Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
NOSID Enlighten for TMBfMD
Hai hai:
Tahu bahwa manusia mustahil mengerti FirmanNya namun berfirman juga, bahkan menuntut manusia untuk menaati firmanNya, Allah demikian disebut (maaf) kurang pinter atau (maaf) gendeng. Lebih mudah mempercayai bahwa manusia mampu mengertifirman Allah dari pada menyembah Allah yang (maaf) kurang pinter atau (maaf) gendeng.
NOSID:
Bung Hai-hai, mungkin anda belum meyimak betul jawaban saya pada bagian kesimpulan J
Hai hai:
Siapa bilang manusia tidak mungkin menciptakan ciptaan yang melebihi manusia? Manusia mampu menciptakan mesin-mesin yang melebihi kekuatannya. Manusia tidak dapat terbang, namun mampu menciptakan mesin yang bisa terbang. Manusia tidak bisa mengambang di atas air, namun mampu menciptakan mesin yang bisa mengambang di atas air. Manusia mampu menciptakan mesin-mesin yang dapat bergerak melebihi kecepatannya. Manusiapun mampu menciptakan komputer yang mampu berpikir melebihi kecepatannya dan mengingat jauh lebih akurat dibanding dirinya.
Apa itu sempurna? Ketika menyatakan sesuatu sempurna atau tidak sempurna, anda harus menentukan standardnya. Apabila yang menjadi standard adalah Allah, maka anda harus mengakui bahwa Allah yang sempurna pun tidak mampu menciptakan ciptaan yang sempurna, karena Allah tidak menciptakan Allah.
Namun bila yang dimaksudkan adalah “sesuai dengan tujuan penciptaan” maka anda harus mengakui bahwa manusiapun mampu melakukannya. Tumbuhan, binatang adalah ciptaan yang sempurna walaupun keduanya tidak sehebat manusia. Motor adalah ciptaan yang sempurna, walaupun tidak sehebat mobil.
Siapa bilang manusia tidak sempurna? Mustahil Allah menyatakan bahwa segala sesuatu yang diciptakannya sungguh amat baik bila manusia tidak sempurna. Anda mengatakan:
Allah Yang sempurna menciptakan manusia yang sempurna walau tidak sesempurna Allah, kalau ia sesempurna Allah maka Allah telah menciptakan Allah lain.
Apa yang anda maksudkan dengan sempurna namun tidak sesempurna? Sempurna ya sempurna, tidak sempurna ya tidak sempurna. Sempurna namun tidak sesempurna itu sempurna atau tidak sempurna? Ada ada saja.
NOSID:
2.Semua yang diciptakan manusia tidak bisa menciptakan manusia, semua benda yang anda katakan dalam contoh anda memang memiliki kemampuan untuk melebihi manusia dalam suatu fungsi tertentu tetapi tetap saja benda tersebut tidak mampu mengerti manusia karena ia bertindak sejauh program yang dibuat oleh manusia J, sedangkan manusia memiliki hikmat dan pengetahuan dalam mengerti benda buatannya tersebut, konsep pengertian ini yang mau saya tekankan
Kesempurnaan adalah milik Allah, kesempurnaan hanya ada pada kacamatanya Allah, manusia menerima standard kesempurnaan sejati harus melihat kepada Allah.
Cth:
Kejadian: 6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Kejadian: 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Jadi Allah menyesal, bagaimana kita mampu menerima kesempurnaan Allah dinilai dari kesempurnaan umum pandangan manusia bahwa sempurna itu salah satunya tanpa cacat cela? kesempurnaan hanya Allah yang tahu, maka saya bilang kesempurnaan hanya ada di kacamata Allah, kita manusia yang mengakui Allah sebagai pencipta kita (sesuatu yang lebih tinggi dari kita), pasti akan menerima karena kita never understand ‘till the end of time, apa arti kesempurnaan yang sejati itu.
