Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pengembara, Kambing, Serigala dan Harimau
Padang Paduran merupakan sebuah padang rumput yang sangat luas, terletak di pinggir sebuah hutan rimba. Tidak ada yang tahu kenapa dinamakan Padang Paduran. Salah satu jenis binatang yang menghuni padang ini adalah binatang yang disebut kambing. Hewan-hewan ini hidup dengan memakan rumput yang begitu melimpah. Setiap hari, sekelompok harimau pasti keluar hutan dan ikut mencari makan di padang ini, tentu saja bukan untuk memakan rumput, tetapi memangsa kambing-kambing yang sedang merumput
Dulu, menurut cerita, hanya satu jenis kambing yang hidup di padang ini, yaitu kambing liar yang harus menjaga diri sendiri dari santapan harimau. Tetapi pada suatu hari seorang pengembara datang ke padang ini. Karena melihat betapa kambing-kambing di padang ini tidak berdaya melawan harimau, ia akhirnya masuk ke hutan dan menangkap beberapa ekor serigala dan menjinakannya. Ia juga menangkap beberapa ekor kambing di padang lalu melatih serigala-serigalanya menjinakkan dan menjaga hewan-hewan tak berdaya ini.
Akhirnya ia merasa sudah waktunya membiarkan serigala-serigalanya mengurus sendiri kawanan kambing di padang rumput ini. Sebelum pergi ia mengumpulkan mereka.
"Aku telah mengajar kalian untuk menjaga kambing-kambing di padang ini, jagalah kawanan yang sudah jinak dan berusahalah dengan sabar untuk menjinakkan kawanan yang masih liar. Jangan biarkan harimau memangsa mereka. Kumpulkan kambing yang berhasil kalian jinakkan bersama-sama dengan kawanan yang sudah jinak, supaya mereka juga ikut saling menjaga!"
Generasi ganti generasi telah berlalu, selama itu serigala melakukan tugasnya dengan baik. Kambing yang berhasil dijinakkan sudah banyak, bukan hanya itu saja, kawanan serigala yang menjadi penjaga juga makin bertambah. Ada yang datang dengan sendiri dari hutan, ada juga yang merupakan keturunan serigala penjaga. Setiap ekor serigala menjaga kawanan kambingnya masing-masing. Biasanya banyaknya kawanan yang dijaga tergantung berapa keras ia berusaha menjinakkan kambing yang masih liar.
"Jaman sekarang, tidak seperti jaman dulu, sulit sekali menjinakkan kambing yang masih liar." Kata beberapa ekor serigala yang hanya bisa menjaga kawanan yang dimilikinya. Serigala seperti ini biasanya tidak lagi memikirkan untuk menjinakkan kambing yang masih liar, mereka cuma menjaga kawanan kambing yang mereka dapatkan dari pendahulunya yang sekarang sudah mati.
Tanpa mereka sadari, bahkan kelihatannya beberapa ekor serigala memang tidak terlalu memikirkannya, jumlah kambing mereka makin berkurang. Ada yang kembali bergabung dengan kelompok kambing liar, ada pula yang menjadi santapan harimau, bahkan beberapa ekor bergabung dengan kelompok kambing jinak lain.
Walaupun demikian, masih ada sekelompok serigala yang tetap bersemangat untuk mengumpulkan dan menjinakkan kambing liar. Mereka dikenal dengan sebutan serigala agresif. Bahkan mereka melakukannya dengan sangat berani, kadang-kadang menawarkan sesuatu yang dibutuhkan oleh kambing liar, tentu saja bukan hanya sekedar rasa aman, tetapi kehidupan yang lebih baik.
Sejak awal harimau tidak suka adanya kambing jinak yang dijaga serigala. Walaupun lebih kuat, harimau tidak berdaya melawan kecerdikan serigala. Sangat sulit bagi mereka mendekati kawanan kambing yang dijaga. Serigala telah memasang jebakan dan rintangan di di sekitar kawanan kambing mereka. Bahkan mereka telah mengajari kambing bagaimana menjaga diri terhadap harimau.
Walaupun demikian, beberapa kali harimau berhasil juga memangsa kambing jinak, dan mereka menjadi ketagihan. Harimau telah merasakan kalau daging kambing jinak ternyata lebih enak daripada daging kambing liar. Mungkin karena kambing jinak tidak makan sembarang rumput, mereka telah diberitahu kalau tidak semua rumput boleh dimakan. Sedangkan kambing yang masih liar tidak mengetahuinya. Menurut mereka semua rumput boleh dimakan.
