Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jepang
Siapakah yang tidak tahu negara yang satu ini? Sebuah negara yang kaya akan industri teknologi dan teknologi-teknologi yang telah diciptakannya, memiliki taktik perang yang briliant dan lihai pada masa lampau, dan hampir-hampir menjadi raja dunia karna menguasai kekuatan poros di area Pasifik. Itu hanya sebagian kecil dari hebatnya negri Sakura ini apabila dilihat dari kacamata sejarah.
Sekarang kita akan beralih ke dalam negeri Jepang. Jumlah penduduk Jepang kini berkisar 127.430.000 jiwa. Hanya setengah dari 100% jumlah penduduk di Indonesia yang berkisar 229.965.000 jiwa. Status lajang mendapatkan tempat dalam masyarakat Jepang.
Menjadi lajang adalah hak asasi dan pilihan hidup dan bukan cacat sosial, sehingga istilah ini sering disebut-sebut dan menjadi sangat terkenal dengan sebutan "Parasaito Shinguru" atau "Parasit Lajang". Baik laki-laki maupun perempuan sama, suka melajang. Masyarakat Jepang berkonsep keluarga ideal atau konsep keluarga berpendapatan tunggal. Laki-laki yang bekerja dan perempuannya yang menjadi suri rumah. Gaji perbulan sang suami wajib dipegang dan diatur oleh istri. Namun sayang konsep ini tak kesampaian karna tingginya biaya hidup di negeri Sakura ini, sehingga tidak mengherankan, Parasaito Shinguru adalah sebutan yang sangat lekat bagi telinga orang jepang.
Bagi orang Indonesia yang bekerja di Jepang, yang disebut TKI atau TKW untuk Jepang, gaji yang didapatpun rata-rata untuk TKW berkisar Rp. 5 jutaan bila dirupiahkan dan untuk TKI hingga Rp. 7 juta per bulannya. Jumlah gaji ini tentu berbeda lagi bagi imigran gelap maupun bagi orang Jepangnya sendiri. Untuk laki-laki Jepangnya saja yang berumur kisaran 35 tahunan ke atas, per bulannya hanya Rp. 15 jutaan apabila dirupiahkan. Gaji setahun bagi orang Jepang tidak akan pernah mampu untuk menyewa apartemen yang bonafit apalagi untuk membeli rumah, maka mereka rata-rata banyak yang tinggal bersama orang tuanya atau menyewa apartemen murah kategori kelas bawah.
Jepang memiliki tradisi tahunan yang sudah turun-temurun dilakukan untuk mengucap syukur atas pekerjaan yang telah dilakukan selama setahun. Tradisi ini terkenal dengan sebutan "Nomikai". Acara Nomikai ini biasanya diselingi dengan mengundang para karyawan untuk berkaraoke bersama, minum-minum sake, atau minuman alkohol yang berjenis lain dan juga bermain judi.
Orang-orang Jepang memiliki jam kerja yang panjang. Sehingga orang-orang Jepang seperti tak terurus, baik jasmani maupun pekerjaan rumah mereka. Mereka ada yang tidur selama 3 jam saja sehari, lalu bekerja lagi, bahkan ada yang tinggal di tempat kerja, sebulan sekali atau dua kali baru mengunjungi keluarga mereka di rumah.
- KEN's blog
- Login to post comments
- 4330 reads
Gila Kerja
Astaga, pantes aja banyak yang bunuh diri katanya, bener ndak tuh?
Pssst... setengah persennya dibetulin tuh, nanti dituduh sesat...
Rusdy: Betul!
Dulu pada tahun 1933, bunuh diri malah menjadi trend di Jepang.
Iya, persenannya udah saya ubah. Tengs.
Orang Indonesia juga
Orang Indonesia juga punya jam kerja panjang, karena kerjanya bersambung ke online seperti Facebook dan Twitter :D Kemaren baru denger rata2 orang Indonesia yang online di internet, menghabiskan waktunya 5 jam lebih setiap hari. Wah kalo diduitin berapa banyak hasilnya tuh hehehe. Gimana dengan Jepang, apakah jam kerja panjangnya juga dihitung dari nge-online or ngon-line?
Tulisan yang bagus, Ken. Ditunggu sambungannya.
PlainB: Jam Kerja
Orang Jepang memang sudah dididik disiplin sejak muda. Mereka wajib mengatur waktu, mana waktu bermain mana waktu bekerja. Namun demikian, pengamatan saya, orang Jepang memang gila kerja. Untuk urusan online nomor ke 10.000.
Maaf PlainB, tulisannya harus pendek-pendek. Waktu saya yang singkat malah haha.. Sebenarnya tulisan saya yang satu ini masih panjang, kalau sambung-sambung gitu tolong maklumin yah.
Gpp Ken
Gpp Ken, tulisan pendek punya audience yg lebih besar karena gak semua orang mau baca yang panjang. Kalo saya jadi anda, pasti jg melakukan hal yang sama.
di japan jarang yang bisa bahasa inggris
Karena terlalu nasionalis, jarang yang bisa bahasa asing /inggris Jadi kalau mau tanya langsung ke bagian information. Dan mereka kalau hormat sambil bungkuk-bungkuk. Sayangnya mereka yang jadi pengusaha terkesan pelit 2 dan perhitungan sekali soal gaji. Tapi soal disiplin kerja sih jangan ditanya lagi da...
Maniak Kerja
Saya kerja di sebuah perusahaan jepang...
emang orang jepang kayak gitu..maniak kerja bgt and g mau diem..
tapi sekarang mereka nyaman kerja di indonesia...krn gaya org indonesia kerja nyante tapi gaji kecil namu nmereka kerja nyante tp gaji besar.
soal kemampuan sama aj...hanya mereka menang tekun aj...
