Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ngemeng-Ngemeng
A: "Koq udah jarang debat Alkitab?"
B: "Kurang berguna karena orang didebat malah akan tambah menentang. Kalau berniat baik memperkenalkan injil lebih baik melalui tindakan nyata saja."
A: "Kan perlu ada yang menyampaikan?"
B: "Iya, tapi percuma juga koar-koar biar bener sekalipun. Karena jika memang Tuhan mengizinkan, ada yang malah datang ke gereja dengan motivasi sendiri, atau bertanya tentang injil secara sukarela. Nah, yang bertanya inipun ada yang beneran pengen nanya, ada juga yang pengen ngetes. Kalo yang cuma pengen ngetes mah percuma juga didebat karena tujuannya memang ingin menjatuhkan. Toh kalo ternyata akhirnya dia yang kalah juga biasanya tetap keras hati. Sekarang juga sudah kemajuan teknologi, terbuka kesempatan untuk bisa cari informasi sendiri.
A: "Gimana kalo seimbang antara tindakan dan penginjilan?"
B: "Itu lebih bagus, tapi kalo tindakan belum bener gak usah sok menginjili kan? Iman tanpa perbuatan adalah mati."
A: "Tapi kan orang dibenarkan hanya karena iman?"
B: "Betul, tapi logikanya orang beriman pasti berbuat baik juga, walau belum tentu sebaliknya. Kecuali kalau orang tersebut sudah dekat ajal dan belum sempat berbuat baik, nah itu bisa dimengerti. Tapi kalau masih diberi umur dan kesehatan dan gak berbuat apa-apa, imannya diberi tanda tanya besar. Ini sudah dicontohkan Yesus sendiri dengan berbuat banyak juga."
A: "Kalo orang yang alirannya sesat, juga gak perlu didebat?"
B: "Boro-boro mendebat saudara seiman sendiri, kita tuh sebagai minoritas di negara ini sedang ditekan pihak lain. Harusnya nyadar, ini malah sibuk berantem di kalangan sendiri. Kalau mau menegur ya dengan kasih, kalau sudah berdebat dengan kasar, namanya bukan menegur tapi menjatuhkan. Malu dengan institusi seperti Buddha Tzu Chi yang sekarang malah terlihat lebih menonjol kegiatan kemanusiaannya dibandingkan institusi Kristen."
A: "Wah, jangan salah. Kita juga sudah banyak berbuat."
B: "Iya, tapi ada yang dengan embel-embel penginjilan sehingga membantunya terkesan tidak tulus dan malah dicurigai. Padahal Yesus membantu orang ya membantu saja, perihal menginjili ya jika orang-orang tersebut sudah tertarik mengikuti-Nya. Udah ya, kapan-kapan ngemeng-ngemeng lagi hehehehe."
A: "Cepet bener. Emang mau ke mana?"
B: "Ikut baksos."
A: "Baksos gereja mana?"
B: "Rumah Sakit Tzu Chi !"
A: !@$%^&*
- Erfen Gustiawan Suwangto's blog
- Login to post comments
- 6088 reads
erfen : lebih tepat yang ini....
Erfen :
Iya, tapi percuma juga koar-koar biar bener sekalipun. Karena jika memang Tuhan mengizinkan, ada yang malah datang ke gereja dengan motivasi sendiri, atau bertanya tentang injil secara sukarela. Nah, yang bertanya inipun ada yang beneran pengen nanya, ada juga yang pengen ngetes. Kalo yang cuma pengen ngetes mah percuma juga didebat karena tujuannya memang ingin menjatuhkan. Toh kalo ternyata akhirnya dia yang kalah juga biasanya tetap keras hati. Sekarang juga sudah kemajuan teknologi, terbuka kesempatan untuk bisa cari informasi sendiri.
smile :bukan ingin menjatuhkan, tapi biasanya mereka sudah punya jawaban mereka sendiri, mungkin itu yang lebih benar........menurut smile
ngemeng ngemeng, bicara soal alkitab dan kebenaran firman Allah kok ada menag kalah si dokter mantri???
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Dokter Erfen, mari ke Cikole
Dokter Erfen, datanglah ke dusun Cikole Wetan, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbetik, Ciamis Jawa Barat. Cari saja rumahnya pak lurah Dodi dan tanyalah: Apa saja yang telah dilakukan oleh orang Kristen di sana.
------------
Communicating good news in good ways
@ Pak Pur: saya memang tidak
@ Pak Pur: saya memang tidak bilang semua tapi ada :)
Malu dengan Katolik
Dalam hal karya sosial, saya merasa sangat malu dengan rekan-rekan dari Katolik.
Masih banyak lagi sebenarnya. Bahkan ada pastor di Medan yang dikriminalisasi gara-gara membela petani penggarap yang tanahnya dirampas oleh penguasa yang berkolusi dengan penguasa.
Mereka bekerja dengan senyap, tanpa teriak-teriak. Namun orang banyak membaca Kristus dalam diri mereka.
------------
Communicating good news in good ways
katolik mang keren dalam hal yang dibilang mas wawan
Pastor dikampung tmen gw, bantu sistem pertanian disana, n buat alkitab bahasa daerah sana. N even gerejanya manfaatin bekas sembayangan kepercayaan yang dulu n kegiatan di gereja tmasuk misanya diadaptasi dengan budaya setempat. Yang diinget sama orang2 kampung temen gw hanya kebaikan hati n kesederhanaan pastor itu, n itu kyaknya buat 1 kampung rame2 pindah ke kepercayaan si pastor, bukan karna 'kotbah2' si pastor. Gw sih pribadi kaga terlalu terpesona sama pindah2 kepercayaan, mnurut gw pribadi itu msalah pribadi antara orang itu sendiri n Tuhan, cuma yang gw liat keren aja approach si pastor ini.
kalo gw liat se, bbrapa pastor katolik bukan hanya ahli teologi aja, tapi jg orang academics n scientist jg, mungkin karna ini kale ya mereka slalu buat kontribusi suatu solusi untuk msalah2 yang ada disekeliling kita. Liat2 jg dulu profile2nya candidate pope yang dulu, keren2 sih, kontribusi diberbagai bidang seperti finance, natural science, politik n laen2. N kalo ga salah pertama kali ngusulin idea dr teori big bang itu pastor katolik de... keren aja mnurut gw ^^
@dreamz: efisiensi
Pembagian awam-rohaniwan meningkatkan efisiensi. The right person on the right place. Nggak nangung, nggak overlap.
Doktrin tunggal meningkatkan efisiensi. Untuk mempelajari Katolik, cuma perlu belajar 1 doktrin, tinggal donlot dari situs vatikan, cuma beberapa MB. Kalo mau belajar protestan? Brapa terabyte buat donlot berbagai ebook dari macam-macam denominasi? Apalagi karismatik. Dalam 1 gereja aja pendetanya beda-beda doktrin.
Karena urusan dalam di katolik udah beres, maka waktu luang banyak dan bisa untuk berkarya di luaran. Dari karya yg akademis, managerial sampai sosial kemanusiaan.
Bayangin kalo Yesus datang ke dunia dalam keadaan krisis identitas: Aduh, gue manusia apa tuhan ya? Kayaknya tuhan, tapi apa iya. Duh musti nanya siapa ya. Duh ga pede. Coba cek di alkitab, ada bahas tentang gue nggak ya.
Lhaaaa kacau balau kan.
