Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Rasul Petrus dirasuk setan dalam tingkat paling dalam
Ketika Petrus bermaksud membela dengan cara mengor Yesus karena menyatakan bahwa dirinya akan disalib maka jawaban Yesus adalah sebuah reaksi yang sangat mengejutkan. Yesus bukan memuji atau menasihati Petrus, justru Dia menghardik dengan menyatakan :
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu samdungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".
Sebuah jawaban yang sangat menghentak.
Bayangkan, Petrus yang dianggap sebagai Paus pertama, soko guru gereja, dan pimpinan para rasul, ternyata dia dirasuk setan.
Selama ini orang menganggap bahwa pengusiran setan dilakukan terhadap orang yang kesurupan, sakit ataupun gila. Tapi kali ini Yesus mengusir Iblis dalam diri Petrus, padahal petrus tidak sakit, tidak gila ataupun kesurupan.
Rupanya, ada 3 tingkatan pengaruh setan dalam hidup manusia :
1. Tingkatan fisik. Contoh Ayub yang sakit karena setan.
2. Tingkatan mental/kejiwaan, dimana setan membuat orang jadi gila, seperti pada kasus orang gerasa.
3. Setan merasuk pada tataran noos ( mindset/paradigma).
Nah jenis ketiga inilah yang paling bahaya karena orang tidak pernah bisa mendeteksi bahwa dirinya dirasuk setan.
Paulus menyadari ini, sehingga fokus utama dalam pelayanannya adalah ditujukan kepada noos/budi ( Roma 12 : 2 ).
Tidak heran dia membiarkan seorang hamba perempuan yang kerasukan setan sampai beberapa hari. Baru setelah dirasa terlalu mengganggu, Paulus mengusir setan dari perempuan itu ( Kis 16 : 16 - 18 ).
Tugas setiap hamba Tuhan adalah mengusir setan dalam pikiran tiap orang percaya. Setan yang paling berbahaya tidak datang dalam bentuk pocong, gendruwo, dll, tetapi justru dalam bentuk konsep berpikir yang melawan kehendak Allah.
Jangan jangan anda dan saya saat ini masih berada dalam cengkeraman setan, dalam bentuk pikiran pikiran yang tidak sesuai pikiran Tuhan.
WASPADALAH ....WASPADALAH....
- henso's blog
- Login to post comments
- 8449 reads
Henso, apa beda kerasukan/...
Henso, apa beda kerasukan dengan sakit mental(gila)? Menurutmu apakah orang kristen bisa dirasuk pada tingkatan mental?
Sola Scriptura
@ vant, bisa kalee
Ini yang menarik.
Apakah setiap orang gila ( sakit mental ) selalu karena kerasukan setan?
Menurut aku tidak semua orang gila adalah karena kerasukan setan.
Temenku buka tempat pemulihan untuk orang sakit jiwa. Mereka sudah didoakan tiap hari, tetapi gak ada yang sembuh.
Nah menurut aku, kondisi mental manusia yang sedemikian rapuh adalah karena dosa. Ada yang Tuhan sembuhkan langsung, ada yang Tuhan biarkan.
Menurut aku orang kristen yang dirasuk setan sampai jadi gila tetap ada. Karena aku punya teman yang sudah lahir baru, tetap saja kena schizoprenic ( gila ).
Tapi aku tetap percaya mereka yang gila setelah jadi kristen tetap masuk sorga. Tapi asumsinya mereka benar benar umat pilihan.
Khusus khasus gila ini, aku belum dapat pegangan yang tegas. Semuannya pake asumsi.
Atau anda punya pendapat lain?
Maka berpalinglah Yesus dan
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Markus 8:33
Saudara henso, silahkan menganalisa ayat tersebut baik-baik. Apakah saat itu Kristus sedang mengusir Iblis malaikat yang memberontak atau sedang MEMAKI Petrus sebagai Iblis, PENENTANG Allah?
Apabila pemahaman anda benar, maka TIDAK ada yang namanya manusia berdosa. Sebab mereka berbuat jahat karena DIKUASAI Iblis.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@henso
@henso menulis:
Jangan jangan anda dan saya saat ini masih berada dalam cengkeraman setan, dalam bentuk pikiran pikiran yang tidak sesuai pikiran Tuhan.
Kayaknya saya memang berada di dalam cengkeraman setan....pikiran - pikiran saya selalu menyakiti hati Tuhan.....
Gimana nih bro.......?
Apa yang harus saya lakukan ?
Mungkin anda bisa mengusir setan dalam diri saya seperti Yesus mengusir setan dalam diri Petrus.
GBU
GBU
@ hai hai dan hiskia
@ hai hai
Sebuah pertanyaan yang bagus.
