Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Percayalah, aku telah sungguh-sungguh berubah...
“Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas?” tanyaku sedikit tidak percaya karena bagiku dia orang yang memiliki entah berapa kepribadian
“Aku sungguh-sungguh Ik. Aku sungguh-sungguh berubah. Sekitar mulai Januari ini aku merasa kalau semua yang kukejar, semua yang kudapatkan di dunia ini tidak ada artinya sama sekali”
***
“Ah, masa...?” tanyaku lagi. Hari ini, kakakku menelponku lagi. Dan aku masih mengulang-ulang pertanyaanku karena aku benar-benar ‘merasa’ telah salah mendengar.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanyaku lagi
“Kamu tahu ‘kan selama ini aku bagaimana. Semua kehidupanku, semua tingkah lakuku. Aku berusaha hidup baik, aku selalu berusaha terlihat baik di depan keluarga. Aku mulus menjalani hidup ini. Jabatan sudah kudapatkan, uang, mobil, rumah, ke luar negeri dan semuanya. Mungkin, tidak ada yang salah dengan semuanya. Tetapi, aku baru tahu kalau hidupku benar-benar sia-sia. Aku merasa cukuplah sudah aku mengejar semua yang ada di dunia ini. Sekarang saatnya menginvestasikan hidupku sama Tuhan”
“Beneran? Sekarang kamu sadar kalau hidupmu jauh dari Tuhan?” tanyaku
“Kok kamu bisa tahu hidupku jauh dari Tuhan” tanya kakakku
“Dari buahnya dong...” jawabku
“Iya! Dan itulah yang sedang kupikirkan sekarang. Aku mau keluar dari perusahaanku, aku mau meninggalkan jabatanku, aku mau meninggalkan semua teman-temanku yang selalu mengajarkan hal-hal yang menyimpang itu, dan datang kepada Tuhan” jelasnya
“Ehm... bagaimana sih kok kamu bisa seperti ini?” tanyaku lagi sambil garuk-garuk kepala
“Aku datang kepada seseorang hamba Tuhan, tidak tahu bagaimana, yang jelas aku bercerita sangat panjang sama dia, aku ceritakan semua kejahatanku yang tersembunyi, yang tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Sebelum aku selesai bercerita, aku sudah menangis, dan terus menangis. Hamba Tuhan itu memelukku, dan kamu tahu rasanya seperti apa Ik? Aku merasa seperti orang yang sangat sangat sangat berdosa, penjahat besar, tetapi dipeluk oleh Yesus, diampuni, dikasihi...”
“Selanjutnya?” tanyaku lagi
“Aku merasa hidupku berbeda. Aku merasa, ada sukacita yang sangaaaat besar di dalamku, lebih dari uang puluhan juta, lebih dari semua hadiah yang kuterima. Setelah itu aku merasa bahwa aku harus meninggalkan segala sesuatunya dan lebih mendekat kepada Tuhan. Membagi semua milikku, banyak memberi kepada orang –orang yang lebih membutuhkan. Aku selama ini telah sangat egois, aku meraup semua hanya untuk diriku sendiri, aku melakukan banyak hal tetapi ternyata itu tidak sebanding dengan damai sejahtera yang sekarang kumiliki”
Astaga!!! Dia benar-benar dapatkan Tuhan, itu pikirku sambil terharu berat.
“Kamu tahu Ik? Ada hal yang sangat luar biasa yang tidak pernah kulakukan sebelumnya, yang sekarang terus kulakukan?” tanyanya
“Apa?”
“Ketika aku sampai di kantor, aku pasti langsung mencari tempat yang sunyi, berdoa, dan membaca Firman. Aku sekarang mendengarkan hanya lagu-lagu rohani, bahkan pernah aku menyetir sambil menangis karena aku sadar bahwa Tuhan itu ternyata sangat sangat baik padaku. Aku dulu melewatkan hari-hariku begitu saja, bertahun tahun tidak pernah ke gereja, sangat jauh dari Tuhan. Tapi Dia masih sungguh sangat baik padaku”
Aku hanya menghela nafas yang seolah tertahan di dada...