".... ...."
miyabi maksudnya gmane ne, ga ngerti.. maap2 lemot ^^
tapi kalo maksud gw, gw lebih nekanin knowledge yang dipunyai ama romo2 katolik itu (mungkin kalo bisa dibandingin jg sama pastor/priest yang non-katolik)
gw bukan katolik, cuma temen2 deket gw lumayan banyak katolik so aga tau2 dikit ama romo2 mereka
n memang doktrin mreka aga tersentralisasi dari vatican kan. Cuma knowledge yang dipunyai kebanyakan romo bukan hanya doktrin mreka aja. yang gw liat mereka tau banyak jg tentang doktrin2 diluar gereja mereka (tau doktrin diluar katolik), bahkan mereka jg tau banyak tentang ajaran agama laen, n jg ajaran non-theist, n ga berhenti ke situ mereka masuk ke area science n academic, bahkan ga sedikit dr mreka punya formal education yang specialis di bidang academics n science tertentu.
Nah dengan modal knowlege seperti ini, sewaktu mereka mulai "menunjukan" kasih Tuhan (sapa itu Tuhan, yang mungkin bisa dibilang penginjilan), mereka kaga hanya ngomongin 'sapa Tuhan itu' sesuai doktrin2 mereka, tapi mereka gunakan knowledge mereka ntuk nunjukin kasih Tuhan itu gmana dengan memberikan solusi ke msalah manusia sehari2, misalnya seperti contoh romo yang ada dikampung temen gw, menekan tingkat kemiskinan di suatu daerah yang mayoritas petani dengan optimalkan cara mereka bertani. N ini efektif banget (IMO) dibandingkan dengan hanya kotbah2 (ngomongan aja) doank yang kdang dilakukan dengan bbrapa penginjil.
malah menurut gw pribadi, kenapa si romo2 ini bisa punya knowledge yang banyak, mungkin karna faktor mreka ga merit kale ya, so mereka lebih punya banyak waktu ntuk belajar (walupun aga relatif jd tergantung efiensi waktu masing2 orang).
dreamz: maksute
Maksudnya ya gitu. Ga beda ma yg kamu omongin hehehe.
Coba ngintip situs driyarkara
Studi Teologi di tingkat Strata 1 (S1) memberi berbagai kemungkinan kepada mahasiswa untuk (bold dari saya):
a. Menguasai pengetahuan dasar dan sistematik dalam ilmu teologi sehingga mampu melakukan refleksi teologis yang bertanggungjawab atas pelbagai permasalahan iman yang ada dalam masyarakat dan Gereja;
b. Memperoleh bekal sikap dan pengetahuan yang memberi dasar serta sarana untuk melakukan pewartaan iman yang memperhatikan dimensi penegakan keadilan, kepedulian ekologis, kepekaan jender, dialog antar-agama dan inkulturasi Injil;
c. Memiliki pengetahuan teologis yang mendukung dikembangkannya keterampilan pelayanan dasar bagi kader Gereja dan masyarakat, serta
Siap melakukan studi lanjut.
Katolik menyebutnya Ajaran Sosial Gereja, sementara Islam menyebutnya Fiqih Sosial. Dan dua hal ini adalah bagian dari pendidikan teologia masing-masing. Di STT yang saya ceritakan diatas itu, kegiatan kemanuasiaannya berupa ekskul mahasiswa.
Soal knowledge akademis, itu karena pendidikan pascasarjana para pastor memang disesuaikan minat dan bakat serta ordo masing-masing, jadi banyak yang kemudian melanjutkan kuliah ekonomi, sosial, teknik, ilmu alam dll.
(kayaknya ini masih blom menjawab yg ditanya dreamz wkwkwkwk)
".... ...."
miyabi, ngejawab koq ^^
niwei ttg yang lo tulis:
Soal knowledge akademis, itu karena pendidikan pascasarjana para pastor memang disesuaikan minat dan bakat serta ordo masing-masing, jadi banyak yang kemudian melanjutkan kuliah ekonomi, sosial, teknik, ilmu alam dll.
ini ga sih yg akhirnya jd perbedaan di katolik.
I know kepinteran ato knowledge bisa dicapai bukan hanya dari pendidikan formal. Cuma dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, kyaknya jarang orang bisa nguasain banyak bidang, n dari skolah biasanya kita bisa belajar ama guru yang tepat. So, pastor2nya katolik bisa dikatakan punya kesempatan yang lebih untuk bisa ngasi kontribusi ke permasalahan manusia lewat knowledge selain pengetahuan teologi mereka ga se..kyaknya se huehe^^
@erfen, perlu keknya :D
erfen :
A: "Koq udah jarang debat Alkitab?"
B: "Kurang berguna karena orang didebat malah akan tambah menentang. Kalau berniat baik memperkenalkan injil lebih baik melalui tindakan nyata saja."
teograce :
debat alkitab kan brarti orangnya udah punya minimal pemahaman dasar tentang alkitab, setidaknya injil itu apa, orang tersebut pasti sudah tau. kalau memperkenalkan injil aka penginjilan, orangnya kan lum tau tentang injil sama sekali. agak membingungkan. hohoho...
tapi debat-debat itu perlu sih fen, karena menurut saya orang kristen perlu belajar alkitabnya dengan bener.
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
rombongan STT terkejut
Hari itu adalah hari yang telah ditunggu-tunggu. Sekelompok mahasiswa sebuah STT sepakat melakukan kerja kemanusiaan di sebuah lingkungan kumuh di Jakarta. Ini cuplikan ajakan mereka.
"Daerah itu parah betul. Remaja terancam narkoba dan prostitusi. Anak-anak tidak sekolah. Balita terancam gizi buruk."
"Di sana baru ada 1 sekolah gratis dan 1 gerakan lingkungan hidup. Dari lembaga kristen belum ada."
Beberapa mahasiswa dari kampus saya pun ikut rombongan itu. Beberapa minggu kemudian saya bertemu mereka lagi dan menanyakan perkembangannya.
:Payah, Mi. Udah keduluan," jawab teman saya.
"Apanya yg keduluan?" tanya saya.
"Yang bikin sekolah gratis ternyata si Eman."
"Emanuel anak KMK?" tanya saya.
"Yoi. DIa itu kayaknya ada di mana-mana."
*KMK= Keluarga Mahasiswa Katolik.
".... ...."
@miyabi : kmk
kmk? sounds familiar.. kmk itu nama yang general bukan yah?
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce: kayaknya sih.
Saya kurang tahu bagaimana organisasinya. Kayaknya sih memang nama umum tapi tidak semua kampus ada KMK. Kayaknya di kampus saya nggak ada. Namun ada mahasiswa yg jadi anggota.
".... ...."
erfenn..dua hal yang berbeda..
A: "Koq udah jarang debat Alkitab?"
B: "Kurang berguna karena orang didebat malah akan tambah menentang. Kalau berniat baik memperkenalkan injil lebih baik melalui tindakan nyata saja."
Erfen memperdebatkan injil dengan penginjilan/menginjili adalah dua hal yang berbeda. Orang-orang yang berdebat tentang injil adalah orang-orang yang sudah mengenal injil dan saling mempertajam pengetahuan tentang injil. Ada orang yang sudah mengenal injil namun pemahamannya salah itulah sebabnya ada orang yang sudah lebih tahu mengasih tahu orang tersebut, namun kerap kali hal tersebut dilakukan dengan berdebat.
Sementara menginjili/penginjilan dilakukan kepada orang yang belum pernah mendengar injil, itulah yang dilakukan para missionaris dari greja-greja. Tugas mereka hanya satu yaitu mengabarkan injil. Hasilnya tetap Tuhan yang menentukan. Apakah orang itu mau menerima injil atau menolaknya.
