Masih Kristen (!) (?!) (?)

beberapa produsen minuman ringan melarang penggunaan botol milik mereka yang ada logo dan label TM (trade mark) perusahaan tersebut untuk diisi dengan produk lain. tapi, karena tidak ada kejelasan siapa pemegang hak intelektual atas Faith Mark (FM) "kristen", maka tampaknya tak ada larangan botol berlabel kristen diisi dengan content lain. tak tahu apa alasannya. entah karena repot ganti ktp, gak enak hati dengan keluarga besar, atau gak peduli soal hubungan label dengan content.

karena label agama terkait dengan konsep "iman",  paling mudah mengatakan yang membedakan seorang adalah K atau I atau B atau H atau C adalah kepada Siapa orang itu beriman, paling mudah membedakannya adalah ritual versi mana yang sehari-hari diikutinya.

kitab orang kristen mengatakan "pohon dikenali dari buahnya." siapakah "pohon" orang Kristen? siapakah carangnya? dan bagaimanakah buahnya?

sayangnya, dalam kehidupan nyata, jika gw disuruh menduga apakah seseorang kristen atau bukan tanpa ada simbol agama yang melekat pada atau di sekitar orang tersebut dan tanpa ada ucapan bibir yang sering dimaknai sebagai "iman", maka gw akan 99.99% salah menduga.

jika berpoligami, berbohong status nikah dan mengakui iman lain selain kepada Kristus cuma small matter yang  tidak mengubah apa pun tentang iman kepada Kristus, pohon seperti apakah yang bisa gw duga yang menghasilkan buah seperti itu ?

jika berselingkuh dengan suami orang lain, berindehoi di depan anak pra-remaja, menebalkan muka di lingkungan sosial yang menganggap tak wajar perempuan yang tinggal tanpa suami menerima menginap pria asing yang tak  ada hubungan kekerabatan, pohon seperti apakah bisa gw duga yang menghasilkan buah seperti itu ? 

jika hidup pernikahan hanyalah rantai perselisihan tak berkesudahan, tak ada lagi persekutuan dengan jemaat Tuhan yang lain; tak ada lagi pengampunan, ketundukan dan kasih; tak ada lagi kerinduan mempelajari Firman; tak ada lagi kebutuhan menjalin hubungan dengan Pencipta; pohon seperti apakah bisa gw duga yang menghasilkan buah seperti itu ?

menjadi atau masih kristen seringkali diukur dengan aturan makan, keterlibatan di ritual kristen, ketaatan pada satu aturan kristen (jangan bercerai!). sering juga dinilai dengan "pengakuan iman" yang diucapkan bibir. akh, apakah "iman"; apakah "perbuatan"? ada perdebatan yang hangat antara deta/miyabi dengan roger tentang hal itu di sini.

Bagi temen gw yang KRISTEN, gw BUKAN Kristen. Tapi buat temen gw yang BUKAN KRISTEN, gw KRISTEN.

yahhh begitulah. gw belum tahu apa sudah ada standar kompetensi atau standar perilaku supaya seseorang bisa disebut "kristen". mungkin perlu dibuat badan standardisasi atau sertifikasinya    

ssttt... mengumpat "b********n" adalah favorit gw ketika mengemudi. sialnya kalo isteri lagi di samping, maka ini bisa jadi bahan diskusi sepanjang jalan. so unchristian...  pastinya gw bela diri ," emangnya harus bilang apa sama orang yang caranya berkendaraan seperti itu ?!"  memang tak pikir-pikir (kalo udah tenang) itu tak elok kedengaran dan tak baik terlihat, tp daripada ditahan-tahan di otak dan bikin stroke (eh, apa iya?) lbh baek dikeluarin 'kan.

nah yang begitu itu jg kadang jadi pemikiran buat gw. sbrnya kelakuan gw ni cerminan gw yg kurang kristen bukan ya?

Yup, memang umat dr ribuan aliran kristen punya ciri khas sama 'self righteusness'. Kebanyakan masih menilai dari isu2 sensasional.

Seperti analog diatas, menjadikan ukuran keimanan seseorang sebatas surat dan urat.

Thd An Nur dan J J, sy mewakili mereka utk mengikuti gaya kristen kutip mengutip. Tip seorang rasul

Terhadap orang Yahudi, saya berlaku sebagai orang Yahudi supaya saya bisa memenangkan orang Yahudi untuk Kristus. Terhadap orang-orang yang hidup menurut hukum Musa, saya berlaku seolah-olah saya terikat pada hukum itu, walaupun saya sebenarnya tidak terikat padanya. Saya lakukan itu supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus.

Terhadap orang bukan Yahudi, saya berlaku seperti seorang bukan Yahudi, yang hidup di luar hukum Musa. Saya lakukan itu supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus. Tetapi itu tidak berarti bahwa saya tidak taat kepada perintah-perintah Allah; saya justru dikuasai oleh perintah-perintah Kristus.

Di tengah-tengah orang-orang yang keyakinannya tidak kuat, saya pun berlaku seperti seorang yang keyakinannya tidak kuat supaya saya bisa menarik mereka menjadi pengikut Kristus. Pendeknya, saya menjadi segala-galanya untuk semua orang supaya dengan jalan yang bagaimanapun juga saya bisa menyelamatkan sebagian dari mereka

Manusia di lahirkan Allah menjadi anak2 Allah ,memiliki hidupNya Allah di dalam dirinya atau di katakan memiliki Roh Kudus di dalamnya.

Allah tentu mengenal anak-anakNya. Yesus pun mengenal milikNya yang telah diberikan Bapa kepadaNya.

tapi, bagaimanakah anak-anak Allah itu dapat dikenali oleh orang-orang dunia ? mungkinkah mereka yang perbuatannya tidak membuat nama Allah dimuliakan adalah anak-anak Allah ?

halo JF, izinkanlah hamba merespon pertanyaan sesama hamba :-)

meskipun gw kenal baik dengan setiap orang yang namanya disebut, tidak mudah bagi gw untuk mengajukan pertanyaan JF secara langsung kepada mereka. karena itu, jawaban di bawah ini adalah semata-mata pendapat gw tentang bagaimana mereka menempatkan label kristen mereka. sekali lagi, ini hanya menurut apa yg gw amati; kalau soal menyeldiki hati, bukankah hanya Tuhan yang bisa dan tahu ? 

bagi an : kristen adalah label yang tertempel di identitasnya ketika dia dibaptis dan dapat "surat sidi" (sejenis ijazah setelah lulus katekisasi). seperti sebuah gelar kesarjanaan yang tak jadi hilang meskipun sudah tidak bekerja (berprofesi) sesuai bidang keilmuan yang dipelajarinya, maka bagi an, kekristenannya tak hilang meskipun dia sudah tak lagi mengikuti ajaran kristen.

bagi nur : kristen adalah label yang pernah menjadi identitasnya (yg gw kenal selama ini dia aktivis gereja dan pelayanan rohani). barangkali ajaran kristen (seperti kesetiaan dalam pernikahan) pernah menjadi panduan hidupnya, tapi sementara ini dia mengesampingkan makna dari label tersebut karena hatinya sedang dipenuhi oleh gairah asmara yang menyalah.

bagi joe dan jen : kristen adalah label yang tak perlu "take it seriously". sebelum keduanya menikah, gw kenal mereka jg bukanlah orang-orang yang terlibat atau tertarik dengan hal-hal yang bersifat rohani. sejak awal pernikahan pun, kekristenan tak tampak mendasari hidup mereka (jauh dari gereja atau persekutuan,  relasi sosial yang sangat buruk, pertengkaran dan KDRT tak lama setelah menikah).

bagi "aku" : kristen adalah identitas yang membingungkan. masih introspeksi dan terus bertanya-tanya jangan-jangan "kristen au, hape hutondong dalan hamagoan i (BE-416:3)" [aku seorang kristen, tapi aku senang dolan ke jalan kesesatan]

giliran gw nanya nih. bagi seorang JF, apakah kristen itu? mendingan mana, jadi kristen atau jadi jesus freak? peace...

mending nggak jadi Kristen aja. 

setuju! kalo emang sudah gak mau taat dan berkurang kasihnya pada Yesus, seharusnya dia bilang secara frontal : kita udahan aja!

^{Yesus yang berkata, " Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku"  gak mau komitmen setengah hati. tapi gak tau juga deh, kali2 saudara gw yg cuma pindah agama sementara ini tanpa setahu gw adalah anak Allah yang terlihat seperti lalang di antara gandum. mungkin aja dia ada rencana tobat sebelum akhir hayatnya.}

tentu saja. 

siapa lahir dari anjing akan hidup sbg anjing,punya naluri anjing, berkelakuan seperti anjing. siapa lahir dari trah sihombing akan hidup sbg sihombing dan berkelakuan sebagai sihombing. siapa lahir dari Kristus akan punya Roh dari Kristus dan hidup mengikuti teladan Kristus. mengikuti tidaklah bisa identik (walu Dia bilang harus ikut sempurna,ya?), tapi jangan jauh-jauh amatlah kelakuannya. bukankah buah tak jatuh jauh dari pohonnya?