Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Resensi Film: Bolt
Judul film : Bolt
Produksi : Disney (2008)
Sutradara : Byron Howards, Chris Williams
Para pemain : John Travolta, Miley Cyrus, Susie Essman
Mark Walton
Cinta…, cinta…, cinta…, hal itulah yang menggema di dalam hati setelah menikmati film animasi karya Disney ini yang berdurasi sekitar satu setengah jam ini.
Tapi jangan salah, bukan cinta antara sepasang kekasih yang dimabuk asmara yang sedang kita bicarakan di sini, tetapi cinta persahabatan, yang terjalin antara seekor anjing bernama Bolt (John Travolta) dan seorang gadis cilik yang bernama Penny (Miley Cyrus). Jujur saja, tema yang diusung sebetulnya sudah tergolong basi (masih ingat film klasik “Lassie”?). Namun kecanggihan teknik animasi digital Disney dan permainan berbagai karakter yang ada membuat nuansanya menjadi lebih hidup. Anda bahkan bisa menyimaknya di bagian awal dari film ini, di sebuah momen dimana Bolt sedang asyik sendiri, dan kemudian bertemu dengan Penny untuk pertama kalinya, mata bertemu mata,… hanya terpisah oleh sebuah dinding kaca… Dijamin sejenak anda akan terlarut dalam suasana yang ada.
Bolt sendiri adalah seekor anjing putih yang lucu. Dan layaknya seekor anjing, setelah sekian lama dipelihara, ia menjadi terikat secara emosi dengan sang majikan, dan begitu juga sebaliknya. Dan ikatan emosinya inilah, yang kemudian dilirik oleh seorang agen bintang film mata duitan (Greg Germann), dan dikomersilkan (baca=dieksploitasi) dalam sebuah tayangan live show aspal, yang membawa Bolt hidup dalam dunia mimpi. Ya, naluri Bolt untuk selalu melindungi Penny diperalat pihak-pihak tertentu untuk mendatangkan keuntungan semata. Klimaksnya adalah tatkala Bolt, oleh sebuah peristiwa yang tidak disengaja, dipaksa untuk mengerti kerasnya kehidupan sebagai seorang, eh, seekor anjing jalanan. Pertemuannya dengan kucing buangan bernama Mittens (Susie Essman) dan Rhino (Mark Walton), seekor marmut penggemar fanatiknya, turut meramaikan suasana di tengah-tengah kebingungan dan keluguan Bolt yang betul-betul tidak mengenal siapa dirinya itu. Bayangkan, perutnya keroncongan saja ia tidak tahu harus berbuat apa, sampai ia diledek oleh Mittens. Bergulat dengan kekonyolannya sendiri, ia lalu berusaha menemukan jalan untuk kembali pulang ke pelukan Penny, yang tengah merindukannya nun jauh di Hollywood sana.
Setelah era “Finding Nemo”, sebenarnya tidak banyak film animasi keluarga yang betul-betul layak ditonton oleh seluruh anggota keluarga, tanpa harus mempercepat sebuah adegan yang kurang pantas ditonton oleh anak-anak. Namun “Bolt” agaknya memberikan sebuah pengecualian dalam hal ini. Kita dilatih untuk mengembangkan afeksi terhadap setiap kehidupan yang ada di sekeliling kita, seperti ayah, ibu, anak, saudara, teman, bahkan binatang peliharaan sekalipun. Kita bisa mengerti bagaimana rasanya terpisah dari yang kita sayangi, seperti yang dialami Bolt dan Penny, bagaimana sedihnya terbuang sia-sia seperti Mittens, dan yang terutama, bagaimana kita akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk yang kita sayangi, meskipun kita bukan siapa-siapa. Dan jika di “Finding Nemo” touching momentnya adalah saat dimana Marlin akhirnya bisa melepas Nemo (hanya) untuk pergi bersekolah setelah kehilangannya untuk beberapa lama (Marlin, sambil melambai ke Nemo: …bye son…”), maka padanannya di “Bolt” adalah saat dimana Bolt hendak menyongsong Penny setelah ia berkelana melintasi separuh Amerika hanya untuk mencarinya, dan ternyata,… ternyata Penny…, ia…
Ah…, sudah… Saya tidak mau meneruskannya lagi. Nanti mata saya akan kemasukan debu lagi, seperti saat menonton film ini, dan, dulu, “Finding Nemo” juga. Silakan kekasih-kekasih beserta keluarga masing-masing menontonnya sendiri...
