata benda, yang kedua kata sifat.
Menurut saya, terjemahan yang benar dari Yohanes 1:1 adalah:
Pada mulanya adalah Firman, Sang Firman bersama-sama dengan Sang Allah (ton theos), dan Sang Firman bersifat ilahi (theos)
Cukup jelas Yohanes 1:1 tidak mengatakan Sang Firman (Yesus) itu adalah Allah (Yahweh). Lebih cocok "Firman itu adalah Allah" diterjemahkan: "Firman itu ilahi"
***
Aku tidak bermaksud menantang siapapun untuk berdebat. Memang ketika membaca buku ini aku malah tersenyum sendiri, argumentasinya begitu kuat ditulis oleh orang yang tahu apa yang ditulisnya. Tetapi aku malah teringat kalau aku suka membual.
Pernah aku membual mengatakan kalau aku menguasai beberapa bahasa daerah di tempat asalku. Kebudayaan kami adalah kebudayaan sungai sehingga hampir setiap sungai besar punya bahasa daerah sendiri. Waktu di Jogya, aku membual dengan berkata aku tahu beberapa bahasa daerah itu selain bahasa ibuku.
"Mandi dalam bahasa ibu kamu apa?" tanya orang Batak yang tidak terlalu yakin dengan bualanku.
"Mandui", jawabku. Aku tidak membual, waktu kecil kami mandui di sungai.
"Kalau bahasa tetangga kamu, mandi itu apa?" tanyanya.
"Kuman!", jawabku, bualanku terancam ketahuan tetapi kecepatanku menjawab membuatnya yakin aku tidak berbohong. Dan ia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak tahu kuman itu makan dalam bahasa ibuku.
Sekali lagi, sekarang aku tidak bermaksud mengajak siapapun berdebat, bahkan aku tidak terlalu berani langsung mengatakan penulisnya salah. Jadi aku hanya menulis apa yang kuketahui tentang bahasa Yunani, yang juga kudapat dari buku. Mungkin bahasa Yunani kami sama-sama tidak cukup untuk meminta api.
Di kamarku yang berantakan, ada beberapa buku tentang bahasa Yunani. Kebanyakan buku pinjaman yang tidak berani kukembalikan karena sudah sedikit rusak. Aku harus membongkar tumpukan buku di atas meja untuk menemukan buku "Bahasa Yunani Koine"-nya J.W. Wenham. Dan membongkar rak untuk menemukan "Basic of Biblical Greek"-nya William D. Mounce. Salah satu textbook bahasa Yunani yang sudah diakui yang terbaik.
***
Bahasa Yunani Koine yang dipakai dalam Perjanjian Baru sangat berbeda dengan bahasa Indonesia maupun dengan bahasa Inggris, bahkan sangat berbeda dengan Bahasa Yunani klasik.
Salah satu perbedaan bahasa Yunani dengan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris adalah dalam hal pengaruh letak sebuah kata. Urutan kata dalam kalimat bahasa Yunani ini tidak mempengaruhi arti kalimat. Sedangkan dalam bahasa kita, urutan kata menentukan makna kalimat. Sebagai contoh, kedua kalimat di bawah ini artinya sama.
angelos euriskei antropon
antropon euriskei angelos
Dalam bahasa Yunani, akhiran katalah yang menentukan sebuah kata berfungsi sebagai subyek atau obyek -- Dengan kalimat sederhana, akhiran kata menentukan makna sebuah kalimat -- Urutan seringkali hanya dipakai untuk penekanan saja, seringkali kata yang terpenting diletakkan di depan atau malah di belakang.
Dalam contoh kalimat Yunani di atas, kita tahu artinya: Seorang malaikat menemui seorang manusia. Mengapa? Kata angelos memakai akhiran "s", berfungsi sebagai subyek (dalam istilah tata bahasa Yunani disebut berkasus nominatif). Lalu kata antropon memakai akhiran "n", artinya menjadi obyek (dalam tata bahasa disebut berkasus akusatif).
Lalu, jika kita tukar akhirannya:
angelon euriskei antropos
antropos euriskei angelon
Maka sekarang pasti tahu artinya "seorang manusia menemui seorang malaikat"
Sekali lagi, urutan kata tidak mempengaruhi arti kalimat dalam bahasa Yunani. Lalu, pertanyaan selanjutnya: Dari mana datangnya kata "seorang" dalam contoh di atas?
Penulis buku kita ada menyebut istilah "kata sandang", ia bekata:
.... secara tata bahasa dilekati kata sandang berarti kata theos mengacu kepada satu hal yang pasti. Sama seperti kata the dalam bahasa Inggris.
Apakah "definisi" kata sandang dalam bahasa Yunai memang sama seperti "the"-nya bahasa Inggris?
