Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pemulung Dilarang Masuk
PEMULUNG DILARANG MASUK
Anda pasti sering menemukan kalimat larangan diatas, hampir disetiap kompleks perumahan, dimanapun dibangun sebuah kompleks perumahan. Menurut anda kenapa larangan dibuat? Orang bisa menafsir macam-macam, tetapi minimal ada persepsi yang akan dimunculkan: "sandal baru saya hilang, pasti ada pemulung masuk kompleks ini!" Anda tahu maksud saya? pasti anda tahu. Sekarang saya balik kondisinya, bagaimana kalau anda seorang pemulung atau bapak anda pemulung dan anda menemukan tulisan larangan tadi ditulis di kompleks perumahan anda? Berarti larangan itu ingin mengatakan: PEMULUNG dilarang tinggal di kompleks perumahan ini. Apapun yang anda pahami dari larangan diatas, pasti akan bermakna untuk meremehkan profesi pemulung.
Yesus adalah seorang PEMULUNG dalam keteladanan kasihNya. Berulang kali Yesus meneladankan kasihNya untuk mengasihi dan menerima orang lain yang hancur hatinya dan bahkan dibuang oleh masyarakat. Bukankah Yesus pemulung dengan semua kasihNya? Lukas 13: 34 - 35 memang tidak mengatakan Yesus adalah pemulung tapi coba perhatikan Lukas menggambarkan Yesus seperti induk ayam yang ingin mengumpulkan anak-anaknya dan anak-anaknya tidak ada yang mau. Kenapa Yesus tidak menggambarkan binatang yang lain yang gagah denga kuat kuasanya seperti singa, harimau, serigala? Kenapa hanya induk ayam yang tidak punya kekuatan, kuasa? Yesus punya kasih yang lebih besar artinya bagi Yesus untuk menghasilkan perubahan. Perenungan ini menarik, karena Yesus tidak ernah mau tampil dengan kuasa yang hanya menghadirkan kekuasaan politik tetapi menghadirkan damai sejahtera bagi banyak orang. Kasih seekor induk ayam tidak pernah memaksa, tetapi kasih induk ayam akan menjaga anak-anaknya dengan seluruh kekuatan.
Yesus adalah PEMULUNG. Buanglah larangan: PEMULUNG DILARANG MASUK, mohon maaf kalau renungan ini tidak berkenan untuk aparat kampung (RT;RW) yang sudah terlanjur memasang arangan pada PEMULUNG. Istilah ini hanya saya pakai untuk sebuah perenungan.
renungan ini di hotbakan oleh Pdt. Hadyan Tanwikara, pendeta di GKI Gejayan, Yogyakarta
- Delmanirwan's blog
- Login to post comments
- 4283 reads
daerah abu abu
Delma:
Buanglah larangan: PEMULUNG DILARANG MASUK, mohon maaf kalau renungan ini tidak berkenan untuk aparat kampung (RT;RW) yang sudah terlanjur memasang arangan pada PEMULUNG. Istilah ini hanya saya pakai untuk sebuah perenungan.
Okul:
kenapa tulisannya pemulung dilarang masuk,mestinya khan yang dilarang masuk tidak hanya pemulung tetapi pencopet,perampok ,pencuri dan para pekerja bidang kejahatan yang lain.
jawabnya jelas karena para pekerja tindak kejahatan itu jelas sudah terbukti dan diakui dilarang dimasyarakat jadi walupun tidak ditulis tanda larangan sudah berarti mereka itu tidak boleh masuk.tapi khusus untuk pemulung mereka masih berada dalam wilayah abu abu(kaga jelas ) sebagian besar pemulung banyak yang nakal alias suka ngambil barang yang tidak berada ditempat sampah.jadinya banyak penduduk yan merasa kehilangan bisa saling tuduh antara penduduk dengan tetangganya....mau kehidupan anda dalam suasana saling tidak percaya..padahal yang melakukan orang lain.