Quotes:
Bolt (to Mittens, regarding Penny): “She’s my person...”
Mittens (replying Bolt): “Oh, please.., she’s a person…”
__________________
(...shema'an qoli, adonai...)
Belum ada user yang menyukai
- ebed_adonai's blog
- Login to post comments
- 7158 reads
@ ebed
Wah jadi penasaran....emang filmnya menyedihkan ya ?....
Belum nonton....cari dulu ah filmnya....thanx
GBU
GBU
@ebed : mata min juga kemasukan debu...
ini film yang selalu ditonton sekarang sekarang ini oleh min dan constantine, saat min suapin cons lunch or dinner, setelah Kung Fu Panda.
( min juga punya seekor Nemo besar yang dibeliin mum saat high school dulu, bed cover nemo, bahkan pijama Nemo)
Bolt (to Mittens, regarding Penny): “She’s my person...”ini kalimat yang bener bener dalem bagi temen temen di dunia barat sana. selain bolt, kalimat ini sering muncul di script script yang sangat kuat di movie movie Hollywood.
^-^
Jadi pingin
Aku juga jadi pingin beli Bolt, nih.
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
@Ebed
Film yang menyentuh, walaupun background senjata mutakhir dan teknologi..
tapi film ini sungguh MENYENTUH sekali... salah satu animasi yang saya acungi jempol..
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@ ALL : Lion King I
Lion King yang sekuel 1juga sangat bagus, tapi teknologinya masih menang Bolt... soalnya, lion king khan uda luamaaa banget, hehe
ebed, tulis resensi kung fu panda dunk....
g uda siap siap ngakak nihhh
^-^
@all: ......
@hiskia22&mas Wawan: Silakan ditonton tuh mas-mas. Pesan moralnya baik untuk anak-anak dan orang dewasa, juga menyentuh hati...
@sandman: I couldn't agree more, bro sandman..
@minmerry: Betul sekali min. Ucapan Bolt itulah yang paling berbekas di hati saya. Wah, kolektor pernak-pernik Nemo juga ya? Saya punya'e cuma bantal guling Nemo (dulu juga sempat mau beli iwak'e, tapi repot masalah air asinnya). Kung Fu Panda? Sipp...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Ebed & All : what do u think..., guys?
i plan gonna let cons to watch final fantasy, hehe. what du u think? dia mulai suka animasi yang kaya final fantasy.
is it too early?
^-^
@minmerry: sepertinya iya...
Sepertinya iya sih min. Saya nggak tahu dengan film yang terbaru (yang saya tonton Final Fantasy lama, tahun 2000 atau 2001), tapi kan jalinan ceritanya lumayan rumit tuh, tentang bumi memiliki kekuatan hidup segala. Apa anak seusia cons sudah bisa mencerna ya? Belum lagi level kekerasannya (violence). Walau tidak seram-seram amat, tapi sepertinya kurang cocok deh ditonton anak-anak. Tapi ini opini saya pribadi lho min..
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
kalau borongan lebih murah kali ya
Kalau kita semua kompak beli bareng-bareng, kira-kira dapat diskon ndak ya? (he he
pelitprinsip ekonomi-ne metu)Eha
eha
Lucu Abizzz
Waktu dapat thriller (bener gak ya nulisnya) nya via dvd pcmedia, rasa ingin melihat filmya langsung muncul. Setelah nunggu mungkin satu-dua bulanan, warnet langgananku, yang biasa di harddisknya nyediain film2 baru, nongol juga bolt-nya. Cepet kan? Ya maklum, bajakan, ripping dari dvd (menurutku), coz kualitasnya bening abizz (avi).
Yang paling gokil adalah marmutnya (au akh namane apa), yang sok tahu banget and korban tontonan televisi banget hahaha ... pengen tak ciwel ciwel deh .. kocak abis ..
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
@Ari_Thok: itulah serunya...
Itulah serunya film ini bro. Mereka (Disney) itu pintar sekali memadukan berbagai karakter dalam film tersebut. Salah satunya ya Rhino si hamster (atau marmut ya, bingung? ), yang sering berlagak bak pahlawan, bahkan sampai rela mati segala demi idolanya, si Bolt, hehe...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)