Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pelayan Tuhan – Anda (Kita) Dituntut Tampil SEMPURNA !??
Pernahkah anda berkomitmen untuk menjadi seorang Pelayan Tuhan di sebuah Gereja ?
Dalam posisi apapun, sadarkah anda bahwa ada tuntutan pekerjaan yang begitu besar dalam profesi sosial yang satu ini.
Dalam beberapa bidang profesi saja, misal seperti: Dokter, News Presenter, Chef anda dituntut untuk tampil sempurna.
Anda memerlukan sebuah nyali dan segala kesiapan untuk tampil sempurna, berani melupakan sisi-sisi manusiawi anda untuk sesaat, dan semuanya ter_orientasikan pada hasil tertinggi. Bagaimana dengan Pelayan Tuhan ?
Seorang Pendeta pernah berkata; jika tidak mau tampil sempurna jangan mau jadi Pelayan Tuhan atau jangan berkomitmen terhadap profesi tersebut, karena mau tidak mau anda harus tampil sempurna itulah esensi tuntutan profesi dari seorang Pelayan Tuhan.
Untuk pekerjaan duniawi saja, begitu tinggi nilai kesempurnaan yang dituntutapalagi untuk Tuhan, bisa double atau triple bobotnya
saya terkadang suka bertanya-tanya kepada para Pelayan Tuhan yang melayani dengan dingin, tanpa senyuman, disertai genggam salam yang menunjukan sebuah keterpaksaan.
Well, dalam hati saya bilang; mereka cuma manusia.. mungkin sedang ada masalah di rumah atau di tempat kerja
tapi disisi lain saya berteriak..
NO!!... bukan seperti itu, apapun dan bagaimanapun situasinya, Pelayan Tuhan adalah Pelayan Tuhan yang harus tampil sempurna
Ya.. hanya sepotong contoh kecil dari pelayanan seorang Pelayan Tuhan dari ribuan contoh lainnya.
Jika Pelayan Tuhan tidak mampu tampil sempurna, ada tuntuntan lain kepadanya, yakni ia harus minta maaf atas ketidak_sempurnaannya tersebut
karena citra atas pelayan Tuhan adalah citraan terbaik yang mungkin dilihat orang dari seorang Pelayan, sehingga ia harus merelakan diri untuk terus rela tampil sempurna
-#####-
hmm, ternyata Pelayan Tuhan adalah profesi yang super sensitif.
Bagi kita yang sudah berkomitmen menjad Pelayan Tuhan
Beware of your commitment !!,
or.. maybe you don't have a commitment at the first place ??
If so.. I just say
so..sad..
so..sad..
very sad..sad
situation
Shallom4Ever
Don't ever fearful to the impossible dreams, if we want it become possible
*Shallom4Ever@all
- NoStressInDepress's blog
- 7771 reads
Bingung
Saudari Joli, semoga cocok = )
Hai Joli,
Tuntutan tampil sempurna dari sorang pelayan Tuhan, ya tentu saja sejauh mana tuntutan orang secara umum terhadap image dari Pelayan Tuhan, sama halnya saat anda mengharapkan seorang dokter mendiagnosa secara tepat, dan seorang Chef memasak dengan rasa yang tidak berubah, ada standard baku yang sudah menjadi benchmark
kesempurnaan seperti apa yang anda maksudkan ?
kalau kesempurnaan yang saya maksudkan adalah kesempurnaan peran sebagai Pelayan Tuhan, dimanapun ia ditempati ia harus berusaha menampilkan nilai-nilai terbaik sebagai Pelayan Tuhan
coba anda baca 2 konsep sempurna disini
Jika ia jadi seorang Singer, Usher, atau apapun juga, maka harus rela untuk mau belajar dan diajar tanpa henti untuk bisa terus memperbaiki dan melengkapi pelayanannya
bagaimana dengan pemusik, apa anda mau mendengar alunan musik asal-asalan saat berada di gereja ? saya yakin tidak
pemusik suatu saat pernah salah dan keliru, tetapi untuk minggu berikutnya tentunya hal tersebut sebaiknya tidak terulang lagi
Mbak Joli, disadari atau tidak, tuntuntan tersebut ada, karena memang ada,mengapa tidak berusaha untuk tampil sempurna saja, atau tepatnya terus mengejar kesempurnaan dan terus memperbaharui diri
Sebenarnya inti kebingungan anda adalah; apakah kita harus sempurna dulu baru bisa melayani ?, sangat menarik, terus terang saja kalau memang dunia pelayanan sesuai dengan pandangan anda ini, maka bagi saya ini adalah suatu kriteria yang offside, bahkan menurut saya sekalipun, hal tersebut hanya terjadi di dunia mimpi, dan gereja akan sepi dari pelayanan deh T_T
Dear Sis Joli, yang saya maksud dalam tulisan saya adalah adanya tuntutan untuk menjadi sempurna sekalipun kesempurnaan yang absolut tersebut tidak mungkin bisa diraih, tetapi paling tidak berusahalah untuk meraihnya, sehingga paling tidak kita bisa mendekatinya dan menjadi teladan bagi yang lain
Sederhana saja sebenarnya yakni dengan menumbuh_kembangkan sikap rendah hati agar mau belajar dan diajar
Saudari Joli, judul saya juga pakai tanda tanya (??),maksudnya agar pembaca mau share juga, jadi bagaimana menurut Mbak Joli sendiri apakah sudah cukup cocok dengan penjelasan saya ? =D
salam kenal
Shallom4Ever
Hai Nosid salam kenal
Hai Nosid salam kenal juga..
