Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Percuma mempertahankan jawaban kita
:::satu pertanyaan bisa ada seribu jawaban,.
:::satu jawaban bisa ada seribu tafsiran,.
:::satu tafsiran bisa ada seribu pendapat,.
:::satu pendapat bisa ada seribu keributan,.
Jadi percuma kita memaksa 'jawaban kita' pada orang lain sebab hasilnya hanya membuat keributan.
- t45ya's blog
- Login to post comments
- 4194 reads
ribuan apa apa tak harus memenjara.
Meskipun untuk SATU jawaban, kalau kita memaksakan, ya wajar terjadi keributan.
Meskipun ada RIBUAN kwadrat jawaban, kalau kita menghargainya sebagai pendapat masing-masing, dimana ada keributan itu pasti terjadinya di "rumah-hati" sendiri-sendiri.
Jangan takut berpendapat, bertanya dan menjawab hanya karena akan ada yang ribut-ribut. Alih alih yang ribut yang dipenjara, kalau kita takut keluar rumah, nanti kita sendiri yang bakal terpenjara.
Bebas saja, langit masih tinggi. dan udara masih luas untuk bernapas.
Percuma Bkn berarti gw takut
Ga takut, cuma percuma klo qta misalnya uda kasih tau jawaban 3x tapi dia ga ngerti2 jg. . . Makanya gw mengatakan percuma klo kita memaksa....
iya
iya betul, main paksa gak enak dan gak baek.
Menjawab "percuma" juga adalah jawaban
Percuma berteriak dengan megaphone 5 kali sehari untuk mengingatkan orang sembahyang
Percuma untuk menuliskan blog 5 kali sehari untuk mengingatkan orang tentang sesuatu
Percuma untuk mandi toh besok kotor lagi
Memang percuma, karena tidak ada yang meminta
Ketika melakukan sesuatu, bersiaplah untuk konsekuensinya
Ketika beribadah dengan memakan jalan raya dan mobil di kiri kanan bahu jalan, bersiaplah kalau besok gedung ibadah tiba2 terbakar
Ketika pagi2 buta ada suara orang teriak2 mengingatkan untuk berdoa, bersiaplah jika corong suara itu hilang
Bagaimana supaya memakai hak tanpa menginjak hak orang lain? Memang tidak semudah yang dibayangkan
Kan tdk semua org
Jika di kasih tau satu kali, dua kali bahkan tiga kali itu wajar tapi jika sepuluh x di kasih tau untuk org itu dia ga ngerti2 jg. . . Maka percuma lah untuk memberitahukan. . . Bkn berarti segala sesuatu percuma. . . Ckckck
Batasan
Batasan itu relatif, bukan?
Mau bikin blog 10 kali sehari juga tidak ada aturan tertulis yang melarang. Bikin blog berapa kali sehari sampe bisa masuk kategori "too much too many"?
Dinasihati sampe berapa kali atau berapa orang sampe akhirnya percuma untuk dinasihati toh ada saja alasan2nya?
Kadang kita kesal dengan kelakuan orang lain sementara kita melakukannya juga. Kadang kita memaksa anak kita jadi balerina ketika di masa muda kita gagal jadi balerina, misalnya. Kadang kita menguap ketika kita liat orang lain menguap. Itu namanya altruism. Mimikri. Mirroring.
@plain
Hahaha sepertinya kata anda seakan2 menunjuk ke diri saya yg suka bikin blog trus wkwkwk. . . .
Ya gimana ya bisnya ada aja inspirasi, klo di tahan jadi gelisah di keluarin lega. . .
Haha
@t4sya
Selalu ada inspirasi? Ditahan jadi gelisah, dikeluarin lega?
Bukankah setiap pagi kita ke WC? Setelah itu merasa lega. Tetapi apakah kita membuang air besar lima kali sehari supaya lima kali merasa lebih lega?
Tahukah kamu apa yang kamu alami sekarang? Itu namanya hangat-hangat tahi ayam. Mengapa baru sekarang muncul? Karena kamu baru tahu internet. Yakinlah, setelah beberapa minggu lagi, kamu akan lenyap dari SABDA Space bila tidak me-ngerem ide-ide itu.
Jangan membantah saya. Saya tahu itu.
Dunia maya memang luar biasa. Sebuah dunia baru dimana semua orang bisa mempublikasikan tulisannya. Semua mendapat kesempatan mengekspresikan diri melalui tulisan. Apa yang ada dalam pikiran, bisa kita tuliskan dipublikasikan di internet hanya bermodal sebuah modem (atau uang ke warnet). Apakah dibaca? Paling tidak itu tersimpan sebagai sebuah arsip dunia maya, bahwa seorang blogger baru bernama t4sta menuliskannya di SABDA Space sebelum ia lenyap dari sana.
