Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Summum Bonum
Gereja, atau pelayanan yang kita lakukan nampaknya memiliki tanggung jawab sosial. Memberikan sumbangan pada mereka yang kekurangan, mengulurkan tangan pada korban bencana alam, mendidik dan menggembleng anak anak dalam kebaktian. Harus kita akui, ratusan tugas mulia ini juga dilakukan oleh lembaga lembaga sekuler, seperti sekolah, panti asuhan, institusi institusi pendidikan, Palang Merah, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Pertanyaannya adalah: Apakah alasan atau tujuan di balik kegiatan pelayanan kita sama dengan alasan dunia atau lembaga lembaga sekuler menyelenggarakan aksinya?
Tentu saja tidak. Tujuan tertinggi pelayanan kita haruslah persis sama dengan alasan Yesus Kristus datang ke dunia ini. Gereja harus melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh KepalaNYA. Gereja atau pelayanan yang diarahkan kepada tujuan lain merupakan suatu penyimpangan dari komando Kristus, sama seperti tubuh yang berjalan tanpa kepala. Mengalami disorientasi, lalu kemudian ___________mati.
Inilah tujuan tertinggi_summum bonum
Inilah alasan seorang pengerja membersihkan gereja setiap hari
Inilah perbedaan antara Guru Sekolah Minggu dan guru sekuler
Inilah alasan redaksi memeras otak untuk mendapatkan inspirasi
Dan menerbitkan buletin
Inilah alasan seorang WL dan timnya
berlatih mati matian pada hari Jumat
Inilah alasan tim acara berjuang mencari ide kreatif
Untuk sebuah ibadah yang istimewa
Inilah alasan seorang pendeta berdiri di depan mimbar
Inilah alasan disusunnya tugas dan jadwal parkir
Diselenggarakannya rapat evaluasi setiap bulan
Diadakannya Jam jam doa pelayan,
jadwal besuk,ibadah tengah minggu,
dipungutnya persepuluhan,
dikumpulkannya kas pemuda
_____keselamatan_____
Disinilah tergantung segalanya,
Pengharapan pelayanan kita,
Visi pelayanan kita,
Alasan pelayanan kita
Segala sesuatu dipertaruhkan disini, tidak ada hal di dunia yang lebih penting dari hal ini. Yesus datang ke dunia bukan untuk menjadi dokter, seorang filsuf, ataupun pembebas bagi bangsa Israel, Ia datang dari kehidupan paling mulia menuju kematian yang paling hina untuk keselamatan kita. Pelayanan hadir di gereja bukan untuk mengumpulkan dana dan membangun istana, membentuk suatu kepengurusan yang sangat efisien dan terorganisir, ataupun menyelenggarakan acara acara meriah yang mengagumkan, pelayanan ada untuk satu tujuan tunggal, satu hasrat paling mulia di muka bumi: mengajak manusia untuk bertobat dan diselamatkan.
"Apabila anggota tubuh melaksanakan fungsi yang menyimpang dari kepalanya, maka tubuh itu seperti seekor ayam yang terpotong kepalanya. Tidak memiliki tujuan pasti dan pada akhirnya mati."
PETER KREEFT
www.buletinkristen.blogspot.com
- SworDPen's blog
- Login to post comments
- 4482 reads
ehhh anda juga ketepu
Awalnya sy (GPIB) juga meyakini hal yang sama, tapi akhirnya menyadari pendapat itu adalah tidak betul menurut doktrin calvin yg diianut mayoritas gereja protestan indonesia.
Itu sebabnya kegiatan sosial kemanusiaan tidak menjadi program utama gereja protestan Ind.Anggaran diakonia gereja jarang masuk 10 besar kegiatan gereja. Itupun hanya bagi kalangan sendiri. Kalo istilah keren sekarang 'kegiatan pencitraan'.
Shg seorang teman, pekerja sosial menyimpulkan, perbedaan katolik dengan protestan: P:bertobat/lahir baru ; K:bertobat dan berbuat baik/sosial
No man is a man who does not make the world better
@manguns: maksute?
Saya yang bodo atau tulisan Anda yang membingungkan?
1. Maksutnya, dulu GPIB begini lalu begitu. Dulu meyakini pelayanan ala Calvin (si perumus etika protestan yg membolehkan orang kristen mengakumulasi kekayaan dan berujung lahirnya kapitalisme di eropa)??? lalu menyadari bahwa Calvin keliru dan kembali ke pandangan Lutheran/Katolik soal pelayanan dan peran orang kristen bagi dunia???
2. Atau Maksut Anda dulunya GPIB tertipu seperti Katolik dan Lutheran, dan kemudian tercerahkan oleh Calvin dan menyadari bahwa tujuan pelayanan adalah keselamatan dan bukan yg lain-lain?
Berarti belum tertipu
Berarti anda belum (merasa) tertipu. Lebih baik lagi. Keep it there. Save your soul.