“Aku berubah Ik, benar-benar berubah! Aku ingin membawa hidupku dekat kepada Tuhan. Aku sudah menemukan jawaban itu dalam hidupku”
Ah, Tuhan. Sambil mendengarkan dia bercerita dengan semangat, wajahnya melintas di hadapanku. Hal-hal buruk yang telah terjadi diantara kami, kejahatan, kekerasan, telah memudar dari ingatanku. Kenyataan bahwa kami satu ayah tapi berbeda ibu sungguh-sungguh menjadi jurang pemisah yang tak bisa kumengerti. Tetapi, aku sungguh-sungguh mengasihinya, mengampuninya sejak aku bertobat lahir baru, meskipun hanya sekali dalam seumur hidupku dia memelukku penuh kasih, waktu 10 tahun yang lalu ketika ia mendengar pemberitaan Injil yang kusampaikan. Setelah itu, dia semakin tak tersentuh olehku. Kehidupan kami seperti kutub utara dan kutub selatan. Dia sibuk dengan pekerjaannya yang sangat luar biasa, yang bisa membawanya pergi ke negara manapun, sedangkan aku? Uang yang kuperoleh dalam 1 bulan dengan kerja keras hanya 1/10 dari gaji pokoknya. he he he ... Bahkan sewaktu tinggal lama di Jakarta pun dia tidak mau bertemu denganku dengan sejuta alasan.
Dunia kami sangat berbeda.. Kami hanya bertemu saat lebaran atau natal tiba, itupun jika sama-sama pulang kampung. Dan, setiap waktu itu pula aku tak pernah berhenti berusaha berbicara kepadanya tentang tujuan hidup, keselamatan dan pertobatan kelahiran kembali. Aku telah nyaris berhenti berharap, karena responnya yang terlihat sangat negatif. Terakhir waktu lebaran tahun lalu, dan aku terpaksa nebeng dari pantura menuju Semarang, aku sempat berbicara tentang Tuhan meskipun itu sangat sedikit sekali.
“Mas, satu pesanku buatmu ya... banyak orang bisa mengawali kehidupannya dalam Tuhan dengan baik dan semangat, tapi mengakhirinya dengan buruk. Aku berharap itu tidak terjadi denganmu. Ini luar biasa, sangat luar biasa, aku senang sekali mendengarmu bertobat, tapi kamu harus terus... kehidupan dalam Tuhan membutuhkan perjuangan panjang dan tidak mudah untuk dilewati. Tapi aku berdoa untukmu dan mendukungmu untuk terus hidup dalam Tuhan dengan sungguh-sungguh” kataku
“Bener ya Ik, kita masing-masing berdoa ya... semoga kita tetap terus dalam Tuhan sampai akhir...”
“Iya, besok kita sharing-sharing lagi ya...” jawabku menutup pembicaraan
Ahhhh... Tuhan.. terima kasih, terima kasih banget buat anugerah besar ini... aku minta anugerahMu senantiasa menguatkan kami untuk terus berjalan di panggilanMu yang mulia.
- iik j's blog
- Login to post comments
- 4564 reads
iman, pengharapan dan kasih..
selama masih ada iman, selama masih ada harapan, dan selama masih ada kasih... semua hal yang baik tidaklah mustahil.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@pwijayanto. thanks
Yup!!! betul pak... ga ada yang mustahil deh bagi Tuhan!!
passion for Christ, compassion for the lost
turut berbahagia...
Mbak Iik, aku turut bersyukur atas apa yang sudah terjadi dalam kehidupan mbak. Seorang kakak yang sudah kembali... oh alangkah bahagianya... Semoga apa yang sudah menjadi baik tetap terus berkembang... dan menampakkan buahnya...
Salam terkasih dari seorang sahabat...
@Cahyadi,thanks
thanks ya mas..
tetap semangat
passion for Christ, compassion for the lost