Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Periksa Selaput Dara Secara Manual
Dokter memandang pasangan muda itu dengan prasangka. Gadis itu muncul dengan wajah pucat sementara pemuda itu, kekasihnya, muncul dengan wajah keras sedingin besi. Keputusannya sudah bulat, mustahil membantahnya. Di dalam hati, dokter itu menduga, "Ini pasti gara-gara down payment lagi. Ternyata pemuda-pemuda sekarang jauh lebih murah hati, sebelum menikah, mereka sudah memberi down payment dulu kepada kekasihnya" Sambil mengulum senyum, dokter itu menunjuk dua buah kursi di depannya. Pasangan muda itu pun duduk dengan kaku.
"Ada yang bisa di bantu?" Tanya dokter itu. Mula-mula dia menatap gadis itu, gadis itu menggigit bibirnya, diam, lalu menunduk. Setelah memuaskan rasa kagumnya atas kecantikan gadis itu yang masih nampak nyata walaupun wajahnya penuh duka, dokter itu menatap pemuda itu. Pemuda itu mengepalkan tinjunya dan berkata garang seolah Naga Bonar yang baru menang perang. "Pak Dokter, kami akan menikah bulan depan." Tiba-tiba pemuda itu berhenti berbicara. Entah mengapa, begitu saja dia kehilangan keberaniannya. Dokter itu tersenyum dan berkata, "Bila demikian, silahkan menikah bulan depan!"
Pemuda itu memandang kekasihnya, mula-mula dia memandang dengan penuh cinta lalu matanya membara penuh rasa cemburu. Dia lalu berbalik menatap dokter itu, yang dibalas dengan tatapan datar. "Pak dokter, sebelum pacaran dengan saya, dia pernah pacaran dengan beberapa lelaki lain. Walaupun mengaku masih perawan, namun saya ragu bahwa dia masih perawan. Saya mau dia diperiksa dok." Dokter itu menyandarkan punggungnya di kursi kulitnya sambil menarik nafas panjang. "Hmmm …. Memeriksa selaput perawan!" bisiknya dalam hati. Walaupun hal itu mudah dilakukan namun akibatnya selalu mengenaskan. Tangan kirinya memegang lengan atas tangan kanannya, sementara tangan kanannya mengelus-elus dagunya yang tidak berjenggot. Dokter itu nampak merenung. Matanya secara diam-diam menatap gadis itu.
Dia melihat ada air mata mengalir di pipi gadis itu dan begitu saja timbul rasa kasihannya. Dokter itu pun mengambil keputusan untuk menolong gadis itu. Setelah menghela nafas panjang, dia lalu menatap pemuda itu dan berkata, "Maaf, sebaiknya anda periksa di tempat lain saja, karena kami belum memiliki peralatan untuk memeriksa selaput dara, itu sebabnya kami hanya bisa melakukannya dengan cara manual." Pemuda itu nampak kaget dengan jawaban dokter. Dia berpikir lama sebelum berkata, bertanya, "Apa kekurangan pemeriksaan selaput dara dengan cara manual, pak dokter?" Dokter itu menghela nafas panjang dan menjawab, "Waktu pemeriksaannya lama saya kuatir anda akan bosan menunggunya." Sebelum pemuda itu berkata, dokter itu menambahkan, "Sesungguhnya pemeriksaan selaput dara secara manual jauh lebih akurat."
Pemuda itu menatap dokter dan kekasihnya bergantian, akhirnya dia memutuskan, "Lama nggak apa-apa dok, saya akan sabar menunggu hasilnya, yang penting akurat." Dokter itu tersenyum. "Baiklah bila demikian, silahkan adik menunggu di ruang tunggu sementara saya memeriksanya."Pemuda itu pun keluar dari ruangan itu, meninggalkan kekasihnya seorang diri. Dokter itu pun melakukan pemeriksaan.