Bless all of Us..
@Paulwekwek: injil dan kekristenan
Yang Anda maksud memperkenalkan Injil itu sama atau tidak dengan memperkenalkan kekristenan?
Paulwekwek: Sementara menginjili/penginjilan dilakukan kepada orang yang belum pernah mendengar injil, itulah yang dilakukan para missionaris dari greja-greja. Tugas mereka hanya satu yaitu mengabarkan injil. Hasilnya tetap Tuhan yang menentukan. Apakah orang itu mau menerima injil atau menolaknya.
".... ...."
maksudnya, dialog yang
maksudnya, dialog yang ditulis erfen itu ga nyambung. karena orang debat != menginjili, orang debat pasti udah paham/minimal pernah belajar, menginjili kan kepada orang yang belum percaya.. yang saya tangkap seperti itu..
*edited*
eh sori sebelumnya, maen nyamber ajah.. hehe...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce: Ngga nyambung tapi otentik
Percakapan sehari-hari manusia emang ngga logis dan nggak nyambung. Tapi itulah percakapan yang manusiawi dan otentik. Bahasannya panjang ntar musti dibikin blog tersendiri.
Diskusi alkitab tidak sama dengan menginjil saya setuju. Saya pikir Erfen pun setuju.
Trus knapa Erfen menulis percakapan yg nggak nyambung? Lha dia cuma merekam apa yang biasa terjadi di masyarakat. Soal kegelisahan orang-orang kristen soal iman dan perbuatan kemanusiaan. Kalau secara teologis, pandangan awam tersebut salah kaprah, ya nggak papa. Ini kan rekaman realitas dan ini otentik. Apa yang otentik ada di lapangan ini yang malah berguna buat refleksi.
Kembali ke pertanyaan saya ke Paulwekwek:
Yang saya tanya, apakah menginji itu sama dengan memperkenalkan kekristenan. Yaitu gimana orang yg belum pernah tahu soal kekristenan jadi tahu lalu jadi kristen.
Kalo beda, ya nanti diskusi dilanjutkan karena persepsi sudah sama.
Kalo sama, ya nanti diskusi dilanjutkan lagi karena persepsi sudah sama.
Saya nanya dulu, supaya persepsinya sama dulu biar diskusinya nggak panjang-panjang percuma.
".... ...."
kalau saya denger orang
kalau saya denger orang ngobrol seperti di atas, tentu otentik, tapi karena ini tertulis di blog, otentik tidaknya tentu pemilik blog yang tau.. :D
btw, maap yak jadi nyelak.. hoho...
mang menurut miyabi menginjili dengan memperkenalkan kekristenan beda atau sama?
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce: menginjili itu tidak ada di alkitab
Kalo ga salah, menginjili itu tidak ada di alkitab. Yang ada: mengabarkan injil, menjadi saksi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus.
Menurut saya nggak bisa lompat. Harus mulai dari menghadirkan Kerajaan Sorga dulu. Yesus aja ketika mau mengajar pake pendahuluan, yaitu ada Yohanes Pembaptis dulu.
Biar enak bagi tugasnya gini aja:
Katolik tugasnya mengolah dan menyiangi tanah, dan menyirami.
Karismatik menabur benih.
Protestan merawat dan menumbuhkan, plus menyiangi ilalang.
Yang panen siapa hayoo?
".... ...."
apa bedanya menginjili dan
apa bedanya menginjili dan mengabarkan injil? imo itu kedua hal yang sama.
dan saya tidak bilang lompat atao apa, pemikirannya, melalui tindakan saja tidak cukup. tidak mengatakan apa-apa kalo cuma melalui tindakan.
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce
apa bedanya menginjili dan mengabarkan injil? imo itu kedua hal yang sama.
Bedanya: di Alkittab kata yang dipakai adalah mengabarkan injil, dan memberitakan Injil. Nggak ada menginjil. CMIIW. DI SS kan orang-orangnya hard to please, jadi musti pas sesuai dengan ALkitab.
dan saya tidak bilang lompat atao apa, pemikirannya, melalui tindakan saja tidak cukup. tidak mengatakan apa-apa kalo cuma melalui tindakan.
Di sini nggak ada yang berpendapat bahwa tindakan saja sudah cukup. COba perhatikan saya sampe berbusa pake analogi menanam.
Perbuatan baik itu ibarat mengolah dan menyiram tanah. Mengolah tanah saja cukup? ya nggaklah. Kan mau nanam pohon. Masak cuman nyangkul nyangkul doang.
".... ...."
keknya penulis blog
keknya penulis blog berpendapat gitu.. haha...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Yang penting tindakan
Misalnya saya sakit trus pergi ke dokter. Mana yang penting saya terima:
1. paparan diagnosa panjang lebar dari sang dokter atau
2. tindakan medis berupa sebuah suntikan di pantat dan sekantong obat untuk saya minum? (note: memberi obat juga tindakan medis, walau dokternya cuma nulis di kertas, lalu si pasien meminum sendiri di rumah dengan kekuatan sendiri, nggak dibantu dokter.)
Karena dia dokter jadi tindakan medis yang tepat itu yg bikin pasien sembuh. Bukan satu makalah berisi diagnosa hahaha.
".... ...."
yang dimaksud di sini kan
yang dimaksud di sini kan perbuatan baik itu.. jelas kalo penginjilan, antara teori dan tindakan lebih baik tindakan, karena kalo teori doank, brarti NATO.
ini miyabi lagi becanda yah?*lemot..*
hahaha juga dah... :D
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Judulnya aja udah ngemengngemeng
Knapa juga jadi pada serius banget. Pake bawa-bawa semangat fisabililah protestan segala hahaha.
Oh ya. Saya tanya temen saya yg muslim: manusia selamat karena perbuatan atau karena anugerah?
Dia jawab: "Bukan dua-duanya."
Lalu?
"Tapi karena Rahmat," kata dia
Temen saya yg Katolik denger langsung ngakak-ngakak.
".... ...."
Miyabi..
Yang saya tanya, apakah menginjili itu sama dengan memperkenalkan kekristenan. Yaitu gimana orang yg belum pernah tahu soal kekristenan jadi tahu lalu jadi kristen.
Kalo beda, ya nanti diskusi dilanjutkan karena persepsi sudah sama.
Kalo sama, ya nanti diskusi dilanjutkan lagi karena persepsi sudah sama.
?Miyabi mungkin kalau dilihat dari segi tujuannya ada bedanya tapi juga ada kesamaan, didalam menginjili/mengabarkan injil tujuannya ya mengabarkan injil, menurut gw didalam mengabarkan injil yang biasanya ditekankan adalah janji keselamatan oleh Tuhan Yesus dikayu salib, kuasa mujizat Yesus ketika berada di bumi dan bagaimana nubuat yang dari PL ? digenapi di PB.
Sedangkan memperkenalkan kekristenan itu menurut gw berawal dari memperkenalkan bagaimana itu kekristenan, siapa Tuhannya, bagaimana kekristenan menyikapi permasalahan hidup dan berbagai perkenalan lainnya, namun ketika didalam memperkenalkan Kekristenan pastinya sudah menginjili, mengingat Kekristenan sendiri tidak bisa lepas dari injil.
Intinya menurut gw kira-kira begini :
Memperkenalkan Kekristenan: Kristen itu begini loh...dst
sementara didalam menginjili : Keselamatan itu begini...dst
Bless all of Us..
erf, akui saja
Wawan mengutip erf :
"Iya, tapi dengan embel-embel penginjilan..."