Jadi kesempurnaan menurut manusia tidak sama dengan kesempurnaan Allah, tetapi kesempurnaan Allah harus diterima manusia karena manusia ciptaanNya J
Ok… kesempurnaan “menurut tujuan penciptaan” dalam istilah saya adalah kesempurnaan “peran”, seperti motor dan mobil, dan semua contoh yang anda katakan adalah kesempurnaan “peran”.
Yang mau saya standardkan dalam tulisan saya sebagai sempurna adalah Kesempurnaan yang sejati dimana manusia tidak mungkin tahu hanya Allah yang tahu, karena sang pengatur standard adalah Allah sendiri. J
Jadi sudah terbentuk 2 model kesempurnaan:
1.Kesempurnaan“peran”(standard manusia) bisa diterima umum oleh manusia tetapi tidak sama dengan standard Allah
2.Kesempurnaan sejati (standard Allah) dimana harus diterima manusia walaupun hal ini sulit dimengerti bagi manusia itu sendiri
Jadi apa yang sempurna dari Allah itu belum tentu diketahui oleh manusia tetapi harus diterima walau berbeda dengan standard kesempurnaan manusia itu sendiri (Semua aksi Allah = sempurna), dan standard manusia jangan disama-samakan dengan standard Allah
nah pertanyaan dalam tulisan TMBfMD saya menuliskan dari sudut pandang kesempurnaan no.2
saya tulis sempurna tetapi tidak sesempurna Allah, adalah karena
1.Manusia ciptaan Allah tidak sesempurna Allah tetapi memiliki unsur kesempurnaan Allah
2.Manusia sempurna karena manusia adalah hasil kerja Allah
Ulangan: 32:4 Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Ulangan:32:4 He is the Rock, His work is perfect: for all his ways are judgment: a God of truth and without iniquity, just and right is he.
Berarti saya melihat dari standarnya kesempurnaanya Allah Khan
Karena yang saya maksudkan dalm tulisan tersbut adalah adanya perbedaan LEVEL kesempurnaan manusia dengan Allah
Hai hai:
Menurut anda alasan manusia tidak mampu menciptakan ciptaan yang sempurna karena telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah? Bila manusia tidak jatuh dalam dosa, maka dia akan mampu menciptakan ciptaan yang sempurna? Itu berarti bila manusia tidak jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, maka dia akan mampu menciptakan Allah? He he he … sungguh mengada-ada.
NOSID:Manusia yang ada di surga tentunya bisa membuat sesuatu yang lebih sempurna (kesempurnaan “peran”) daripada yang ada dibumi karena xpolrasi sumberdayanya berbeda yakni di surga dimana semuanya The best Quality and Eternity J misal membuat TV ya TV keabadian dan anti rusak. Sempurna banget sama standard kesempurnaan manusia dalam kesempurnaan “peran”
Hai hai:
Tidak tahukah anda bahwa Alkitab justru diwahyukan kepada manusia untuk dipahami secara logika? Apabila Alkitab mustahil dipahami secara logika, untuk apa Allah mewahyukannya demikian tebal? Bukankah Allah cukup mewahyukan dua kata saja, “Percaya Saja?” Bila mustahil memahami Alkitab secara logika untuk apa didirikan sekolah Theologia? Untuk apa sekolah Theologia? Untuk apa para pengkotbah mengutip ayat-ayat Alkitab ketika berkotbah? Untuk apa anda baca Alkitab dan menulis dengan mengutip ayat-ayat Alkitab?
Apa itu penggaris rohani? Apa yang anda maksudkan dengan memahami Alkitab secara rohani? Anda memelototi Alkitab dan tiba-tiba, buuuzzzz …. Anda mendapat ilham? Anda sedang bengong, tiba-tiba, buuuzzzz …., anda mengerti. Agnosco at nihilo, sekonyong-konyong ngerti.
Anda salah. Ketika mencipta, Allah melakukannya “creatio at nihilo” dari nihil, bukan dari 0 (nol). Nol dan nihil atau null itu berbeda. Apa susahnya untuk memahami creatio at nihilo? Anda pernah menyalakan TV, komputer dan Radio? Semuanya mengajarkan bagaimana memahami creatio at nihilo?