Dua minggu kemudian, pasangan itu kembali datang. Kali ini pemuda itu datang dengan penuh amarah. Tanpa dipersilahkan duduk, dia langsung menggebrak meja. "Dokter bilang dia masih perawan, ternyata dokter bohong! Dokter apa yang sekongkol dengan pasiennya?" Dokter itu menanggapi amarah pemuda itu dengan tenang. Setelah pemuda itu menumpahkan semua amarahnya, dia pun tenang. Dokter itu pun lalu bertanya, "Apa sesungguhnya yang terjadi?" Pemuda itu pun lalu bercerita bahwa semalam pacarnya menginap di rumahnya. Karena terlalu lama becumbu keduanya lupa daratan. Maka terjadilah yang harus terjadi. Ternyata tidak mengeluarkan dara. "Dokter, nggak ada dara sama sekali. Nggak berdarah sama sekali. Bukankah itu berarti dia tidak perawan lagi?" Kata pemuda itu garang, emosinya mulai tersulut lagi.
Setelah membiarkan pemuda itu tenang, dokter itu berkata, "Dua minggu yang lalu, waktu saya periksa pacar anda memang benar-benar perawan. Saya berani mempertaruhkan reputasi saya untuk diaknosa yang saya buat. Mustahil dokter berpengalaman seperti saya melakukan kesalahan konyol demikian." Pemuda itu menatap dokter itu, dokter itu membalas tatapannya dengan penuh keyakinan.
Beberapa saat berlalu, akhirnya pemuda itu berkata, "Kalau dokter nggak salah diaknosa, lalu apa yang sesungguhnya yang terjadi? Kenapa nggak ada darah? Kenapa dia nggak berdarah?" Dokter itu memandang pemuda itu, setelah berpikir dia lalu berkata, "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Namun bila anda kehendaki, saya bisa melakukan pemeriksaan apakah saat ini pacar anda masih perawan atau tidak. Pemuda itu setuju, dia pun lalu keluar meninggalkan kekasihnya.
Pemeriksaan kali ini nampak jauh lebih lama dari sebelumnya. Nampaknya dokter itu melakukan pemeriksaan seteliti mungkin. Itulah yang dipikirkan oleh pemuda itu ketika menunggu di ruang tunggu. Dua jam lebih berlalu, akhirnya dokter itu membuka pintu ruang prakteknya dan mempersilahkan pemuda itu masuk. Pemuda itu masuk. Dia mendapati pacarnya duduk dan nampak lelah sekali. Hal yang sama juga terjadi pada dokter itu. Nampaknya pemeriksaan kali ini dilakukan dengan benar-benar teliti itu sebabnya menguras tenaga baik dokter yang memeriksa maupun gadis cantik yang diperiksa itu. Walaupun kelihatan lelah, namun nampaknya pemeriksaan kali ini berhasil dengan baik, itu sebabnya baik wajah dokter maupun pacarnya memancarkan kepuasan.
"Bagaimana pak dokter?" Tanya pemuda itu penuh rasa ingin tahu. Dokter itu menatap pemuda itu sambil tersenyum. "Dua minggu yang lalu saya meriksanya dua kali. Itu sebabnya saya yakin dengan hasilnya. Kali ini, Setelah memeriksanya tiga kali, saya memutuskan untuk memeriksanya sekali lagi. Itu sebabnya hasilnya pasti tidak akan meleset." Dokter itu berhenti, dia menatap gadis muda itu sambil tersenyum. Gadis itu membalas tatapannya malu-malu, namun tak berhasil menunjukkan rasa senangnya. Pemuda itu langsung menyambar, "Bagaimana hasilnya pak dokter?" Dokter itu memandang pemuda itu lalu berkata dengan sabar. "Anda benar, hasil pemeriksaan tadi memang membuktikan bahwa pacar anda tidak perawan lagi."
Pemuda itu nampak lemas menerima jawaban dokter itu. Dia menatap pacarnya dan amarahnya mulai naik. Dokter itu berkata, "Dik, dua minggu yang lalu pacar anda masih perawan. Saya menjamin diaknosa itu mustahil salah. Pemeriksaan tadi membuktikan bahwa pacar anda sudah tidak perawan lagi. Tadi malam kalian lupa daratan seperti cerita anda. Dua minggu lagi kalian akan menikah. Jadi silahkan menarik kesimpulan sendiri lalu ambillah keputusan dengan bijaksana. Untuk pemeriksaan kali ini saya tidak akan pungut biayanya."
