......salut buat anda....yang tulus menulis artikel di atas...

Indonesia memang luar biasa..........

GBU

Terima kasih pujiannya.

Omong-omong saya sangat bangga dengan Indonesia. Hanya, saya sedih sebab Indonesia dirusak oleh petualang politik yang mengatasnamakan rakyat padahal ia sekadar mencari keuntungan buat diri sendiri.

Saya selalu bersikap kritis karena begitu mencintai Indonesia.

Ingat nabi Yeremia? Ia yang dengan berapi-api dan lantang menyerukan supaya Yehuda menyerah pada Babel. Kalau dia hidup di Indonesia mirip dengan Yeremia menyerukan supaya Indonesia menyerah pada Malaysia (wah bisa dibantai Yeremia). But, apa yang dikatakan Yeremia waktu itu adalah firman Tuhan dan dalam rangka mencintai umat Allah.

Saya tidak akan berseru sekstrem Yeremia, tetapi tetap berusaha kritis supaya Allah tidak mengutus seorang nabi ke Indonesia dan berseru seperti yang diserukan Yeremia.

Saya selalu mencintai negeri ini meski saya bukan tentara.

Orang-orang Indonesia Memang Hebat

Jadi, apa yang dapat kita lakukan? Terus berkarya dan yakin bahwa tiap rakyat Indonesia adalah orang-orang yang mampu mengungguli kemampuan bangsa lain.

Salam kenal pak Bayu...

Apalagi bila dibiayai oleh negara yah, pa...

Saya juga sangat berharap, di Indonesia ini,yang berkarya dalam bidang technologi,science,bisa diprioritaskan, diambil,dikumpulkan, diberi wadah khusus,dibiayai untuk melakukan riset lebih, demi kemajuan Indonesia,. Seperti ahli matematika, ahli fisika, yang memenangkan kejuaraan tingkat INTERNATIONAL.

Bahkan kadang saya berpikir, kenapa pemerinytah tidak mengumpulkan semua hacker yang tersebar dari sabang sampai merauke, untuk dipakai oleh negara, karena otak mereka yang sangat encer, bisa digunakan, untuk hal hal positif, kan jauh lebih baik, daripada jenius untuk hal yang negatif..

Maju terus, pa..berkarya untuk INDONESIA BISA.

Smile

Tumben Bayu dan Hiskia bisa akur. Jangan-jangan tulisan ini dibuat Bayu untuk menyukakan Hiskia

“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

MAs Wawan, anda tahu cara menghadapi hiskia ketika dia marah besar? Nyanyikanlah lagu Indonesia Raya, dia pasti berdiri tegak dan melupakan kemarahannya setelah itu.

Mas Bayu, banyak teman-teman yang bilang saya gila karena menganggap Indonesia adalah tanah perjanjian yang Tuhan janjikan kepada Kakek saya dan keturunannya.

Banyak teman-teman yang bilang saya bermimpi karena yakin, Indonesia adalah negeri yang Tuhan persiapkan untuk menolong dunia menggapai kemakmuran dan kedamaian.

Saat ini kita harus bergerak. Indonesia harus bergerak. Anda bergerak dengan menebar berita tentang apa yang ada saat ini. Yang lainnya bergerak sesuai kapasitasnya masing-masing. Bila kita terus bergerak, maka cepat atau lambat Indonesia akan menemukan bentuknya.

Bhineka Tunggal Ika!

Itulah Indonesia.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kemanusiaan yang adil dan beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Itulah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah cita-cita, itulah yang harus kita kejar. Anda pernah melihat cita-cita yagn demikian luhur di ikrarkan oleh sebuah bangsa? Ya, Indonesia!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Penjaganya Si Hizkia .. sapa tahu besok dia jadi JENDRAL...

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

MERDEKAAAAAAAAA...!!!!!!!!

MERDEEEKKKKAAAAAAAAAAAAAAA....!!!!!!!!!!

MERDEEEEEKKKKKKKKKAAAAAAAAAAAAAAA....!!!!!!!!

DAN-DAN

saya suka bebek panggang...

DAN DAN, Mungkin dua atau tiga tahun yang lalu, saat itu saya dan beberapa orang teman sedang nongkrong di salah satu cafee di Chitos. Saat itu mendekati tanggal 17 Agustus. Seperti biasa, bila nongkrong, saya dan teman-teman selalu meramaikan suasana baik dengan permintaan lagu kami maupun komentar kami dan dansa dansi kami yang memancing suasana menjadi interaktif.

