Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
rancangan ...
Tapi ternyata nggak semua orang menikmati hal itu! "Lho ..? Apa masalahnya?", tanyaku. Istrinya keberatan, nggak setuju kalo suaminya bekerja di perusahaan pengimport minuman keras! "Minuman keras itu memabokkan dan merusak tubuh! Kenapa sih harus kerja ditempat begitu? Nggak takut dosa?", protes istrinya. "Lho.., apa hubungannya? Ini perusahaan hanya pengimport doang! Yang beli orang lain, kalo mereka mau mabok itu urusan mereka!", temanku membela diri habis-habisan. Aku pikir benar juga, ini perusahaan punya ijin resmi kok, iya nggak? Tapi tetap saja istrinya nggak bisa terima! "Pokoknya harus keluar dari situ!", jawab istrinya.
Nggak hanya sampai disitu, ternyata kakak temanku yang pendeta juga protes! "Kamu kan sudah tahu bahwa minuman keras itu nggak baik, merusak tubuh.. Kalo orang lagi mabok, kehilangan kesadaran diri, dia bukan saja sedang merusak dirinya, tapi juga orang lain yang ada disekitar bisa kena. Kamu jangan bekerja disitu deh.. Dosa!", kata kakaknya. "Hah..? Apa hubungannya sih? Ini kerjaan halal, ada ijinnya lagi! Jangan terlampau berlebihan donk!", demikian pembelaannya.
Temanku membela diri habis-habisan! "Pokoknya nggak ada kata keluar deh dari perusahaan ini! Ini kerjaan bagus, nggak ada matinya!" Emang benar sih.., kalo kita perhatikan sekeliling, penggemar minuman keras semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Bahkan sudah merambah ke kalangan anak sekolahan alias ABG. Dan biasanya orang yang kecanduan minuman keras akan membelinya walau mahal sekalipun! Jadi perusahaan ini memang benar-benar menjanjikan. Sebagai senjata pamungkas, temanku berkata kepada istri dan kakaknya: "Kalo aku keluar dari perusahaan ini, emang kalian bisa jamin aku dapat kerjaan baru dengan cepat? Yang gajinya sama tinggi? Zaman sekarang cari kerjaan susah, tau...!" Mereka hanya diam, tak tahu harus jawab apa. Tapi perdebatan ini tak kunjung selesai.., berlanjut sampai beberapa waktu lamanya.
Suatu hari bos temanku memanggil untuk bertemu di ruangannya. Biasanya kalo ada panggilan seperti ini, mereka akan membicarakan strategi baru dalam menambah pelanggan atau komplain dari pelanggan yang harus segera diatasi. Tapi pagi ini tidak demikian. Bos ngajak ngomong macam-macam.., ngalor-ngidul kesana kemari.., ketawa-ketawa dan lain-lain. Dan tiba-tiba si bos ngomong kaya' begini:
"Lu udah berapa lama kerja di gua?"
"Udah lama bos, sekian taon deh..!"
"Gak bosan lu?"
"Gak donk bos.., ini bisnis bagus.., makin lama makin bagus."
"Emang sih.., lu bener.."
Si bos lama terdiam.., sebelum akhirnya melanjutkan:
"Kaya'nya lu harus cari kerjaan baru deh!"
"Haah? Emang gua salah apa bos? Kok main pecat aja?"
"Gua bukan mau mecat lu.., tapi.."
"Tapi kenapa bos? Nggak senang sama gua?"
"Minggu lalu gua datang ke ka-ka-er, pendeta yang kotbah bilang bisnis kaya' gini haram, dosa!"
Si bos kembali terdiam.., lalu melanjutkan:
"Gua udah tobat nih.., nggak mau lagi bisnis ginian! Perusahaan ini gua tutup aja!"
"Haah? Nggak salah nih? Trus bos mau buka usaha apa?"
"Nggak ada! Gua mau jadi hamba Tuhan aja!"
"&%#@)*[!/}x=+-~%^7...!", temanku pusing tujuh keliling., langsung mumet kepalanya!
Temanku benar-benar nggak habis pikir.., "Kok bisa kaya' gini sih?", "Gua aja yang disuruh keluar sama istri nggak mau, kok malah si bos yang bertobat? Siapa juga tuh pendeta yang ngomong di ka-ka-er? Bos., bos., ada-ada aja luh.." Temanku benar-benar bingung nggak habis pikir, pusing tujuh keliling plus mumet! Sampai sekarang dia masih berusaha cari kerjaan baru.
Sahabat, aku juga nggak ngerti kenapa ini bisa terjadi. Mungkinkah Tuhan sebenarnya sudah mengingatkan temanku untuk cari kerjaan baru, melalui istri dan kakaknya? Mungkinkah Tuhan sebenarnya sudah berencana menjamah si bos, tapi menunggu temanku memperoleh pekerjaan baru? Aaghhh.., nggak tau deh! Itu rahasia Tuhan! Firman-Nya berkata begini:
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Yesaya 55:8-9
Ya.., memang Tuhan yang punya rencana, dan rencana-Nya pasti akan terwujud tepat pada waktunya. Kita nggak bakalan bisa ngerti apa yang ada dalam pikiran Tuhan, otak kita yang cuma sekepal tangan orang dewasa, tak dirancang untuk itu. Tapi kita punya pilihan: "percaya" atau "tidak percaya" bahwa Tuhan Yesus "memiliki rencana" terhadap hidup kita.
Btw, jika hari ini Anda sedang didesak untuk berubah dari sesuatu, hemmm..., jangan-jangan DIA sedang menjalankan rencana-Nya atas Anda! Who knows?
Haleluya ...
Putra Hulu
putra hulu - www.putrahulu.multiply.com
- putra hulu's blog
- 4883 reads
nice one