Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kopdar 2011 di Bali, Rencana Beli Pulau di Karimunjawa
Minggu 18 Desember pukul 2 siang Joli dan pak Paulus menjemput saya untuk ke Bandara Adisucipto Yogya. Karena banyak berbincang tentang seluk beluk seni yang begitu dijiwai pak Paulus tak terasa jarak jadi sangat dekat. Begitu juga, perjalanan terbang ke Bali pun tak terasa sudah mendarat di Denpasar, karena topiknya cukup luas dan mengasyikkan, tiba-tiba saja sudah bertemu sosok yang sudah akrab kita kenal, Hai Hai menjemput rombongan kami, bersama Happy Lee dan sopirnya M23. Kami pun diantar menuju hotel di daerah Kuta.
Walau lagi musim penghujan, keberangkatan kami tak bertemu hujan, tapi malamnya hujan mengguyur tak henti, rombongan kami pun berangkat untuk makan malam, ditambah satu mobil lagi yaitu Mamania dan suaminya untuk
menjemput Penonton yang datang dari Australia dan kekasihnya dari SS. Kemudian meluncur lagi untuk menjemput rombongan Merry Min, Vantilian dan pak Kompret (Komandan Pretilin) yang khusus datang dari Timor Leste untuk bertemu “PENCARI IBLIS” karena beliau dapat mandat dari para pendetanya untuk menemui kami.
Mencari lokasi makan pun jadi tersendat, karena hujan begitu deras dan air menggenang di banyak tempat. Bali memang sudah berubah pesat sekali, tak ubahnya kota-kota besar lainnya, ramai dan orang saling berebut mengejar waktu dengan kondisi jalan yang terasa sempit serta rusak disana-sini, kebetulan ada proyek membuat gorong-gorong yang belum selesai, menambah macetnya lalu lintas.
Akhirnya rombongan kami makan malam di restoran Jimbaran sekitar pantai Sanur, tanpa bisa menikmati keindahan lautnya. Makam malam dengan berbagai menu hasil laut dan lalapan serta minum kelapa muda dan minuman lainnya menambah syahdu suasana, apalagi lampu remang-remang tak membuat kami hilang selera.
Segala obrolan silih berganti sambil tak lupa mulut terus disuapi makanan sampai tak terasa semua tandas dengan nikmat.
Pak Kompret yang duduk di samping saya mengatakan keingintahuannya tentang mengapa bisa menyimpulkan Adam adalah Iblis?
“Hampir 2000 tahun tidak ada yang mengatakan demikian, ini kok ada dua orang Hai Hai dan Tante Paku menulis pemahaman yang tidak pernah sama sekali kita dengar. Kok tiba-tiba bisa menuliskan demikian, membuat banyak pendeta saya bertanya, siapa 2 orang ini? Gerejanya mana? Sekolah teologinya dimana? Orangnya benar-benar nyata nggak?"
Saya pun menjelaskan dengan singkat dan mudah konsep dalam memahami Alkitab, khususnya di Kitab Kejadian tentang mengapa Adam itu Iblis, dan siapa ular itu. Pak Kompret pun akhirnya bisa menerima penjelasan itu, setelah hal-hal yang ditanyakan saya jawab dengan singkat. Dan beliau terlihat puas dengan jawaban yang mudah dan gamblang itu, kalau ingin lebih lengkap bisa dibaca pada blog-blog terkait.
“Tulisannya Hai Hai tentang itu memang sudah saya bendel, hebatnya semua pertanyaan bisa dijelaskan dengan mudah, bahkan justru menguatkan pernyataannya itu. Tebalnya sampai segini!” kata pak Kompret sambil menunjukkan jari jempol dan telunjuknya membentuk tebalnya buku.
Setelah puas menikmati makan malam itu, saya memang yang duluan mengajaknya bubar, sebab sudah mau tutup, terlihat penjaganya tampak tidak sabar menunggui kami.
Obrolan dilanjutkan kembali di hotel Santika, setelah mengantarkan pulang Penonton dan kekasihnya ke penginapannya. Maklum mereka ingin menghabiskan malam berdua saja, kalau ngobrol tentang Iblis bisa sampai pagi.M 23 pun sudah hadir di Santika menyambut kami, semua bersalaman dengan hangat. Obrolan kembali dilanjutkan. Kopdar memang tak lepas dari bermacam obrolan tentang pergaulan kami di dunia maya ini, sebab kami memang dipertemukan dalam dunia maya, membentuk komunitas BLOSAS, kopdar menjadi menu setiap tahunnya.
Minnmery yang imut-imut mengajak saya foto bareng, Vantilian dapat tugas mengabadikannya. Kami saling melepas kangen karena ini perjumpaan pertama kali, saling memuji dan saling ber ha ha hi hi………….
Hampir jam 2 malam perbincangan harus diakhiri, sebab esok hari memang masih ada acara untuk berwisata ke tempat lain. M23 memberi kehormatan saya untuk memilih tempatnya, saya pasrah saja mau diajak kemana, karena
melihat cuaca sering hujan, saya yakin semua rencana akan mengalami kendala.
Senin 19 Desember 2011 pukul 11.00 WITA.
M23 datang menjemput kami untuk berangkat ke Pantai Kuta dulu. Mamania dan suami akan bertemu di Rumah Makan langganan M23, sementara pak Paulus yang ikut seminar nanti juga akan menyusul. Dari rumah makan, rombongan kami yang terbagi dalam 3 mobil akhirnya meluncur ke Pantai Kuta.
M23 yang sudah hafal seluk beluk Bali, dengan mudah mencari tempat masuk yang dekat dan indah ini, walau sempat kesasar dikit, toh cukup membuat ngakak mereka ketika saya mengatakan : “Wah mobil yang di belakang kita pasti heran, kok arahnya balik lagi? Nanti kalau mereka nelpon bilang saja Tante Paku sudah puas dan mau minta pindah lokasi ha ha ha ha ha…….”
PANTAI KUTA memang asyik buat ngobrol, setelah jalan-jalan dan berfoto-ria serta menggoda para penjaja foto dan pedagang yang ada, kami mencari tempat yang view-nya cukup asyik. Dan untuk membuka obrolan, tak ada cara yang lebih efektif selain saya mengajak Hai Hai ngobrol soal PENCIPTAAN, tentang SAMUDERA, DARATAN dan lain sebagainya. Obrolan pun mengalir tak putus-putus, dan Happy Lee siap menekan stopwatch untung menghitung berapa jam Hai Hai akan kuat berbincang.
Ketika senja sudah mulai gelap, kami tak bisa menikmati sunsite karena tertutup mendung, akhirnya kami beranjak untuk mencari makan malam. Dan M23 kembali menunjukkan tempat makan yang tidak mudah untuk dicari namun
ramai sekali orang yang kesana. Makan malam ini kembali kami mengajak Penonton untuk bertemu di suatu tempat agar tak terlalu makan waktu. Makanannya memang khas Bali, ada pedas dan memang pedas dan memuaskan.
Setelah makan malam, kami meluncur ke penginapan, melanjutkan obrolan dan menikmati minum JUICE RASA LECI hasil budi pekerti M23 yang hangat dan menyegarkan. Suami Mamania pun menunjukkan ATRAKSI SULAPNYA, yang membuat Penonton terhenyak. Apalagi saat duit 100 dollar aussinya bisa berubah dengan cepat setelah dilipat-lipat menjadi uang 5000 rupiah!
“Wah, nggak balik modal nih!” teriak Penonton kecewa. Dan dia pun dengan memelas minta suami Mamania untuk mengembalikan duitnya tadi. Namun Papania menjawab dengan gamblang :
“Saya nggak tahu mantra untuk mengembalikan uang itu, sebab waktu sekolah dulu, pas pelajaran mengembalikan uang, saya tidak masuk!”
Mendengar itu Penonton bertambah masgul, harapannya seperti pupus, uang lima ribu rupiah pun dimasukkan kembali ke dompetnya. Keputusasaannya itu membuat ia langsung menenggak JUICE LECI-nya dengan cepat hingga memerah mukanya. Sang kekasih sudah melarangnya, namun Penonton Sudah terlanjur kecewa dengan harapannya, ia terus saja minum hingga berkeringat dalam dinginnya malam.
Waktu begitu cepat berlalu. Setelah pertunjukkan sulap itu, kami berpisah, saya, Hai Hai, Happy Lee masuk kamar hotel, Joli dan pak Paulis pun demikian, M23 pulang sendirian, Mamania dan Papania menggandeng pelan Penonton dan kekasihnya untuk diantarkan pulang ke hotel.