Ketika istrirahat, anak band mengunjungi meja kami. Setelah ngobrol basa basi dia bertanya apa yang bisa dilakukannya karena nampaknya pengunjung malam itu kurang greget dengan musik mereka. Saya lalu bertanya padanya, "Maih ingat lagu Rayuan Pulau Kelapa?"  Dia lalu memanggil temannya yang lain, salah satunya vokalis. Sang Vokalis menyatakan masih ingat lagu itu. Saya lalu mengusulkan agar mereka mengganti suasana dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan. "Katakan tiba-tiba suasana agustusan meliputi hati kalian sehingga muncul keinginan untuk bersyukur kepada Tuhan atas negeri yang indah ini. Nyanyikan lagu itu lalu beri kesempatan hadirin meminta lagu."

Ketika mereka ragu, saya keluarkan dompet saya, menunjukkan jumlah uang di dalamnya dan menunjukkannya kepada mereka, "Bila audience tidak suka semua uang itu menjadi milik kalian, namun bila audience suka, belikan saya satu gelas bir."

Ketika lagu dinyanyikan, saya melihat banyak sekali yang menunduk lalu menggeleng-geleng kemudian mengangguk-angguk dan menerawang.

Indonesia tanah air beta
pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
slalu di puja-puja bangsa
di sana tempat lahir beta
dibuai dibesarkan bunda
tempat berlindung di hari tua
sampai akhir menutup mata

Ha ha ha ha ... Ternyata anak-anak band itu nggak tahu bahwa yang mereka nyanyikan adalah "Indonesia Tanah Air Beta", Bukan "Rayuan Pulau Kelapa." Namun sambutannya luar biasa. Setelah pertunjukkan berakhir mereka mengantarkan bir satu pitcher ke meja kami. Saat itu saya berkata, "Eh, janjiannya satu gelas kenapa lu kasih satu pitcher, mau bikin gua mabok?" Mereka ngakak dan berkata, "Om, Tipsnya gila malam ini. Rekor nich!"

DAN DAN, itulah salah satu kisah petualangan saya dan teman-teman serta sebuah group banda yang saya lupa namanya. Bila kamu sedang main lalu tiba-tiba ada permintaan lagu demikian, mungkin itu permintaan dari kami. Ha ha ha ha ...  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Hehehehe, band apa yang itu om? Itu bukan band saya, soalnya waktu 17 an saya gak pernah maen di citos.

Tapi cerita ini boleh juga tuh buat inspirasi anak2 band saya juga hehehe.

DAN-DAN

saya suka bebek panggang...

He he he ... mungkin kalau Hiskia dan saya bertemu sebenarnya memang cocok. Kami sama-sama mencintai negeri ini, hanya ekspresinya berbeda. Bisa dimengerti sebab Mas Hiskia kan berada di dalam institusi penjaga NKRI dengan tafsiran tentang mencintai Indonesia seperti yang selama ini ia kumandangkan. Saya lebih bebas menafsirkan. Namun, jelas saya berharap orang-orang Indonesia tidak stagnan dan terlena dengan jargon-jargon.

Bagi saya, sekarang Indonesia lebih baik sebab masing-masing rakyatnya punya hak untuk berpartisipasi dengan berbagai cara. Hanya, setiap orang harus kritis. Sebagai contoh: jika kasus RS Omni vs. Prita terjadi 20 tahun lalu, bisa dipastikan Prita bakal masuk penjara tanpa ada satu orang pun berani membela.

Namun, Indonesia masih terus berproses sebab terus terang kita kembali menjadi bayi dalam demokrasi. Masih merangkak dan menabrak sana-sini. Jadi, seperti yang Hai-hai bilang, ”Bila kita terus bergerak, maka cepat atau lambat Indonesia akan menemukan bentuknya.”

Siapapun yang memimpin, saya tetap patuh. Siapapun yang memerintah, saya tetap melaksanakan.

Hanya satu kesedihan di dalam hati saya, di saat saya harus bentrok dengan anak negeri sendiri.

Di mana saya berada, di situlah kebanggan saya. Institusi tempat di mana saya bekerja, menurut saya masih yang terbaik. Institusi tempat di mana saya bekerja, menurut saya masih tetap yang paling exsis untuk menjaga NKRI

Doktrin dan dogma yang lama sudah lama saya tinggalkan. Doktrin yang baru saya kejar hanya untuk NKRI. Salut buat orang Indonesia yang masih menghargai lagu kebangsaannya, bendera negerinya, yang masih mampu menitikkan air mata untuk negerinya....negeri tercinta INDONESIA.

NKRI....harga mati....

GBU

Lam kenal om Hizkia
s7 Indonesia,Nusantara,dan Ibu Pertiwi Ku....Harga Mati untuk Indonesia ku