Satu masa, saya mulai heran (takjub) melihat hasil kegiatan sosial tetangga katolik. Dibandingkan dg kristen ind, apalagi gereja sy, karya nyata mereka grand dan real. Ketika makin aktif terlibat dalam pengelolaan gereja (majelis), sy coba propose kegiatan2 sosial. Kok ... susah sekali menggerakkan teman SEIMAN, apalagi majelis, pendeta, lebih parah lagi mupel/sinode. Lama kebingungan .. akhirnya ada yg ngasih bisikan.. pencerahan.
Bagi penganut calvin/luther (mayoritas gereja protestan ind), kegiatan sosial itu baik... tapi tidak wajib. (Sola Gracia. Keselamatan hanya semata anugerah Allah. Perbuatan baik (sama sekali) tidak membawa kesorga).
Berbeda dg tetangga katolik (yg tidak seiman): setelah diselamatkan (lahir baru) wajib berbuat baik (ssosial).
Jadi sy merasa tertipu selama ini, mengamini khotbah di mimbar. Mending baca alkitab on-line atau http://sabdaweb.sabda.org/bible/ Daripada mendengar khotbah pendeta mabok, pelintir ayat sana sini. Kristen boleh sama, tuhan belum tentu sama.
No man is a man who does not make the world better
@manguns: kodrat
Seperti uraian saya di bawah. Manusia diciptakan khalik untuk memenuhi kodratnya sebagai mahluk, yaitu untuk mengasihi (baca menuruti kehendak Allah). Manusia dilahirkan ke bumi untuk melakukan kehendak Allah di bumi. Katolik bilang itu kodrat. Muslim bilang itu Fitrah.
Kayak orang tua mengirim anaknya ke sekolah untuk belajar. Ternyata karena godaan pedagang, mereka malah bolos main dan nongkrong merokok di kantin. Lalu Ortu mengutus tukang ojek nggebuki si pedagang, lalu menjemput si anak dari kantin dan menggendongnya ke kelas.
Lepas dari tipuan pedagang kantin, anak-anak kembali bersekolah. bukannya bengong menunggu bel pulang berbunyi. Tujuan ke sekolah kan utk belajar. Tujuan manusia di bumi kan utk melakukan kehendak Bapa di bumi.
BTW, saya mengira lutheran masih mirip katolik soal perbuatan baik, soalnya temen saya yg lutheran tetep giat di kegiatan sosial, dibanding yg calvinis.
sudah merasa tertipu belum?
Tujuan manusia di bumi kan utk melakukan kehendak Bapa di bumi
Setuju... tapi yg jadi masalah adalah doktrin berikutnya: tapi (KATANYA) melakukan perbuatan baik ... tidak membawa semakin dekat ke sorga ...
No man is a man who does not make the world better
@manguns: beda pangsa pasar
Setuju... tapi yg jadi masalah adalah doktrin berikutnya: tapi (KATANYA) melakukan perbuatan baik ... tidak membawa semakin dekat ke sorga ...
Nasrani adalah kaum yang semata-mata hidup dari meminta kepada Allah alias kaum nasoroh alias Agama Anugerah. Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara amal ibadah perbuatan baik, sudah positioning-nya Agama Islam. Hehehe.
@ Manguns & YoPa (Yohanes Paulus), Iman + Perbuatan
[Nasrani adalah kaum yang semata-mata hidup dari meminta kepada Allah alias kaum nasoroh alias Agama Anugerah. Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara amal ibadah perbuatan baik, sudah positioning-nya Agama Islam. Hehehe. ]
Wah YoPa jarang baca Alkitab neh. Coba cek, kenapa Rasul Yakobus mengajarkan bahwa yang menyelamatkan adalah Iman + Perbuatan dalam Yakobus 2:24 ?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@debu
Yakobus sedang bicara dengan orang yahudi. Orang yahudi punya anggapan bahwa mereka selamat karena mereka adalah keturunan Abraham yg masih murni. Mengapa begitu? Karena orang Yahudi mengira merekalah pewaris iman Abraham. Sama kayak Imperium Rusia mengklaim sebagai pewaris Bizantium (Roma KEdua) dan mendeklarasikan Moskow sebagai Roma Ke-3.
Yakobus menentang keyakinan orang Yahudi itu dan menulis bahwa orang selamat bukan karena iman warisan, melainkan iman yang manifest/mengejawantah dalam perbuatan.
Bahkan Paulus pun awalnya masih begitu yakin bahwa Yahudi adalah bangsa plihan dan ia sampai rela masuk neraka terpisah dari Kristus demi agar orang Yahudi bisa menerima kabar keselamatan.
Paulus banyakmenulis surat, makanya kita bisa menebak-nebak alur perubahan keyakinan Paulus. Namun cuma satu surat Yakobus yg sampai ke kita, jadi kita tidak tahu perkembangan alur keyakinan Yakobus. Paling-paling kita cuma tahu bahwa dulu Yakobus pun awalnya menolak Yesus karena masih sodara.
Manguns mengajak kita untuk berpikir, jangan2 bukan iman+perbuatan, melainkan bisa dengan perbuatan saja kita bisa mendekat kepada surga. Menurut saya bisa, namun itu sudah bukan kristen lagi, melainkan Islam.
