Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Meme
Masih segar di ingatan saya ketika sahabat saya di Indonesia mengirimkan email menanyakan akun Friendster saya. Dan saya respons dengan pertanyaan singkat,"Friendster itu apa?" Long story short, saya membuat akun Friendster (FS) seperti dimintanya. Dan itu enam tahun yang lalu.
Selama hampir dua tahun, kesibukan saya di dunia nyata diselingi oleh keranjingan berkutat di akun FS saya. Namun akhirnya jenuh, tidak peduli dengan berbagai cara dan upaya yang dilakukan tim manajemen FS untuk membuat penggunanya merasa betah. Akun saya tergeletak begitu saja, mungkin sampai sekarang. Tidak dibenahi, tidak diurusi. Istri sempat mengusulkan agar akun tersebut dihapus saja. Saya bilang, biarkan saja jadi puing sejarah eksistensi saya di dunia maya. Ditengok orang syukur, tidak yah berarti puing tersebut semakin sacred.
Empat tahun yang lalu, tepatnya setelah saya jenuh dengan FS, gantian saya yang mengirimkan email ke teman yang sama. "Ada akun Facebook?" Dan gantian juga dia mengirimkan pertanyaan singkat,"Facebook itu apa?" Namun tidak seperti kisah di atas, teman saya saat itu menolak membuat akun Facebook (FB). Alasannya? Friendster lebih ngetop dibandingkan Facebok.
Tentu akhirnya teman saya keliru dalam memprediksi. Sampai detik ini sudah tidak terkira berapa orang yang hijrah dari FS ke FB. Pengguna FB jauh melampaui jumlah pengguna FS dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir. Tahun lalu, teman saya yang sama juga akhirnya membuat akun FB. Saya bertemu dengannya, lalu dengan setengah bergurau mengatakan,"Akhirnya bikin account juga di Facebook ya?" Dia tidak mengerti apa maksud saya. Kembali saya ingatkan dia bahwa sebelumnya saya pernah memintanya untuk membuat akun FB. Dan dia langsung,"Oh, yang elu minta kemarin itu Facebook toh. Tahu begitu gue bikin dari dulu!"
Meme. Apa itu?
Menurut dailymeme.com, meme adalah sebuah unit informasi atau ide yang ditiru, diberikan atau ditularkan dari orang ke orang lain, dari generasi ke generasi lain, tanpa melewati keadaan genetis. Dalam bahasa Indonesia dibacanya sebagai mim, bukan meme. Karena terdengar saru. Istilah ini dipopulerkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The selfish gene. Tapi tolong jangan tuduh saya atheis yah hanya karena dia juga seorang atheis dan saya menggunakan istilah yang dia pakai __ tempat untuk tersenyum__
Dalam definisinya, kata meme bahkan menjadi sebuah meme tersendiri sehingga tidak jarang menjadi perdebatan bagaimana batasan-batasan sebuah meme. Perkembangan kata meme sendiri berevolusi di dalam dunia maya sehingga timbul istilah baru yaitu internet meme. Internet meme adalah hal-hal di dalam dunia maya yang menjadi trend atau populer sehingga banyak orang are more than happy untuk mengikuti, meniru, bahkan menjadi bagian dari meme tersebut.
Kedua kisah singkat saya di atas bisa menjadi contoh. Sekitar tahun 2002-2005, FS menjadi meme terutama di kalangan Asia. Namun sekarang sepertinya tidak lagi. FB menjadi tren yang populer di Amerika dan Eropa, bahkan menular sampai ke benua Asia (dengan pengecualian China tentunya karena mereka memiliki Facebook dan Google versi mereka sendiri).
Begitu juga dengan Twitter. Pertama kali mendengar nama ini ketika saya sedang menyuapkan sereal ke mulut saya sambil menonton TV dua tahun yang lalu. Dengan spontan saya mengucapkan dalam hati,"What the ...?" Buat saya tidak masuk akal jika ada orang memiliki ide konyol seperti itu. Sudah ada MSN, Yahoo Messenger, dan not to mention Google Talk dan Skype. Dan ini website kelihatannya hanya mengambil potongan fungsi status di Yahoo Messenger. Dengan 140 kata, buat apa menciptakan website baru? Tulis saja di status di MSN, Yahoo, atau di Google talk. Tapi untungnya spontanitas tersebut tidak sampai saya ucapkan di mulut. Karena ini mengingatkan saya dengan fenomena Teh Botol dan Aqua. Siapa orang sinting yang mau menjual teh, bahkan air putih dalam kemasan botol gelas atau botol plastik? Orang sinting tersebut ternyada menjadi orang kaya. Sampai bulan Juni tahun ini, sudah ada 65 juta tweets yang terkirim setiap harinya.