Erf merespon :
"saya memang tidak bilang semua tapi ada..."
Saya termasuk orang pertama yang membaca blog anda dan komentar pertama dari wawan itu semalam.
Saya pikir anda tak perlu mengedit tulisan anda dari :
"Iya, tapi dengan embel-embel penginjilan..."
menjadi :
"Iya, tapi ada yang dengan embel-embel penginjilan..."
Akui saja kalau anda kurang hati2 waktu nulis. Saya juga kadang gitu kok... :)
Anda jujur tentang identitas, tapi tidak tentang tulisan anda sendiri.
salam hangat,
rong2
Menurut saya ini pembicaraan antara 2 orang bodoh
Menurut saya ini pembicaraan antara 2 orang bodoh.
A: "Koq udah jarang debat Alkitab?"
B: "Kurang berguna karena orang didebat malah akan tambah menentang. Kalau berniat baik memperkenalkan injil lebih baik melalui tindakan nyata saja."
Dialog pertama saja sudah goblok banget. Kok debat Alkitab dihubungkan dengan penginjilan? Nggak nyambung gitu loh. Debat Alkitab ya debat Alkitab. Penginjilan ya penginjilan. Orang melakukan debat Alkitab untuk memperluas wawasan dan pemahaman akan Firman. Debat Alkitab juga cuma bisa dilakukan antara dua orang percaya. Karena cuma orang percaya saja yang mengeluarkan usaha untuk memahami dan mempelajari Alkitab. Dalam penginjilan nggak ada debat. Karena Injil itu kabar baik. Jadi melakukan penginjilan adalah melakukan pemberitaan kabar baik. Sekali lagi pemberitaan kabar baik. Sifatnya cuma searah. Kalau misalkan yang mendengar kabar tersebut tidak setuju dengan isi kabar tersebut ya sudah. Si pemberita tidak akan mengajak debat. Karena dia cuma melakukan pemberitaan. Beres.
Kegoblokan kedua dalam dialog diatas adalah istilah "memperkenalkan injil lebih baik melalui tindakan nyata saja". Ini istilah goblok dari manusia yang nggak paham Injil. Injil itu kabar baik. Jelas untuk memberitakan Injil harus lewat bahasa baik itu tertulis maupun lisan. Bukan lewat tindakan. Mana bisa sih orang paham bahwa dirinya berdosa dan butuh pengorbanan Yesus Kristus cuma karena dia mengalami perbuatan baik dari orang Kristen. Aduh. Payah banget. Coba baca baik-baik lagi keempat Injil dan Kisah Para Rasul. Para Rasul itu menginjil bukan dengan tindakan tapi dengan memberitakan dosa manusia, penghakiman Tuhan dan perlunya penebusan oleh Yesus Kristus. Injil itu selalu menunjuk ke salib dan ke pengorbanan Yesus Kristus bukan ke manusia dan tindakan baik manusia. Manusia sih nggak ada yang baik termasuk gua. Kalau manusia ada yang baik nggak perlu ada juru selamat.
@samuel franklyn: different gospel
Alkitabnya sama tapi different gospel . Pekabaran Injilnya nggak sama. Saya nggak membicarakan apa itu pengabaran injil yang benar.Cuma saja, kenyataan di lapangan memang ada berbagai-bagai gospel yang berbeda.
Tertulis atau lisan, multimedia atau tindakan itu soal cara. Menurut saya ucapan dan tindakan nggak bisa dipisah.
".... ...."
ucapan dan tindakan ga bisa
ucapan dan tindakan ga bisa dipisah.
tapi ga bisa kalo cuma tindakan. karena di luar sana, banyak kq orang-orang non kristen yang baik, bahkan mungkin lebih baik dari orang-orang yang mengaku kristen.
melakukan tindakan baik saja, ga mengabarkan injil apapun. orang tetap harus berbicara baik lewat tulisan atau lisan atau multimedia, dsb untuk mengabarkan injil.
gospel itu injil kan yah? cmiw
kq alkitabnya sama tapi different gospel? injil kan intinya cuma 1, ga mungkin beda. >.<"
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce: bagi tugas
Hal kerajaan sorga itu sering diumpamakan berhubungan dengan pertanian.
Ada yang menyiram
Ada yang mengolah tanah
Ada yang menabur
Ada yang merawat
Ada yang menuai
Jadi bagi tugas. Kita cuma perkerja dan Tuhan yang menumbuhkan.
Jangan mau enaknya aja, langsung nabur trus langsung tumbuh dan langsung nuai. Menyiram dan mengolah tanah itu adalah dengan capek-capek bikin rumah singgah, bikin rumah sakit, bikin sekolah, mengakvokasi buruh, membela petani.
Tanah yang keras tandus berbatu mau ditebari biji firman Tuhan? Silakan aja.
Memperkenalkan kekristenan butir-butir biji firman alias ayat-ayat Alkitab itulah saat menabur.
Kalau terus ada banyak orang percaya Yesus, ya itu karena tanah batin mereka udah terolah baik sehingga siap menerima iman, kan iman anugerah. Itupun masih harus dirawat supaya tumbuh dan berbuah. Kalo berbuah dituai kalo nggak ya dipangkas dan dibakar.
Iya, different gospel walaupun dari Alkitab yang sama. Tapi bahasannya panjang.
".... ...."
menginjili/memberitakan kabar
setau saya, menginjili/memberitakan kabar baik itu tugas semua orang percaya, bukan tugas kharismatik aja ato tugas injili saja ato tugas katolik saja.
injil itu satu miyabi, different tools perhaps, different method perhaps, different content i dont think so, maksud miyabi different gospel itu gimana yah? *curious*
1 korintus
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Injil itu kabar baik
Injil itu kabar baik. Kabar baik apa yang dimaksud? Manusia itu berdosa, pantas di jatuhi dan sudah dijatuhi hukuman mati, Yesus Kristus menebus dosa manusia di kayu salib, mereka yang percaya akan hal ini menerima pembebasan dari hukuman. Itulah Injil. Injil itu kabar baik. Menginjil artinya memberitakan kabar baik. Hanya sekedar tindakan tanpa ada usaha apapun untuk menyampaikan kabar baik mengenai penebusan Yesus Kristus bukanlah penginjilan. Jadi sekedar tindakan tanpa pemberitaan bukanlah penginjilan. Orang Kristen boleh saja melakukan perbuatan baik tanpa penginjilan. Tapi jangan sekali-kali menyebut perbuatan baik itu penginjilan. Tanpa pemberitaan mengenai kuasa salib Yesus Kristus maka itu bukan penginjilan. Silahkan bergiat melakukan perbuatan baik. Tuhan sangat senang kok. Tapi kalau kamu nggak memberitakan salib Kristus maka kamu nggak boleh bilang perbuatan baik itu sebagai penginjilan.
@Samuel Franklyn: Injil
Samuel Franklyn: Injil itu kabar baik. Kabar baik apa yang dimaksud? Manusia itu berdosa, pantas di jatuhi dan sudah dijatuhi hukuman mati, Yesus Kristus menebus dosa manusia di kayu salib, mereka yang percaya akan hal ini menerima pembebasan dari hukuman. Itulah Injil. Injil itu kabar baik. Menginjil artinya memberitakan kabar baik.