Ijinkan saya membahas salah satu blog kamu. Tentang keluarga yang sangat kaya. Mereka tertipu sehingga tiba-tiba jatuh miskin dalam sekejab. Maafkan saya, bahkan Ayub tidak jatuh miskin dalam sekejab. Cerita kamu adalah sinetron picisan. Kemudian kamu menulis nasihat. Tahukah kamu? Tulisan yang paling dibenci adalah tulisan yang terlalu bernada menggurui. Apalagi yang seperti ini: Mengambil keputusan sama seperti satu nyawa yang harus ditanggung. Bila keputusan tidak pernah bijak, maka kita mudah ditipu, bila tertipu maka kita serasa tidak hidup lagi. Maka baiklah, kita meminta petunjuk Tuhan sebelum mengambil keputusan sehingga kita terus menjadi kepala dan tidak menjadi ekor. Karena hikmat dan petunjuk Tuhan selalu benar adanya.
Maafkan aku kalau ilustarasi dan kata-kata nasihat itu adalah sampah.
Biarlah ide itu mengendap dulu. Istilahnya mengerami ide. Setelah itu tuliskan draft pertama. Biarkan mengeram satu hari lagi. Besoknya perbaiki tulisan itu. Mengapa? Karena saat pikiran segar kamu akan melihat kekurangan yang perlu diperbaiki dalam tulisan yang kamu tulis kemarin. Ini memang blog, bukan tulisan di koran atau majalah. Tetapi menulislah dengan baik, jangan ikut-ikutan menyampahi dunia maya. Cukup banyak sampah di dunia nyata, biarlah kita sama-sama menyampah di sana. Jangan tambahi dengan menyampahi di internet.
hhahaha
biarin ah,,,,,,,,,,,, gw uda 2 taon kaleeeeee internet dan sebelom masuk di gubuk ini gw itu udh pny blog,,,,,, iseng2 ja pengen tulis di sini.... mang ga boleh apa?????????????/ ckkck
AP...
This is why I like AP so much. *bigsmile*
I thought Ap lagi ikutan meditasi juga. Ternyata ada. :)
mirip2 buang hajat ^^
lega tenan.....
Blog = Menulis di kertas coret-coretan?
Tasya, saya rasa hampir setiap orang berpikir, mengamati dan belajar sesuatu yang baru setiap saat. Bahkan setiap jam bisa ada inspirasi. Saya tiap kali bosan, selalu menuliskan sesuatu di kertas. Mencorat-coret. Bahkan dulu sempet punya buku diari sebelum ada internet.
Tapi apakah kalo ada sesuatu yang jadi inspirasi, lalu kita selalu menuliskannya di blog? Di blog umum lagi, seperti SabdaSpace ini. Lain kalo halnya di blog pribadi. Mau nulis tiap jam a la twitter.com, atau mau nulis tiap menit di kertas coret-coretan atau di blog pribadi, silakan saja.
Ada orang mengira blog itu seperti kertas coret-coretan (saya lupa ada namanya untuk kertas ini). Untuk orang-orang seperti ini, yah memang seperti buang hajat. Begitu berasa, ditulis, langsung diposting. Kadang2 saya sharing sama mereka ini, seperti yang anakpatirsa bilang ke anda di atas.
Masalahnya bukan apa2, kalo tiap jam ada 1 blog, kalo1 hari bikin blog 4-5 buah di tempat umum, anda bisa liat sendiri tampilan di SS ini. Penuh dengan blog2 anda.
Anda bisa saja bilang "suka2 gw", tapi yah setau saya respect is earned, not given. Kalo anda mau orang lain menghargai anda, anda terlebih dulu harus menghargai orang lain. Apalagi anda masuk tempat umum. Gak mungkin publik harus beradaptasi dengan individu, individulah yang harus beradaptasi dengan publik.
Kalo seandainya anda perlu waktu untuk belajar menulis, you got all time in the world. Itu sebenarnya topik lain lagi. Yang saya liat menjadi keberatan terbesar SSers di sini adalah, blog anda memenuhi website SS ini (halaman depan). Tadi baru saja saya hitung, ada 11 blog anda dari total 19 blog SSer yang tampil di front page, itu hampir 60 % dari total. Apakah anda memang menyadari atau tidak, saya tidak tahu. Tapi orang jadi merasa gak nyaman dengan melihat tampilan front page SS penuh dengan blog2 seseorang (siapa pun itu). Coba anda target misalnya seminggu sekali saja blognya. Kalo anda punya inspirasi, seperti kata anakpatirsa di atas, erami dulu. Tulis hari ini. Perbaiki besok. Tambahi dan masukkan lebih banyak contoh dan ide di hari ketiga, dan selanjutnya. Jadi blog anda bisa [lebih] berbobot dibandingkan sekarang.
Mau isi tulisan anda seburuk apa pun, saya rasa gak ada yang peduli. Tapi kalo blog anda bisa 4-5 kali sehari dan memenuhi tampilan front page SS, orang2 gak nyaman melihatnya, Tasya. Saya harap anda mengerti itu. Kalo anda tidak mengerti juga, akhirnya itu menjadi tugas saya untuk memaklumi anda.