Bukan hanya harimau yang tidak senang. Sekelompok kambing liar juga tidak suka teman-temannya bergabung dengan kelompok yang dijaga serigala. Mereka lebih suka hidup tanpa banyak aturan, serta tidak ingin kehilangan kawan-kawannya. Kambing-kambing ini menjadi kelompok yang membenci serigala.
"Kita harus melakukan sesuatu, kalau tidak, semua teman-teman kita akan meninggalkan kita dan bergabung dengan serigala di sana" kata seekor kambing yang paling disegani oleh segenap kambing liar.
Kelompok ini akhirnya melakukan banyak cara untuk mencegah gerakan serigala yang masih bersemangat. Bahkan mereka menakut-nakuti teman-teman mereka yang mulai didekati oleh kambing jinak. Tetapi kelompok ini kebanyakan suka dengan kelompok serigala yang tidak terlalu agresif.
Apa yang dilakukan kawanan kambing liar ini menyebabkan beberapa serigala tidak berani lagi mendekati kelompok kambing liar. Kambing jinakpun juga sekarang menjadi takut berteman dengan kawanan kambing liar. Walaupun demikian, tetap saja ada serigala yang tidak kenal takut. Mereka dengan berani tetap berusaha mendekati kelompok kambing liar. Kelompok kambing liar juga tidak tinggal diam, mereka juga berusaha keras menjaga kambing-kambing yang mereka anggap lemah supaya tidak dipengaruhi.
Akhirnya serigala ekstrim menyadari bahwa sekarang sulit untuk mendekati dan menjinakkan kelompok kambing liar. Tidak seperti dulu lagi. Sekarang keadaan sangat berubah. Ruang gerak mereka benar-benar dibatasi oleh beberapa ekor kambing liar yang sangat berpengaruh.
Lalu serigala agresif ini mulai merubah haluan, mereka mulai lebih memperhatikan kambing-kambingnya sendiri, tidak seperti sebagian serigala yang membiarkan kambing peliharaannya hidup sendiri. Lama kelamaan serigala-serigala ini juga mulai melirik kambing jinak yang tidak begitu terurus. Banyak juga kambing seperti ini yang akhirnya tertarik dan bergabung, meninggalkan penjaganya yang lama.
"Coba lihat serigala-serigala yang merebut kambing tetangga." merupakan ungkapan setengah mengejek yang dikatakan oleh serigala yang kehilangan beberapa ekor kambingnya. Memang kebanyakan serigala ekstrim ini membentuk kelompok kambing di tempat yang sudah banyak kelompok kambing jinaknya. Sehingga banyak yang mengatakan mereka suka membentuk kelompok baru di mana banyak kambing jinak yang tidak terurus.
Tidak seekorpun kambing menyadari bahwa satu-satunya yang mengambil keuntungan dari semua permasalahan ini adalah kawanan harimau. Sekarang sudah ada tiga kelompok kambing. Kambing liar, kambing jinak yang tidak terlalu peduli nasib kambing liar; seperti penjaganya yang juga tidak peduli. Serta kelompok kambing dan serigala ekstrim.
Ketiga kelompok ini saling terpisah, dan tidak pernah saling menolong. Bahkan yang sama-sama jinak juga membentuk dua kelompok yang sulit tolong-menolong. Jadinya harimau sangat senang. Setiap hari harimau-harimau ini sarapan kambing liar, walaupun tidak terlalu enak, yang penting makan pagi. Siangnya makan kambing jinak ekstrim, sangat enak. Lalu malamnya makan kambing jinak biasa, tidak seenak kambing ekstrim, tetapi enak dari kambing liar, mungkin karena kambing jenis ini diam-diam memakan makanan yang tidak boleh dimakannya.
Pengembara yang dulu menjinakkan serigala dan kambing ini mendengar pertengkaran tersebut. Ia juga mendengar kalau harimau mengambil keuntungan, bahkan beberapa kambing peliharaan mereka telah kembali bergabung dengan kambing liar. Banyak hal sekali yang membuat pengembara ini kecewa. Akhirnya ia kembali ke padang ini.
"Kalian hanya memberi keuntungan kepada harimau dengan perselisihan kalian" kata sang pengembara
"Mereka yang merebut kambing-kambing kami" Jawab seekor srigala mengadu.