Iman artinya percaya sesuatu yang belum kelihatan. Iman mendahului pengetahuan. Itulah iman kristen. Untuk percaya, orang kristen perlu iman. ISlam beda lagi, ia musti tahu dulu, baru percaya. Kalau sudah tahu, tidak perlu iman.
Kalau Anda tahu bahwa saya adalah anaknya gusdur, Anda bisa percaya bahwa saya anaknya gusdur tanpa perlu iman. Kita tahu bahwa gusdur laki-laki, jadi kita percaya gusdur laki-laki tanpa perlu iman.
Islam: mengalami==>>tahu ==>> percaya==> tahu dan percaya
Kristen: tidak tahu==>> iman ==> percaya ==>> mengalami==> tahu dan percaya
Hasil akhir yg diharapkan adalah orang2 yang tahu kebenaran dan percaya. Untuk percaya orang kristen perlu iman. Untuk percaya orang muslim perlu pengetahuan.
@ YoPa, sebelum lanjut
[Paulus banyakmenulis surat, makanya kita bisa menebak-nebak alur perubahan keyakinan Paulus. Namun cuma satu surat Yakobus yg sampai ke kita, jadi kita tidak tahu perkembangan alur keyakinan Yakobus. Paling-paling kita cuma tahu bahwa dulu Yakobus pun awalnya menolak Yesus karena masih sodara. ]
Oh, jadi kamu anggap Alkitab itu adalah TULISAN MANUSIA dong ya? Karena dalam surat yang satu Paulus nulis A, dalam surat yang lain nulis B, itu karena keyakinan Paulus BERKEMBANG, gitu ya?
Trs di Sabdaspace, katanya sih, Alkitab adalah standar kebenaran. Kl kamu berpendapat begitu, kira-kira menurut kamu Kitab yang mana yang BISA dijadikan standar kebenaran ya? Supaya pembaca bisa WASPADA nih kl membaca Alkitab, yang mana yg bisa dipercayai 100%, yang mana yang hanya 50%, dst ?
Trus karna Yakobus tidak menulis lagi >> kita jadi tidak tahu perkembangan keyakinan dia, koq kedengarannya aneh banget ya: koq orang Kristen bergantung pada perkembangan keyakinan manusia ya jadinya ?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@debu: kitab
Kalo ada yang disebut standar kebenaran berarti ada 3 (+1) kemungkinan:
1. kebenaran sesuai standar
2. kebenaran di bawah standar
3. kebenaran di atas standar
(dan 4. yaitu kebenaran dengan standar lain)
ORang kristen punya kitab-kitab yang kanon. Ada yang kanon artinya ada 2 (+1)
1. kitab yang kanon
2. kitab yang tidak kanon
(3. kitab yang kanonnya lain)
Anda bingung ga? Yang dalam kurung itu bukan hantu, namun tetap sesuatu yang real, walau tidak tuntuk pada langgam/standar/kanon sebelumnya.
Alkitab baru bisa menjadi standar kebenaran, jika kita sudah selesai memahami alkitab. Sebuah standar harus tetap. Kalau suatu hal masih berproses, maka ia tidak bisa menjadi standar. Hasil ukurnya berubah-ubah.
Anda pernah dapat atau masih ingat fisika quantum? Dalam pengukuran, posisinya benar, kecepatan salah. jika kecepatan benar, posisinya salah.
Makanya katolik masih memasukkan kitab-kitab deteurokanonik ke dalam Alkitab. Deteuro artinya other/lain. Kanon juga tapi kanonnya lain. Kanonnya kitab deteurokanonik itu beda dengan kitab yang kanon. Sama seperti Anda tidak bisa menyamakan lelaki dengan perempuan. Naturenya lain, sehingga tidak bisa apple to apple membandingkan manusia lelaki dan manusia perempuan.
Naaah, protestan dan katolik sama-sama mengakui kitab yang kanon. Namun ada rupa-rupa ajaran punya titik tolak berbeda ketika memahami Alkitab. Luther adalah dosen Surat Ibrani dan Surat Roma. Dari preteks kedua surat yg dikuasainya itulah ia membaca keseluruhan kitab yang lain. Hasilnya adalah sola fide.
Beda lagi dengan Gereja Bebal Indonesia. MEreka biasa menekuni kitab-kitab yg enak dibaca dan berguna bagi penanaman gereja church planting. Mazmur, Maleakhi, perikop-perikop janji-janji Allah dll. Dari preteks inilah mereka memahami keseluruhan kitab lain.
Nah, Anda mau menjadikan Alkitab sebagai standar kebenaran? Boleh-boleh saja. Namun sebagai sebuah standar kita musti sepakati dulu dalam terang apakah kita membaca Alkitab? Ala Luther? Ala Calvin? Ala Bapa Gereja? Ala Magisterium? Ala Yesus? Ala Yohanes Pembaptis? Ala Petrus? Ala Paulus?
Kopi yang sama jadi beda di tangan bartender berbeda. Mau cara apa?
Oya, Alkitab itu kitab manusia atau kita Allah? Iman saya bukan iman kitab. Alkitab adalah kesaksian iman para penulisnya. Mereka tidak sedang kesurupan ketika menulis Alkitab. Allah dan Manusia bekerja sama dalam penulisan itu. Istilah kerennya: Para penulis Alkitab diinspirasi oleh Roh Kudus.
@ YoPa, sebelum lanjut (2) - Alkitab yang KANON
Kamu orang Fisika ya? Tp nulis koq kayak orang Sastra ya? Ngomong ngalor-ngudul intinya cuman seiprit, trs gak nyambung pula !! Hahaha..
[Alkitab baru bisa menjadi standar kebenaran, jika kita sudah selesai memahami alkitab. Sebuah standar harus tetap. Kalau suatu hal masih berproses, maka ia tidak bisa menjadi standar. Hasil ukurnya berubah-ubah. ]
Omongan mu diatas kelihatannya aja bijak, tapi ASBUN. Lalu kita diskusi standarnya apa? Atau gak usah pake standar? Atau diskusinya nunggu paham Alkitab dulu yaitu nunggu Tuhan Yesus datang lagi ya? Atau standarnya keyakinan masing-masing?
[ Naaah, protestan dan katolik sama-sama mengakui kitab yang kanon. Namun ada rupa-rupa ajaran punya titik tolak berbeda ketika memahami Alkitab. Luther adalah dosen Surat Ibrani dan Surat Roma. Dari preteks kedua surat yg dikuasainya itulah ia membaca keseluruhan kitab yang lain. Hasilnya adalah sola fide. ]
Koq di atas kita sependapat, bahwa kita menerima Alkitab yang sama dan memang penafsiran / pemahamannya yang beda-beda. Kamu orang yang mengakui Alkitab yang KANON gak? Tapi koq komentar sebelumnya begini :
[Paulus banyakmenulis surat, makanya kita bisa menebak-nebak alur perubahan keyakinan Paulus. Namun cuma satu surat Yakobus yg sampai ke kita, jadi kita tidak tahu perkembangan alur keyakinan Yakobus. Paling-paling kita cuma tahu bahwa dulu Yakobus pun awalnya menolak Yesus karena masih sodara. ]
So, gimana sekarang? Kamu mengakui Alkitab yang “KANON” atau masih bilang bahwa tulisan Yakobus “meragukan” karena dia menulis keyakinannya seenak jidatnya, sehingga berpotensi menyesatkan orang Kristen?
Kamu masih bilang bahwa Paulus menulis berdasarkan KEYAKINAN Paulus yang berkembang alias PLINTAT-PLINTUT dalam menulis Alkitab? Kl gini Alkitab yang kanon itu tidak bisa jadi standar dong!
Bila masih begitu artinya kamu TIDAK MENGAKUI Alkitab yang kanon, dan akan repot diskusi dengan orang seperti itu !
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta: sengaja
Saya ngalor ngidul memang supaya kamu tidak mengerti. Dengan ngalor-ngidul, saya menebar umpan untuk bisa menangkap alur pemikiran Anda.
Saya tidak sesuai dengan standar Anda. Bisa jadi saya di bawah, bisa jadi di atas, dan bisa jadi standar saya dan Anda lain.
Anda tolol jika mengira bisa menjadi kristen dengan cara menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup. Yesuslah pedoman hidup dan Yesus yang mana yang benar adalah yesus yang diungkapkan oleh Alkitab.
Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Jadi Anda harus hidup sebagaimana Yesus hidup. Kebetulan Alkitab memuat bagaimana Yesus berkarya di dunia ini. Alkitab memuat penciptaan manusia, kejatuhan, pengharapan akan keselamatan, kedatangan juru selamat, kematian, kebangkitan dan bagaimana kabar keselamatan ini oleh para murid.
Anda boleh saja tiap hari baca alkitab, menguasai segala pemahaman soal Alkitab. Namun Alkitab bukan CARA menuju kesatuan manusia dengan Allah. Alkitab memuat petunjuk soal Yesus. dan Yesuslah yang merupakan CARA supaya manusia kembali bersatu dengan Alla.
@ YoPa, sengaja
[ Saya ngalor ngidul memang supaya kamu tidak mengerti. Dengan ngalor-ngidul, saya menebar umpan untuk bisa menangkap alur pemikiran Anda. ]
Ah ngeles aja lu, emang elu ngomongnya begitu. Liat aja komentar mu terakhir di atas juga muter2 gak jelas:
[Anda tolol jika mengira bisa menjadi kristen dengan cara menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup. Yesuslah pedoman hidup dan Yesus yang mana yang benar adalah yesus yang diungkapkan oleh Alkitab.]
Terus terang saya katakan bahwa ucapan kamu di atas bodoh sekali. Lha emang kamu masih langsung ketemu Yesus? Tuh, ternyata kalimat terakhirmu masih bilang Yesus yang diunggkapkan oleh Alkitab ! Tapi Yesus yang DICERITAKAN oleh Alkitab itu dipahami secara berbeda-beda oleh orang2 yang membacanya. Ini kan inti pembicaraan di atas?
Kesimpulannya: kembali lagi Alkitab lah yang menjadi pedoman hidup orang Kristen, dengan kata lain Alkitab yang kanon lah yang menjadi STANDAR .
[Anda boleh saja tiap hari baca alkitab, menguasai segala pemahaman soal Alkitab. Namun Alkitab bukan CARA menuju kesatuan manusia dengan Allah. Alkitab memuat petunjuk soal Yesus. dan Yesuslah yang merupakan CARA supaya manusia kembali bersatu dengan Alla.]
Pantesnya kalimat di atas ditulis oleh yang setiap hari membaca Alkitab dan paham Alkitab. Tapi dr komentar2 mu dalam blog ini, tampaknya kamu malas baca Alkitab dan tidak paham Alkitab!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta: terpaksa
Saya memang males baca Alkitab. Saya baca alkitab karena terpaksa. Hahahaha.
Soalnya kalo berdoa, Yesusnya suka telat dateng, janji jam 5 pagi, eh jam setengah enam baru nongol. Sambil nunggu Yesus, saya baca Alkitab. Hahahaha. Pernah saya nonton TV, eh baru sepuluh jam kemudian TV-nya langsung rusak. Yesusnya marah, duduakan sama berhala TV.
geregetan
geregetan baca diskusinya deta ma si yohanes paulus.. hahaha...
deta ini orangnya fokusnya tinggi.. cuma, karena fokusnya tinggi, dia jadi suka ga bisa melihat dari sisi lain, cuma ngeliat dari satu sisi aja. ibarat kata mobil di jalan tol dengan kecepatan di atas 100 km/jam, kaga bisa tuh belok tiba-tiba, karena untuk belok ga ada di otaknya, cuma kepikiran lurus, dia ga pena mikir alternatif untuk sampe ke tempat tujuan. (please note, jangan ini dibilang ada banyak jalan ke sorga, dll, ini cuma perumpamaan buat deta, ga ada sangkut pautnya sama bible)
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@Teograce
Mungkin dia tipe masinis. Cuma ada rem dan gas, ga ada kemudi belok kiri dan kanan. Cuma ada satu rel: nderek gusti Alkitab, bukan nderek gusti Yesus.
@ YoPa, pantesan
Saya mau ngetes kamu dl, ternyata baca Alkitab aja jarang ! Itu sebabnya judul komentar pertama dan ke dua saya: "sebelum lanjut".
Yah, daripada saya buang-buang waktu buat kamu... kamu ngomong aja sama Teograce ! Kalian setipe deh kayaknya. Hahahaha...
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@debu: males
Apa kalo males lalu berarti jarang?
Selama saya sekolah, saya males ke sekolah. Apa lantas berarti saya jarang ke sekolah?
Anda berprasangka, lalu ngetes untuk menguji prasangka itu.
Saya males baca Alkitab. Saya baca Alkitab karena terpaksa hahaha. Anda ga ngerti maksud kalimat saya, karena Anda dibutakan oleh prasangka.
Anda mengaku bukan calvinis. Tapi cara berpikir Anda legal formal lempeng lurus kayak calvinis.
Sama saja
Mau pake istilah males kek, jarang kek, sama saja hasilnya. Hahaha...
Apa yang bisa diharapkan dari orang males?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
ada
males baca alkitab = orang males?
Whahahaha. Emang Anda baca berapa pasal sehari?
Yg rajin itu brapa pasal sehari? Jangan-jangan baru baca satu perikop udah dibilang rajin whahahahah.
@ YoPa, RELATIF
Banyaknya membaca Alkitab itu relative, relative terhadap kecerdasan untuk memahami. Ada orang yang mudah mengerti alias CERDAS, ada orang yang tidak mudah mengerti alias DUNGU, yah supaya mengerti harus berkali-kali membaca. Tp objective-nya adalah memahami.
Kl saya bilang, sangat disayangkan kl jarang baca Alkitab sehingga tidak paham Alkitab, karena pengetahuan akan isi Alkitab justru berguna saat mengalami ujian hidup. Kebanyakan firman itu berbicara sangat kuat disaat perenungan firman dikala ujian hidup melanda.
Sebagai ilustrasi, coba lihat lah si Teograce, gue gak ladeni dia lagi karena bodoh dan cerewetnya minta ampun. Kamu baca lah perdebatan kami yang tidak bermutu di SINI. Siapa tahu kamu belajar sesuatu. Tp kl ndak ngerti duduk perkaranya, ya kamu sama saja bodohnya. Hahaha... Tp kl mau belajar, masih ada harapan koq.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@debu
Perdebatan tak bermutu Anda dengan Teograce bisa berarti:
1. Anda ga mutu
2. Teograce ga mutu
3. Dua-duanya ga mutu
Trus Anda berusaha bilang bahwa kemungkinannya yg bodoh adalah saya dan Teograce?
Ada 3 orang lho di sini. Knapa yg bodoh saya dan teograce?
@ YoPa, gak mutu
Kebodohan yang terjadi adalah karena orang itu berkomentar sebelum berpikir dan memahami komentar lawan diskusi. Silakan saja dibaca secara obyektif.
Saya tergelitik mengangkat hal ini juga karena dia karena nyebut-nyebut nama gue. Kl ndak ya malas jg ngingat-ngingat debat gak mutu itu. Hahaha..
Oke deh YoPa, gue mau pulang dl. Nanti2 dilanjutkan.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@whatsoever
g nyebut-nyebut nama loe kan g nyebut hal yang bagus tentang loe.. kenapa loe kudu marah2.. aneh... g cuma mo kasih tau si yopa, kudu lebih memahami loe.. karena loe mikirnya linear, bukan pohon faktor.. -.-"
loe aja kaga bisa ngerti komentar g.. ckckck... au ah.. males banget..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@ whosoever
gpp g bodoh.. Tuhan bilang yang bodoh dipakai mempermalukan yang berhikmat.. kaga apa2, dibilang cerewet.. yg penting g ga bebal n ga pendendam kek loe deta.. digituin aja dendamnya minta ampun.. kek ce aja.. ati-ati dikit lagi jadi orang bebal lho deta..
ga ladenin tapi baca juga.. mbo yah pinteran dikit.. itu namanya pura-pura ga peduli tapi sebenernya kepo juga..
g aja udah kaga inget dulu debat apa.. dendam sono.. yg rugi bukan g.. :p
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@deta
g cuma ngasih tau loe, hal yang loe ga tau, yaitu, loe mikir seperti garis lurus.. n g emang ga seperti loe.. kalo baca omongannya si yohannes paulus sih, emang g rasa g bisa cukup ngerti omongan dia.. however, g prefer loe daripada si jlwijaya.. ngomong sama tembok mendingan.. hahahaha...
berpikir fokus seperti loe ada bagusnya.. tapi loe jadi kehilangan keasikan untuk melihat dari sudut yang berbeda.. itu sih..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@DT:@YP @SW
@DT: Alkitab sebagai standar kebenaran? OK, nggak perlu dibahas lagi, wasting time
@YP: apakah kita membaca Alkitab? Ala Luther? Ala Calvin? Ala Bapa Gereja? Ala Magisterium? Ala Yesus? Ala Yohanes Pembaptis? Ala Petrus? Ala Paulus? OK, tp belum paham maksute ttg yg di coret. Krn yg dicoret rasanya nggak baca alkitab. Q: bapa gereja tu siapa sich?
Kopi yang sama jadi beda di tangan bartender berbeda. Mau cara apa? sepaham
Manguns mengajak kita untuk berpikir, jangan2 bukan iman+perbuatan, melainkan bisa dengan perbuatan saja kita bisa mendekat kepada surga. Menurut saya bisa, namun itu sudah bukan kristen lagi, melainkan Islam. Ane nggak ngomong gitu, tp: " ternyata ... doktrin mayoritas gereja Ind 'perbuatan kasih itu baik, tapi tidak wajib'. sola gracia. Dg memahami yak 2:24 terutama mat 22:34-40, ane merasa tertipu.
@DT: jarang baca alkitab ...... males baca alkitab ... Tp objective-nya adalah memahami. Nggak perlu dibahas lagi. Sy berasumsi warga ss sudah paham alkitab ALA masing2
@YP: Saya bukan protestan sehingga mustahil meyakini predestinasi. Sy protestan kok kebingungan baca uraian predestinasi
@SW ibu yang baik akan menghampirinya, dan berusaha membawanya pulang. Setuju: tp yg dimasalahkan: KATANYA 'ibu baik itu nggak semakin dekat kesorga'
3. Iman dan perbuatan adalah suatu hal yang implikatif, perbuatan adalah refleksi iman, sama seperti cahaya matahari adalah bukti adanya reaksi fusi Hidrogen Helium dalam tubuh matahari, demikian juga perbuatan adalah bukti iman volisional kita. Sy punya pergumulan, kenapa banyak orang (yg ngaku) soleh/beriman di Indonesia/jakarta, tapi kok tidak ngaruh thd kehidupan berbangsa. Mis; korupsi, pidana, anarki, tamak, dll. Awalnya sy kira: MUNAFIK, ternyata sekian tahun kemudian berubah pikiran: GILA, tp tahunan kemudian jadi split disorder personality.
Perbuatan adalah bukti iman, ok aja, kalo personality na tunggal. Ternyata belum tentu mang.
No man is a man who does not make the world better
manguns: berbuat baik itu wajib
Berbuat baik itu wajib. Angkat senjata kalau perlu, supaya kebaikan bisa dirasakan oleh orang banyak, dan supaya orang tidak lagi hidup dalam ketakutan dan terror kejahatan. Pembiaran terhadap penderitaan dan ketertindasan adalah bebal.