Menurut aku istilah dirasuk setan mempunyai 3 pengertian :
Nah, definisi pertama dan kedua aku setuju itu ada, tetapi tidak lagi menjadi fokus utama. Artinya ya gak usah dicari cari sampai seluruh masalah penyakit dan kegilaan dianggap dari setan.
Menurut aku, definis ketiga inilah yang paling mengancam manusia. Adam dan Hawa dirasuk oleh setan dalam bentuk "memakan" konsep berpikir setan untuk menjadi "seperti Tuhan".
Pengusiran setan model ini bukan dengan tengking tengkingan, tetapi dengan proses mengerti Firman Tuhan, karena Firman itu yang memerdekakan manusia.
Jadi manusia dirasuk setan dalam definisi ketiga itulah yang membuat kita berdosa. Karena kebebasan manusia itu telah digunakan untuk menerima "perasukan" setan.
Makian Yesus terhadap Petrus aku tafsirkan sebagai proses pengusiran pikiran setan dan menggantikannya dengan pikiran Tuhan. Jadi bukan dalam pengertian mengusir setan seperti menghadapi orang gila.
@ Hiskia
Jawaban ini n yambung dengan jawaban untuk hai hai.
Itu yang aku khawatirkaj, bahwa secara sadar kita "tidak sadar" sedang menggunakan noos/pikiran setan/dunia ( Roma 12 : 2 ).
Bagaimana mengusirnya? dengan baik baik belajar Firman Tuhan dengan didasari oleh niat yang tulus ikhlas untuk mengerti kehendak Tuhan yang telah diwahyukan melalui Alkitab. Aku percaya semua tafsiran kita tentang kebenaran bersifat relatif ( mungkin salah ), tetapi aku juga percaya bahwa Roh Kudus akan membimbing kita ke dalam pengertian yang makin sempurna.
Memang ujungnya adalah dalam metode menafsir. Tidak semua metode tafsiran diterima oleh orang reformed. Tetapi metode lower criticism yang diterima. Metode yang dikenal sebagai "higher criticism", banyak digunakan oleh orang liberal ( mis. Ioanes R ) tidak diterima karena metode ini merombak Alkitab. Seakan akan ingin meng"kanon" ulang Alkitab yang sudah ada.
Untuk metode menafsir ( crticism ) bisa dicari melalui paman google. Banyak sekali.
@henso, Mengengking Iblis
henso menulis:
Tugas setiap hamba Tuhan adalah mengusir setan dalam pikiran tiap orang percaya. Setan yang paling berbahaya tidak datang dalam bentuk pocong, gendruwo, dll, tetapi justru dalam bentuk konsep berpikir yang melawan kehendak Allah.
Jangan jangan anda dan saya saat ini masih berada dalam cengkeraman setan, dalam bentuk pikiran pikiran yang tidak sesuai pikiran Tuhan.
hai hai komentar:
Saudara henso, silahkan menganalisa ayat tersebut baik-baik. Apakah saat itu Kristus sedang mengusir Iblis malaikat yang memberontak atau sedang MEMAKI Petrus sebagai Iblis, PENENTANG Allah?
Apabila pemahaman anda benar, maka TIDAK ada yang namanya manusia berdosa. Sebab mereka berbuat jahat karena DIKUASAI Iblis.
henso menjawab:
Menurut aku, definis ketiga inilah yang paling mengancam manusia. Adam dan Hawa dirasuk oleh setan dalam bentuk "memakan" konsep berpikir setan untuk menjadi "seperti Tuhan".
Jadi manusia dirasuk setan dalam definisi ketiga itulah yang membuat kita berdosa. Karena kebebasan manusia itu telah digunakan untuk menerima "perasukan" setan.
Makian Yesus terhadap Petrus aku tafsirkan sebagai proses pengusiran pikiran setan dan menggantikannya dengan pikiran Tuhan. Jadi bukan dalam pengertian mengusir setan seperti menghadapi orang gila.
hai hai mengulangi pertanyaannya:
Saudara henso, silahkan menganalisa ayat tersebut baik-baik. Apakah saat itu Kristus sedang mengusir Iblis malaikat yang memberontak atau sedang MEMAKI Petrus sebagai Iblis, PENENTANG Allah?
Apabila pemahaman anda benar, maka TIDAK ada yang namanya manusia berdosa. Sebab mereka berbuat jahat karena DIKUASAI Iblis.
hai hai nambah:
henso, apabila TAFSIRAN anda benar, bukankah CARA untuk menjadi manusia BAIK adalah dengan MENGUSIR pikiran SETAN dari manusia dan menggantikannya dengan pikiran Tuhan? bukankah Yesus melakukannya dengan MENENGKING?