Anda mampu menjelaskan bagaimana cara pesawat TV dan HP bekerja? Saya tidak mampu, namun saya mampu memahami keduanya secara logika sehingga tidak menganggap orang yang sedang menonton TV dan menelpon sebagai tukang sihir. Allah Trinitas, tidak sulit untuk memahaminya secara logika, walaupun mustahil menjelaskan kenapa harus trinitas?
NOSID
Anda kurang menyimak tulisan saya, karena sudah saya tulis tidak sepenuhnya logika bisa mengerti, tetapi hal-hal yang bisa dipelajari…pelajarilah sebaik mungkin seperti di Sekolah Theologi (that’s why God gave us Neo Cortex in our Brain, and the Brain itself),
Yang saya mau sampaikan disini adalah adalah kegilaan perang debat logika yang sepertinya mengahakimi keAllah-an orang Kristen dalam Alkitab. Bagi saya logika itu baik tetapi terkadang logika bisa membuat mata kita “buta” akan hal-hal yang ingin disampaikan oleh Allah dalam suatu hikmat yang melampaui logika. (Ref. Alkitab sudah banyak saya Ambil dari IKor: 2)
Masalah 3 topik debat yang saya tulis, misal dalam hal Trinitas (yang anda angkat) mungkin bisa dipahami oleh logika anda dan saya tetapi buat saudara sebrang yang logikanya (mungkin) canggih-canggih sangat sulit diterima, maka itu saya capek lalu coba beranalogi dengan menjelaskan tentang konsep penggaris spiritual dan penggaris logika, karena hikmat untuk mengerti dan percaya Trinitas juga adalah suatu karunia spiritual oleh Roh Kudus (bukan hanya logika), anda pasti mengerti yang saya maksud, walau menjelaskan kepada mereka sampai berbusa dengan logika tetap nihil hasilnya.
Hai hai:
Anda bukan semut, juga bukan primata di samping itu, anda juga tidak mampu berkomunikasi dengan mereka, atas dasar apa anda memastikan bahwa keduanya tidak mampu mengerti logika manusia? Siapa bilang primata lebih cerdas dari semut? Apa buktinya? Anda tidak pernah menyampaikan maksud anda kepada semut karena tahu semut tidak akan memahaminya. Bila anda melakukannya juga, maka itu pertanda anda (maaf) kurang pinter atau (maaf) gendeng. Allah menyampaikan firman dan menuntut manusia menaatinya walaupun tahu mustahil bagi manusia untuk memahami firmanNya. Bukankah Allah demikian tidak lebih pinter dan waras dari anda? Layakkah Allah demikian disembah? Lu aje …!
NOSID:
Masalah perbandingan semut dan monyet ini dengan manusia hanya masalah analogi perbandingan antara kemampuan manusia dan Allah, (maka saya beri ayat referensi seperti itu.)
Manusia bisa mempelajari Tentang semut dan monyet, misal di Planet Animal atau Discovery Chanel, manusia bisa demikian karena manusia lebih tinggi dari binatang-binatang tetapi bisakah sebaliknya semut dan monyet mempelajari manusia?
Bisa kalau anda mau membuat “film” tentang hal itu
Kejadian:1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kejadian: 1:28 And God blessed them, and God said unto them, Be fruitful, and multiply, and replenish the earth, and subdue it: and have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over every living thing that moveth upon the earth.
Sekali lagi saya jelaskan, kalau tulisan saya adalah expresi saya dalam mereflexikan perang debat yang tiada henti dan meremehkan Alkitab, penekanan tulisan saya lebih berat kearah penjelasan mengenai keajaiban Alkitab yang tidak hanya dimakan oleh logika tetapi perlu extra tools, factor plus( saya sudah beri ayat-ayat referensi khan) dan faktanya memang jadi tambah kacau karena logika manusia pintar yang overlogic mau dipaksakan pada konsep Logika Allah.