Dalam definisi Samuel Franklyn di atas Yesus kan tokoh/pelaku dalam kabar baik tersebut. Apakah yang dilakukan Yesus ketika Ia mengajar dapat disebut menginjil? Bagaimana dengan Yohanes Pembabtis. Apakah yang diserukan Yohanes tersebut bisa disebut menginjil? Kalau tidak, lalu apakah ada sebutan khusus untuk yang dilakukan Yesus dan Yohanes?
".... ...."
@Miyabi: Injil
Dalam definisi Samuel Franklyn di atas Yesus kan tokoh/pelaku dalam kabar baik tersebut. Apakah yang dilakukan Yesus ketika Ia mengajar dapat disebut menginjil? Bagaimana dengan Yohanes Pembabtis. Apakah yang diserukan Yohanes tersebut bisa disebut menginjil? Kalau tidak, lalu apakah ada sebutan khusus untuk yang dilakukan Yesus dan Yohanes?
Yesus menginjil akan tetapi pada saat Yesus memberitakan Injil maka berita Injil belum lengkap karena Yesus belum menjalani penyaliban dan kebangkitan. Yang diserukan Yohanes Pembaptis juga Injil akan tetapi belum lengkap. Lalu kapan Injil dinilai lengkap? Sesudah Yesus mengalami kematian dan kebangkitan. Injil adalah kabar baik penebusan dosa manusia.
Yohanes 1:29
(29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
kabar baek
ikutan yah ^^
iyah mnurut gw jg perbuatan baek bukan penginjilan, tapi perbuatan baek bisa buka penginjilan.
mungkin jadinya seperti yang plain pena bilang yang nanggapin sikap bbrapa orang yg baru masuk ss n uda 'kotbain' orang. Seandainya orang itu ngasih dirinya waktu dulu untuk mengenal orang2 disini mungkin resistensi levelnya bkal berkurang.
so mungkin mirip2 yg namanya perbuatan baek. misalnya romo yg dikampung temen gw. Seandainya dia baru masuk ke kampung itu langsung aja ngasih tau kabar baek, kemungkinan besar tuh romo bkal dicuekin. Tapi pas itu romo mau bergaul/bertemen ma orang2 disana, saling mengenal, membantu masalah org2 disana (berbuat baek), si romo malah buka jalan untuk penginjilan. N IMO malah kerennya, bukan romo itu lagi yg harus memulai, tapi orang2 dikampung itu yg bertanya deluan ttg apa yang dipercayai si romo itu n mulai de bisa kabar baek didengar.
imo se ^^ n mungkin gw rada biased disini, pengalaman pribadi sih, gw lebih dengerin orang yang gw aga deket, drpd orang yang ga terlalu kenal tiba2 dah ngomongin Tuhan macem2 bisa gw sewotin tuh orang ahahahah ^^
e nyambung ga sih ya huehehe ^^
@SF @Erfen @Purnawan : Inilah statement yg benar !
SF menulis:
Injil itu kabar baik. Menginjil artinya memberitakan kabar baik. Hanya sekedar tindakan tanpa ada usaha apapun untuk menyampaikan kabar baik mengenai penebusan Yesus Kristus bukanlah penginjilan. Jadi sekedar tindakan tanpa pemberitaan bukanlah penginjilan. Orang Kristen boleh saja melakukan perbuatan baik tanpa penginjilan. Tapi jangan sekali-kali menyebut perbuatan baik itu penginjilan. Tanpa pemberitaan mengenai kuasa salib Yesus Kristus maka itu bukan penginjilan. Silahkan bergiat melakukan perbuatan baik. Tuhan sangat senang kok. Tapi kalau kamu nggak memberitakan salib Kristus maka kamu nggak boleh bilang perbuatan baik itu sebagai penginjilan.
matahari menanggapi:
Tulisan SF diatas SANGAT TEPAT & SANGAT BENAR !!!
Memang itulah yang dimaksud pemberitaan Injil. Dharma, kegiatan sosial, sumbang-menyumbang, tolong-menolong dsb dsb adalah perbuatan baik, namun tanpa pemberitaan Injil, tanpa pemberitaan Salib, semua tindakan tersebut hanyalah meringankan beban manusia berdosa selama di dunia, namun tidak pernah menyelamatkan jiwanya dalam kekekalan surga. Yang sakit dibantu diobati, yg kelaparan diberi makanan, tanpa pemberitaaan Injil, maka setelah sembuh / kenyang dia tetap orang awam (tidak kenal Injil), dan mungkin bantuan tsb hanya memperpanjang usianya beberapa saat, ujungnya tetap akan berakhir di neraka. Penolongnya yg dapat pujian, namun Kristus tetap tidak dikenal.
Yang benar adalah pemberitaan Injil yang utama menjadi tujuan, soal embel-embel dengan cara membantu secara moril - materiil dsb itu hanyalah pesan pembuka alias iklannya saja. Sebaiknya memang keduanya dilakukan secara tulus, agar pertolongan / bantuan tsb merupakan tindakan kasih yang murni, dan Injil tetap diberitakan bagi kemuliaan nama Tuhan. Banyak pihak yang tidak memahami konteks ini sehingga cenderung memberikan stigma negatif terhadap bantuan yang dibarengi pemberitaan Injil.
Soal tulisan Purnawan yg menonjolkan Katolik dalam kegiatan sosialnya menurut saya tidak tepat, karena banyak juga orang Kristen yg berkarya seperti itu walau tidak dalam komunitas besar dan diexpose, sehingga banyak orang yang tidak tahu. Namun label "menjadi saksi" dengan cara membantu orang lain tanpa mengabarkan Injil saya sebut tindakan yang "mencuri kemuliaan Allah", krn mereka hanya mencari kepuasan diri tanpa berani mendeklarasikan pesan Salib. Kalo meminjam istilah Hai-hai, saya sebut tindakan ini "mencari pujian dengan mencuri kebajikan".
Injil harus tetap diberitakan...
permasalahannya, bisa ga penginjilan tanpa perbuatan baek?
ato lebih tepat pertanyaannya efektif ga penginjilannya?
maksudnya penginjilan=memberitakan injil, kabar baek huehehe.. abiz kyaknya banyak definisi de ^^
BIsa efektif. Pernah.
Yaitu pada waktu konflik bersenjata, sambil ditodong senjata: pindah keyakinan dan dibaptis (ulang) ATAU langsung ditembak mati.
*diedit*
".... ...."
@Erfen, Ronggo, Wawan: Ngemeng-ngemeng: manusiawi
Ketika manusia bicara apalagi dalam percakapan sehari-hari, adalah wajar jika ada ucapan yang tidak logis, atau mengandung fallacy.
Misalnya istri yang sedang kecewa dengan suaminya bilang: "Kenapa sih kamu selalu nyakitin aku?"
Kalimat itu kan salah, selalu nyakitin? Kan nggak mungkin seorang suami 24jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahunsetiap ketemu istrinya yang dilakukan cuma nyakitin. Mungkin yang dimaksud si istri adalah si suami sering nyakitin dia, BUKAN selalu.
Dalam dialog Erfen: Iya, tapi dengan embel-embel penginjilan sehingga membantunya terkesan tidak tulus dan malah dicurigai.
Bisa berarti sebagian, dan bukan semua. Kecuali kalau Erfen menulis: Iya, tapi SEMUANYA dengan embel-embel penginjilan sehingga membantunya terkesan tidak tulus dan malah dicurigai.
Manusia sering salah ketika mengunakan kata-kata semua, sebagian, sering, selalu dst itu. Terutama dalam percakapan.
Tentunya beda tuntutan keketatan berbahasa dalam percakapan sehari-hari, dalam fiksi, dalam blogging, dalam jurnalisme, dalam tulisan ilmiah.