Dalam perkembangannnya, popularitas meme menjadi seperti tuhan kedua di dalam hidup jutaan orang. Dibicarakan, dirindukan, dipakai, bahkan menjadi bagian dari hidup on daily bahkan hourly basis. Teman saya yang sangat aktif menggunakan Twitter sempat bercerita ke saya kalau dia pernah bermimpi memakai akun twitternya. Dia bilang sungguh mengerikan. Suatu malam, teman saya yang lain bercerita ke saya bahwa dia sedang mengutak-ngatik handphonenya. Saya tanya untuk apa. Dia bilang dia sedang mencari kemungkinan untuk bisa bermain games favoritnya di FB di handphone tersebut.
Kedua orang inilah yang menjadi inspirasi untuk saya untuk menuliskan sebuah artikel betapa biadabnya internet meme. Ketika saya minta istri membaca artikel tersebut, dia hanya berkata,"Bukannya kamu yang dari dulu sering bilang pisau tidak pernah bisa disalahkan?" Tulisan itu langsung masuk ke Trash Bin. Saya tidak akan menyalahkan Facebook, Youtube, Google, Twitter lagi.
Mungkin di antara beberapa meme yang begitu populer di internet, ada juga yang semi meme. Misalnya Wordpress. Website ini sempat dicibir oleh beberapa rekan-rekan saya pengguna Blogspot. Alasan mereka adalah Wordpress tidak akan bisa menyaingi Blogspot. Tapi buktinya orang-orang tersebut saya lihat selama setahun terakhir ini secara malu-malu akhirnya memutuskan untuk membuka akun di Wordpress. Mungkin di Indonesia Wordpress hanyalah semi meme atau bahkan bukan meme sama sekali. Tapi tidaklah seperti Ameblo, sebuah blog website di Jepang. Untuk membuat akun saja mesti mencantumkan nomor handphone. Kok saya tahu? Iya karena saya membuat blog di sana. Teman saya bertanya, teman-temanmu orang Indonesia tidak akan membacanya. Justru itu. Kalau orang-orang lain beramai-ramai ingin menunjukkan eksistensi dengan menumpang ombak yang besar (seperti peselancar), apa yang saya lakukan memang berbeda. Saya justru lebih senang masuk ke dalam laut dan menghindari banyak orang. Yang di atas ombak merasa menikmati eksistensi dan ego mereka, yang di bawah ombak juga bisa merasakan dan menikmati hal yang sama.
Ini juga dengan salah seorang teman saya yang memiliki akun di Multiply selama beberapa tahun. Saya bertanya kepadanya, kenapa tidak pindah ke Facebook atau ke Wordpress. Dengan tersenyum dia bilang, Multiply memberikan semua yang dia mau dan eksistensi dia cukup dikenal oleh teman-teman terdekat dan anggota keluarga. Dia bilang hiruk pikuk Facebook malah membuat dia pusing.
Meme memang seperti ombak besar. Seperti wabah penyakit yang menjadi epidemi. Seperti bisik-bisik di balik bilik rumah jutaan orang. Seperti semangat perubahan yang meruntuhkan status quo. Namun di tengah hiruk pikuk meme yang bagaikan ombak besar yang datang dengan kekuatan besar namun suatu waktu bisa hilang, sepertinya ada orang-orang yang merindukan sesuatu yang kecil. Sesuatu yang lokal. Sesuatu yang membuat mereka nyaman tanpa harus mengikuti trend atau harus tahu banyak tentang hal yang sedang populer bahkan terlibat di dalamnya.
- PlainBread's blog
- Login to post comments
- 5519 reads
Sorry, koment salah blog
Karna saya pakai BB, jadi agak kesulitan. Komentar "Ameblo" saya tujukan dan maksudkan di blognya PlainB. Saya tambahkan "Ameblo", artinya adalah "Hujan Blog".
BB meme
Thanks tambahannya, Ken. Saya dengar2 anda pernah bertahun2 di Jepang ya? Bagi2 donk pengalamannya, dibikinkan blog.
BB itu meme juga loh. Saya sebenarnya gak begitu suka bb karena appnya lebih sedikit dibanding Iphone atau Android, tapi mereka berani menjual konsep komunitas karena di dalamnya ada BBM, sejenis YM begitu. Akhirnya sekarang orang2 sudah saling terbiasa dengan bilang,"minta pinnya donk!" Bukan untuk merampok atm, tapi untuk add pin teman di bbm.
Jepang: Sudah dua orang
Sebelumnya Raissa juga sudah pernah meminta saya untuk menuliskannya, lalu ditambah Anda lagi. Sebenarnya saya sudah terpikir untuk menuliskannya, tapi waktu saya memang sempit, akhirnya saya harus kumpulkan informasi sedikit demi sedikit, baru saya buang ke "Sampah Space ini" hahahaha.... supaya tidak ada kebohongan di dalamnya, karna apa yang ditulis harus sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ameblo
Iya, Ameblo memang sangat terkenal di Jepang. Tadinya saya sudah lupa apa nama website-nya. Tapi setelah Anda ingatkan lagi, jadi ingat lagi.
Sifat orang Jepang memamng begitu, namun tidak bisa disebut sifat juga. Mungkin bisa saya sebut budaya, budaya mencintai produkaiproduk dalam negri sendiri. Apalagi ditambah, apa sih yang tidak bisa dilakukan dan atau dipikirkan orang Jepang? Mereka bagaikan Yahudi kedua bagi dunia.