Bila yang anda ajarkan benar dan kita harus meneladani Kristus, maka untuk menjadi baik kita hanya perlu berteriak,
"Enyahlah Iblis!"
atau kalimat ini akan lebih efektif? "Dalam nama Yesus, Enyahlah Iblis!"
Sebab bila menggunakan kalimat ini:
"Enyahlah Iblis di dalam nama Kristus!"
artinya mengusir setan yang ada di dalam Kristus.
Saudara henso, menurut saya saat itu yesus sedang MEMAKI atau mengusir Simon Petrus yang berprilaku MENENTANG rencana Allah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai
Saudara henso, menurut saya saat itu yesus sedang MEMAKI atau mengusir Simon Petrus yang berprilaku MENENTANG rencana Allah.
Menurut aku, Yesus memang menengking Petrus yang pikirannya sama dengan pikiran setan ( penentang Allah ).
Makanya aku menulis ini untuk menunjukkan bahwa pengusiran setan itu bukan hanya membebaskan orang dari kerasukan model kesurupan dan penguasaan roh seperti dalam teologi pelepasan, tetapi justru lebih kepada perombakan mindset. Itulah menengking setan versi aku.
Bahasa lainnya adalah "belajar Firman Tuhan baik baik agar mengerti kehendak Bapa".
Kayaknya aku yang tulisannya gak tepat atau bagaimana ya? Rasanya aku setuju dengan pendapatmu.
@ henso, Kerasukan Ala Theologia Alam Roh
Saudara henso, tentang kerasukan para pengkotbah alam roh mengajarkan:
Namun, ketiga-tiganya sama-sama ada di bawah KUASA roh jahat. Ketiga-tiganya membawa akibat manusia berbuat jahat, manusia kehilangan KEHENDAK BEBASNYA.
Itulah dasar yang mendasari komentar saya, agar anda menjelaskan dengan jelas apa yang anda tulis. Apakah Petrus berkata demikian DARI dirinya sendiri atau dia mengucapkan kata-kata IBLIS atau roh jahat?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai, itu toh...
Wah kalo begitu baru jelas.
Maksudku adalah bahwa Petrus secara tidak sadar ( tidak sadar bahwa pikiran itu bertentangan dengan kehendak Tuhan ) masih mempunyai konsep berpikir yang asal usulnya dari Iblis ( pelawan/penentang Tuhan ), atau minimal bukan dari Allah. Tentu saja pikiran itu ada dalam diri Petrus sendiri. Tapi asal muasalnya kan dari setan yang membujuk adam dan hawa untuk lepas dari kehendak Tuhan. Secara sadar ( bukan dalam pengertian dipaksakan oleh setan ) Petrus memiliki konsep itu dan bahkan merasa bahwa pikirannya itu benar.
Komentar terhadap konsep pengkotbah alam roh :
Aku justru mencoba melawan para pengkotbah model "ghost buster" yang melepaskan manusia dari tanggung jawab atas dosanya sendiri. Maklum, aku dulu juga nabi sesat seperti mereka.
Begitu penjelasanku.
Mudah mudahan bisa dimengerti.
@henso, Makanya Aku Minta Klarifikasi
Benar henso, itulah alasan saya memberi komentar, agar anda menunjukkan posisi anda sebenarnya. Dari pada anda dituduh pengkotbah alam roh yang sedang menyamar kan runyam?
Melalui komentar-komentar anda, maka para blogger lainnya semakin memahami tulisan anda.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Henso..
Maklum, aku dulu juga nabi sesat seperti mereka.
Pernyataan diatas juga bahaya loh...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@ hai hai dan sandman
@ hai hai,
aku jelas tidak berada dalam posisi mereka sekarang. Aku belajar teologi reformed baik baik.
@ sandman,
emang berat ngomong diri sebagai sesat. Aku ngomong bahwa aku dulunya sesat, nah karena aku dulu seperti mereka, aku harus menyatakan bahwa mereka juga sesat, karena memberitakan apa yang menjadi pemikiran mereka sendiri. Paulus bahkan berkata "terkutuklah dia yang memberitakan injil yang lain" (Galatia 1: 8 -9 ).
Emang berat, banyak musuh, tapi bisakah hidup tanpa musuh?
Nanti aku mau coba bikin tulisan tentang teologi yang antroposentris dan yang teosentris. Mudah mudahan ada kesempatan. Menurut aku, semua teologi yang antroposentris itu sesat. Nah pengkotbah alam roh itu antroposentris. Ini menurut aku. Kalo ada yang tersinggung ya silahkan digugat disini. Mungkin aku harus belajar lagi lebih jauh.