Mobil itu itu meluncur di keramain Jakarta. Pemuda itu mengulurkan tangannya memegang bahu pacarnya dan berkata, "Kita akan menikah dua minggu lagi. Saya percaya kamu memang masih perawan waktu diperiksa pertama kali." Gadis itu menatapnya dengan mesra. Di antara hiruk-pikuk jalanan Jakarta, gadis itu berkata, "Waktu periksa pertama, dokter bilang saya masih perawan, itu sebabnya berdarah. Waktu diperiksa tadi, tidak berdarah, makanya dokter bilang saya nggak perawan lagi. Kalau abang nggak percaya, saya nggak keberatan kok untuk diperiksa lagi. Siapa tahu dokternya salah?"
Itulah sepenggal kisah sepasang kekasih tentang pemeriksaan selaput dara dengan cara manual yang diceritakan oleh bulan di suatu malam ketika aku ngelamun, menatap langit biru di padang Edelweis Surya Kencana, Gunung Gede. Sebelum terlelap, saya mengingatkan diri, bila bertemu dengan dokter itu jangan lupa bertanya, "Bagaimana cara melakukan pemeriksaan selaput dara secara manual?" Akhirnya saya terlelap sambil ngakak.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 40771 reads
Pemeriksaan Selaput Dara Secara Manual = Bersetubuh?
Pemeriksaan selaput dara secara manual? Oh jadi maksudnya si dokter yang mengalami nikmat bersetubuh sedangkan si pemuda yang harus kawin? Enak banget jadi dokter.
@SF
iya ..kyaknya mang gitu.. gw jg nangkepnya kyak gitu hehehe...
@SF, Efek Samping
SF, si dokter sudah memperingatkan bahwa dia hanya bisa melakukan pemeriksaan selaput dara secara manual.
Yang jadi masalah adalah, Undang-Undang Di Indonesia, mengharuskan pabrik obat untuk memberitahukan EFEK samping dari obat produksinya namun sama sekali TIDAK mengharuskan dokter memberitahu EFEK SAMPING dari tindakan KLINISNYA.
Siapa bilang si dokter enak sendirian, buktinya yang dia periksa nggak keberatan untuk diperiksa kok. Padahal udah diperiksa empat kali lho.
Dream, yang mau ditangkep siapa? Ha ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
tumben om hai2 ;)
gw baru 1x ne baca blog om hai2 yang less Alkitab, n kyaknya ada yang kurang de, ga ada kata tolol hihihi...
*gw ikutan2an ah make kata tolol *
si pemuda itu tolol :p ... gitu de orang yang terlalu berlebihan nganggap selaput dara segala2nya :p hehehe
@Dreamz, Humor hai hai
Ha ha ha ha ha .... Dreamz, bila kamu masuk ke Google lalu mencari dengan kata kunci "humor hai hai", maka kamu akan menemukan daftar blog-blognya. Kali ini silahkan klik di sini dech.
Bila kamu ikut Kopdarnas, nanti saya cerita dech apa yang Samuel Franklyn sebut sebagai (Crazy) hai hai's Bible comentary.
Untuk segala sesuatu ada waktunya nona.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
om hai2,
ga ikut ne hehehe...
ma kacih ya buat link na, gw baca2 ah...
B.o.D.o.H
Tiga fakta penting:
1. Cowo nya bodoh
2. Cewenya emang gatel
3. Yang bikin blog emang iseng ^^
---------------------------------
Apakah cinta hanya sebatas segel? Biarlah yang lalu itu berlalu, dan nantikanlah yang baru yang akan datang :)
@coldwind, Ha ha ha ha ....
coldwin, emang lagi iseng sich. Beberapa hari yang lalu seorang teman ulang tahun dan saya nggak bisa menghadiri perayaannya. Untuk hadiahnya, saya menulis kisah tersebut di atas.
