Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Iblis Senang Teror, Yesus Suka Humor
Untuk melawan Tuhan dan pengikut-Nya, Iblis akan berbuat apa saja walau dia sudah DILEMPARKAN ke bumi. Iblis sangat bernafsu menjadi penguasa dunia yang terpisah dari Tuhan, Iblis sang penyesat, Iblis sang penentang, Iblis sang pemfitnah adalah maha jahat yang akan menebarkan TEROR kepada setiap manusia agar manusia berbuat dosa dan mengikutinya.
Secara tata bahasa, “teror” artinya adalah usaha menciptakan ketakutan, kengerian atau kekejaman oleh seseorang atau golongan. “teroris” adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut. Kata teror pertama kali dikenal pada zaman Revolusi Prancis. Diakhir abad ke-19, awal abad ke-20 dan menjelang PD-II, terorisme menjadi teknik perjuangan revolusi. Misalnya, dalam rejim Stalin pada tahun 1930-an yang juga disebut
”pemerintahan teror”. Di era perang dingin, teror dikaitkan dengan ancaman senjata nuklir.Meski istilah Teror dan Terorisme baru mulai populer abad ke-18, namun fenomena yang ditujukannya bukanlah baru.
Yang banyak tidak diketahui orang bahwa Iblis adalah TERORIS PERTAMA dengan melakukan teror terhadap manusia sejak di Taman Eden untuk memberontak kepada Tuhan Allah.Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Sekali-kali kamu tidak akan MATI (Kejadian 3:4).
Inilah awal mula Iblis ketika memulai TEROR-nya kepada manusia dan Hawa adalah sasaran yang pertama. Tentu saja terornya tidak akan berhenti sampai di situ saja, Iblis pun melangkah pelan-pelan dalam melawan Tuhan Allah.
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, DIALAH yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."(kejadian 3:12).
Teror kedua Iblis menandakan kelicikan dan kecerdikannya sudah menunjujkkan bakat sebagai teroris yang andal di kelak kemudian hari. Bahkan ketika Tuhan menjadi Yesus, Iblis tidak menyerah begitu saja, ia semakin getol menterornya.
"Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (Matius 4:3).
"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (Matius 4:6).
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
aku." (Matius 4:9).
Dengan teror-teror itu Iblis berusaha mengalahkan Allah jika Yesus terkena jerat terornya, namun Yesus sudah mengetahui tipu muslihat Iblis dan Ia tidak perlu pengakuan dari Iblis sebagai Anak Allah, walau Ia bisa saja melakukan apa yang menjadi tantangan si Iblis itu, namun Yesus TIDAK membutuhkan kesaksian Iblis untuk menyatakan kepada dunia bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Untuk melawan Iblis, tentu saja Yesus tidak melakukan jurus yang sama yaitu TEROR melainkan dengan HUMOR. Ya, banyak yang tidak menyangka kalau Yesus itu suka humor untuk menyampaikan kebenaran. Humor merupakan sikap metafisis secara langsung dalam reaksi jasmani. Humor merupakan wadah yang menampung hal-hal yang lucu, sedangkan lucu adalah sifatnya, sehingga sesuatu yang lucu belum tentu humor.
Seorang filosof Jerman, Immanuel Kant pernah mengatakan bahwa harapan yang tegang tiba-tiba berubah menjadi kosong, hal ini menjadikan humor. Emosi yang telah membubung tinggi mengakibatkan diri kita tertawa. Tampak bahwa tertawa emosi lebih lamban dari pikiran.
Renungkanlah hal serius yang terdapat dalam gambaran-Nya yang bernada HUMOR pada bacaan Matius 7:3-5 di bawah ini.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah
aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Dia berkata bahwa para pemimpin agama itu seperti orang yang memiliki balok besar di mata namun menawarkan diri untuk menyingkirkan selumbar kecil di mata saudaranya. Mungkin sambil mengatakan demikian Yesus sambil tertawa :
"Ha ha ha ha......Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Menggelikan bukan? Bukankah kenyataan hidup sering kali demikian, kita seringkali sulit melihat kesalah diri sendiri, tetapi mudah melihat kesalahan orang lain yang terkecil sekalipun.
"Ha ha ha ha....Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya
jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." (Matius 7:6).
"Ha ha ha ha.....Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (Matius 7:9-10).
Tentu saja saya tidak tahu apakah Yesus berkata demikian sambil tertawa, tersenyum atau serius, tapi itulah kebenaran yang dibalut dengan humor yang cukup berkelas tinggi. Ada lagi humor Yesus yang tertulis di Yohanes 8:3-10.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal
itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa , hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. "
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Ha ha ha ha.....bukankah itu kejadian yang sangat lucu, saya tidak bisa membayangkan raut muka Yesus, apa Dia pura-pura kaget dengan bertanya seperti itu? Apalagi Yesus bersikap cuek kepada kaum farisi itu dengan menulis di tanah, entah apa yang ditulisnya? Dan kita bisa membuat HUMOR lain dengan pertanyaan APA YANG DITULIS YESUS DI TANAH itu?
Bahwa humor terjadi karena ada dua jalur yang bertolak belakang yang mengadakan kontak. Kontak tersebut menimbulkan tawa. TEROR Iblis lewat orang-orang farisi itu nyatanya dapat dipatahkan dengan HUMOR Yesus yang rileks itu.
Sejak zaman Adam Hawa sampai kini humor selalu dibutuhkan, dan sampai kapan pun akan selalu diperlukan. Oleh sebab itulah Yesus
memakai humor sebagai salah satu jurus-Nya dalam melawan godaan
Iblis yang selalu memakai jurus TEROR itu.
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
Illustrasi : indonesia.faithfreedom.org, profiles.friendster.com, sigidnugroho.com, id.pricearea.com, carlytha-s.blog.friendster.com
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 6098 reads
Lagi gambar porno
ha. . . ha. . . ha . . . lagi gambar cewe bugil kaleee Tan ^^
Hus!
Jangan bilang-bilang kalau memang menggambar cewe bugil, entar kamu dituduh sesat atau picek ha ha ha ha......
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
as usual
gambar Yesus yang lagi kedip sebelah mata tuh lucu banget tan.. hahaha...
heran, blognya tante gambarnya kq bisa lucu-lucu mulu.. :p hehe... saya percaya tuh, Tuhan Yesus suka humor kek gitu... hahaha...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Yang lucu lagi, dihapus.
Saya memang suka gambar yang lucu, bisa menghibur di kala lelah mendera. Gambar Yesusnya tadi ada yang di hapus kok, mungkin dianggap kurang sopan gambarnya. Untung Yesus yang di kayu salib sudah dimodifikasi agak lebih sopan.
Kalo Tuhan tidak suka humor, barangkali kita manusia adalah gambar yang salah he he he....
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
1,2,3,4,5...
Yesus memang SUKA HUMOR...!!!
Tapi Tante PAKU suka KEKONYOLAN..!!!
(CMIW)
1..... MANTAPS....
3......LUMAYAN...
4.....BAGUS......
5..... LUMAYAN...
2....No COMENT DAH...!!!
HE...HE...HE...
(Ngacir)
.…
!!!!!!!!
????
Masih belajar............
Bila salah tolong diperbaiki.......
Bila melenceng tolong ditegur...
God Bless Us...
Suka ngacir.
Haslan apa yang anda katakan memang demikian adanya. Satu lagi yang kurang, bahwa Haslan masih tetap SUKA NGACIR hoa hoa hoa hoa.....
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Yesus tertawa
Abis baca ini langsung search keyword tertawa, bahagia, senang, dan sejenisnya. Baru ngeh, bener juga Alkitab nggak pernah sebut Yesus mengekspresikan dirinya sedang bahagia/tertawa, yang ada terharu, menangis. Tanya kenapa? hihihi :)
Tidak berani
Kalau Yesus dalam film-film selalu ada digambarkan tersenyum ceria dan saya dyakin bahwa Yesus suka tersenyum dan tertawa apalagi ketika bersama anak-anak kecil. Dalam film juga tertawa kok, para penulis Alkitab saja yang tidak humoris menulis, jadi tulisannya serius mulu, LieL.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Yesus tertawa, tapi bukan menertawakan
Fakta nya Tuhan selalu ingin kita mengerti perasan hati kita dan Tuhan tau apa yg kita rasakan, jadi ketika kita tidak sedang senang pun, Tuhan tau apa yg kita rasakan dan akan turut merasakan pergumulan kita dalam hidup ini,
dan ketika kita bahagia, Tuhan Yesus lah yang paling senang karna bisa melihat kita bahagia.
No Comment buat Setan deh.
May Gbu all. more and more
Maranatha
Tuhan itu baik, untuk selama lamanya.
Paling senang.
David Hewwit, saya kira apa yang anda ungkapkan itu benar adanya.
Bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan (2 Korintus 10:18).
Kita harus memandang Kristus untuk melihat diri ini yang sebenarnya.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat