Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
CIN(T)A
CIN(T)A
Saya muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah,” jelasnya.
“Semua sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah. Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing. Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar,” jelas Anshori.[fjsr]
Kutipan diatas diambil dari sebuah SITUS
Melihat pernikahan di atas kembali saya diingatkan akan sebuah film yang berjudul CIN(T)A.
Di situ disebutkan ada dua orang tokoh utama. Cina (Sunny Soon), pemuda keturunan Tionghoa. mahasiswa baru arsitektur ITB yang brilian dari Tapanuli. Seorang Kristen yang taat. Dan Annisa (Saira Jihan), yang aktris dan juga adalah senior Cina di kampus.
Annisa berasal dari keluarga Jawa yang kental dengan unsur Islam. Pada pertemuan pertama Cina langsung meremehkan bahwa kecantikan berbanding terbalik dengan kepandaian, juga menyebutkan bahwa IPK Annisa paling hanya 2,1., yang ternyata benar adanya tebakan tersebut.
Dalam salah satu adegan ditunjukkan para tokoh utamanya mempertanyakan mengapa Allah menciptakan manusia beda-beda kalau Allah cuma disembah dengan satu cara.
Ada cuplikannya yang saya suka dari film tersebut : (percakapan antara Cina dan Annisa)
Udah tahu muka lu Cina, masih dikasih nama Cina.” (nama tokoh utama pria di film ini memang Cina). Lalu dijawab oleh si tokoh pria: “Tega kali Bapak kau, Sudah tahu muka kau perempuan, masih dikasih nama ‘perempuan’.” (maksudnya nama Anissa yang menjadi nama tokoh utama wanitanya, nama yang berasal dari bahasa Arab yang juga nama salah satu surat dalam Kitab Suci umat Islam, Al Qur’an, yang artinya perempuan).
Walau akhirnya mereka tidak menikah, tapi bisa diperlihatkan sebuah hubungan yang bisa terjalin baik antara dua insan yang berbeda agama menjadi sebuah persahabatan.
Jika Choky berhasil menikah, beda dengan film CIN(T)A, yang masing masing lebih cinta kepada (T)uhan mereka masing masing.
Banyak sudah pernikahan beda agama yang langgeng sampai sekarang, untuk kalangan artis, bukti nyatanya adalah penikahan Jamal Mirdad dan Lydia Kandau.
Ketika saya membuat blog ini, saya merasakan suatu hal yang memang perlu diungkapkan kepermukaan, yang bisa membuka pikiran akan hal dan keinginan lain yang bisa terjadi dari apa yang kita pikir dan harapkan. Hal apakah itu….?
Apakah itu merupakan kehendak (T)uhan, yang disebut takdir, atau jelas pilihan manusia semata untuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya dengan menjalin hubungan dengan pasangan yang berbeda iman dan kepercayaan?
Apakah dosa melakukannya, bagaimana agar tidak dosa?
Saya mencoba membahas dengan semua pengetahuan yang saya miliki, dan berdasarkan pengalaman yang saya temui, berita dan segala sesuatu yang mendukung saya dalam membahas akan hal ini.
Tapi pada kenyataannya, teori itu benar kata orang, mudah diucapkan tapi susah ketika mempraktekkannya.
Apalagi yang menyangkut urusan perasaan. Disatu sisi yang satu akan berpikir, kalau jodoh dia pasti akan pindah ke agamaku, juga yang satu akan mengatakan dan berharapan sama, dan sampai pada hari pernikahan itupun tetap kekeh dengan pendirian dan harapan masing masing.
Setelah menikah ternyata bisa jadi banyak sekali hal yang dapat terjadi tanpa bisa diprediksikan. Yang satu terpanggil, yang lain bahagia, yang satu lainnya terpanggil, yang satu merasa penuh kemenangan. Tapi bagaimana dengan keluarga yang satu?
Mungkin akan mengatakan apa mau dikata, itu sudah kehendak (T)uhan, atau bisa juga dari sudut yang lain akan mengatakan,sebuah aib, atau sebuah bencana...
Apa yang harus dan bisa manusia lakukan untuk satu hal yang sangat complicated tersebut?
William shakespeare mengatakan CINTA ITU BUTA, jika begitu bagaimana kebutaan itu dapat melihat untuk hal satu itu?
Biarkan saja semuanya mengalir, manusia boleh berencana, tapi segala sesuatunya tentu akan ditentukan bukan oleh kita. Oleh (T)uhan yang kita sembah dengan cara yang berbeda, yang bisa dimajinasikan dalam setiap kepala manusia tanpa pernah bisa meyakinkan seperti apa kepastiannya.
Demikian komentar yang diambil dari sumber akan pernikahan berbeda agama
#Dikirim oleh ria sulistiowati
# Dikirim oleh botax
#Dikirim oleh Metha
Nikah beda agama memang menjadi satu wacana yang sangat fenomenal artinya banyak orang yang berpikiran bahwa nikah agama itu dosa!
* * * * *
Diatas saya hanya cuplikan yang berkata NO PROBLEM,…tapi banyak ketidaksetujuan juga yang tidak bisa saya copaskan satu persatu.
Saya hanya berpikir, jika itu kehendak (T)uhan, adakah yang bisa menghalanginya, membuatnya tidak terjadi padahal (T)uhan menghendaki terjadi. Semua merasa paling benar, semua merasa tidak salah, apa kita mengetahui apa kehendak (T)uhan yang sebenarnya?
Adakah suatu hasil akhir dari semuanya ini?
Semuanya memagari diri agar tidak mengalami, tapi bila hal itu akhirnya juga terjadi, apa yang harus kita lakuan?
Tak ada jawaban pasti dari semunya itu, sama halnya dengan imajinasi kita terhadap penguasa yang tak kelihatan, yang hanya bisa kita imajinasikan dalam pikiran dan kita rasakan dalam hati kita.
Ada sebuah hubungan yang bisa dibilang sangat unik, entah apa yang ada dalam pikiran orang yang terlibat didalamnya, dua insan yang berbeda agama, yaitu agama A,dan agama B, kemudian dalam agama ketiga-lah yaitu AgamaC yang mereka anut setelah keduanya bertemu, mereka menikah. Keduanya bahagia dengan pernikahan mereka sampai sekarang.
Tuhan menciptakan perbedaan dan kemudian (T)uhan juga menciptakan cinta.Apakah menjadi korelasi yang benar atau terlihat dipaksakan?
Apakah itu kehendak mereka, ataukah kehendak (T)uhan? Jika mengatakan kehendak mereka, tentu saja benar karena itu sudah terjadi, tapi bila kemudian dikatakan itu adalah kehendak (T)uhan siapa yang bisa memungkiri karena mereka bahagia sampai sekarang. Bukankah apa yang (T)uhan kehendaki itu pasti terjadi? Dan berakhir bahagia?
Apakah selalu melulu bahagia? Sebagian mengatakan ya, sebagian mengatakan justru sebaliknya.
Siapa yang bisa menyamai pikiran dan rencana (T)uhan?
Siapa yang bisa memutihkan rambutnya barang sehelai saja tanpa ijin (T)uhan?
Bagaimana menyikapi kejadian diatas?
Tentu saja lagi lagi menjadi sebuah fenomena.
Saat ini, dunia banyak sekali bersliweran akan :
LOGIKA
NALAR
RASIO
AKAL
PIKIRAN
Apa yang dibutuhkan selain dari semuanya itu? MUZIZAT.
Manusia boleh mempunyai 7 gelar dibelakang namanya, memiliki IQ sampai 160, dinamakan super jenius,tapi ada suatu hal yang tidak bisa dibahas dan dipikirkan dengan apa yang manusia miliki sebagai manusia yang kecil dihadapan sang Pencipta.
Hal yang terjadi diluar dari semua logika, nalar, rasio, akal, dan juga pikiran. Apakah hal tersebut ? MUZIZAT….kehendak (T)uhan yang terjadi.
Menyangkal cinta dan mengakui (T)uhannya?
Atau
Menyangkal (T)uhannya dan mengakui cinta?
Atau
Menyangkal (T)uhannya dan menyangkal cinta lalu kemudian menjadi atheis dan menjadi pemberontak?
Atau
Menyangkal (T)uhan dan mengakui cinta dengan mencari (T)uhan baru untuk keduanya?
Picikkah seseorang yang melakukan pernikahan beda agama, atau justru sebaliknya, picikkah orang yang melarang pernikahan beda agama?
Sebuah pandangan yang sangat dilematis
Siapa yang bisa menjadi (T)uhan atas kehidupan orang lain?
Siapa yang bisa membatasi kuasa (T)uhan untuk kehidupan orang lain, dan siapakah yang bisa merencanakan kehidupannya sendiri tanpa campur tangan (T)uhan didalamnya?
Siapakah yang mengatakan keyakinanya benar kemudian mengatakan keyakinan orang lain tidak benar, apakah kita berhak menghakimi, karena menghakimi adalah tugas tunggal dari (T)uhan sendiri?
Apakah semuanya bisa terungkap saat dunia ini masih berwujud dunia, dan manusia ini masih berwujud manusia?
Pernikahan adalah suatu hal suci yang terjadi dalam kehidupan dua insan yang saling mencintai atas kehendak (T)uhan. Jika kemudian dikatakan pernikahan yang telah terjadi itu terlarang, berarti kehendak (T)uhan sebenarnya tidak terjadi dalam pernikahan mereka? Jika tidak terjadi, kenapa pernikahan itu dapat berlangsung?
Bisakah anda menjawabnya? Tentu lagi lagi bagi saya adalah sebuah FENOMENA.
Lakukan yang bisa kita lakukan, perjuangkan apa yang kita bisa perjuangkan, imani apa yang kita bisa imani, percayai apa yang dapat kita percayai, tapi bila ada hal lain yang terjadi diluar semuanya itu, biarkan mengalir karena kita tentunya tidak bisa lagi melawan kehendak yang maha Kuasa.
Terimalah semuanya itu , karena siapa yang bisa melawan kehendak (T)uhan?
June,28th-2010
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
- smile's blog
- Login to post comments
- 5990 reads
cinta buta..
alo smile.
Blog ini membahas hal yang sangat klasik. Suatu hal yang menurut saya jawabannya simple, tapi alasannya akan banyak sekali. Suatu hal yang belakangan ini menjadi "trend" bagi orang-orang di sekeliling saya. Buat saya hal yang menarik adalah kalimat yang smile bold : "Picikkah seseorang yang melakukan pernikahan beda agama, atau justru sebaliknya, picikkah orang yang melarang pernikahan beda agama?"
Buat saya, picik tidak nya seseorang dibedakan dari alasannya. Ada orang-orang yang dengan dalih menginjili orang yang beda agama, maka berpacaran dengan orang yang beda agama itu, lalu akhirnya menikah dengan orang tersebut, bahkan mungkin akhirnya pindah ke agama pasangannya itu. Picikkah orang tersebut? Menurut saya, ya. Suatu dalih yang dipakai hanya untuk kepentingan diri sendiri. Sebagai tameng pembenaran diri sendiri, lalu mengambil ayat alkitab yang menurutnya akan sesuai dipakai sebagai alasan. Firman Tuhan dipakai hanya untuk memuaskan nafsunya pribadi. Bila seseorang dinikahkan oleh orangtuanya dengan seseorang yang berbeda agama, apakah orang tersebut dapat dikatakan picik? Saya pikir tidak.
Ada juga orang yang seperti lydia kandou dan jamal mirdad, setelah menikah sekian tahun, tetap berpegang pada agama masing-masing, dapatkah dikatakan bahwa orang yang beragama kristen yang menikah dengan non kristen kemudian tetap teguh pada agamanya tidak mengikuti agama yang dianut suami/istrinya dikatakan orang yang setia pada Tuhannya dan mencintai Tuhannya? Bukankah jika orang tersebut mencintai Tuhannya, dia tidak akan mencobai dirinya sendiri dengan menaruh hati dan menikah dengan orang yang berbeda keyakinan tersebut.? Bukankah dengan mencintai seseorang/benda lebih dari mencintai Tuhan, itu semua telah menjadi berhala?
Lepas dari segala macam penilaian dan pertimbangan, semua itu kembali ke pribadi masing-masing, karena masing-masing orang akan membayar sesuai dengan apa yang telah mereka beli pada mulanya. :D
Tapi menurut saya, alangkah baiknya, jika menikah dengan orang yang memiliki keyakinan yang sama. Dan terlalu naif mengatakan menikah dengan orang beda agama itu kehendak Tuhan atau bahkan menikah dengan yang satu keyakinan itu kehendak Tuhan dalam keadaan kedua belah pihak terlibat cinta buta, karena orang buta tidak dapat melihat.
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
teo : complicated
Hai Teograce...
PEMBENARAN...mungkin itulah kuncinya
membenarkan apa yang dilakukan benar menurut diri sendiri, atau lebih parah mengutip ayat alkitab sebagai penduukung...
benar dengan apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang diajarkan firman tanpa mengambil keuntungan dan pembenaran untuk diri sendiri.
Tapi tetap bro,..hal yang satu ini complicated banget.
Jika mereka berpikir, dengan menikah, akan ada harapan (T)uhan akan menjamah salah satunya sehingga pindah, dan itu merupakan suatu kemenangan tersendiri yang bisa dipersembahkan untuk (T)uhan, apakah terlalu naif? punya harapan, dan mengimaninya,apakah itu jadi pasti tak mungkin?
Bagi saya ini memang suatu fenomena yang sangat complicated....
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@smile : tidak complicated
smile :
Jika mereka berpikir, dengan menikah, akan ada harapan (T)uhan akan menjamah salah satunya sehingga pindah, dan itu merupakan suatu kemenangan tersendiri yang bisa dipersembahkan untuk (T)uhan, apakah terlalu naif? punya harapan, dan mengimaninya,apakah itu jadi pasti tak mungkin?
teograce :
I wonder, ada ga yah penelitian tentang hal ini, sehingga bisa dibuktikan secara statistik, berapa persen pasangan beda keyakinan, yang akhirnya suami/istrinya pindah menjadi kristen dalam konteks ini dan berapa persen yang tidak.
Bukankah ujung dari segala sesuatu yang difirmankan adalah untuk kebaikan diri sendiri? Bukankah untuk segala sesuatu ada alasannya? Pasti ada alasannya ketika firman yang mengatakan jangan menjadi pasangan dengan orang yang tidak seiman ditulis.
Bukankah itu berarti gambling jika memilih untuk menikah dengan orang yang tidak 1 keyakinan? Atau mundur satu langkah, jika memang pacaran dengan orang yang tidak seiman, dan berharap suatu hari menikah dengan orang tersebut dalam keadaan orang tersebut akhirnya percaya kepada Kristus, tapi kemudian orang tersebut tidak tergerak juga hatinya, sanggupkah mengatakan kepada diri sendiri bahwa harapan itu telah pupus? Bukankah ada lebih banyak tantangan ketika memilih orang yang tidak seiman? Beranikah membayar harga tersebut? Atau jangan-jangan malah menjadi orang bodoh yang menjadi gusar karena salah jalan lalu menyalahkan Tuhan?
Cinta memang adalah hal yang complicated, dan tidak dapat diselesaikan dengan logika semata. Akan tetapi, menurut saya, hal tersebut menjadi complicated ketika seseorang tersebut telah jatuh hati kepada lawan jenisnya yang tidak seiman, dan telah memiliki planning jauh ke depan. Hal ini tidak complicated jika sejak awal orang tersebut telah mengambil keputusan untuk tidak melangkah lebih jauh.
Jika mau berbicara lebih jauh lagi, bukankah yang Tuhan kehendaki adalah sebuah ketaatan, (seperti kisah Saul di alkitab yang karena ketidaktaatannya menyebabkan Tuhan memilih raja lain)?
Memang ketaatan bukan hal yang mudah, dan manusia, semenjak dari jaman nenek moyang nya telah belajar untuk tidak taat kepada Tuhan. Mungkin memang sudah turunannya.. Itu ada di gen kita.. Hahahaha...
PS : Smile lagi tertarik sama yang tidak seiman yah? :p Hehehehe..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
LOVE IS BLIND : William shakespeare
biasanya kita membatasi diri dengan orang yang berbeda iman dengan kita, dengan kata lain, untuk urusan percintaan, karena sama juga dengan menantang. Tapi dilain sisi, apakah kita tahu kehendak (T)uhan itu seperti apa, teo? Kita juga ga bisa tau apa yang (T)uhan mau, jika kita memang diutus untuk itu? bukankah segalasesuatunya itu mungkin bagi (T)uhan?
jika secara subyektif, memang sepertinya complicated nya dicari sendiri. sudah tau beda, main embat aja,...heheheh..tapi teori seperti yang saya tulisakan dalam blog ini, mudah, prakteknya susah. bahkan bisa mengalahkan kekonsistenan....
LOVE IS BLIND bro,...namanya buta ya buta,...hihihihi...
btw,...saya hanya melihat choky sitohang, karena dia adalah presenter favorit saya, dan menonton film CIN(T)A itulah jadi terinspirasi menulis blog itu....
bukan karena saya sedang pedekate dengan cewe beda agama, walau itu dulu pernah terjadi,...dan memang,...WASTING TIME....tapi itu menurut saya, belum tentu menurut orang , bukan,....
'nice sharing with u,...
tapi,....kalo panah itu sudah menancap,...biasanya segala cara dihalalkan...hihihi....
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
firman Tuhan mang ga ada matinya
smile :
Tapi dilain sisi, apakah kita tahu kehendak (T)uhan itu seperti apa, teo? Kita juga ga bisa tau apa yang (T)uhan mau, jika kita memang diutus untuk itu? bukankah segalasesuatunya itu mungkin bagi (T)uhan?
teograce :
bukankah kehendak Tuhan secara umumtertulis di alkitab? *panjang lagi deh.. hahahaha... udah ah.. .. :p*
btw, mang choky sitohang mo merit sama yang beda agama yah? ga update nih.. xixixixi... oot dah..
nice chatting with you.. :D
hav a great day!
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
cinta hi hi hi ...
kata teman si boy... cinta deritanya tiada akhir
kata si eneng... cinta oh cinta...
kata temanku... cintaku membuatku sanggup menanti bertahun-tahun
kata ibuku... cinta itu gombal
kata nenekku.... aku udah lupa cinta itu gimana
kataku....
kapan2 aku juga mau jatuh cinta 'lagi' ah...
he he he he...
@Iik: Watak ibu IIk sama dengan ibuku
Watak ibu IIk sama dengan ibuku. Kalau ayah ku merayu ibuku atau menyatakan cintanya sama ibuku maka ibuku biasanya bilang: "Gombal'.
Terus ibuku suka ngomong ke aku, " Papi mu suka ngomong gombal begini .....". Bwa ha ha ha.
lalu? rasa cinta sebenarnya sam?
hi hi hi hi hi hi hi....
lalu... sebenarnya cinta itu gimana?
@Iik: Cinta? Entahlah.
Cinta? Entahlah.
Dalam Firman Allah menyatakan bahwa dirinya adalah Cinta/Kasih. Mungkin karena itulah cinta itu susah dilukiskan. Sama susahnya kita yang fana ini melukiskan Allah.
Mereka yang jatuh cinta berusaha melukiskan cinta dengan banyak kata-kata muluk akan tetapi kata-kata mereka nggak bakal dimengerti oleh mereka yang belum pernah jatuh cinta. Yah begitulah sama seperti Yesus. Mereka yang berjumpa dengan Yesus selalu kesulitan menggambarkan Dia itu seperti apa kepada mereka yang belum pernah dijumpaiNya.
SF : jatuh cinta...
SF :Cinta? Entahlah.
jatuh cinta itu berjuta rasanya lho pak....
mau makan inget,....mau tidur inget,..lagi kerja inget....
jatuh cinta? siapa takut,....
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
teograce : sudah menikah
bukan mau merit,...tapi udah merit tanggal 18 juni 2010 lalu,.....
dan istrinya mengikuti kepercayaan sang suami,....
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
pantesan tulisannya begitu..
pantesan tulisannya begitu.. hue6... fresh from the oven yah... :p kisah nyata.. heu6..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@smile kebetulan kekasihku muslimah.. wkwkwk
Iya nih stelah menikahnya Choky sitohang, gw jd teringat sang kekasih. Emang hubungan dah lama sebelum kenal Choky. Tapi menikahnya Choky jadi pertengkaran yang seru diriku dan si Dia, berhubung karena istri Choky pindah agama...
Pernah kpikiran buat satu blog Dengan judul " Agamamu menyebalkan" namun karena keterbatasan dalam hal tulis menulis ga jadi-jadi tuh tulisan..hehehe.. terus karena lu dah buat blog ini syukur dehh. Alasan pengen buat judul itu emang kalau gw bayangin isi hati cew gw emg pasti dia bilang bgitu, sebab stiap ada perbedaan pendapat dia pasti kalah telak( karena emg gw agak mendominasi ^_^).
Gw jg blum tahu sampai kapan hubungan ini. Tapi yahhh dijalanin aja dulu, gw juga bingung sampai kapan. Soalnya masih asik suruh dia buka jilbabnya.. hahahha.. sesuatu yg ditutup-tutupi emg kalo sekali dibuka emang benar2 menggairahkan ( rambutnya mksd gw :) ) .
Bless all of Us..
pww ; saya ada ide iseng
pww...maaf ya...jadi mengingatkan nih,...bagi saya,.kalau armada bilang :
MAU DIBAWA KEMANA........biarkan aja mengalir,...dibilang gambling,...iya,..dibilang ga,..juga masih ada harapan. siapa yang bisa mengetahui masa depan?
pww...saya ada sedikit keisengan....cobain deh,..waktu anda pergi ama dia ....jika anda menggunakan mobil,..cobalah putar kaset/cd/mp3 rohani....bagaimanha respon dia? kalau dia langsuing cemberut,..berarti dia lagi ngebela kepercayaan nya.kalo dia nyantai dan menikmati,..ada harapan bro,....
kalo dia bilang matikan,..berarti dia marah bener bener, tandanya, anda sendirilah yang bisa menjawabnya.
tetaplah berdoa bro,....do the best
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Smile ide lu brilian namun sayang gw ga bisa..
Iya tuh boleh juga dicoba. Tapi sayang gw blum bisa bawa mobil.. huahahhaha.. sperti yg gw bilang sblumnya gw emg agak mndominasi artinya gw lebih berani dan lebih sering bicara agama (Kristen). Dia justru lebih respect dan selalu dengerin. Namun kalo dia lagi cerita agamanya ya itu gw adu dan puter2 logikanya mknya gw berpikir dalam hatinya pasti bilang "Agamamu menyebalkan".. hahhaha Namun sejauh mana gw menyangkal ajarannya (yg mungkin menyakiti hatinya) dia justru ttp setia walau lelaki seagamanya banyak yg ngatri. Mungkin alasannya ya itu wanita mengutamakan perasaan, intuisi dan mengesampingkan logika..
thanks bro atas supportnya, smoga Roh Kudus menghampirinya dan menginsafkannya.. Amin.
Bless all of Us..
pww : TOP
waw....keliatan banget anda mendominasi,...itu tandanya dia cinta setengah hidup ama anda bro,...berarti anda adalah kriteria cowok idamannya,..apa yang orang lain ga punya anda punta,..mkanya doi betah,..padahal biasanya,....
biasanya lho,..
kalo udah ngomongin agama.....ujung ujungnya pasti manyun,.....
tapi maaf bro,..gue ga setuju kalo elu bilang semoga roh kudus menginsafkannya,...
emangnya dia belum insaf apa selama ini ? heheheh...
mungkin lebih tepat elu bilang roh kudus menjamahnya,...dan membuka hatinya,.....
gue berpikir,..sepertinya hakim itu semuanya semena mena...gaji besar,...ternyata salah,...dan gue ngelihat hal itu seperti ngelihat hubungan elu ama doi...biasanya kita seperti yang selalu underpressure,..tapi yang satu ini,...hihihihi....top deh,....
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Dia blom insaf.. klo insaf dia pasti Kristen..
tapi maaf bro,..gue ga setuju kalo elu bilang semoga roh kudus menginsafkannya,...
emangnya dia belum insaf apa selama ini ? heheheh...
mungkin lebih tepat elu bilang roh kudus menjamahnya,...dan membuka hatinya,.....
Ya dia blom insaf bro. Karena Roh Kudus blom menginsafinya:
Yoh 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
Nah ayat diatas yg jd tolok ukur gw menilai dia blum insaf. Dia belum percaya Yesus Kristus itu Tuhan.
Bless all of Us..
Nikah itu gambling titik
Gak perlu jauh-jauh mikirin nikah beda agama itu gambling ato nggak wong menikah yang sama agama aja termasuk gambling juga kok karena kita gak tau masa depan gimana, apakah si dia akan tetap teguh memegang janjinya ampe matek, apakah saya akan tetap teguh memegang janji saya ampe matek dllsb.
Gw rasa agama gak seharusnya dibawa-bawa dalam keputusan nikah karena keputusan kita mo nikah ma orang itu seharusnya barometernya di karakter, bukan embel-embelnya (contoh: SARA dllsb) tapi yah itu seh 'seharusnya' menurut gw.
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@Hannah
Gw rasa agama gak seharusnya dibawa-bawa dalam keputusan nikah karena keputusan kita mo nikah ma orang itu seharusnya barometernya di karakter, bukan embel-embelnya (contoh: SARA dllsb) tapi yah itu seh 'seharusnya' menurut gw.
Klo gw bilang sih agama harus diperhitungkan. Soalnya dalam menjalani hidup kebanyakan orang kan berpedoman pada agama, nah gmn klo agama beda? pedoman beda? yang ada bentrok terus donk? yg gw salut tuh yg beda agama tapi bisa jalanin kehidupn pernikahan dgn langgeng, wong yg sama aja banyak hancur. Klo soal karakter sih gw setuju2 aja klo jd barometer, namun kan ga jarang juga orang karakternya dibangun di lingkungan yang religius.
Nah terus lu samain nikah sama gambling? gw ga setuju nih. Walaupun emg sama2 ga bisa tahu masa depan itu bukan berarti nikah itu kyk gambilng " Kalau beruntung ya syukur klo ga beruntung berarti lagi apes". Bedanya yg paling mncolok tuh dalam hal Komitmen. Komitmen dalam pernikahan itu setahu gw : Sehidup semati walau suka ataupun duka sementara dalam gambling " Kalah menang namanya juga gambling".
^_^
Bless all of Us..
@Pww
Pww: Klo gw bilang sih agama harus diperhitungkan. Soalnya dalam menjalani hidup kebanyakan orang kan berpedoman pada agama, nah gmn klo agama beda? pedoman beda? yang ada bentrok terus donk? yg gw salut tuh yg beda agama tapi bisa jalanin kehidupn pernikahan dgn langgeng, wong yg sama aja banyak hancur. Klo soal karakter sih gw setuju2 aja klo jd barometer, namun kan ga jarang juga orang karakternya dibangun di lingkungan yang religius.
Biarpun beragama, blum tentu seseorang itu berpedoman ma agamanya.
Banyak kali agama justru yang paling dulu dikompromikan sebelum orang mengkompromikan duit, status, jabatan dllsb.
Lingkungan religius memang bisa ikut membantu berkembangnya karakter tapi yang perlu diliat itu karakternya, bukan lingkungan religiusnya.
Pww: Nah terus lu samain nikah sama gambling? gw ga setuju nih. Walaupun emg sama2 ga bisa tahu masa depan itu bukan berarti nikah itu kyk gambilng " Kalau beruntung ya syukur klo ga beruntung berarti lagi apes". Bedanya yg paling mncolok tuh dalam hal Komitmen. Komitmen dalam pernikahan itu setahu gw : Sehidup semati walau suka ataupun duka sementara dalam gambling " Kalah menang namanya juga gambling".
Emang gambling itu soal untung/apes aja? Itu mah penjudi kelas teri kali :-)
Penjudi kelas berat itu penuh perhitungan lho, bukan cuma soal untung/apes doang. Uda pernah nonton Oceans 11 (dan sekuelnya)?
Nikah itu gambling karena biarpun gw mencoba membuat perhitungan sebaik-baiknya tentang calon suami/istri gw tapi akhir-akhirnya gw tetap harus mengantisipasi keadaan dan masa depan karena gak ada yang tau apa yang akan terjadi.
Nikah itu gambling karena entah pilihan gw salah/benar, gw tetap harus menjalaninya ampe matek. Sukur-sukur seh pilihannya benar ya, kalo nggak yah apes dah atau cere aja, palingan juga dinista ama gereja :-)
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@Hannah jgn menikah DAGANG saja!!!
Hannah, gw nyalahin elu tadi karena komentar lu yg ini:
Hannah: Gak perlu jauh-jauh mikirin nikah beda agama itu gambling ato nggak wong menikah yang sama agama aja termasuk gambling juga kok karena kita gak tau masa depan gimana, apakah si dia akan tetap teguh memegang janjinya ampe matek, apakah saya akan tetap teguh memegang janji saya ampe matek dllsb.
Lihat ga beda intinya dimana? komentar lu yg diatas itu seolah-olah berlaku pada semuuuuuaa orang yg intinya satu yaitu Nikah sama aja sama gambling. Makanya gw kasih komentar :
Klo gw bilang sih agama harus diperhitungkan. Soalnya dalam menjalani hidup kebanyakan orang kan berpedoman pada agama, nah gmn klo agama beda? pedoman beda? yang ada bentrok terus donk? yg gw salut tuh yg beda agama tapi bisa jalanin kehidupn pernikahan dgn langgeng, wong yg sama aja banyak hancur. Klo soal karakter sih gw setuju2 aja klo jd barometer, namun kan ga jarang juga orang karakternya dibangun di lingkungan yang religius.
Terus lu kasih komentar ini:
Hannah:Biarpun beragama, blum tentu seseorang itu berpedoman ma agamanya. Banyak kali agama justru yang paling dulu dikompromikan sebelum orang mengkompromikan duit, status, jabatan dllsb.
Nah komentar yang ini kan intinya ada beberapa orang yang belum tentu berpedoman agamanya.
Hannah: Emang gambling itu soal untung/apes aja? Itu mah penjudi kelas teri kali :-)
Hahaha Hannah.. silahkan tanyakan para penjudi kelas teri atau kelas kakap setelah habis gambling. Sejitu apapun perhitungan mereka namun jawaban mereka tetap ga jauh2 dari apes dan beruntung.
Hannah: Nikah itu gambling karena biarpun gw mencoba membuat perhitungan sebaik-baiknya tentang calon suami/istri gw tapi akhir-akhirnya gw tetap harus mengantisipasi keadaan dan masa depan karena gak ada yang tau apa yang akan terjadi. Nikah itu gambling karena entah pilihan gw salah/benar, gw tetap harus menjalaninya ampe matek. Sukur-sukur seh pilihannya benar ya, kalo nggak yah apes dah atau cere aja, palingan juga dinista ama gereja :-)
Hannah lu belum pernah baca quote hai-hai ya? Cinta itu tidak fair, kalau mau fair jangan mencinta DAGANG saja!. Menurut gw quote itu berlaku buat diskusi kita kali ini.
Menikah itu bukan masalah perhitungan sebaik-baiknya atau pilihan baik-benar, kalau mau perhitungan sebaik-baiknya atau pilihan baik-benar yaudah jangan menikah DAGANG saja!.
Nikah itu masalah komitmen. Komitmen neng, komitmen!!
Bless all of Us..
hannah.........
Hannah :
Emang gambling itu soal untung/apes aja? Itu mah penjudi kelas teri kali :-)
Penjudi kelas berat itu penuh perhitungan lho, bukan cuma soal untung/apes doang. Uda pernah nonton Oceans 11 (dan sekuelnya)?
nonton hannah,...sampe berkli kali,..danny Ocean....disitulah si george c, bertemu dengan bradd pitt., tahu ga apa yang dikatakan si george tentang bradd pitt? dia ga suka ama brad pitt...katanya siapa dia? pemain baru,..ga kelas,...sekarang? jadi sahabatan....demikian menurut infotainment.
Nikah itu gambling karena biarpun gw mencoba membuat perhitungan sebaik-baiknya tentang calon suami/istri gw tapi akhir-akhirnya gw tetap harus mengantisipasi keadaan dan masa depan karena gak ada yang tau apa yang akan terjadi.
Nikah itu gambling karena entah pilihan gw salah/benar, gw tetap harus menjalaninya ampe matek. Sukur-sukur seh pilihannya benar ya, kalo nggak yah apes dah atau cere aja, palingan juga dinista ama gereja :-)
Hannah,...
apa yang terjadi jika ternyata orang yang menikah di gereja itu bercerai? bukankah sudah diberkati,...?apa yang sudah dipersatukan oleh Allah tidak bisa dipisahkan oleh manusia. tak seorang pun bisa memisahkan,..eh kok cerai?
kenapa bisa begitu?
ketika dua insan menikah di gereja, diberkati,..dan saat itu juga restu Allah turun atas kedua insan yang kemudian menjadi suami istri.Jika, tidak, pernikahan itu tidak dapat berlangsung tentunya. Kenapa bisa terjadi perceraian padahalk restu Allah sudah turun atasnya? dan tidak bisa dipisahkan oleh manusia.....?
itu semua KARENA KEBEBALAN HATI MANUSIA.
intinya : jika menikah di gereja, Allah telah merestui, tidak dapat berpisah dan bercerai, jika sampai bercerai? itu karena kebebalan hati manusia.
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@Smile
Smile: apa yang terjadi jika ternyata orang yang menikah di gereja itu bercerai? bukankah sudah diberkati,...?apa yang sudah dipersatukan oleh Allah tidak bisa dipisahkan oleh manusia. tak seorang pun bisa memisahkan,..eh kok cerai?
kenapa bisa begitu?
ketika dua insan menikah di gereja, diberkati,..dan saat itu juga restu Allah turun atas kedua insan yang kemudian menjadi suami istri.Jika, tidak, pernikahan itu tidak dapat berlangsung tentunya. Kenapa bisa terjadi perceraian padahalk restu Allah sudah turun atasnya? dan tidak bisa dipisahkan oleh manusia.....?
itu semua KARENA KEBEBALAN HATI MANUSIA.
intinya : jika menikah di gereja, Allah telah merestui, tidak dapat berpisah dan bercerai, jika sampai bercerai? itu karena kebebalan hati manusia.
Hannah: Menurut gw, dalam hal ini gereja berfungsi sebagai simbol saja dan orang yang nikah di gereja meminta berkat Tuhan atas pernikahan mereka. Orang homoseksual dan orang yang kawin cerai juga bisa menikah atau menikah lagi di gereja, dan itu GAK berarti otomatis mereka diberkati atau direstui Tuhan cuma karena nikahnya di gereja kan.
Gw pribadi gak akan terburu-buru bilang orang yang cerai itu bebal karena gw kenal beberapa pasangan yang mengalami banyak masalah dalam rumah tangga mereka atau ada juga yang gak ada masalah tapi tau-tau salah 1 minta cerai karena mendadak pengen bebas setelah 20 tahun menikah.
Banyak hal yang kita gak tau terutama gimana hati pasangan kita jadi menikah itu seperti judi. Untung kalo akhirnya happy end seperti kisah Cinderella tapi banyak kali jalannya gak semulus itu dan akhirannya gak se-happy itu.
Kalo misalnya smile punya istri mendadak minta cerai dan menuduh smile selingkuh sebagai alasan supaya dia layak minta cerai. Elo kekeuh gak mo cerai akan membuat RT dan hidup lo sengsara (sukur-sukur bini lo gak selingkuh di depan mata lo biar dia cepet dicerein) dan gak banyak orang yang kuat menghadapi kesengsaraan fisik dan batin kek gitu apalagi ampe bertahun-tahun dan kalo anak ikut terlibat malah lebih sengsara lagi.
Lantas kalo misalnya smile memutuskan demi kebaikan anak-anak dan elo berdua, elo akan pisah sementara atau cerai, apakah elo pantas disebut bebal? Gaklah.
Cerai gak boleh katanya tapi apa elo bisa mempertaruhkan kebahagiaan elo demi menaati peraturan jangan cerai? Gw pribadi sih gak sehebat itu ya :-)
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Ngapain nikah?
Ngapain nikah kalo bisa diperkosa?
sellu ada si intruder.
lagi lagi,...ada saja intruder.
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
pilihan "tanpa"
gimana kalo kayak gue aja, nikah TANPA agama?
TANPA itu apa?
maksudnya TANPA itu apa?
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
susah bener?
susah bener? tanpa agama yah berarti ga melibatkan agama manapun.... masak ga ngerti?
tersirat dan tersurat
sapa tau ada makna tersirat.. hahahaha...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
nis, emang dimana?
kalo ga melibatkan agama emang bisa nikah? seperti ada orang yang menikah digereja, besok dimesjid, atau gimana? merit ya merit aja gitu? dimana bro?
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@smile kawin aja susah...
Tinggal cari tempat, booking hotel kan bisa..
kalau mau nikah pake aja cara penganut kepercayaan.. wkwkwk
Nikah di kcp
kawin.. ehh nikah resminya bukan si KCP ?. Kalo nikah beda agama gw rasa ngak napa tuh bro smile, asal bisa menangkan jiwa si istri atau suaminya saja. :)
Huanan
Huanan : KCP?
Bro,.apaan KCP itu?
sayangnya yang nikah bukan cuman 2 orang biasanya,..tapi keluarganya juga,..atau nikah marathon aja,..lari 1000km???hihihi
sincerely,
smile
________________
*Jangan bilang bisa menaklukkan dunia, kalau tidak bisa menaklukkan diri sendiri terlebih dahulu*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"