Penderitaan dan kejahatan adalah wujud nyata dari dosa. Dosa adalah lawan dari kasih. Barang siapa punya kasih, ia akan melawan dosa. Ia akan memerangi penderitaan dan kejahatan.
Istilah kerennya, ini adalah peperangan antara Allah kehidupan vs ilah-ilah kematian. Salah satu keberhasilan dari ilah kematian adalah membuat orang kristen tidak merasa perlu menampilkan Citra Allah di bumi.
Ketika ada citra Allah dirusak oleh ilah kematian, misalnya dalam penindasan dan pemiskinan, orang kristen harus ambil tindakan, dengan begitu ia ambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Citra Allah
Ada yang menabur, dan ada yang menuai. Tuhanlah yang memberi pertumbuhan. Menabur adalah memberi, berkorban. Menuai adalah mengambil.
Pekerja yang dungu mencela orang yang menabur, menanam dan merawat dunia ini. Pekerja dungu mengambil, menuai apa yang tidak ia tanam.
Jika ada orang menjadi Kristen, apakah itu karena kehebatan si penginjil dalam teknik menuai? Okelah dia canggih dalam menuai. Namun bisakah ia menuai jika tidak ada yang menanam? Bisakah orang menanam jika tidak ada yang mengolah tanah??
Adam ditugasi menjadi wakil Allah mengelola bumi. Adam berdosa dan bumi terbengkalai oleh akibat dosa Adam. Yesus mati di kayu salib mendamaikan antara manusia dan Allah.
Pelanggaran Adam ditebus oleh Yesus Kristus. Dosa dunia terhapus oleh darah Anak Domba Allah. Bumi kembali dalam proses dipulihkan. Orang Katolik bekerja mengerjakan apa yang tertunda yang semestinya dikerjakan Adam namun terbengkalai karena kejatuhan. Muslim juga percaya hal itu, yaitu peran Adam dan manusia keturunannya adalah menjadi wakil Allah di bumi, menjadi rahmat bagi segala mahluk, mengerjakan apa yang semula terbengkalai.
Ribuan tahun telah lewat sejak kejatuhan Adam, akibat dosa ada di mana-mana. Ada banyak pekerjaan. Barang siapa yang semula sakit kemudian pulih, hendaklah ia mulai bekerja. Yang dulu ditawan oleh dosa dan telah dibebaskan, segeralah ambil tanggung jawab pekerjaanmu. Dengan demikian, kehendak Bapa terjadi di bumi, yang sempat terganggu akibat ulah Adam.
Mereduksi peran orang kristen cuma sebagai agen keselamatan, mengecilkan tujuan manusia diciptakan, mengecilkan Rencana Allah. Yesus menyelamatkan manusia supaya manusia kembali hidup menurut kehendak Allah. Sama seperti saya membetulkan kompor yang rusak untuk kemudian saya gunakan untuk memasak.
Dear all, sejujurnya, saya
Dear all, sejujurnya, saya tidak begitu mengerti tujuan pembicaraan di atas, namun ijinkanlah saya meluruskan beberapa hal
1. Dear Yohanes Paulus, mengutip komentar Sdr: Mereduksi peran orang kristen cuma sebagai agen keselamatan, mengecilkan tujuan manusia diciptakan, mengecilkan Rencana Allah. Yesus menyelamatkan manusia supaya manusia kembali hidup menurut kehendak Allah. Sama seperti saya membetulkan kompor yang rusak untuk kemudian saya gunakan untuk memasak.
Saya setuju dengan Sdr, namun nampaknya terdapat kesalahpahaman disini. benar, tujuan keberadaan kita adalah sesuai dengan tujuan Allah menciptakan kita, namun dosa menyebabkan kita tidak dapat melakukannya dengan sempurna, bahkan jauh lebih buruk dari yang diharapkan, oleh sebab itu kita mengejar keselamatan (biarkan saya meminjam definisi ini) , sehingga kita dapat melakukan kehendakNYA dengan sempurna, keselamatan membawa kita pada kesempurnaan, Sdr tidak bisa mengerjakan integral tanpa memahami perkalian, kita tidak bisa melakukan tujuan penciptaan Allah tanpa mendapatkan keselamatan terlebih dahulu.
2. Seorang penganut predestinasi mungkin percaya bahwa seseorang telah dipilih untuk diselamatkan atau tidak diselamatkan sejak mulanya, sehingga ia merasa tidak perlu repot repot membuat suatu program gereja yang bertujuan mengenalkan kebenaran yang memungkinkan seseorang dapat mengenal Kristus dan selamat. Seseorang berkata saya tertipu, biarkan, yang jelas, saya tidak tahu seorang itu selamat atau tidak, termasuk diri saya, dan saya akan mengerahkan apa yang saya miliki untuk mengenalkan kebenaran Kristus kepada seseorang. seorang ibu yang baik tidak perlu mengetahui apakah ada motor di yang melintas ketika balitanya bermain di depan jalan, ibu yang baik akan menghampirinya, dan berusaha membawanya pulang.
