Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Antara Zodiak, Feng Shui, dan Motivator.
Dulu aku selalu percaya akan ramalan-ramalan bintang dan feng shui, aku sampai mengumpulkan semua hal tentang ramalan bintang, zodiak. Aku sampai tahu bintang ini cocok sama bintang itu. Bintang ini personal nya seperti apa, kurang cocok sama ini dan itu. Jika ada orang yang punya tanggal lahir aku bisa menebak dengan tepat dia bintangnya apa dan personnya seperti apa… tetapi sekarang semuanya itu aku anggap sampah. Bukankah manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan? Jadi DIA harus ada di atas setiap ramalan manusia.
Begitu juga dengan feng shui… aliran chi negatif dan aliran chi positif… yang akan membuat peruntungan kita semakin baik. Semakin baik dalam hal keuangan, asmara, keluarga, kesehatan. Ini harus diletakkan di sini, itu harus menghadap ke sini, itu harus menghadap ke situ agar peruntungan lebih bagus katanya. Lalu aku merasa seperti menduakan Tuhan. Di satu sisi aku berdoa dan aku menganggap aku bisa mengatur peruntunganku sendiri. Lalu iman ku mengusik hatiku, kalau tidak beruntung memangnya kenapa? kalau hidup diijinkan susah oleh Tuhan memangnya kenapa? Susah payah mengatur ini dan itu kalau Tuhan sendiri tidak berkenan lalu percuma juga semua yang sudah kita lakukan toh.
Lalu ada juga teman yang bilang, “Kau ini bodoh sekali, kau kan sudah berdoa, nah feng shui itu adalah usahamu untuk bisa lebih beruntung lagi”. “Untuk bisa lebih kaya lagi maksudmu?”… dia hanya tersenyum. Aku bilang, ” Aku sudah merasa beruntung dengan adanya Tuhan di hatiku dan kehidupanku… aku tidak mau mengundang Tuhan dan feng shui untuk bersemayam di hati yang sama. Aku tahu Tuhan nanti pasti cemburu. Bukankah iblis juga menawarkan dunia dan segala isinya asalkan kita menyembahnya… aku tidak mau itu. Aku Tuhan sudah cukup bagiku. DIA akan mencukupkan segalanya. Cukup berarti tidak akan kekurangan dan tidak akan kelebihan. Itu iman ku. Ku harap temanku itu bisa berterima dengan pendapatku.
Lalu ada apa dengan para motivator?… ahh… orang-orang itu membuat aku ternganga-nganga dulu… mereka selalu akan bilang … LUAR BIASA! di dalam setiap session pertemuan mereka. Dari satu motivator ke motivator yang lain… polanya selalu sama… membakar semangat seperti di saat kita mendengarkan khotbah… membuat semangat kita menyala-nyala… mempunyai tujuan hidup yang baru… mempunyai visi dan misi yang baru… lalu hilang lenyap…
Kenapa lenyap? Ya langsung lenyap… karena kita langsung kembali kepada kehidupan nyata dimana yang terjadi membutuhkan lebih dari sekedar kata-kata manis seorang motivator… bukankah dalam Kitab Wahyu ada tertulis bahwa menjelang akhir jaman orang hanya akan mendengar apa yang enak didengar oleh telinganya dan melihat apa yang enak dilihat oleh mata… jadi omongan manis dan menggelora para motivator itu ibarat puntung korek api yang menyala besar sebentar lalu lenyap menjadi arang hitam.
Ada satu motivator yang selalu berbicara tentang cerita suksesnya dirinya. Dia pernah begini, dia pernah begitu lalu dia meminta audience tepuk tangan… suatu aktualisasi diri yang keblinger dan keliru… tepuk tangan buat siapa? Buat dirinyakah? Buat pengalaman hidupnya? Buat kesuksesan-nya? Atau kejatuhan-nya? Atau dongengnya? Kenapa dia tidak meminta audiece tepuk tangan untuk Tuhan Sang Pencipta Segala yang memampukan dia untuk jatuh bangun meraih sukses dalam hidupnya. Satu motivator lain membagi-bagikan uang lewat helikopter… maksudnya apa? Sedemikian miskinnya kah rakyat Indonesia sampai dia harus melakukan itu? Membagi-bagikan duit lewat udara?
Satu motivator lagi berbicara so sweet… tentang kehidupan dan kemuliaannya… kemuliaan siapa? kemuliaan sang motivator? kemuliaan kehidupan yang memberi hidup? atau Kemuliaan Tuhan yang memampukan dia berbicara di depan orang banyak. Aku merasa dalam ucapannya dia menggabung-gabungkan kemuliaan dari sini dan dari sana… menjadi sebuah ramuan yang tepat dan enak didengar oleh telinga. Dan jadilah itu… orang-orang termanggut-manggut merasa ucapan sang motivator itu lah yang paling benar persis seperti mendengarkan khotbah… motivator di luar negeri malah sudah menganggap dirinya tuhan… mereka bilang percaya saja pada dirimu sendiri…engkau akan mendapat apa yang kau inginkan jika engkau memikirkannya secara bersungguh-sungguh. Tidak kah mereka tahu bahwa angka bunuh diri meningkat karena stress dan depresi akibat memikirkan sesuatu secara bersungguh-sungguh? Lalu kata mereka lagi… “You are The Universe” … oh… come on… we are not the universe… kita bahkan hanya setitik kecil debu di alam semesta ini… adalagi Sang Pengaturnya. DIA lah yang mengatur universe ini dan segala isinya. Dan semuanya terserah kepada-Nya saja bukan, itu namanya iman.
Jadi akankah kita beriman lalu kita menitipkan sebagian nya kepada para peramal dan motivator? Saya memilih untuk tidak. Karena saya akan menjadi orang yang abu-abu, tidak hitam atau putih, tidak panas dan juga tidak dingin… Saya memilih putih dan berusaha untuk tetap putih…. dan saya memilih iman saya untuk panas dan berusaha agar selalu panas.
Pilihan bebas selalu ada di tanganmu… Selamat memilih…
BIG GBU!
@jm291211.1126.
BIG GBU!
- Josua Manurung's blog
- Login to post comments
- 3830 reads
motivatornya atheis....
motivatornya atheis kali Bang Jos...
kalo pendeta nya kayak daud toni. Sekarang namanya tertelan bumi karena cerita dunia perdukunan masa lalunya sudah habis diceritakan semua. Gak ada yang baru,...kelihatan kalo hikmat sendiri, ujungnya stag.
Kotbah ga perlu panjang, ga perlu pdt or hamba Tuhan terkenal. kalo memang lidahnya dipake Tuhan,biar cuma pdt lokal, tapi bisa menancap di hati,...aaaahhhhh....
salam
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Terlalu obral bisa bangkrut smile..
ha ha ha ha...
DT terlalu mengobral jualan di awal, jadi kehabisan stock deh...
jalan satu-satunya kalo mau tetep bisa jualan, ya produksi lagi aja ... entah beneran atau bo'ongan... entah mau dijual exclusive ataupun grosiran..
Yang orang butuhkan bukan teori/kesaksian tentang ini itu yang dimiliki orang 'nun jauh disana' ... tetapi 'sesuatu' yang nyata yang bisa dimiliki mereka dan diterapkan dalam hidup sehari-hari..
Markus: 4 : 25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
hahaha...
salam juga smile...
Happy New Year... Happy New YOU!
BIG GBU!
BIG GBU!