Sebenarnya inti kebingungan anda adalah; apakah kita harus sempurna dulu baru bisa melayani ?, sangat menarik, terus terang saja kalau memang dunia pelayanan sesuai dengan pandangan anda ini, maka bagi saya ini adalah suatu kriteria yang offside, bahkan menurut saya sekalipun, hal tersebut hanya terjadi di dunia mimpi, dan gereja akan sepi dari pelayanan deh T_T
Kebingungan saya hanya saya kok tidak pernah berpikir untuk memasukkan kriteria "sempurna" untuk target pelayanan .. Ok.. saya menangkap poin-nya.. seperti kata paulus dalam filipi "berlari-lari" untuk mengejar mahkota kesempurnaan.. kan?
Supaya tidak menjadi kriteria yang offside dan supaya Gol tidak dianulir, saya coba belajar.. and belajar mengejar "kesempurnaan" dengan learning by doing..
tunggu akhir bulan ya .. baru start ngajar SM..nya akhir bulan nanti...
Sudut Pandang Mana ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Masalah Komitmen
SETUJU dengan Andra & The Back Bone
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Melayani, Siapa Yang Dilayani?
Banyak orang menyebut apa yang dilakukannya melayani, namun sebenarnya yang mereka lakukan justru mencari cara agar egonya terlayani. Nggak usah jauh-jauh kita bisa melihatnya di SABDAspace atau yang katanya disebut pasar klewer ini.
Selama ini gua diem-diem mengamatinya. Kalau soal gaya bahasa dan thema tulisan mungkin kita setuju kalau dikatakan bahwa hal itu sangat tergantung pada bakat dan pengetahuan penulisnya. Namun bila soal tampilan, kerapihan dari tulisan kayaknya semua orang bisa belajar dan melakukannya, tapi mari kita lihat, berapa banyak orang yang melakukannya?
Coba bandingin kerapihan tulisan Jesus Freaks, Nosid bahkan Denny Teguh dan Dede Wijaya dengan tulisan John Adisubrata atau dengan tulisan Purnawan Kristanto atau dengan tulisan hai hai. Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut gua karena cara pandang para penulisnya.
Menurut gua Baik Purnawan, hai hai maupun John menganggap para pembeli (pembaca) adalah raja, ketika menulis ketiganya berprilaku sebagai pelayan yang melayani raja-raja itu. Walaupun repot mengatur tampilan tulisannya namun mereka melakukannya dengan antusias karena menganggap selain isi tulisan tampilan juga harus memenuhi standard.Dalam hal ini gua lihat si hai hai yang paling getol mengedit tampilan tulisannya. Saat ini gua liat hanya ada 3 or 4 tulisannya yang belum sempat dia edit tampilannya.
Sedangkan penulis yang lain, menganggap menulis di pasar Klewer adalah sarana untuk memuaskan egonya. Dalam kondisi demikian, yang terpenting adalah memuaskan diri sendiri soal kepuasan pembeli itu urusan kesekian. Itu sebabnya setelah tulisannya di pasang, tidak diedit lagi tampilannya. Bila tampilannya jelek para pembaca harus memakluminya atau cari akal sendiri.
Tulisan Jesus Freaks Kreatif, tulisan Nosid segar, tulisan dede wijaya komprehensif sedangkan tulisan denny teguh sarat nilai Theologia.Khusus tulisan Jesus Freaks dan Nosid walaupun tidak rapih masih mudah dibaca karena kalimatnya pendek-pendek. Namun tulisan dede wijaya terutama tulisan denny teguh membuat orang tersiksa ketika membacanya karena alinea yang panjangnya luar biasa, membuat mata perih. Seharusnya aliea itu dipecah menjadi beberapa alinea yang lebih pendek agar lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.
Melayani, siapa yang dilayani?
Semoga mbah dukun tulus...
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Thanks to Mbah Dukun
Dia Dipuja Sebagai Sang Hamba Allah
Peter Popoff, di masa jayanya dia dipuja sebagai Sang Hamba Allah. Jutaan orang mengaku mendapat berkat dari kotbah-kotbahnya, dia juga mengaku melakukan beribu-ribu mujizat penyembuhan dan mendengar suara Allah seolah mendengar suara teman. Inilah yang terjadi padanya. Silahkan klik di sini atau di sini atau di sini untuk menonton cuplikan Filmnya.
Benny Hinn, anda mau mengetahui gaya hidupnya? silahkan klik di sini.
Nosid, apa pendapat kamu tentang keduanya? Bukankah keduanya tampil sempurna?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai, Siapa yang memuja ???