Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Marahku
Bukan aku seolah benci padamu tanpa alasan dik,
Hanya saja aku ingin mengajarmu btp kerasnya hidup
Mungkin kamu tidak tahu atau acuh tak acuh
Malas untuk berpikir bahwa tak lama lagi kamu pun akan seperti kakakmu ini
Coba, berubah sedikit saja bukan untuk aku
Tapi, untuk dirimu sendiri
Kamu harus tau apa yg akan kmu lakukan
Jangan seperti orang'' itu, kamu akan menyesal ::SUNGGUH::
Berubahlah, selagi bisa
Jujurlah, karena itu kekuatan
Ingat, mamah papah disana
Buat mereka tidak lagi khawatir dgn dirimu
Buktikan, kalau kamu bisa membuat mereka bangga
Mulutku, sering memarahi mu
Setiap kali aku menangis melihatmu membantah aku
Tapi sudah kumaafkan, krn kamu adikku
Aku menyayangimu, walau tak kan pernah bisa aku membelai kepalamu
Dalam doa, selalu aku berseru meminta kiranya Tuhan tak sedetik pun meninggalkanmu
Aku meminta kiranya Dia menjamah hatimu.
Supaya kamu punya masa depan, menjadi anak lelaki sesungguhnya
Aku percaya terlebih Dia rindu untuk itu.
Semoga berlalu tahun kesia-siaanmu, adikku
Terluput dari semua rancangan jahat atasmu, krn Tuhan sll bersamamu.
- sweetyimel's blog
- Login to post comments
- 3775 reads
Capek membuat berubah
Bertahun2 saya punya masalah yang sama, selalu memaksa saudara saya untuk berubah. Begalnya minta ampun. Dibilangi tidak mau. Digampar malah nangis. Dicuekin katanya kejam. Mau elu apa sih, dulu saya suka mikir begitu.
Akhirnya saya sadar, orang berubah bukan karena dikotbahi, tapi karena belajar lewat pengalama. Ada orang cepat berubah karena dikotbahi, karena yang mengkotbahi itu punya nilai role model, seseorang yang dikagumi atau digugu dan ditiru. Tapi anehnya gak jarang bahwa itu gak ada di dalam keluarga, malah di luar sana.
Ketika orang sudah tidak bisa dibilangi lagi, yah tinggal seperti apa yang kamu lakukan imel, berdoalah (walaupun berdoa itu sedianya jadi pilihan pertama bukan yang terakhir). Saya pun begitu. Saudara saya berubah karena hitting the rock bottom. Biasanya orang kalo udah kebentur rock bottom, sakitnya minta ampun. Ada konsekuensi, ada pelajaran berharga yang harus diambil.
Tapi dari situ pun saya belajar, bahwa persepsi saya atas saudara saya itu tidak 100 % benar. Dia tidak sejahat dan semalas dan sekurang ajar yang saya bayangkan selama itu. Ada nilai2 kerja keras, hormat dan segan di dalam dirinya. Namun karena jarang nongol, nilai2 itu seperti terkubur jauh di dalam sana.
Lewat dia saya belajar banyak. Belajar bahwa saya tidak bisa mengubah orang lain, bahkan sampai sekarang pun saya percaya bahwa Tuhan tidak bisa juga mengubah orang lain. Kalo bisa, pastinya semua orang sudah diubahkanNya. Kata kitab orang seberang, cuma bangsa yang mau mengubah dirinya sendiri yang dikasih kesempatan untuk maju. Begitu juga individual. Malah saya menyangka, karena [pola pikir] saya berubah duluan, makanya saudara saya itu turut berubah juga.
Wow, kalimat kedua nendang btg PB ^_^
Lewat dia saya belajar banyak. Belajar bahwa saya tidak bisa mengubah orang lain, bahkan sampai sekarang pun saya percaya bahwa Tuhan tidak bisa juga mengubah orang lain. Wow, kalimat kedua nendang btg PB ^_^
Couldnt speek more! Thanks for enrich me, JBU
nasihat bagus dari Plain tuh mel
Yang penting kamu udah melakukan apa yang bisa kamu lakukan buat dia. Mengenai berubah atau nggak, hal itu bergantung sepenuhnya sama dia. Jangan membebani diri kamu dengan sesuatu yang diluar jangkauan kamu.
yes, indeed!
yup betul minnie, u/ sgl sesuatu ada waktunya
dan as Plain said u/ berubah bahkan Tuhan pun tak bs, butuh sdr diri sendiri.
yg sya bs cuma ingeutin & doain, huff >_<