Dulu ada blogger yang mengkritik blog Hai-Hai karena judul (Aku tidak percaya Mukjizat) misleading seperti yang biasa di jurnalisme plat kuning, karena definisi mukjizat berbeda. Blogger itu menganggap judul itu tidak etis. Namun Mas Wawan membela karena blog SS bukan tulisan jurnalistik. Jadi tuntutan untuk memenuhi etika penulisan jurnalistik tidak tepat.
Nah, tulisan erfen ini kan bukan karya ilmiah. Jadi kalau ada fallacy (apalagi dalam contoh percakapan fiktif) ya harusnya dimaafkan,
Entah kenapa Erfen kemudian mengedit.Apakah tulisan Wawan dianggap saran/kritik, sehingga Erfen membetulkan tulisannya.
Menurut saya kalimat
Iya, tapi dengan embel-embel penginjilan sehingga membantunya terkesan tidak tulus dan malah dicurigai.
bisa berarti sebagian dan tidak secara nyata berarti semuanya.
".... ...."
:)
:)
@ Teo: memang bukannya tidak
@ Teo: memang bukannya tidak berguna, tp kurang berguna apalagi yang udah debat kusir gak jelas :)
@ Pak Pur: iya, maunya memang menulis Katolik juga tapi ambil contoh ekstrim Budha saja he2.
@ Rong: iya, saya edit krn memang maksud saya tdk begitu. Krn yg di Bogor kami jg mendukung pembangunan sekolah dan puskes tanpa membuat pos PI atau gereja. Pasti saya taulah kalo saya mengedit apapun pasti diketahui minimal oleh admin.
@ Samuel dan paulwekwek: ini konteksnya debat alkitab antar pemeluk agama yang berbeda yg bisa dikategorkan sbg penginjilan juga krn biasanya aq bukan debat di SS. Dan bukannya bermaksud menginjili itu tdk boleh, tp harus seimbang dengan perbuatan yang belakangan sudah jarang dilakukan orang Kristen. Tapi kalo memang diambil secara luas, yang dikatakan Miyabi juga benar tentang different gospel itu kalo mau mengambil konteks debat antar sesama Kristen. Anyway, kalo yang ngatain bodoh dengan identitas jelas seperti Samuel ini saya terima dengan senang hati :D
@ Miyabi dan Dreamz: diskusi yang menarik, terima kasih.
@Erfen: Penginjilan bukan debat
@ Samuel dan paulwekwek: ini konteksnya debat alkitab antar pemeluk agama yang berbeda yg bisa dikategorkan sbg penginjilan juga krn biasanya aq bukan debat di SS. Dan bukannya bermaksud menginjili itu tdk boleh, tp harus seimbang dengan perbuatan yang belakangan sudah jarang dilakukan orang Kristen. Tapi kalo memang diambil secara luas, yang dikatakan Miyabi juga benar tentang different gospel itu kalo mau mengambil konteks debat antar sesama Kristen. Anyway, kalo yang ngatain bodoh dengan identitas jelas seperti Samuel ini saya terima dengan senang hati :D
Erfen debat Alkitab antar pemeluk agama bukanlah penginjilan. Saya tidak setuju dengan istilah anda ini. Debat Alkitab antar pemeluk agama adalah pekerjaan sia-sia dari orang-orang goblok.
Penginjilan juga tidak harus seimbang dengan perbuatan.
Filipi 1:15-18
(15) Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
(16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
(17) tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
(18) Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
Coba baca dan renungkan baik-baik Firman diatas. Pemikiran bahwa penginjilan harus lahir dari orang-orang yang berbuat baik adalah pemikiran manusiawi. Pemikiran manusiawi macam begini tidak diajarkan oleh Firman. Paulus mengetahui ada orang-orang busuk yang mengabarkan Injil supaya hukuman dia makin berat. Tapi Paulus malah senang tuh. Paulus nggak ngomong, "Eh elu musti tobat dulu terus musti berbuat baik baru lu pantas untuk memberitakan Injil". Nggak tuh. Biarin lu orang paling bejat dan busuk selama yang lu beritakan itu Injil yang benar si Paulus bakalan girang banget. Si Paulus baru mengutuk dan ngamuk-ngamuk kalau yang lu beritakan itu bukan Injil.
Menginjil = Menabur benih = mengabarkan kabar baik
Kalau begitu, dalam kerangka perumpamaan biji sesawi, menginjil = menabur benih.
Menabur benih nggak sama dengan mengolah tanah (baca membangun rumah sakit).
Yang mau dilakukan teman-teman Erfen dengan membangun rumah sakit memang bukan menginjil, tetapi mau mengolah tanah. Hehehe. Sebut saja memulai kehadiran kerajaan sorga di lokasi tersebut. Ingat ya: Ini bukan menginjil.
".... ...."
@ Samuel: benar, tapi debat
@ Samuel: benar, tapi debat yang baik kadang juga memberi masukan dalam hati orang yang didebat biarpun ia menentang awalnya. Namun, kan sering debat itu tidak bisa menginjili ternyata. Dan untuk tidak mjd org benar dulu baru menginjili itu juga benar, tp harus disertai perbuatan, itu saja inti diskusi ini. Terakhir bhw siapa bilang bhw perbuatan itu tdk bs menginjili?? Saya rasa Bunda Teresa menginjili lbh byk drpd orang yang berjas mewah dan koar2 di mimbar :)
@Erfen. Saya tidak sependapat
Terakhir bhw siapa bilang bhw perbuatan itu tdk bs menginjili?? Saya rasa Bunda Teresa menginjili lbh byk drpd orang yang berjas mewah dan koar2 di mimbar :)
Dalam hal ini kita tidak sependapat. Saya juga kagum pada Bunda Teresa akan tetapi apa yang dilakukannya bukan penginjilan dalam definisi Firman Tuhan. Jadi buat saya apa yang diperbuatnya bukan penginjilan.
@ Erfen: Menginjili???
Erfen menulis:
Terakhir bhw siapa bilang bhw perbuatan itu tdk bs menginjili?? Saya rasa Bunda Teresa menginjili lbh byk drpd orang yang berjas mewah dan koar2 di mimbar :)
matahari menanggapi:
Anda benar-benar tidak paham makna menginjili walau telah dijelaskan oleh SF panjang lebar. Perbuatan baik itu adalah wujud kasih, namun penginjilan yang merupakan pewartaan harus disampaikan salah satunya dengan mulut, kata-kata / tulisan, supaya orang yang tidak kenal Yesus jadi kenal. Perbuatan baik itu hanya akan menghasilkan pujian bagi pelakunya, dan orang yang menerima perbuatan baik tersebut tidak akan pernah mengetahui ada Yesus dibalik itu bila tidak diberitakan tentang salib, kecuali yang menerima perbuatan baik tersebut adalah orang Kristen yg sudah kenal Yesus. Dunia hanya akan mengenal pelaku perbuatan baiknya saja.
Sekarang mari kita kupas soal Bunda Teresa. Saya pribadi menghormati beliau sebagai orang yang melakukan tindakan mulia hingga sisa akhir hidupnya, namun perlu anda ketahui, beliau tidak mengabarkan Injil !!! Beliau hanya melakukan perbuatan baik yang merupakan tindakan kasih, dan beliau sudah mendapatkan upahnya atas itu.