Saya mesti bangun pagi, soalnya besok berangkat pagi.
Dengan otomatis tubuh memberi isyarat, saya bisa bangun tepat pukul jam 4 pagi WITA, segera saja saya mandi dan berkemas. Saya lihat Hai Hai dan Happy Lee masih nyenyak, dan saya pun membiarkannya, maklum tidur pastilah suatu kemewahan bagi mereka, jadi bisa membuatnya pusing kalau dibangunkan. Saya dan Joli pun naik taxi menuju bandara untuk pulang kembali ke Solo. Pak Paulus terbang ke Jakarta untuk suatu acara, Hai Hai dan Happy Lee masih menikmati liburannya esok hari, begitu juga dengan Penonton dan kekasihnya. Sementara Vantilian, Merry Min, Kompret sudah balik duluan senin pagi kemarin. Yang satu balik ke Singapura, satunya lagi mau Natalan ke Jepang.
Selalu saja ada yang menarik bila KOPDAR, banyak rencana yang muncul, entah dalam dunia tulis menulis atau dalam bisnis. Ada yang akan mendirikan bengkel, beli mesin untuk bikin reducer, bayar tanah di Denpasar, bahkan saya pun dengan mantap mengatakan, ketika pada asyik berbincang soal jual beli tanah.
“Besok beli pulau, mari kita URUNAN!” Yang mendengar pada ngakak.
“Beli per-meter dulu saja!” sahut pak Paulus.
“Kita sudah beli lho Tante!” kata M23.
“Mumpung pulau di Karimunjawa banyak yang dijual, bahkan ada yang harganya Rp 3,000/m². Siapa tahu bisa kita dirikan resort atau dinamai PULAU BLOGGER atau PULAU BLOSAS ha ha ha ha ha ha ha ha ha…………..”
Kita lihat dan tunggu saja perkembangannya.
Kopdar tahun depan direncanakan kota SEMARANG yang jadi tuan rumahnya.
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 4124 reads
Seru banget kayaknya
Kita lihat dan tunggu saja perkembangannya.
Kopdar tahun depan direncanakan kota SEMARANG yang jadi tuan rumahnya.
Semoga yang ini bisa ikutan...
Sekarang Dan Sampai Pantatku Tumbuh GIGI Kau Tetap YESUSKU...!!!
Johan Seru
Memang kopdarnya seru, sayang Anda nggak bisa ikut
Coba kalau bisa ikut, tambah asyik.
Semoga tahun depan bisa ikut deh, toh belum jelas kapannya tuh kopdar?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
tumben
Tumben Birnya ga di foto..
Hai-hai kaya lagi hamil, mak Mer Juga gemukan.. lagi hamil kah mak Mer...
Lovepeace..uenak..
Target 2012
viesnu, target tahun 2012 adalah MELAHiRKAN lalu diet agar langsing kembali.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Visnu, kapan gemuk?
Maklum lah kalau pada gemuk Vies. Mereka kan tidak melupakan ajaran teologi kemakmuran. Saya lihat memang semua pada ayem tentrem dengan kondisinya, menyenangkan bukan?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Semarang tan?
Kita lihat dan tunggu saja perkembangannya.
Kopdar tahun depan direncanakan kota SEMARANG yang jadi tuan rumahnya.
SEMARANG????
Siapa lagi yang tersisa di Semarang??
Semoga masih ada...
Iik, semoga terlaksana.
Itu baru rencana, mengingat di Semarang BLOSAS-nya cukup banyak, entah apa masih pada bisa ngumpul? Itu tergantung tanggal dan bulan yang tepat saja, dan belum tahu kapan dilaksanakan, namanya juga baru rencana.
Kalau aku sih, ketemu Iik doang nggak masalah, bisa tanya-tanya soal tarif ha ha ha ha.........
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
BLOSAS Semarang cuma 10
Dulu [pas jaman saya masih sering OL] sih cukup banyak... ga tahu kalo sekarang.. pada sibuk sih..
Di hitung n dicatat dulu ya jumlah penduduk saya,...
Selain itu saya ga tahu... [kalau ada yang baru jangan tersinggung, maaf saya ga kenal]
he he..