"Bukan saatnya lagi untuk bertengkar masalah rebut-rebutan kambing. Sekarang saatnya untuk saling menolong sehingga tidak sampai dimangsa oleh harimau. Saatnya untuk merebut kembali kambing yang telah berbalik. Juga saatnya untuk menjinakkan kambing liar lagi."
- anakpatirsa's blog
- 7678 reads
reformasi si kambing
Jadi yang agresif saja
AKU INI KAMBING JALANG
Anakpartisa
Aku ini kambing jalang, di Padang Paduran, dari kelompoknya terbuang, walau diejek tak pernah jerah untuk terus berseru di antara kambing-kambing jinak untuk menemukan kambing-kambing jinak yang naluri jalangnya telah bangkit. Bila baluri jalang kambing jinak telah dibangkitkan, maka dia kan mendengar suaraku dan bergabung dengan kami, hidup sebagai kambing jalang. Menyembah Tian (langit), dikasihi Di (bumi) dan hidup dipimpin Shang Di (raja segenap Alam), ketiganya adalah Da Yi (Esa).
Dahulu kala, seorang pengembara datang ke padang kami. Dia menangkap beberapa serigala dan beberapa kambing untuk dijinakan. Suatu hari pengembara itu pergi meninggalkan kambing-kambing jinak untuk digembalakan serigala. Dia berkata:
"Aku telah mengajar kalian untuk menjaga kambing-kambing di padang ini, jagalah kawanan yang sudah jinak dan berusahalah dengan sabar untuk menjinakkan kawanan yang masih liar. Jangan biarkan harimau memangsa mereka. Kumpulkan kambing yang berhasil kalian jinakkan bersama-sama dengan kawanan yang sudah jinak, supaya mereka juga ikut saling menjaga!"
Generasi ganti generasi telah berlalu, selama itu serigala melakukan tugasnya dengan baik. Kambing yang berhasil dijinakkan sudah banyak, bukan hanya itu saja, kawanan serigala yang menjadi penjaga juga makin bertambah. Ada yang datang dengan sendiri dari hutan, ada juga yang merupakan keturunan serigala penjaga. Setiap ekor serigala menjaga kawanan kambingnya masing-masing. Biasanya banyaknya kawanan yang dijaga tergantung berapa keras ia berusaha menjinakkan kambing yang masih liar.
"Jaman sekarang, tidak seperti jaman dulu, sulit sekali menjinakkan kambing yang masih liar." Kata beberapa ekor serigala yang hanya bisa menjaga kawanan yang dimilikinya. Serigala seperti ini biasanya tidak lagi memikirkan untuk menjinakkan kambing yang masih liar, mereka cuma menjaga kawanan kambing yang mereka dapatkan dari pendahulunya yang sekarang sudah mati. Tanpa mereka sadari, bahkan kelihatannya beberapa ekor serigala memang tidak terlalu memikirkannya, jumlah kambing mereka makin berkurang. Ada yang kembali bergabung dengan kelompok kambing liar, ada pula yang menjadi santapan harimau, bahkan beberapa ekor bergabung dengan kelompok kambing jinak lain.
Walaupun demikian, masih ada sekelompok serigala yang tetap bersemangat untuk mengumpulkan dan menjinakkan kambing liar. Mereka dikenal dengan sebutan serigala agresif. Bahkan mereka melakukannya dengan sangat berani, kadang-kadang menawarkan sesuatu yang dibutuhkan oleh kambing liar, tentu saja bukan hanya sekedar rasa aman, tetapi kehidupan yang lebih baik.
Sejak awal harimau tidak suka adanya kambing jinak yang dijaga serigala. Walaupun lebih kuat, harimau tidak berdaya melawan kecerdikan serigala. Sangat sulit bagi mereka mendekati kawanan kambing yang dijaga. Serigala telah memasang jebakan dan rintangan di sekitar kawanan kambing mereka. Bahkan mereka telah mengajari kambing bagaimana menjaga diri terhadap harimau.
Bila naluri jalang kambing jinak telah bangkit, maka dia akan mulai berpikir dan mengerti kebenaran. Aku hanya perlu bercerita dan dia akan mengerti. Inilah ceritaku.
Serigala yang telah dijinakan namanya anjing. Anjing tak bertuan namanya serigala. Anjing hanya mematuhi tuannya selama tuannya ada, ketika tuannya pergi, maka anjing menjadi tuan atas dirinya sendiri. Anjing menaklukan diri pada tuannya karena menghormati tuannya, tuannya wajib memenuhi semua kebutuhan makan, minum, keamanan dan kasih sayang anjingnya. Apabila tuannya tidak memenuhi kewajibannya, maka anjing tidak akan menghormati tuannya, bila tidak menghormati tuannya, maka anjing tidak akan patuh dan menjadi tuan atas diri sendiri. Pergi mengembara, meninggalkan anjing untuk menggembalakan kambing-kambingnya, hanya pengembara jahat yang melakukannya.
