Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pengaruh Penghasilan Terhadap Penyakit Stroke
“Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!” (Yer 17:14)
Bagaimananakah korelasi penyakit stroke dengan penghasilan dan kesadaran menginvestasikan uang untuk memelihara kesehatan? Bagaimana tingkat kesadaran warga negara kaya dan warga negara miskin dalam merawat diri dari kemungkinan penyakit stroke?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Vascular Research institute, INECO Foundation, Argentina menemukan adanya korelasi antara tingkat penghasilan dengan penyakit stroke.
Peneliti mempelajari 30 studi dari 22 negara, lalu mengidentifikasi hubungan antara stroke dengan tiga indikator ekonomi yang lazim digunakan. Tiga indikator yang digunakan adalah produk domestik bruto(PDB), pengeluaran kesehatan per orang, dan tingkat pengangguran.
Menurut dugaan anda, bagaimanakah pengaruh antara PDB, pengeluaran kesehatan per orang dan tingkat pengangguran terhadap resiko menderita penyakit stroke?
Tingkat pengangguran ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemungkinan menderita stroke. Lalu bagaimana dengan pengeluaran kesehatan per orang dan PDB?
Pengaruh PDB rendah menjadikan peluang menderita stroke meningkat jadi 32 persen. Adapun resiko kematian 30 hari setelah stroke dan hemorrhagic stroke (pendarahan dalam dan dekat otak) meningkat jadi 43 persen. Tingkat resiko stroke pada anak muda meningkat jadi 47 persen.
Lalu bagaimana pengaruh pengeluaran biaya kesehatan yang rendah terhadap stroke? Semakin rendah pengeluaran terhadap pemeliharaan kesehatan akan menjadikan kemungkinan resiko stroke meningkat jadi 26 persen. Resiko kematian 30 hari setelah stroke meningkat jadi 45 persen dan pada kasus stroke hemorrhagic adalah meningkat jadi 32 persen. Tingkat resiko stroke pada anak muda meningkat jadi 36 persen. (diolah dari sumber: detikhealth.com)
Renungan
Warga negara kaya dengan tingkat penghasilan besar ternyata memiliki kesadaran akan pemeliharaan kesehatan yang juga lebih besar. Warga negara miskin dengan tingkat penghasilan rendah, memiliki kesadaran rendah juga dalam pemeliharaan kesehatan.
Penyakit stoke erat kaitannya dengan penghasilan rendah dan kesadaran menginvestasikan uang pada pemeliharaan kesehatan. Jika demikian, bukankah sebaiknya kita harus segera meningkatkan penghasilan dan kesadaran memelihara kesehatan kita dari sekarang?
Harga kesehatan lebih penting dari harga uang. Jadi nyawa kita lebih berharga daripada uang bukan? Mari kita hidup dengan bekerja keras meningkatkan penghasilan dan kesadaran kesehatan. Hidup ini indah! (Penulis: Bertinus Sijabat)
__________________
Belum ada user yang menyukai
- Bertinus Sijabat's blog
- Login to post comments
- 3448 reads
pak bertinus lucu ...
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
aduh ketawa lagi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
............
Bapak tinggal dimana?
kalo di Indonesia...
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
hi hi hi hi hi hi hi hi hi....
To iikj:
Thanks ya atas atensinya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.