Dalam bahasa Inggris kita mengenal istilah kata sandang tidak tertentu dan kata sandang tertentu. Kata sandang pertama adalah "a/an". Dalam kalimat "A good student works everyday", kata "A" disebut tidak tertentu karena tidak menyebutkan seorang siswa secara khusus. Bandingkan dengan kalimat "the good student is going to pass". Kata the disebut kata sandang tertentu karena mengidentifikasi seorang siswa secara khusus -- Seorang siswa lulus tidak sama dengan siswa itu lulus
Dalam bahasa Yunani tidak ada kata sandang tidak tertentu, yang ada yang kata sandang tertentu yang memang kadang-kadang diterjemahkan menjadi "the". Jika dalam sebuah kata benda tidak ada kata sandang, sebagai contoh antropos di atas, kata ini diterjemahkan menjadi seorang manusia. Karena tidak adanya kata sandang tidak tertentu, secara otomatis yang disebut kata sandang dalam bahasa Yunani merujuk ke sandang tertentu
William D. Mounce dalam bukunya berkata:
Anda akan segera menemukan bahasa Yunani tidak menggunakan kata sandang sama seperti kita menerapkannya dalam bahasa Inggris. Mereka menggunakan kata sandang ketika kita tidak menggunakannya, dan membuangnya ketika kita memerlukannya.
Ketika orang mulai belajar bahasa Yunani, masalah paling utama yang muncul terjadi ketika mulai mencoba menerjemahkan sebuah kalimat. Karena kalimat tersebut pada awalnya kelihatan seperti kumpulan kata-kata yang tidak berhubungan.
Kunci untuk menyelesaikan masalah ini adalah memahami akhiran kata dan mengenal kata sandang.
Itulah sebabnya kenapa aku harus berputar-putar dulu.
***
Kita lihat ayat dan Allah yang bersifat ilahi-nya si penulis tadi. Ia mendasarkan terjemahannya dari kalimat berikut ini.
kai theos en o logos
Ia berkata:
... kata theos yang tidak memperoleh kata sandang cenderung dipandang sebagai kata sifat.
Apakah seperti itu? Bahasa Yunani-ku juga tidak cukup untuk meminta api, tetapi dari apa yang kupelajari, sepertinya bahasa Yunani penulis buku ini juga tidak cukup untuk meminta api.
Buku-buku yang aku baca kira-kira berkata seperti ini:
Kalau diperhatikan, kata theos dan logos sama-sama berakhiran "s", artinya sama-sama berkasus nominatif atau berhubungan dengan subyek.
Ada sebuah aturan dalam bahasa Yunani:
Kata benda yang mengikuti to-be (adalah) tidak menerima tindakan langsung dari kata kerjanya. Tetapi mengungkapkan sesuatu tentang subyek sehingga tetap berkasus nominatif.
Jadi, ada dua kata yang sama-sama berakhiran "s", jika penulis Yohanes 1:1 menggunakan kata sandang dalam kata theos:
kai o theos en o logos
Tidak akan jelas mana yang menjadi subyek, apakah "Allah" atau "Firman"
Jadi, kata theos yang tidak memperoleh kata sandang karena penulisnya ingin mengatakan mana yang menjadi subyek kalimat. Belum pernah aku mendengar sebelumnya teori kata benda menjadi kata sifat kalau kata sandangnya dibuang.
***
Pembahasan ayat ini dipakai oleh penulis buku di atas untuk menentang doktrin trinitas. Aku tidak bermaksud membela imanku. Aku hanya tertarik karena ada yang berkata tidak perlu ada perdebatan antar umat beragama, karena kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Lalu aku melihat bagian dimana ia membawa-bawa bahasa asli Alkitab untuk mengatakan bahwa satu pihak "tidak tahu apa yang dilakukannya".
Bisa saja aku salah. Lalu aku akan berkelit dengan berkata, "Kesalahan terbesar terletak pada orang yang menulis buku pelajaran bahasa Yunani yang kubaca."
- anakpatirsa's blog
- 5142 reads
belum pernah saya baca
Terima kasih
jangan heran :)
hmmm...
kalo tidak membingungkan, bukan anakpatirsa namanya...
*siap2 lari*
Dalem Sih!
Hi anakpartisa,
Saya sering baca blog Anda. Terus terang saja, isinya selalu dalem banget. Sampai mau 'ngomentari, engga tahu mesti mulai di mana.
Saya selalu terkagum-kagum dengan orang-orang yang mempunyai hasrat yang besar untuk memperdalam pengetahuan mereka mengenai isi Alkitab dengan mempelajari bahasa aslinya. Good on you, anakpartisa!
Thanks untuk artikel-artikelnya.
Syalom,
John Adisubrata
IN THE BEGINNING IS GRAMMAR
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
komentar
kirim link
setuju-setuju.
anakpatirsa, minta ijin kirim link blog ini ke nomor hp yang ia cantumkan dibukunya
Api itu...
BIG GBU!
Mantap...
Tidak Cukup Untuk Meminta Api
Anak partisa, Lain kali nggak perlu menghafal di Gramedia, cukup inbox aku saja, siapa tahu saya punya buku yang kamu mau baca, jadi saya bisa meminjamkannya. Apa yang kamu tulis benar. Sekali lagi terima kasih sudah bersusah payah membaca lalu menuliskannya di blog. Apa yang kamu tulis adalah apa yang ingin saya pelajari.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak