Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Perayaan Kematian Kekristenan
Sabtu, 20 Desember 2008, Natal Umum. Gedung besar itu terisi 1000 orang; Pendeta, Artis, Penyanyi, Umat Kristen penuh di sana, namun aku menemui kekosongan dan kehampaan besar, serasa berada di tengah kuburan. Pemimpin pujian wanita memakai busana yang tak sepatutnya dipakai menghadap Sang Raja. Lagunya, mazmurnya hanya keluar dari lidah dan bibir manis, bukan hasil penyembahan sejati dari hati yang terikat kuat dengan Tuhan.
Firman yang disampaikan "Hamba Tuhan" hanya berdasar pengertian manusia. Tidak ada pesan arti kedatanganNya di dunia. Tidak ada pesan arti kepatuhan Maria kepada kehendak Tuhan. Tidak ada pesan arti "genderang perang iblis melawan Tuhan" melalui pembunuhan bayi-bayi oleh Herodes. Tidak ada pesan arti penyembahan terbaik orang Majus kepada Raja Segala Raja. Tidak ada pesan arti kamar-kamar nyaman yang tertutup namun kandang hewan yang terbuka. Tidak ada pesan lain lagi yang menantang umatNya di dunia yang makin jahat dan bengkok hatinya. Tidak ada!!! Hanya perkataan-perkataan kosong, hampa, tanpa makna, terbuang di udara. Sang "Hamba Tuhan" memperkatakan kebanggaan, kesuksesan manusia yang memuakkan.
Berkat tanpa Salib! Merayakan dan mengikut Yesus tanpa bayar harga! Surga tanpa penyangkalan diri! Penghiburan-penghiburannya tiada arti dan hanya berdasar pada hikmat manusia belaka! Tidak ada api yang menghanguskan, dan membuat orang-orang berbalik dari jalan-jalanNya yang jahat! Tidak ada jawaban bagi umatNya yang tengah sekarat dan hidup berkubang dosa, apalagi bagi orang dunia di luar sana!!!
Orang-orang datang untuk mencari penghiburan sesaat, artis berlabel Kristen dan berkat-berkat palsu. Mereka mendapatkan Firman yang sebenarnya bukan Firman Tuhan yang menghidupkan yang sanggup memisahkan pertimbangan dan hati manusia. Tidak ada nafas kehidupan Sang Pencipta Semesta yang KuasaNya sanggup mengalahkan kematian jasmani dan rohani. Tidak ada kegairahan dan antusias rohani sejati yang memampukan jutaan nenek moyang rohani kita bersedia martir bagi Kristus.
Mata hampa, pujian hampa, Firman hampa, kehadiran hampa, beku dan mati!! Perayaan kelahiran, kehadiran Sang Juru Selamat yang dipercaya membawa keselamatan bagi seisi dunia menjadi tak lebih dari ritual kosong yang tanpa arti!!! Aku baru mengerti sekarang kenapa kualitas kekristenan telah meluncur turun ke titik nadir kematian. Karena pesan Kelahiran Sang Penebus tak diberitakan lagi. KehendakNya atas umatNya tak lagi diharap dan diperkatakan dengan murni dan terus terang di perayaan-perayaan KelahiranNya, bahkan oleh mereka yang menyatakan diri sebagai "Hamba-Nya" Perayaan Kematian Kekristenan ini aku lihat saat perayaan Natal, hari yang dipercaya sebagai Kelahiran Yesus Kristus-Juru Selamat Dunia.
***
Hatiku bergolak dalam kegeraman dan kemarahan, hingga... satu penghiburan datang ketika aku bertanya kepada seorang asing tak kukenal yang duduk di sebelahku tentang "Arti Natal" ini bagi hidupnya, dan dia menjawab; "Tidak ada artinya. Aku baru saja bercerai dengan suamiku, hidupku berantakan, dan sekarang aku sedang mencari lagi tujuan hidupku..."
Aku temukan pesan Natal itu lagi... kali ini harus keluar melalui diriku sendiri... Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa : bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"
Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Yoel 3:9-14
- iik j's blog
- 3790 reads
Menjelang perayaan kematian kekristenan
Menemukan blog lawas ini di tumpukan daftar blog membuat saya tertegun. Musim Natal segera tiba. Panitia Natal sudah dibentuk, sebentar lagi segala macam persiapan termasuk mengumpulkan dana besar akan berlangsung. Untuk apa semuanya itu ?
Baiklah untuk setiap yang terlibat dalam persiapan itu berjaga-jaga agar Natal tak lebih dari perayaan ultah cute baby Jesus yang teroggok di bawah Xmas tree atau disebut-sebut di email/MMS, sedangkan fokusnya tak jauh dari kegiatan memuaskan lidah, perut, mata dan telinga sendiri.
Kata-kata Iik layak dicatat.
Firman yang disampaikan "Hamba Tuhan" hanya berdasar pengertian manusia. Tidak ada pesan arti kedatanganNya di dunia.
...
Hanya perkataan-perkataan kosong, hampa, tanpa makna, terbuang di udara.
...
Orang-orang datang untuk mencari penghiburan sesaat, artis berlabel Kristen dan berkat-berkat palsu. Mereka mendapatkan Firman yang sebenarnya bukan Firman Tuhan yang menghidupkan yang sanggup memisahkan pertimbangan dan hati manusia.
...
Mata hampa, pujian hampa, Firman hampa, kehadiran hampa, beku dan mati!!
...
Aku baru mengerti sekarang kenapa kualitas kekristenan telah meluncur turun ke titik nadir kematian.
Ha!
Semoga tahun ini saya tak berkontribusi terlalu besar dalam pemercepatan kematian kekristenan ini.
Thank you for reminding us, Iik.