Suatu ketika seseorang bertanya kepada Bunda Teresa, "kenapa anda mau melakukan pengorbanan bagi banyak orang, dengan mengorbankan kehidupan pribadi anda sendiri". Jawaban beliau adalah "saya bahagia melakukan itu". Ketika ada seseorang yg berterimakasih kepada beliau, beliau menjawab,"justru sayalah yang harus berterimakasih kepada anda, karena bahagia saya lebih besar daripada bahagia yg anda rasakan". Bunda Teresa telah mendapatkan upahnya selama hidupnya di dunia ini, yaitu merasakan kebahagiaan dalam pelayanan kasihnya. Namun sayang sekali, karena beliau tidak mengabarkan Injil. Orang-orang yg sakit yg ditolongnya yg akhirnya sembuh, yg islam tetap islam, yg hindu tetap hindu, yg budha tetap budha. Apakah manfaat menolong seseorang jika hanya menambahkan sedikit lagi waktu bagi umur hidupnya di dunia, namun pada akhirnya mereka tetap ke neraka??? Pada waktu beliau menerima penghargaan medali dari pemerintah India atas kiprahnya di dunia sosial, beliau tidak pernah menyebutkan YESUS sebagai inspirator ataupun motor atas segala tindakannya, dan beliau menerima kalungan medali tersebut. Itu membuktikan bahwa Bunda Teresa menerima hormat dan kemuliaan yg diberikan oleh dunia, yang seharusnya hormat dan kemuliaan itu diberikan kepada KRISTUS.
Suatu ketika ada seorang yg beragama Sikh sekarat dan sudah menjelang ajal. Bunda Teresa bertanya kepada orang tersebut, "apa permintaan terakhirmu?". Orang itu menjawab, "saat saya mati, basuhlah wajah saya dengan air dari sungai gangga". Dan benar, ketika orang tersebut mati, Bunda Teresa melaksanakan amanat orang sikh tersebut, sampai salah seorang biarawati yg dekat dengan beliau bertanya,"kenapa anda menyetujui dan melakukan permintaan orang tersebut? bukankah permintaan tersebut tidak sesuai dengan konteks iman kita, dimana seharusnya kita dapat membabtiskan dia sebelum mati" dan Bunda Teresa menjawab, "kita harus menghormati keyakinan orang lain". Bayangkan, biarawati yang lebih junior saja lebih mengerti makna pemberitaan Injil. Jadi pernyataan Erfen bahwa "Saya rasa Bunda Teresa menginjili lbh byk drpd orang yang berjas mewah dan koar2 di mimbar " menurut saya, sangatlah tidak benar.
Injil harus diberitakan, Injil harus diwartakan, dengan atau tanpa tindakan kasih. Bila orang jahat dan bejat mau memberitakan Injil, itu baik. Bila hanya orang baik saja yang boleh memberitakan Injil, pertanyaan saya, "siapa yang sudah layak disebut baik dan layak memberitakan Injil?". Menginjili dengan perbuatan itu adalah kalimat yg sering digunakan oleh orang-orang pengecut untuk menyembunyikan KRISTUS dibalik kehormatan diri mereka. Waspadalah !!!
@matahari: injil palsu
Ada orang yang lebih suka menyebut Injil Sejati-Injil Palsu, atau ajaran sejati-ajaran palsu.
Saya lebih suka menyebutnya different gospels, injil berbeda.
Orang mungkin percaya cuma ada 1 injil dan yang lain palsu. Saya menyebutnya different gospels, injil berbeda.
Apa yang dikerjakan Mother Theresa boleh saja dibaca pake kacamata Protestan. Atau ajaran sejati Alkitab atau apapun namanya.
Lha dasar doktrinnya beda, jadi nggak pas kalo diperbandingkan.
Salahnya Erfen dan Purnawan yang berusaha nyerempet-nyerempet soal doktrin hahaha.
".... ...."
@matahari: freakhigh
ini matahari yang di freakhigh bukan?
".... ...."
@Miyabi : bukan
Dear Miyabi,
matahari hanya bersinar disini, tidak menyinari planet lain...
Kenalin sama Ozawa donk? JBU
jadi
pernyataan matahari bahwa menolong orang dan pelayanan sosial tanpa menginjil itu hanya memuliakan diri sendiri menurut saya kok terlalu ekstrem kalo gak bisa dibilang ngawur
jadi, kalo kita menginjil, apakah dalam hati kita juga gak merasa senang?
dan meskipun bunda theresa merasa senang karena bisa menolong, apakah anda juga mengesampingkan pengorbanan yang dilakukannya? bukankah bunda theresa jadi spesial karena jarang atau sedikit orang yang melakukan seperti yang dilakukannya? hahaha.. baru kali ini saya mendengar bahwa menolong orang adalah perbuatan pengecut
kesan yang saya tangkap dari matahari adalah bahwa ngomong tentang Tuhan di mana-mana bahkan mengkristenkan (dalam cerita tentang membaptis orang sekarat tadi) lebih penting dari melayani sesama?
itu dulu deh
Hmmmmm
matahari:
Menginjili dengan perbuatan itu adalah kalimat yg sering digunakan oleh orang-orang pengecut untuk menyembunyikan KRISTUS dibalik kehormatan diri mereka.
Perbuatan bisa juga kok menginjili.
Matius 5:16
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
matahari:
Bila hanya orang baik saja yang boleh memberitakan Injil, pertanyaan saya, "siapa yang sudah layak disebut baik dan layak memberitakan Injil?"
Setiap orang bisa memberitakan Injil. Tapi, jaman sekarang, perbuatan lebih bisa menyentuh hati daripada sekedar kata-kata. Baik menurut ukuran dunia, tidak apa, asal dia lakukan dalam nama Tuhan.
N menurutku kisah bunda Teresa itu bagus. Menghargai keyakinan orang lain. Kalao dipaksakan apa gunanya? Matahari pernah dengar cerita pasar malam agama? Kabar baik macam apa yang dipaksakan sama orang? Siapa tau, dengan melihat betapa pengertiannya orang yang menerima Tuhan dalam hidupnya seperti Bunda Teresa, orang juga akan semakin eager untuk mengenal Tuhan.
Dolo yenti dan teograce pernah bilang, kristen bukan agama, lebih ke gaya hidup, gimana meneladani Yesus gitu... Jadi perbuatan juga bisa menginjili. Karna kata-kata lebih banyak digunakan untuk manipulasi, ngeles, ngegombal, jadinya orang udah kebal sama kata-kata kayanya.
Aku sering denger orang kristen itu munafik n fanatik. Yang satu cuman bisa ngomong aja (aku nih). Yang satu terlalu memaksa sampai melanggar free willnya orang lain. Hehehe
Coba kita liat aja. Pas orang berbuat baik, ada aja yang komentar "itulah kenapa aku suka dengan xxx, mereka ga cuman ngomong doank. udah terbukti". Nah dengan demikian menyebarkan ajaran juga kan?
Lagian, hanya menginjili tanpa perbuatan, mau orangnya tulus atau tidak, yang penting menginjil, jangan2 hanya alasan supaya bisa malas-malasan dan ga peduli ;)
imprisoned by words...
@ Samuel: ya, seperti kata
@ Samuel: ya, seperti kata dreamz mgkn bisa dibilang sebagai awal dari penginjilan, dan suatu proses awal tidak bisa dianggap terpisah dari intinya.
Matius 25:31-40
25:31 "Apabila Anak Manusia datang u dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta v kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan w mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing 1 , x 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan y yang telah disediakan bagimu sejak dunia z dijadikan. 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; a 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; b ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; c ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. d 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. e
@Erfen: Tetap tidak sependapat
@ Samuel: ya, seperti kata dreamz mgkn bisa dibilang sebagai awal dari penginjilan, dan suatu proses awal tidak bisa dianggap terpisah dari intinya.