Jawaban saya mungkin belum memuaskan anda, tapi kepuasan itu relative, jadi whateverlah, saya sampai kapanpun mungkin tidak akan pernah bisa memberi kepuasan jawab, karena palu kepuasan itu ada di dalam diri kita sendiri “we decide as we want”.
Tetapi yang mau saya tekankan adalah harap anda mengerti alasan saya menulis TMBfMD dan penyelarasan pandangan saya berdasar tujuan alasan tersebut.
The Last:
Saya mungkin belum belajar sebanyak Bung Hai-Hai, dan yang berpoin ribuan (kalo saya masih ingusan) tetapi kalau Bung Hai-Hai berkenan membantu saya untuk lebih memperkaya jawaban saya dalam TMBfMD atau murni jawaban Bung Hai-Hai (dengan ref.Alkitab) yakni bagaimana cara menjelaskan fenomena perang debat dengan sodara sebrang dan beda aliran yang “menge-Tuhankan Logika” dan meremehkan Alkitab, sehingga kita bisa menguatkan saudara seiman yang lain .
Maka saya ucapkan Thanx a Thousand and High RegardsJ
J Shallom4ever J
*Shallom4Ever@all
- NoStressInDepress's blog
- 3379 reads
NOSID:Manusia yang ada di
BIG GBU!
Apa perlu menang?
BIG GBU!
NOSID to Josua
Bung Josua
1. Saya menjelaskan konsep kesempurnaan peran dengan contoh TV karena TV adalah suatu contoh model dari kesempurnaan “peran” (kesempurnaan milik kacamata manusia).
TV adalah salah satu hal mampu dibuat oleh tangan manusia, maka saya menjelaskan demikian agar anda bisa mengerti tentang konsep kesempurnaan “peran” kalau TV yang paling sempurna adalah TV yang diambil dengan ingredient surga yang tentu jauh berbeda dengan bumi.
Karena manusia jatuh dalam dosa maka manusia tinggal di bumi dan segala sesuatu ada berdasar ingredient bumi. Karena dalam tulisan saya yang menjawab Bung Hai-Hai adalah bagaimana kalau manusia tidak jatuh dalam dosa?. Yang artinya bagaiman jika manusia masih berada di sorga.
Bagaimana konsep surga dan seperti apa, anda bisa membaca pada buku-buku tentang surga, karena penekanan tulisan saya tidak sedang membahas hal itu.
Kalau anda bertanya Doraemon punya TV abadi ? maka akan saya jawab dari dimensi fiktif(dimensi Doraemon) yakni:
Silahkan anda tanya kepada (Alm) Fujiko F.Fujiyo, tapi beliau sudah tidak jadi anda anda bisa bikin saja versi Doraemon sendiri dan buat jawabannya sesuka anda J
2. Justu Tulisan saya dalam TMBfMD tidak menenekankan perlunya menang A atau B tetapi lebih kearah berusaha memandang seobjektif mungkin dari apa kata Alkitab, dan mencari solusi alternatif dari perdebatan gila tersbut.
Luar biasa Bung Josua, pernyataan anda tentang Roh Kudus sesuai dengan jawaban kesimpulan saya, maka itu saya tidak butuh menang debat logika, karena sudah terbukti tidak berhasil,
Saya menulis TMBfMD sebagai suatu reflexi dari perdebatan yang melelahkan dan tidak efektif tersebut, dan kesimpulan saya jatuh pada extra tools atau factor plus dari Allah kepada umatNya melalui Roh Kudus dalam mengerti FirmanNya.
Bukankah saya sudah tulis konsep Belief then Receive sebagai salah satu dasar dari dasar-dasar lainnya agar bisa memahami maksud Alkitab. Mungkin debat gila tersebut tidak pernah selesai karena kurangnya satu dasar sangat penting ini.
Yah intinya anda bisa menangkap maksud tulisan TMBfMD saya yakni peranan sentral Roh Kudus.
Karena dari para pendebat tersebut Roh Kudus tidak pada diri subjek secara keseluruhan, jadi susah dan mungkin gak akan pernah nyambung (beda penggaris)J
JShallom4EverJ
*Shallom4Ever@all