Anjing tidak memangsa kambing karena tuannya melarang, sebagai gantinya, tuannya menyediakan makanan lain. Anjing tidak melanggar perintah karena menghormati tuannya, itu sebabnya ketika tuannya berprilaku tidak terhormat, tidak menyediakan makanan, minuman, rasa aman dan kasih sayang, anjing menjadi serigala, tuan atas dirinya sendiri. Serigala adalah binatang yang cerdik dan bijaksana, mereka hanya membunuh untuk makan. Mereka menjaga daerahnya, melarang binatang lain untuk berburu di daerah kekuasaannya. Serigala menyebut dirinya gembala dan menyebut binatang di dalam wilayahnya sebagai gembalaan. Serigala menggembalakannya untuk menggemukan, lalu memangsanya sesuai kebutuhan. Sangat bijaksana.
Kami, kambing-kambing jalang tidak takut harimau, sebab harimau-harimau di Padang Paduran sangat bodoh, ketika mencari kambing, mereka mengaum-ngaum. Ketika mendengar suaranya, kami segera tahu di mana mereka berada sehingga kami dapat menyingkir jauh-jauh dari mereka.
Hanya kambing-kambing jinak yang bisa ditelan harimau-harimau bodoh tersebut, karena kambing jinak itu sombong dan bebal. Kambing-kambing jinak itu yakin, serigala akan melindunginya, dan sang pengembara akan melindunginya, ketika mendengar harimau mengaum, mereka justru menyerang, menghardik agar harimau itu menyingkir.
Aku ini kambing jalang, di Padang Paduran, dari kelompoknya terbuang, walau diejek tak pernah jerah untuk terus berseru di antara kambing-kambing jinak untuk menemukan kambing-kambing jinak yang naluri jalangnya telah bangkit. Bila baluri jalang kambing jinak telah dibangkitkan, maka dia kan mendengar suaraku dan bergabung dengan kami, hidup sebagai kambing jalang. Menyembah Tian (langit), dikasihi Di (bumi) dan hidup dipimpin Shang Di (raja segenap Alam), ketiganya adalah Da Yi (Esa).
Salam
Hai hai
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Bang Chairil
"Aku ini kambing jalang, di Padang Paduran, dari kelompoknya terbuang, ...."
Wah, wah, ini kok jadi mirip salah satu puisi terkenalnya Bang Chairil, ya?
"Karena bahasa Indonesia dahulunya adalah lingua franca, kunjungilah Corat-Coret Bahasa saya"
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
100% Chairil Anwar
Saudra Indonesia-saram,
anda 100% benar, itu saduran dari puisi Aku karya Almarhum Chairil Anwar. Saya yakin semua orang yang membaca tulisan saya tersebut tahu pasti, dari mana kalimat tersebut disadur.
salam
hai hai
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
syukurlah...
syukurlah itu terjadi pada kawanan kambing...
dan tidak terjadi pada kawanan domba...
tidak ada cerita seperti itu pada kawanan domba...
tidak ada...
tidak ada yang mengaku maksudnya...
hahaha...
perumpamaan yang bagus saudara/i Anakpatirsa.
BIG GBU!
akhirnya
Ah, anakpatirsa,
Akhirnya Anda muncul juga di dunia kang-ouw elektronik ini. Kemunculan yang sudah lama saya tunggu-tunggu. (Hampir saja saya mendaftar atas nama Anda dan meng-copy-paste semua karya Anda ke dalamnya, saking gemasnya karena Anda tidak mau online ) Selamat bergabung, dan saya nantikan karya-karya Anda selanjutnya...
anakpartisa lauheng
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Penulis top
Luar... luar biasa.. ini adalah merupakan karya terakhirnya yang saya baca yang juga sekaligus karya pertamanya. orang ini kemampuan penulisannya semakin minggu semakin meningkat. Ia belajar dengan kian hari kian mengasah kemampuannya. Gaya tulisannya makin kuat.
Saya percaya, situs ini sebentar lagi melahirkan penulis top.
Baru nyadar
saya baru nyadar, komentar anakpatirsa artinya sangat berat!!!!!!
Telat banget yah......!
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)