Saya tetap tidak sependapat. Penginjilan dan perbuatan baik bagi saya adalah dua hal yang berbeda konteks sama sekali. Ayat yang kamu kutip itu adalah mengenai penghakiman. Kalau kamu cuma membaca sekilas maka akan terlihat bahwa Yesus menghakimi berdasarkan perbuatan. Nah itu pemikiran yang salah besar. Silahkan baca tulisan saya mengenai hal itu disini:
http://www.sabdaspace.org/kambing_dan_domba_0
@ Matahari: terima kasih atas
@ Matahari: terima kasih atas peringatannya dan saya juga selalu waspada akan hal itu. Tapi tentu menginjili tanpa perbuatan aplg ternyata larinya ke masalah materi, akan lebih berbahaya. Ini pengalaman paman saya ketika jadi majelis yang jadi lebih waspada dengan hamba Tuhan bermulut manis karena ternyata mementingkan untuk berkhotbah di tempat yang "memberi imbalan"lebih banyak dan ternyata bagi-bagi juga dengan majelis. Dewasa ini sudah bukan barang langka di mana tiap orang seakan "menjual" agamanya paling benar, tapi yang menjadi barang langka adalah orang yang menolong dengan tulus. Dan ketulusan untuk saling menolong ini menjadi titik temu semua agama jika ingin bekerja sama membangun negara dan bangsa. Ini menjadi titik temu bagi semua agama untuk saling bekerjasama walau secara doktrin berbeda. Yesus bahkan mencontohkan tentang "Orang Samaria yang Baik Hati". Intinya jangan sampai kita menjadi orang Lewi zaman kini, atau bahkan orang Farisi zaman kini yang suka memperdebatkan doktrin dan ayat2 secara tekstual kaku. Saya rasa ini prinsip ini juga dipegang oleh PGI. Tentu kita tidak mau membuat kacau negara dan dunia dengan penginjilan yang disalahpahami.
@ Pak Samuel: saya panggil Pak krn ternyata umur Anda hampir sama dengan ibu saya hehehehe. Ya, benar sekali itu tentang penghakiman. Tapi bukankah penginjilan bertujuan untuk menghindari penghakiman itu. Lantas apa gunanya penginjilan dan sebagainya itu jika kita sudah dihakimi karena tidak menolong sesama. Seperti kata Miyabi, bukannya ekstrim mengandalkan perbuatan baik itu, tetapi keseimbangan antara ucapan dan tindakan.
Kutipan:
1. Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu 4 , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. m 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia 5 seperti dirimu sendiri. n TIDAK ADA HUKUM LAIN YANG LEBIH UTAMA DARI PADA KEDUA HUKUM INI." (Mat 22:37-40)
2. Tetapi buah u Roh 8 ialah: kasih, v sukacita, damai sejahtera, w kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. x TIDAK ADA HUKUM YANG MENENTANG HAL-HAL ITU. (Gal5:22)
COBA PERHATIKAN: TIDAK ADA HUKUM LAIN YANG LEBIH UTAMA DARI PADA KEDUA HUKUM INI dan TIDAK ADA HUKUM YANG MENENTANG HAL-HAL ITU. Lalu akhirnya di bagian lain:
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! c akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, d MELAINKAN DIA YANG MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU YANG DI SORGA 7 yang di sorga. e 7:22 Pada hari terakhir f banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan 8 , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat g demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu 9 ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! h " (Mat 7: 21-23).
APA KEHENDAK BAPA-KU TSB? YAITU DUA AYAT SEBELUMNYA, TENTANG HARUS MENGASIHI SESAMA.
SELAIN ITU KEHIDUPAN MURID-MURID YANG PERTAMA DI KISAH PARA RASUL JUGA TIDAK MEMISAHKAN PELAYANAN TERHADAP SESAMA SEBAGAI BAGIAN YANG INTEGRAL DALAM PENGINJILAN. J
IKA MAU MENGUTIP MAT 28 :19-20, PERHATIKAN JUGA BAHWA KITA BUKAN HANYA MENJADIKAN SEGALA BANGSA MURID KRISTUS, TAPI JUGA MENGAJARKAN AJARAN YESUS. APAKAH AJARANNYA? TIDAK LAIN ADALAH KASIH.
SAYA RASA UMAT NASRANI SUDAH BANYAK LUPA DENGAN HAL INI KARENA DULU KEKRISTENAN JUGA DIJADIKAN ALAT POLITIK UNTUK PROPAGANDA KOLONIAL, BAHKAN UNTUK PROPAGANDA LIBERALISME SEHINGGA MENGANGGAP PELAYANAN TIDAK TERLALU PENTING.
@ All: terima kasih atas diskusi yang menarik. Lanjutkan saja diskusinya tapi saya mohon undur diri dulu karena sedang sibuk. Bukannya tidak bertanggung jawab, tapi jawaban saya tetap akan sama juga dengan jawaban saya terhadap sanggahan Pak Samuel. Saya sangat betah di SS ini sampai kuatir terlalu terlena sehingga meninggalkan tugas yang lain, supaya gak NATO seperti yang dikatakan teograce hehehehe. Terkadang internet bisa bikin lengah hehehe. Mungkin masing-masing bisa menshare apa saja yang telah dilakukan untuk sesama, selain berdebat doktrin dsb. Krn toh PGI saja tidak serta-merta menghakimi berbagai aliran padahal tentu "senior" di sana punya dasar yang lebih kuat daripada kita-kita ini. Syalom semua.
Jangan sok menginjili . . iman, penginjilan, perbuatan
A: "Gimana kalo seimbang antara tindakan dan penginjilan?"
B: "Itu lebih bagus, tapi kalo tindakan belum bener gak usah sok menginjili kan? Iman tanpa perbuatan adalah mati."
Iman, penginjilan dan perbuatan baik
Perbuatan baik adalah wujud dari Iman kepada Yesus. Penginjilan adalah memberitakan kabar sukacita- mengenai Kristus kepada orang yang belum mengenalNya. Apakah perlu sampai orang itu percaya ?? Ada yang dipanggil untuk menabur, ada yang dipanggil untuk menuai. Apakah tujuan dari penginjilan ?? Apakah seseorang akan dikatakan berhasil dalam penginjilan apabila orang yang diinjili percaya?? saya pikir nggak. Yang membuat percaya bukanlah diri kita yang menginjili atau melalui perbuatan baik itu sendiri, tetapi karena Anugerah Tuhan.
Apakah pada saat menginjili, harus benar-benar baik dulu?? Saya pikir nggak. Tidak ada seorang pun yang benar-benar baik , so, kapan bisa menginjili jikalau begitu? Tapi, emang benar, penginjilan terbaik adalah pengjilian lewat perbuatan , bukan dengan kata-kata yang berkoar-koar karena kuasanya akan sangat berbeda.
contoh penginjilan yang bagus
contoh usaha menginjil yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku bahwa dia sendiri belum percaya2 amat bahwa Yesus itu Tuhan... [link]
menurut gue, perbuatan baik seseorang memang bisa mempengaruhi kesuksesan sebuah penginjilan, tapi menganggap bahwa kita harus bener2 baik dulu sebelum bisa memulai penginjilan adalah excuse aja... excuse itu bisa karena berbagai alasan, dari males, takut, sampai toleransi.