3. Iman dan perbuatan adalah suatu hal yang implikatif, perbuatan adalah refleksi iman, sama seperti cahaya matahari adalah bukti adanya reaksi fusi Hidrogen Helium dalam tubuh matahari, demikian juga perbuatan adalah bukti iman volisional kita.
@swordpen
Saya bukan protestan sehingga mustahil meyakini predestinasi. Namun keyakinan saya juga berbeda dengan Anda soal keselamatan. Keselamatan adalah suatu keadaan, bukan suatu benda. Jadi tidak bisa dikatakan saya memperoleh keselamatan dulu baru kemudian berbuat menurut kehendak Allah.
Yesus menggambarkan dengan sangat baik lewat metafor pokok anggur dan carang. Ketika Adam berdosa, ia dan manusia keturunannya terpotong, tercerabut dari sumber hidup yaitu Allah. Ketercerabutan itu menyebabkan kematian. PErhatikan dahan yg ditebas putus dari pohonnya. Ia bergetah lalu perlahan mati.
Dosa adalah pelanggaaran hukum Allah. Dengan melanggar, manusia terputus dari Allah. Terputusnya manusia dari Allah menyebabkan manusia runtuh menuju kematian. Manusia sekarat di bumi. Ia tak dapat berbaik kembali dengan ALlah, tak dapat lagi menyatu dengan Allah.
Kematian dan kebangkitan Yesus memulihkan hubungan kita dengan Allah. Kita kembali menjadi Aanak Allah. Kita pun boleh berdoa dan berhubungan kembali dengan Bapa dalam nama Yesus.
Dalam Yesuslah kita ada dalam keselamatan. Keluar dari Yesus, kita kembali menuju kematian kekal. Ceperti cabang pohon yang diokulasi ke pokok batang, ia mendapat hidup dan ada dalam keselamatan. Namun begitu cabang okulasi itu melepaskan diri dari pokok.. ia kembali menuju pada kematian.
Selama ribuan tahun Adam dan keturunannya hidup terputus dari Bapa. Selama inilah dosa (keterputusan dengan Bapa) dalam diri manusia bekerja merusak. Dalam kristus, kerusakan ini dipulihkan. Sejak dilahirkan, manusia sudah membawa potensi kerusakan itu. Dalam Yesus kerusakan tu diproses dan diperbaiki.
Kemudian kita yg tinggal di dalam Yesus, mengalami pemulihan dan perubahan. Kita kemudian menjadi anak-anak terang yg hidup menusju hidup yang seperti Yesus telah hidup.
Orang kristen keliru jika menganggap keselamatan sebagai benda. Keselamatan adalah kembalinya kita kepada kasih Allah. Jika kita hidup dalam kasih Allah,kita hidup dalam keselamatan.
Coba tengok blog saya soal kasih.
Dear Yohanes Paulus1. Saya
Dear Yohanes Paulus
1. Saya kira saya tidak mendeskripsikan keselamatan sebagai suatu benda substansial, begitu pula orang orang Kristen waras lainnya. Membaca tulisan Sdr di atas, saya memiliki pandangan yang sama dengan Sdr mengenai keselamatan, keselamatan adalah kembalinya kasih kita kepada Allah, secara sempurna, dan kesempurnaan kasih kita kepada Allah mustahil dapat kita lakukan tanpa meperoleh keselamatan (bukan benda, tapi keadaan). Keselamatan memulihkan kita menjadi manusia manusia baru yang mampu melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.
2. Saya membahas tujuan pelayanan, jika Sdr memiliki pandangan yang lain, kita dapat membicarakannya disini dan hanya melebar apabila benar benar diperlukan.
@swordpen
Entah mengapa, mungkin saya salah sangka, di sabdaspace ini gayanya memang santai sekali, ngobrol bebas dan sruduk-sruduk ngomongin apa saja. Manguns nyeruduk dengan kemurtadannya dari sola fide. Lalu saya dan debu tanah nyeruduk membahas Alkitab. Kebetulan saya juga hobi nyeruduk, ngalor ngidul.
Blog Anda cuma dijadikan tempat numpang diskusi
Saya (dan mungkin manguns) punya pandangan lain tentang pelayanan. Ntar saya pikir-pikir dulu supaya runut dan tidak melebar.
Luther - Sola fide, murtad ... idihhhh
Manguns nyeruduk dengan kemurtadannya dari sola fide
Setelah memahami Luther, reformasi kristen di jerman, antisemitnya Luther, kentalnya selfrighteusness, aria kristen serta produk unggulan reformasi kristen jerman=Hitler. Ane mah malu disebut pengikut luther. Takut ntar turunan ane yg jadi Hitler. Apakah matinya 12% populasi jerman di ww2, adalah buah dari karya pelayanan gereja jerman?
Saya punya pandangan lain tentang pelayanan. Nah ini yg ditunggu. Menuju keesaan?, pgi?, piki?, pds? .. ane lagi ngintip KIRA
No man is a man who does not make the world better