Soal gaji...mereka terlalu detail bgt....tapi gayanya sama aj....pelit...walo ngga semua org jepang kayak gitu...
yang penting..belajar disiplinnya aj...and sangat takkut ama atasan....hahaha
kardi & awan6
kardi: Betul. Namun bukan karna mereka nasionalis semata. Alasan mereka tak memakai bahasa Inggris ada 3:
1. Karna lidah mereka sangat sulit untuk menyesuaikan.
2. Waktu belajar tidak ada.
3. Mereka bercita-cita menjadikan bahasa Jepang sebagai bahasa dunia layaknya bahasa Inggris dan Mandarin.
Hormat dengan membungkuk, betul sekali. Itulah budaya Jepang yang patut dicontoh oleh orang Indonesia. Jangan dengan membungkuk deh seperti orang Jepang, asal tulus aja hormatnya, orang lain udah senang. Betul ga bung?
awan6: Oh ya? Sudah berapa lama di Jepang bung? Bisa bantu ceritakan tentang Jepang? Bagaimana pesatnya perkembangan Jepang? Atau malah merosot?
Liberty di Jepang...-)
inilah yang hebat dari Japan...ga usah jauh jauh ke amerika udah bisa liat liberty.....
Dan HARAJUKU,...ga ada yang ngalahin sedunia,....kemaren2 liat duo maia piknik ke harajuku....walau belum nyampe kesana, tapi udah bisa menyaksikan lewat tv...lagian emang ekstrem banget busana di Harajuku, sampai Harley Davidson aja buka stand,...
-)
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
smile: Miniatur Patung Liberty
Betul. Yang ada di gambar di atas itu adalah salah satu miniatur patung Liberty yang ada di Harajuku.
Di Jepang ada satu area wisata yang di mana (saya lupa nama daerahnya), di dalam area wisata itu dibangun miniatur-miniatur 10 keajaiban dunia, termasuk miniatur Candi Borobudur.
Di Jepang, kota yang terkenal adalah kota Harajuku dan Shinjuku. Bukan Tokyo. Yang terkenal menurut sejarah adalah Hiroshima dan Nagasaki. Saya pernah katakan bahwa, di Jepang bukan hanya ada stand-stand semacam stand Harley Davidson, namun di Jepang juga sudah ada stand "motor mengambang di udara".
Jepang sedang membangun dunia bawah laut dengan menggunakan kaca tembus pandang yang sangat tebal supaya dunia laut dapat dilihat layaknya kita hidup di darat dan memandang langit dengan leluasa.
Ken : next sequel...
Memang fantastik.....tapi jika membangun dunia di bawah laut tentunya biayanya akan sangat tinggi, mungkin beratus kali lipat dari membangun itu didarat, apakah Jepang punya dana hanya untuk itu Ken? Gila juga ye...negara kecil dengan ambisi yang amat besar, dan teknologi yang sangat canggih,mungkin perlu menabung untuk pergi ke sana,...(jadi ppunya angan angan) - walau katanya makanan nya mahal mahal semahal di Korea. sate aja 20 tusuk bisa nyampe 400 ribu perak.
Oke Ken,...ditunggu blognya tentang kota dan negara lain... yang memang pantas diangkat ke permukaan, untuk meng-compare seberapa bedanya dengan Indonesia...
shaloom
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Smile: Hanya Jepang
Saya hanya tahu situasi negara Jepang saja. Yang lain-lain saya tidak berani tuliskan, karna saya tidak pernah ke sana dan tinggal lama.
Saya tidak berani tuliskan bahkan ucapkan apapun yang belum pernah saya lihat, yang belum pernah saya kecap dan yang belum pernah saya rasakan, kecuali menebak. Karna saya bakal dicap "sok tahu" dan tak tahu malu.
-) Indonesia aja d
jadi sempat tinggal berapa lama disana Ken?
Mungkin saya nanti akan tulis blog mengenai Indonesia saja, karena sama, saya pun tidak pernah tinggal lama di negara lain,hanya dalam hitungan hari saja,...
-)
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
smile: empat tahun setengah
Oh ya bagus smile. Silahkan tuliskan. Apalagi mengenai bangsa sendiri, itu akan mengajak orang-orang untuk berlaku nasionalis terhadap bangsa sendiri.
Kalau boleh saran, tuliskan faktanya secara gamblang. Supaya orang-orang tergerak untuk berlaku nasionalis terhadap bangsanya sendiri dan berharap tidak berlaku sebaliknya yang semakin memperpuruk.
beda tipis setengah tahun KEN
4 setengah tahun itu berapa tahun yang lalu Ken? apa baru baru ini? wah, sama dengan waktu kuliah sayadeh,..ampir 5 tahun lebih dikota orang(masih di Indonesia),...hidup juga seperti orang Jepang...( maksudnya tidur ga pake ranjang, hanya pake kasur,...dinding nya setengah dipakein semacam anyaman,...semua serba praktis, kayak orang jepang deh...-)
iya, salah salah bisa jadi pemicu ketidakselarasan.
Yang kemaren smile dengar dan lihat di TV one, seorang pengamat kepolisian, mengatakan, budaya Indonesia itu sangat bangga dengan senjata masing masing daerah, itu yang membuat kedaerahan masih sangat kental dan suka terjadinya perang antar suku, seperti yang kemaren terjadi di Tarakan.
Untungnya saya bukan tinggal di kalimantan, karena kemaren kemaren secara ga sadar saya pake baju bertuliskan KALTIM terus beberapa hari...walau bukan orang Kaltim, tapi suka dan bangga aja pake baju bertuliskan nama daerah atau propinsi di Inonesia.
Mungkin bangga jadi INOONESIA....-)
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Gyogyo
roger: maaf!
Ken san Daijobu desu yo
roger: Hanya beda tipis