Salah satu hoby saya adalah membuat cerita-cerita miring yang tingkat kelucuannya tergantung pada keyakinan masing-masing.
Ha ha ha ha ... Anggaplah ini sebagai cara untuk menyambut bergabungnya anda ke SABDA Space. Dengan begini anda tahu bahwa di sini semuanya ada. Selamat bergabung kawan! Semoga and betah dan ikut berkiprah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Thanks :)
Terima kasih untuk sambutan hangatnya, Kawan.
Aku juga berharap bisa betah di sini. :)
Manual
"Apa kekurangan pemeriksaan selaput dara dengan cara manual, pak dokter?" Dokter itu menghela nafas panjang dan menjawab, "Waktu pemeriksaannya lama saya kuatir anda akan bosan menunggunya." Sebelum pemuda itu berkata, dokter itu menambahkan, "Sesungguhnya pemeriksaan selaput dara secara manual jauh lebih akurat."
Kenapa nggak meminta manual instruction (petunjuk manual) nya lebih dahulu?? dasar be o de o
satu lagi ya be o de o..
Waktu periksa pertama, dokter bilang saya masih perawan, itu sebabnya berdarah. Waktu diperiksa tadi, tidak berdarah, makanya dokter bilang saya nggak perawan lagi.
nah satu lagi yg paling be o de o... knp ya ga ditanya .. yg berdarah itu apa?trus ngeliat berdarah ato ngga darimana? hahahha..
Bless all of Us..
Bless all of Us..
Tanya dokter?
Mau kopdarnas hai hai nulis hal yang sensitif, maksudnya, apakah nanti sudah siap bila ditanyakan nama dan alamat dokternya? Siapa tahu ada yang ingin memeriksakan pacarnya, saudaranya, atau istrinya he he he he.....
Saya jadi terinspirasi untuk melanjutkan cerita ini, tapi baru berada di dapur sensor para bidadari, biar enggak dihapus admin ha ha ha ha....
Sabar dulu ya, nih lagi repot nyariin Iblis.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Nyariin Iblis?
Nyari kerajaan Allah dan kebenarannya aja uda cukup bikin pusing kok mo ditambahin cari si iblis sih Tante?
Iblislah bapamu...
Iya nih coldwind, biar bisa masuk kerajaan Allah dan kebenarannya, nyariin Iblis dulu, karena Yesus pernah bilang : "Iblislah bapamu!"
Eh nanti setelah ketemu, mau gua tanya : "Wahai Iblis, kamu ini bapamu atau bapaku atau bapa mereka?"
Eh siapa tau lagi si Iblis punya pacar yang diragukan keperawanannya, jadi biar diperiksain secara manual oleh dokternya hai hai, berani nggak ya periksa pacarnya si Iblis?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@Tante, Si Dukun
tante, kalau ada yang mau periksa selaput dara secara manual, biar dia hubungi si dukun di kotak ijo aja. Dia bilang bisa juga kok. Mungkin karena baru belajar jadi harus periksa ulang berkali-kali baru akurat hasilnya.
Ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Metode penghancur rencana perkawinan...
Dengan metode manual seperti di atas bisa dipatikan keakuratan hasilnya 100%, yaitu semua wanita sudah tidak perawan lagi.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
rugi apa untung
hai-hai untung apa rugi ...pak dokter sudah capai tapi gratis
Happy Lee
dokter pintar
Kemarin Joli ngapelin dokter kandungan di Singapore, karena ada beberapa hal aneh yang di temukan di Penang.
General Hospital Singapore, hasil yang nampak, sangat berbeda dengan di Penang Hospital, padahal sama-sama USG nya
Untuk pastikan dirinya sendiri dokter lakukan periksa "dalam" manual.
Dia melakukannya dengan sangat baik, untuk membuat Joli rilex.
Tiba-tiba saja ingat tulisan Hai-hai yang ini, jadi tersenyum sendiri..
Dokternya bertanya..
ha..ha..ha..
waduh waktu-ku internet di airport habis, besok sambung lagi ya..