Peringatan

Rambu - rambu peringatan di jalan raya seringkali tidak pernah kita hiraukan. Kita anggap itu hanya sebagai hiasan di jalan. Sudah tahu ada rambu di larang masuk....masih saja diterobos....sudah tahu ada garis lurus ( tidak putus - putus ) di jalan.....masih saja dilanggar.....sudah tahu dilarang belok ke kanan....masih saja belok ke kanan.....hasilnya harus berhadapan dengan pak polisi.

Jangan salahkan pak polisi kalau memberi tindakan kepada kita karena melanggar rambu - rambu yang sudah ada.

Suka atau tidak suka....kita harus jujur mengakui bahwa kita senang sekali melanggar. Walaupun sudah diingatkan....dan dilarang...kadang itu kita anggap angin lalu saja. 

Singkatnya saja di lampu merah. Kalau dilihat kondisi jalan sepi....walaupun lampu di jalan masih merah, kita cenderung untuk melanggar. Apalagi lampu merah sekarang di beri hitungan detik. Walaupun lampu hijau sudah menunjukkan angka hampir berganti lampu merah....bukannya mengurangi kecepatan....malah menambah laju kendaraan biar tidak kena lampu merah...

begitu juga sebaliknya.....begitu lampu merah sudah menunjukkan angka hampir berganti ke lampu hijau......sudah jalan mendahului.........

hasilnya kalau kita satukan........yang satu ingin mendahului.....yang satu tidak mau kena lampu merah.....jadinya tabrakan deh....he...he...he...

Inilah salah satu warisan yang kita terima dari Adam dan Hawa.....kecenderungan untuk tidak memperhatikan larangan  yang ada. Apa yang kita warisi dari Adam dan Hawa.... itulah gambaran kita.

Intinya.....sebelum kita jatuh ke dalam dosa.....sebenarnya sudah ada larangan - larangan yang diberikan. Entah dari kotbah pendeta....entah dari teman....kakak....adik.....saudara - saudara kita....ataupun kejadian - kejadian yang menimpa kita. Tetapi larangan - laranagan itu tidak pernah kita perhatikan atau kita cermati. Semua kita anggap angin lalu saja....hasilnya menyesal kemudian.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kejadian di taman eden :

larangan untuk tidak memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat  ( Kejadian 2 : 16 - 17 )

2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." 

Tetapi dilanggar  ( Kejadian 3 : 6 ) :

3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. 

Kita tidak bisa mengelak.....apapun yang adam lakukan...itu jugalah yang kita lakukan......

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah Kain dan Habel :

Allah sudah melarang Kain untuk berbuat dosa  ( Kejadian 4 : 6 - 7 )

4:6. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 

4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." 

Tetapi Kain tidak menghiraukan larangan Tuhan. Dan dia jatuh dalam dosa  ( Kejadian 4 : 8 )

4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah Daud dan Batsyeba  ( 2 Samuel 11 : 1 - 5 )

11:1. Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. 

11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. 

11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." 

11:4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. 

11:5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."

Kalau kita perhatikan di ayat ke - 3, itu sudah merupakan larangan bagi Daud untuk bertindak lebih jauh  ( Ayat ke 3 )
 

11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." 

Terlebih dahulu di katakan bahwa Batsyeba adalah binti Eliam ( anak Eliam ). Siapakah Eliam ? dia adalah anak ahitofel  2 Samuel 23 : 34

23:34 Elifelet anak Ahasbai orang Maakha; Eliam anak Ahitofel orang Gilo;

Dan ahitofel sendiri adalah penasihat raja Daud 1 Tawarikh 27 : 33

27:33 Ahitofel adalah penasihat raja; Husai, orang Arki, adalah sahabat raja.

Silahkan klik di sini. Jadi Batsyeba adalah cucu orang terdekat Daud.

Kemudian selanjutnya dikatakan bahwa Batsyeba adalah istri Uria. berarti Daud tahu bahwa Batsyeba adalah istrinya orang.....

Dan orang itu adalah Uria. Salah satu daftar pahlawan Daud.

Kalau mau dilihat larangan di ayat ke - 3 :

1. Batsyeba adalah cucu orang terdekat Daud.

2. Batsyeba adalah istrinya orang.

3. Dan suami Batsyeba adalah salah satu daftar pahlawan Daud.

Tetapi Daud tidak menghiraukan semua itu.......dan hasilnya bisa kita lihat sendiri di dalam Alkitab. Daud jatuh ke dalam dosa.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari ketiga kisah di atas....sebenarnya kita bisa bercermin kepada diri kita sendiri. Dosa yang kita lakukan, sebenarnya sudah didahului oleh peringatan - peringatan. Tetapi terkadang kita sering tidak menghiraukan semua peringatan itu. Kita lebih senang memilih jalan kita sendiri. Dan hasilnya banyak yang menyesal kemudian.

Tetapi syukur kepada Allah yang telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal. Sehingga setiap kali kita gagal mengikuti peringatan - peringatan itu, kita masih mempunyai pengharapan. Sama seperti Daud berharap kepada Tuhan.

 Yaitu pengharapan di dalam Tuhan kita Yesus Kristus......

GBU