Jangan pernah berharap orang-orang Jepang berkutat di produk-produk luar negri bahkan termasuk produk-produk Amerika Serikat sekalipun.
@PB gw kira..
Hmm berhubung karena habis baca blog Hai-hai Nene(n) gw kira blog ini berhubungan.. Meme( pake k).. Haha persepsiku salah..
Bless all of Us..
Meme, kenapa dengannya?
Hehehe, iya Paul seperti saya singgung di blog jadi terdengar saru.
Awal judul blog ini adalah "Meme, kenapa Dengannya?" Tapi karena mungkin ada saja orang yang punya kelebihan membaca yang tidak terbaca orang-orang umumnya (re: Reading Illusion), akhirnya saya singkat saja judulnya.
Meme, opo meneh?
Meme opo meneh sih PB? he he he.. ngerti waktu baca blognya PB
he he he... 5 bulan ini aku jadi gaptek luar biasa. ga aktif di mana-mana, ga OL blass dimanapun... di SS pun musiman... musim duit.. ya nongol, ga ada duit ya ngilang... he he he...
Dunia maya oh dunia maya...
he he he... lagi lagi cuma bisa senyum2 sendiri,... karena dia bisa menjadi berkah tapi juga malapetaka.
hi hi hi hi...
salam
Meme tuh
Meme tuh adik cewek :P Ya selama ini aku panggilnya (hanya dalam hati, mulut tidak pernah sampai mengucapkan) begitu, tidak terpikir kalau pengucapannya adalah /mim/ Hah. jadi sadar, rupanya http://mim.yahoo.com/ itu dari sana... Apakah mim akan menjadi meme berikutnya?
Blog PB menolong saya tidak gaptek
Thx so much, PB. Blog ini memberi saya pengetahuan yang sebelumnya tidak saya tahu. "Bak sampah" ini tidak selalu berisi "sampah", bukan?
Salam.
One's trash
Sama2, pak. Saya juga mendapat banyak pengetahuan dari blog2 Purnomo dan yang lain. Kata orang, one's trash is another's treasure. Sampahnya seseorang bisa dipandang sebagai hartanya orang lain.
Di Kairo ada gereja yang terkenal dengan sebutan gereja sampah. Berdiri di desa Zaballin, desa di mana para pemulung sampah tinggal, nama gereja itu adalah gereja Sama'an.
Facebook, FS, Twitter, Wordpress.
Ada semua. Hahahaha. Plurk juga ada, tapi gak tahu cara makenya.
#salahsatuyanggamoketinggalan#
@pb: meme membentuk alam semesta
Sebenernya sih meme lebih dari sekedar trend berantai internet. Malah sebetulnya saya dan anda dan kita smua adalah robot2 yg digerakkan oleh meme. Meme menggandakan diri, bermutasi, bekerjasama dan juga saling bertarung dan bersaing. Dalam politik, tiap ideologi menggandakan diri dan bersaing. Dalam biologi, tiap gen menggandakan diri dan bersaing. Dalam wacana, tiap gagasan menggandakan diri dan bersain. Dalam keyakinan, tiap kebenaran menggandakan diri dan bersaing. Dalam apapun, meme menggandakan diri dan bersaing.
Kita semua adalah budak meme.
Meme adalah bahan baku dari apa alam semesta dibentuk.
.
Memetics
Yup, kamu betul.
Salahin Meme
Iya juga kata si aic, banyak banget korbannya meme. Yang saya tahu:
1. Meme BB: dah disebut di atas, saya baru sadar parahnya meme ini ketika berkunjung ke Jakarta (sampe sinetron pun pake BB :) )
2. Meme cupcake: lagi marak nih. Padahal enak juga kagak yang bikinnya, cuman boleh bagus box doang. Enakan juga kue pepe
3. Meme jualan di fesbuk: yang nyebelin yang sampe nge-tag produknya sebagai poto orang laen? "Itu poto baju, bukan gue", gerutu saya
4. de el el
Dipikir-pikir, good for the economy juga sih...
Apa ini konsekuensi manusia tidak mencari Tuhan? Tapi mencari kepuasan diri melalui trivialties of life? (maksa nyambung ke topik spritual)
@Rusdi Negara terbesar ke 4 = Facebook
Katanya sih Facebook itu juga karena hasil meme, menghasilkan jumlah anggotanya yang ratusan juta, membuat FB jika dianggap sebagai suatu negara maka merupakan negara keempat terbesar di dunia, menggeser Indonesia. Bahkan jika jumlah penduduk AS dan Indonesia digabungkan mungkin belum mampu menyaingi jumlah penduduk Facebook.
Liat aja nanti filmnya The Social Network tanggal 1 Oktober, yang cerita soal founder FB, kenapa bisa sampe bisa sukses membuat 'negara' besar seperti itu.
www.500millionfriends.com
*iklan* :D